Share

Bab 10

"Widih, Annabelle … cakep bener lu dapet ikan kakap!" Juwita—teman Annabelle, berseru sambil menggeleng-gelengkan kepala saat membawa masuk Annabelle ke rumahnya, dia nyaris tak percaya dengan apa yang dia lihat. "Jadi, yang semalem jemput lu di villa itu Om Samuel, ya?"

Annabelle mengangguk membenarkan, lalu percakapan mereka terhenti sejenak saat Juwita mencari minuman dari lemari es di dekat pintu dapur.

Rumah Juwita tak begitu luas, hanya satu kamar berukuran tiga meter, ruang tamu beralaskan permadani merah yang sama besar dengan ukuran kamar tidurnya, lalu dapur kecil dan kamar mandi.

Juwita pernah mengatakan bahwa rumah itu adalah bagian warisan peninggalan orang tuanya—setelah saudara-saudaranya membagi rata. Jadi, salah satu alasan kenapa Annabelle sering berkunjung ke rumah Juwita, yaitu karena Juwita pun sering meminta ditemani agar tak sendirian.

Masing-masing kakaknya sudah berkeluarga, sedangkan adiknya yang paling kecil ikut dengan kakak pertamanya. Sementara Juwita send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status