Home / Romansa / Istri Kedua Sang Jenderal / 14. Keragu-raguan Anna

Share

14. Keragu-raguan Anna

Author: rainaxdays
last update Huling Na-update: 2025-07-07 22:26:15

Bahkan saat tidur, Kaiden tetap waspada.

Atau sebenarnya, dia hanya berpura-pura?

Kaiden tidak sepenuhnya membantingnya ke lantai. Lengannya dengan cepat berada di bawah tubuhnya, menahannya agar tidak membentur keramik yang keras. Anna hanya terkejut karena posisi mereka terlalu dekat.

Tubuh Kaiden terasa panas, melingkupi tubuhnya. Puncak hidung mereka nyaris bertemu. Aroma alkohol tercium semakin pekat.

“Mencoba membunuh calon suamimu sendiri?” nada suara Kaiden terdengar geli.

Anna tidak mengatakan apa-apa dan menodongkan pistolnya ke pelipis Kaiden. Ia menarik pelatuk, tapi Kaiden tidak bergeming. Tidak ada rasa takut atau keterkejutan di matanya.

Meskipun pistolnya kosong, orang normal setidaknya akan terkejut saat pelatuk ditarik. Kaiden bahkan tidak tahu kalau pistolnya kosong.

Pria ini sungguh gila.

“Aku hanya ingin mengetesmu, bukan berarti aku ingin membunuhmu di rumahmu sendiri,“ ucap Anna, menatap ke dalam mata Kaiden yang gelap. Jauh lebih gelap dari malam tak berbintang
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kedua Sang Jenderal   21. Pertemuan Dini Hari

    Anna tidak bisa tidur.Memikirkan pernikahannya yang dipercepat, kunjungan ke rumah sakit, dan eksekusi terbuka itu terus membayangi pikirannya, membuat kepalanya terasa pusing.Sudah berjam-jam berlalu, mengganti posisi, dan mencoba tidur, tetapi mimpi tak kunjung menariknya ke alam bawah sadarnya. Matanya kembali terbuka dan ia berdecak frustrasi.Mungkin ia butuh angin segar.Bulan purnama bersinar terang di atas langit. Cahayanya menelusup masuk ke dalam kamarnya yang temaram. Ia beringsut bangun dan memutuskan untuk pergi ke halaman belakang.Ia mungkin bisa melihat macan kumbang itu tidur di kandang barunya. Phoenix katanya akan datang setiap hari untuk mengurus hewan yang satu keluarga dengan singa gurun itu.Macan itu jauh lebih jinak dari apa yang Anna bayangkan. Nyaris seperti kuda yang selama ini familier dengannya. Sepertinya tidak butuh waktu lama sampai Anna terbiasa dengan... hadiahnya.Menyebutnya sebagai hadiah terdengar agak kejam. Ia berencana untuk memberikan sebua

  • Istri Kedua Sang Jenderal   20. Peringatan

    Macam kumbang dewasa.Anna hanya pernah melihat hewan itu di buku yang ia baca selama di akademi.Tidak banyak hewan yang bisa bertahan di iklim yang kering dan keras seperti gurun yang mengelilingi Mosirette. Selain singa gurun dan serigala, Anna tidak melihat banyak hewan selain kadal, kalajengking, dan ular. Itu pun, selalu ada pembersihan khusus yang dilakukan tiap tahun oleh pemerintah.Dan sekarang, macan kumbang dengan warna hitam legam itu berbaring di sana. Sepasang mata kuningnya terarah pada Anna, berkilau seperti koin emas baru.Itu adalah hadiah dari Pemimpin Shelton.Sungguh mengejutkan.Kaiden mengisyaratkan Anna untuk mendekat. Gadis itu melangkah hati-hati, tidak ingin membuat hewan buas itu terkejut.“Kau bisa mengelusnya,” ucap Kaiden dengan santainya.Anna menatapnya dengan waspada, menebak-nebak apakah itu jebakan atau tidak. Bagaimana kalau hewan itu melayangkan cakarnya? Ingatan tentang singa yang nyaris menerkamnya masih cukup membekas.“Dia tidak berbahaya,” k

  • Istri Kedua Sang Jenderal   19. Hadiah

    Anna terbelalak. Bibir Kaiden yang dingin menekan bibirnya. Pandangan mereka bertemu. Rasanya seolah ia baru saja dihempas badai.Itu adalah ciuman tanpa hasrat. Ciuman untuk membungkamnya.Hanya beberapa detik dan Kaiden menarik diri. Ada sesuatu yang tampak berkilat di matanya. Kemudian, dia menyeringai tipis.“Sekarang lebih baik,” ucapnya, seolah ciuman tadi tidak berarti apa-apa. Atau, memang itulah kenyataannya.Kaiden berlalu pergi tanpa kata lagi, meninggalkan Anna yang membeku di tempat.Ekspresi Anna berubah menjadi keruh. “Dasar bajingan,” gumamnya, kesal luar biasa.Ia menuruni tangga dengan cepat, berniat mengejar Kaiden untuk memaki pria itu. Tetapi, Kaiden sudah lebih dulu masuk ke mobilnya dan melajukannya keluar dari gerbang mansion.Dia pergi begitu saja setelah merenggut ciuman pertamanya.Mungkin Kaiden tidak menganggapnya sebagai ciuman. Hanya bibir yang saling menempel satu sama lain.Memangnya kapan dia peduli dengan perasaan seseorang?Helaan napas kasar beremb

  • Istri Kedua Sang Jenderal   18. Ciuman Tak Terduga

    Sejujurnya, Anna sangat malas untuk sekadar berdebat. Tetapi jika ia menghindar begitu saja, Selena tidak mungkin melepaskannya begitu saja.Kuda betina, katanya.Padahal, Anna tidak pernah sekalipun mencoba menggoda Kaiden. Jika bukan karena nyawa ayahnya yang dipertaruhkan, maka ia akan menolak mentah-mentah untuk menjadi istri kedua.“Camila hanya mengajakku berkeliling. Itu pun atas perintah Kaiden,” ucap Anna dengan senyum tipis yang dipaksakan.“Begitu rupanya,” kata Selena dengan nada bosan. “Bukan karena kau berusaha keras untuk merayu suamiku? Sebagai istri pertama, tentu saja aku harus merasa waspada. Terutama pada ‘orang asing yang agresif’.” “Tapi dalam dua minggu yang akan datang, aku bukan orang asing lagi,” balas Anna dengan suara pelan, tetapi berhasil membuat Selena mendecih keras.Anna bisa melihat kegilaan yang terpancar di mata wanita itu. Selena mungkin saja akan segera berteriak, menampar, atau menjambak rambutnya.Kemudian, iris cokelatnya jatuh ke kalung Anna.

  • Istri Kedua Sang Jenderal   17. Sindiran

    “Oh maaf atas kelancanganku, Nona. Perkenalkan, namaku adalah Polas Whiten. Aku yang dulu telah mengirim sponsor untuk membangun asrama Anda. Dan Anda maju sebagai perwakilan,” ucap pria itu, menjelaskan dengan senyum manis.Dia kemudian menunduk dan mengulurkan tangannya pada Anna. “Senang bertemu dengan Anda.”‘Polas Whiten’, ulang Anna dalam hati.Salah satu dari tiga keluarga konglomerat yang berpengaruh di Mosirette. Ia ingat kejadian itu, Polas dikerubuni oleh para murid. Dia seumuran dengan Kaiden. Dia selalu murah senyum, tetapi Anna dengar sikapnya cukup licik.“Oh ya, saya ingat. Senang bertemu dengan Anda juga,” kata Anna dengan senyum tipis, sekadar formalitas belaka. Ia menjabat tangan Polas dan mata pria itu tampak berkilauan. Anna segera menarik tangannya.Pria ini terlihat aneh.Kaiden terdengar menghela napas keras. “Kami harus memilih gaun pernikahan,” ucapnya dengan dingin.“Oh ya, silakan Jenderal,” kata Polas seraya menyingkir dari pintu.Anna masih bisa merasakan

  • Istri Kedua Sang Jenderal   16. Pria Familier

    “Sudah puas?” tanya Kaiden, menarik tangannya. “Sepertinya kau sudah lama ingin mengatakan itu. Dari dulu, aku tahu kau adalah junior nakal yang tidak bisa diatur.”“Junior nakal kau bilang?”“Ya. Bahkan sekarang, kau masih saja tidak bisa diatur.” Kaiden menyeringai dan melangkah maju. Anna refleks mengambil langkah mundur, tetapi Kaiden dengan cepat meraih pinggangnya. Kaiden mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik rendah, “Tapi aku tidak keberatan mendisiplinkanmu untuk kedua kalinya.”“Kau pikir aku anak kecil?” Anna mendengus.Kaiden tertawa dan hendak mengatakan sesuatu ketika suara langkah terdengar mendekat, diikuti suara deheman.“Apa ini? Apa ada sebuah pertemuan penting di sini?”Selena.Rangkulan Kaiden terlepas, tetapi dia sama sekali tidak menarik diri. Bahkan ekspresinya terlihat biasa saja melihat Selena memergokinya tengah memeluk Anna, alih-alih terkejut.Mungkin memang benar hubungan Kaiden dan Selena hanya formalitas belaka.Kaiden melakukan apa pun yang dia i

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status