Home / Romansa / Istri Kedua Sang Jenderal / 15. Terjebak Selamanya

Share

15. Terjebak Selamanya

Author: rainaxdays
last update Huling Na-update: 2025-07-11 16:03:08
“Camila, apa aku tidak bisa memakai pakaian biasa saja? Bukan gaun sutra?”

Anna menatap Camila yang sedang sibuk memasangkan kalung di lehernya. Setelah sekian penampilan, ia tidak mengerti kenapa harus ada tambahan perhiasan. Gaun sutra, heels, dan tatanan rambut yang ketat itu sudah cukup untuk membuatnya merasa tidak nyaman.

“Maksud Anda, gaun santai seperti yang baru saya simpan di lemari?” tanya Camila. Ia selesai memasangkan kalung dan menatap penampilan Anna dengan takjub.

Kalungnya adalah kalung emas dengan desain yang sederhana dan elegan. Bagian permatanya berbentuk kelopak mawar berwarna merah. Camila memberitahunya bahwa kalung itu dipilih oleh Kaiden sendiri.

“Ya, gaun santai. Dan juga sepatu bersol datar,” sahut Anna.

“Mm peraturannya, selama Anda berada di area mansion, maka Anda bebas menggunakan gaun santai dan sepatu bersol datar. Tapi jika Anda keluar dari area mansion atau ada tamu yang datang, Anda diwajibkan untuk memakai gaun sutra dan sepatu heels-nya,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kedua Sang Jenderal   22. Sesuatu yang Aneh

    “Jangan berani-berani.” Anna mendelik tajam dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.Kaiden mendengus. Sudut bibirnya berkedut menahan tawa dan ekspresinya terlihat geli. “Kau bertingkah seolah itu adalah ciuman pertamamu.”Anna mengalihkan pandangan dengan raut masam dan tidak mengatakan apa-apa. Ya, itu memang ciuman pertamanya. Tetapi Kaiden mungkin mengira ia mencium semua pria yang ditemuinya.Kaiden menatap terkejut. “Dan kukira ada banyak pria yang tertarik padamu selama di akademi?”“Bukan berarti aku akan membuka bajuku untuk mereka semua. Bahkan aku tidak pernah bergandengan tangan dengan mereka,” ucap Anna dengan suara ketus. Entah kenapa ia merasa malu, padahal dulu ia tidak pernah peduli dengan hal itu.Teman-temannya setidaknya memiliki satu kekasih sebelum lulus di akademi. Anna terlalu menutup diri—itu kata mereka.Kaiden terdiam dan hanya menatap Anna untuk waktu yang lama, seolah-olah pria itu merasa bersalah telah mencuri ciuman pertamanya.Setelah naik pangkat men

  • Istri Kedua Sang Jenderal   21. Pertemuan Dini Hari

    Anna tidak bisa tidur.Memikirkan pernikahannya yang dipercepat, kunjungan ke rumah sakit, dan eksekusi terbuka itu terus membayangi pikirannya, membuat kepalanya terasa pusing.Sudah berjam-jam berlalu, mengganti posisi, dan mencoba tidur, tetapi mimpi tak kunjung menariknya ke alam bawah sadarnya. Matanya kembali terbuka dan ia berdecak frustrasi.Mungkin ia butuh angin segar.Bulan purnama bersinar terang di atas langit. Cahayanya menelusup masuk ke dalam kamarnya yang temaram. Ia beringsut bangun dan memutuskan untuk pergi ke halaman belakang.Ia mungkin bisa melihat macan kumbang itu tidur di kandang barunya. Phoenix katanya akan datang setiap hari untuk mengurus hewan yang satu keluarga dengan singa gurun itu.Macan itu jauh lebih jinak dari apa yang Anna bayangkan. Nyaris seperti kuda yang selama ini familier dengannya. Sepertinya tidak butuh waktu lama sampai Anna terbiasa dengan... hadiahnya.Menyebutnya sebagai hadiah terdengar agak kejam. Ia berencana untuk memberikan sebua

  • Istri Kedua Sang Jenderal   20. Peringatan

    Macam kumbang dewasa.Anna hanya pernah melihat hewan itu di buku yang ia baca selama di akademi.Tidak banyak hewan yang bisa bertahan di iklim yang kering dan keras seperti gurun yang mengelilingi Mosirette. Selain singa gurun dan serigala, Anna tidak melihat banyak hewan selain kadal, kalajengking, dan ular. Itu pun, selalu ada pembersihan khusus yang dilakukan tiap tahun oleh pemerintah.Dan sekarang, macan kumbang dengan warna hitam legam itu berbaring di sana. Sepasang mata kuningnya terarah pada Anna, berkilau seperti koin emas baru.Itu adalah hadiah dari Pemimpin Shelton.Sungguh mengejutkan.Kaiden mengisyaratkan Anna untuk mendekat. Gadis itu melangkah hati-hati, tidak ingin membuat hewan buas itu terkejut.“Kau bisa mengelusnya,” ucap Kaiden dengan santainya.Anna menatapnya dengan waspada, menebak-nebak apakah itu jebakan atau tidak. Bagaimana kalau hewan itu melayangkan cakarnya? Ingatan tentang singa yang nyaris menerkamnya masih cukup membekas.“Dia tidak berbahaya,” k

  • Istri Kedua Sang Jenderal   19. Hadiah

    Anna terbelalak. Bibir Kaiden yang dingin menekan bibirnya. Pandangan mereka bertemu. Rasanya seolah ia baru saja dihempas badai.Itu adalah ciuman tanpa hasrat. Ciuman untuk membungkamnya.Hanya beberapa detik dan Kaiden menarik diri. Ada sesuatu yang tampak berkilat di matanya. Kemudian, dia menyeringai tipis.“Sekarang lebih baik,” ucapnya, seolah ciuman tadi tidak berarti apa-apa. Atau, memang itulah kenyataannya.Kaiden berlalu pergi tanpa kata lagi, meninggalkan Anna yang membeku di tempat.Ekspresi Anna berubah menjadi keruh. “Dasar bajingan,” gumamnya, kesal luar biasa.Ia menuruni tangga dengan cepat, berniat mengejar Kaiden untuk memaki pria itu. Tetapi, Kaiden sudah lebih dulu masuk ke mobilnya dan melajukannya keluar dari gerbang mansion.Dia pergi begitu saja setelah merenggut ciuman pertamanya.Mungkin Kaiden tidak menganggapnya sebagai ciuman. Hanya bibir yang saling menempel satu sama lain.Memangnya kapan dia peduli dengan perasaan seseorang?Helaan napas kasar beremb

  • Istri Kedua Sang Jenderal   18. Ciuman Tak Terduga

    Sejujurnya, Anna sangat malas untuk sekadar berdebat. Tetapi jika ia menghindar begitu saja, Selena tidak mungkin melepaskannya begitu saja.Kuda betina, katanya.Padahal, Anna tidak pernah sekalipun mencoba menggoda Kaiden. Jika bukan karena nyawa ayahnya yang dipertaruhkan, maka ia akan menolak mentah-mentah untuk menjadi istri kedua.“Camila hanya mengajakku berkeliling. Itu pun atas perintah Kaiden,” ucap Anna dengan senyum tipis yang dipaksakan.“Begitu rupanya,” kata Selena dengan nada bosan. “Bukan karena kau berusaha keras untuk merayu suamiku? Sebagai istri pertama, tentu saja aku harus merasa waspada. Terutama pada ‘orang asing yang agresif’.” “Tapi dalam dua minggu yang akan datang, aku bukan orang asing lagi,” balas Anna dengan suara pelan, tetapi berhasil membuat Selena mendecih keras.Anna bisa melihat kegilaan yang terpancar di mata wanita itu. Selena mungkin saja akan segera berteriak, menampar, atau menjambak rambutnya.Kemudian, iris cokelatnya jatuh ke kalung Anna.

  • Istri Kedua Sang Jenderal   17. Sindiran

    “Oh maaf atas kelancanganku, Nona. Perkenalkan, namaku adalah Polas Whiten. Aku yang dulu telah mengirim sponsor untuk membangun asrama Anda. Dan Anda maju sebagai perwakilan,” ucap pria itu, menjelaskan dengan senyum manis.Dia kemudian menunduk dan mengulurkan tangannya pada Anna. “Senang bertemu dengan Anda.”‘Polas Whiten’, ulang Anna dalam hati.Salah satu dari tiga keluarga konglomerat yang berpengaruh di Mosirette. Ia ingat kejadian itu, Polas dikerubuni oleh para murid. Dia seumuran dengan Kaiden. Dia selalu murah senyum, tetapi Anna dengar sikapnya cukup licik.“Oh ya, saya ingat. Senang bertemu dengan Anda juga,” kata Anna dengan senyum tipis, sekadar formalitas belaka. Ia menjabat tangan Polas dan mata pria itu tampak berkilauan. Anna segera menarik tangannya.Pria ini terlihat aneh.Kaiden terdengar menghela napas keras. “Kami harus memilih gaun pernikahan,” ucapnya dengan dingin.“Oh ya, silakan Jenderal,” kata Polas seraya menyingkir dari pintu.Anna masih bisa merasakan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status