Share

Bab:4. Keserakahan Ibu Tiri (Bu Rina)

Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love dan follow cerita ku ya πŸ™πŸ˜˜

"Apaa!! Apa ibu gak salah dengar Yadi? Kamu mau menikahi Sri perempuan miskin itu? Yang bapak nya utang sama kamu dan tidak bisa bayar. Kamu sudah tidak waras Yadi, Sri itu masih bocah umur nya jauh di bawah kamu. Apa tidak ada perempuan lain selain dia hah" bentak Ku pada anak tiri ku Yadi.

Ibu tidak habis pikir sama kamu Yadi, apa sih kelebihan dari Sri, tampang nya biasa aja. Udah miskin bapak nya hutang nya banyak., yang ada nyusahin. Bisa - bisa aku tidak kebagian harta warisan dari ayah nya. Semua harta warisan mas Wisnu jatuh ke tangan anak tunggal nya yaitu Yadi.

 "Ini tidak bisa di biarin aku harus samperin rumah perempuan itu" gumam ku dalam hati.

"Tapi bu aku sudah bicara dengan keluarga nya dan juga Sri. Aku cinta sama dia bu. Masalah hutang pak Imam sudah ikhlaskan. Lagian sebentar lagi kami akan menikah dengan Sri" ucap nya.

"Sri itu beda dengan Lastri bu, ibu liat sendiri kan gimana kerjaan nya Lastri tiap hari marah - marah dan dia tidak pernah menghormati. Yang ada di otak nya itu cuma jalan - jalan, shooping, ngumpul arisan. Belanja yang gak penting, pemborosan. Pokok nya aku akan menikah dengan Sri dan aku minta tolong sama ibu jangan beritahu Lastri" ucap nya lagi. 

"Baik lah kalau itu mau mu, ibu akan tutup mulut dan ibu akan membantu acara pertunangan dan pernikahan mu" seru ku akhirnya. Mau gimana lagi, kalau tidak menuruti kemauan dia, bisa - bisa aku tidak di kasih jatah uang bulanan lagi.

Setelah minta restu padaku, akhir nya dia pergi ke kantor nya lagi, karena ini memang masih siang.

"Nah Yadi sudah pergi, hmmm aku ke rumah Dewi dulu deh" ucap ku dalam hati.

Harus beritahu nih berita ini sama Dewi putri kandung ku tentang pernikahan kedua Yadi.

"Apa bu!! mas Yadi mau menikah lagi? Sama siapa?" tanya Dewi antusias.

"Sama Sri, putri nya pak Imam" sahutku. 

"Hahh!! Sri perempuan miskin itu? Kenapa ibu gak melarang mas Yadi. Aku gak mau kalau harta mas Yadi di bagi - bagi" sahutnya dan memberikan jusnya padaku.

"Ya kamu benar, sekarang Lastri sudah tidak ngasih uang bulanan sama ibu, sudah tidak lagi ngajak ibu makan di restoran, belanja baju. Dan sekarang Yadi mau menikah lagi, bisa - bisa jatah uang bulanan ibu berkurang. Ibu gak mau itu terjadi" seruku.

Aku tidak tahu kenapa sekarang Lastri tidak mau lagi memberikan uang bulanan sama ibu, kata Lastri, keuangan kantor lagi pailit dan Yadi cuma ngasih setengah nya dari biasanya.

"Ya udah Wi ibu pulang dulu ya. Ibu mau ke rumah pak Imam ngelabrak perempuan miskin itu" ucapku lalu pamit dari Dewi.

Aku naik ojek ke rumah pak Imam, biar lebih mudah masuk gang yang sempit, kalau naik mobil jelas gak bisa masuk gang, alhasil harus jalan kaki. Setelah sampai rumah pak Imam. Aku langsung turun dan memasuki halaman rumah pak Imam, sampai lah aku di rumah nya. 

Tok

Tok

Tok

Aku mengetuk pintu rumah Sri tapi tidak ada jawaban, kemana mereka. Lalu mengetuk lagi.

Tok

Tok

Tok

"Assalamu 'alaikum pak Imam, apa ada orang di rumah" seruku.

@@@@@@@@@@

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status