Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love dan follow cerita ku ya ππ
"Apaa!! Apa ibu gak salah dengar Yadi? Kamu mau menikahi Sri perempuan miskin itu? Yang bapak nya utang sama kamu dan tidak bisa bayar. Kamu sudah tidak waras Yadi, Sri itu masih bocah umur nya jauh di bawah kamu. Apa tidak ada perempuan lain selain dia hah" bentak Ku pada anak tiri ku Yadi.Ibu tidak habis pikir sama kamu Yadi, apa sih kelebihan dari Sri, tampang nya biasa aja. Udah miskin bapak nya hutang nya banyak., yang ada nyusahin. Bisa - bisa aku tidak kebagian harta warisan dari ayah nya. Semua harta warisan mas Wisnu jatuh ke tangan anak tunggal nya yaitu Yadi. "Ini tidak bisa di biarin aku harus samperin rumah perempuan itu" gumam ku dalam hati."Tapi bu aku sudah bicara dengan keluarga nya dan juga Sri. Aku cinta sama dia bu. Masalah hutang pak Imam sudah ikhlaskan. Lagian sebentar lagi kami akan menikah dengan Sri" ucap nya."Sri itu beda dengan Lastri bu, ibu liat sendiri kan gimana kerjaan nya Lastri tiap hari marah - marah dan dia tidak pernah menghormati. Yang ada di otak nya itu cuma jalan - jalan, shooping, ngumpul arisan. Belanja yang gak penting, pemborosan. Pokok nya aku akan menikah dengan Sri dan aku minta tolong sama ibu jangan beritahu Lastri" ucap nya lagi. "Baik lah kalau itu mau mu, ibu akan tutup mulut dan ibu akan membantu acara pertunangan dan pernikahan mu" seru ku akhirnya. Mau gimana lagi, kalau tidak menuruti kemauan dia, bisa - bisa aku tidak di kasih jatah uang bulanan lagi.Setelah minta restu padaku, akhir nya dia pergi ke kantor nya lagi, karena ini memang masih siang."Nah Yadi sudah pergi, hmmm aku ke rumah Dewi dulu deh" ucap ku dalam hati.Harus beritahu nih berita ini sama Dewi putri kandung ku tentang pernikahan kedua Yadi."Apa bu!! mas Yadi mau menikah lagi? Sama siapa?" tanya Dewi antusias."Sama Sri, putri nya pak Imam" sahutku. "Hahh!! Sri perempuan miskin itu? Kenapa ibu gak melarang mas Yadi. Aku gak mau kalau harta mas Yadi di bagi - bagi" sahutnya dan memberikan jusnya padaku."Ya kamu benar, sekarang Lastri sudah tidak ngasih uang bulanan sama ibu, sudah tidak lagi ngajak ibu makan di restoran, belanja baju. Dan sekarang Yadi mau menikah lagi, bisa - bisa jatah uang bulanan ibu berkurang. Ibu gak mau itu terjadi" seruku.Aku tidak tahu kenapa sekarang Lastri tidak mau lagi memberikan uang bulanan sama ibu, kata Lastri, keuangan kantor lagi pailit dan Yadi cuma ngasih setengah nya dari biasanya."Ya udah Wi ibu pulang dulu ya. Ibu mau ke rumah pak Imam ngelabrak perempuan miskin itu" ucapku lalu pamit dari Dewi.Aku naik ojek ke rumah pak Imam, biar lebih mudah masuk gang yang sempit, kalau naik mobil jelas gak bisa masuk gang, alhasil harus jalan kaki. Setelah sampai rumah pak Imam. Aku langsung turun dan memasuki halaman rumah pak Imam, sampai lah aku di rumah nya. TokTokTokAku mengetuk pintu rumah Sri tapi tidak ada jawaban, kemana mereka. Lalu mengetuk lagi.TokTokTok"Assalamu 'alaikum pak Imam, apa ada orang di rumah" seruku.@@@@@@@@@@Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love dan follow cerita ku ya ππ Ting bunyi notifikasi whatsapp di ponsel. Hmmm siapa ya. Segera aku mengambil ponsel dan membuka nya ada chat dari istri ku Lastri.[Pa jemput mama ya, mama lagi di salon nih. Di salon langganan mama][Ban mobil mama bocor, papa jemput mama bisa kan?][Papa gak bisa ma, papa lagi sibuk di kantor banyak kerjaan][Mobil tinggal aja, nanti ada orang dari bengkel langganan papa datang kesitu][Mama naik taxi aja ya][Ya udah kalau gitu mama naik taxi aja][Oh ya pa, tadi waktu papa lagi mandi. Mama ambil ATM di dompet papa, abis nunggu papa mandi lama. Boleh kan pa?][Mama mau belanja di mall, tapi mama gak ada uang, jadi mama ambil ATM papa]Baru dua hari aku kasih uang 20 juta sudah habis aja, boros amat jadi istri.[Ya udah terserah mama. Papa l
Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love, dan follow aku yaa ππ€π€Setelah lama menunggu akhirnya ada suara orang berjalan mendekati pintu."Ya sebentar, siapa ya" ucap nya di balik pintu.KreekeekkPintunya pun terbuka dan ternyata itu Sri."Wa'alaikum salam. Maaf ibu siapa ya, dan ibu mau cari siapa?. Bapak sama ibu sedang pergi, ada yang bisa saya bantu?. Oh ya silahkan duduk bu" ucapnya mempersilah kan aku masuk dan duduk di kursi jelek itu.Ternyata dia belum tahu siapa aku. Bagus deh kalau gitu. Mumpung bapaknya lagi gak ada, aku labrak tuh perempuan."Duduk di kursi jelek itu, tidak usah makasih. Perkenalkan nama saya bu Rina, ibu tirinya Yadi. Saya datang kesini untuk ngelabrak kamu, jauhi Yadi atau kamu akan tahu akibat nya bila berurusan denganku dan saya tidak sudi punya menantu seperti kamu.Kamu tuh tidak pantas bersanding de
Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love dan follow aku yaa ππ€Setelah sampai depan rumah. Ternyata anak - anak sudah menunggu ku di teras."Assalamu 'alaikum""Wa'alaikum salam pa" seru anak - anakku bebarengan."Kok di luar, ini udah malam. Mana mama?" Tanyaku."Mama belum pulang pa" sahut anak sulungku."Belum pulang jam segini?" gumamku dalam hati.Kemana pergi nya Lastri. Gak ngasih kabar gak apa. Mana ini udah malam, anak - anak sampai nunggu di luar. Ya Allah, kamu dimana Lastri."Nih papa beli martabak bangka kesukaan kalian" ucapku dan memberikan tiga kotak martabak sama anak sulungku Dani."Waahh, makasih ya pa" sahut Dini anakku yang kedua."Sama - sama sayang" ucapku sembari mengusap rambut putriku."Ya udah, yuk kita masuk" ajakku lalu menyuruh anak - anak masuk.
Sebelum membaca subscribe, tap love dan follow, cerita ku yaa ππLastri langsung ngeluyur masuk kamar. Aku memperhatikan dia dari belakang, badan nya gendut, pendek, item. Ya lumayanlah gak cantik - cantik amat. Sekarang dia jadi rajin ke salon dan nge-gym. Katanya pengen nurunin berat badan. Sebelum nge-gym BB nya hampir 90 kg, gak kebayang kan besar nya, apalagi dia pendek.Dulu gadis nya langsing, setelah punya anak badan nya langsung melar, katanya karena efek KB. Sekarang sedikit berkurang sekitar 80 kg an. Ikut seneng juga sih, tapi kalau sudah begini kasihan anak - anak gak keurus, terlalu sibuk di luar.Aku gak pernah melarang Lastri untuk keluar, tapi inget waktu. Pergi pagi pulang nya malam, semua nya udah berubah. Tapi ya sudahlah terserah dia, lagian juga aku udah terpikat dengan wanita lain.Lusa aku akan kesana, ke rumah pak Imam. Untuk melamar Sri, putrinya. Aku takut keduluan yang lain. Polig
Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love, dan follow cerita ku yaa ππ Aku langsung turun dari mobil, dan menyuruh pak Imam masuk ke mobil."Maaf pak sudah menunggu lama, mari pak silahlan masuk" ujarku mempersilahkan pak Imam masuk ke mobil."Tidak pa - pa nak Yadi. Ya sudah yuk kita pergi"Setelah pak Imam masuk ke mobil, aku langsung melajukan mobil menuju restoran deket kantor ku."Terima kasih ya nak Yadi, sudah ajak bapak makan di restoran, pasti mahal harga semua makanannya" ucap pak Imam dan tersenyum"Santai aja pak, saya malah seneng ajak bapak makan di restoran. Malah saya kepengennya ajak keluarga bapak makan juga, tapi takutnya gak mau"****"Nah, sudah sampai di restoran, yuk pak kita turun""Baik nak" pak Imam mengangguk lalu mengikutiku masuk kedalam restoran.
Sebelum membaca jangan lupa klik subscribe dan follow cerita ku yaa. Agar aku makin semangat nulis nya. Agar kalian bisa mengikuti dan melihat cerita ku ππ€"Assalamu 'alaikum bu ... ibu ... bapak pulang" panggilku pada Ningsih."Bapak dari mana saja, ibu nyariin bapak dari tadi tapi bapak gak ada di kamar. Bapak kemana aja sih?" cecar Ningsih bertanya padaku kemana saja aku pergi."Bapak tadi habis makan di restoran di traktir sama nak Yadi, nih bapak bawa makanan di beliin nak Yadi. Belinya di restoran loh bu, pasti ibu suka. Katanya buat ibu sama anak - anak" sahutku dan memberikan satu kantong plastik berisi makanan yang di belikan Yadi di restoran tadi."Waahh, nak Yadi baik sekali ya pak, pake di bungkusin makanan segala, mana beli nya di restoran lagi, pasti mahal. Kebetulan ibu belum masak, cuma ada nasi di meja makan, ibu tidak punya uang buat masak pak, beras tinggal sedikit. Hutang di w
Sebelum membaca jangan lupa klik follow dan subscribe cerita ku yaa. Agar kalian bisa up mengikuti dan tidak ketinggalan cerita ku selanjut nya ππ"Ya bu silah kan"Setelah Ningsih ke belakang. Kami pun melanjutkan ngobrol nya."Nak Yadi kesini ada tujuan apa ? atau nak Yadi mau membicarakan perihal perjodohan yang kamu tanyakan di restoran kemaren, apa itu betul?""Betul pak, apa bapak sudah bicara dengan Sri?""Belum nak, sebentar ya bapak panggilkan Sri dulu, biar lebih jelas kalau ada Sri disini""Baiklah, terserah bapak saja""Sri ... Sri, sini nduk sebentar, bapak mau bicara" seruku memanggil Sri."Ada apa pak e" ucapnya dan muncul di balik gorden, tirai pembatas ruang tengah dan ruang tamu."Sini duduk di sebelah bapak, bapak mau bicara" ucapku.Akhirnya Sri menurut
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya yaa. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πππ€Pov Yadi"Assalamu 'alaikum""Wa'alailum salam. Kemana aja pa, jam segini baru pulang, katanya cuma sebentar kok ini lama?" tanya Lastri panjang lebar."Emmm, ya ma tadi pulang dari rumah temen papa, jalanan macet trus papa mampir ke masjid sholat dhohor dulu ma, takut keburu habis waktunya dan sekalian mampir isi bensin di SPBU, maaf ya ma udah nunggu lama""Oh gitu" ucapnya.Cuma gitu doang jawabannya. Aku pikir dia bakalan marah - marah. Huff untung gak di omelin. Tapi aku lihat dari mimik mukanya, sepertinya dia curiga dan seperti merencanakan sesuatu, ahh entah lah.Aku masuk kamar dulu memilih baju trus siap - siap pergi ajak anak - anak ke mall. Selesai mandi, ambil baju di lemari. Aku pake T-shirt kesuka