Beranda / Romansa / Istri Kedua / Bab:3. Kelahiran Putriku.

Share

Bab:3. Kelahiran Putriku.

Penulis: Yaya_Nurhidayah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-05 12:59:17

Sebelum membaca subscribe, tap love, dan follow cerita ku yaa πŸ™πŸ˜˜

Setelah sampai ke ruang tengah mas Yadi langsung menggendong ku dan membawa ku ke mobil. Setelah bi Darmi keluar dari rumah dan tak lupa mengunci pintu, kemudian menyusul kami yang sudah berada di mobil sejak tadi. Aku duduk di jok belakang bersama bi Darmi, mas Yadi yang menyetir. Kebetulan supir nya tidak masuk kerja, anaknya katanya sakit.

Setelah sampai di rumah sakit segera aku di bawa para perawat rumah sakit dan aku masuk ke ruang IGD. Selanjut nya di pindah ke ruang persalinan. Dokter segera ambil tindakan, sementara suami ku dan bi Darmi di luar ruangan.

Antara hidup dan mati aku bertaruh nyawa. Aku menarik nafas dan menghembuskan Aku hanya bisa berdoa dan menyebut asma mu ya Allah, semoga persalinan ku lancar.

Setelah kurang lebih satu jam akhir nya aku melahirkan juga. Anak ku perempuan.

Eeaakk

Eeaakk

Eeaakk

Suara anak ku menangis. Alhamdulillah ya Allah, lega rasanya. Putri ku telah lahir ke dunia. 

Setelah perawat membersih kan bayi ku, segera memberikan nya pada ku. Aku mencium kening nya.

Tak lama setelah dokter keluar akhirnya suami ku masuk bebarengan dengan bi Darmi.

" Selamat ya pak, anak bapak perempuan, sehat, normal dan istri bapak baik - baik saja " ucap dokter memberi selamat pada suami ku dan berlalu pergi karena ada banyak pasien yang menunggu " mari pak " pamit nya pergi.

Alhamdulillah, trima kasih dok " ucap suami ku.

Lalu bergegas menghampiri ku, memeluk ku dan mencium kening ku " trima kasih sayang "

Dan tak lupa mengadzani putri ku. 

" Selamat ya non, semoga ibu dan bayi non sehat " sahut nya memberi ku selamat.

" Trima kasih bi " aku menjawab dan tersenyum padanya. 

Tak lama terdengar bunyi ketukan pintu. Dan masuklah ibu mertua dan adik ipar ku. 

" Waahh, cucu ku sudah lahir, uhh cantik nya cucu ku. Hidung nya mancung kaya papa nya " ucap ibu mertua ku.

" Iya dong siapa dulu papa nya " sahut nya membanggakan diri.

Aku tersenyum tipis tak menanggapi. 

" Gimana keadaan kamu.nduk, baik ?? " ibu mertua bertanya pada ku. 

" Alhamdulillah bu, baik bu. Tapi masih lemes " kataku menjawab pertanyaan ibu mertua.

Tak berselang lama keluarga ku datang menjenguk ku. Ada ibu sambung ku, bapak dan kedua adek ku. Kakak ku gak ikut, katanya anak nya rewel. Alasan dia saja, sebenarnya dia malas harus bertemu dengan keluarga suami ku.

Aku mencium tangan bapak dan ibu begitu juga dengan adek - adek ku mencium tangan ku bergantian. Ibu memeluk ku dan berbisik " gimana nduk persalinan nya " 

" Alhamdulillah lancar " kata ku berbisik juga.

" Eemmm, nak Yadi boleh tidak kalau ibu temenin Sri selama beberapa hari disini. Kasihan mba Darmi harus bolak balik dari rumah ke rumah sakit " ucap ibu menawarkan untuk tinggal disini menemani ku. 

Senang sekali rasanya kalau ibu yang menemani ku disini. Gak kebayang kalau ibu mertua yang menemani ku. Hhh terlihat baik kalau di depan anak nya, kalau gak ada mas Yadi, hmm bisa - bisa tensi ku naik.

" Boleh ya mas ibu tinggal disini biar ada temen ngobrol juga. Dan bi Darmi biar pulang ke rumah, kasihan kan kalau harus mengurus ku dan mengurus rumah juga " kata ku memohon pada suami ku. 

Memang rumah yang aku tinggali kecil gak terlalu besar tetep aja capek dan bibi juga sudah renta, kasihan aku melihat nya. 

Akhirnya suami ku mengangguk mengizinkan ibu menemani ku disini.

" Ya sudah kalau itu yang kamu mau mas gak keberatan. Ibu juga gak pa - pa kan kalau ibu mertua menemani Sri, disini ? " sahut nya dan melirik ke arah ibu yang bertanya pada nya setuju gak kalau ibu disini.

Aku gak mau ya kalau ibu mertua yang disini.

" Oh jelas boleh dong masa ibu nya sendiri gak boleh, walaupun cuma ibu tiri " jawab nya sambil membuang muka padaku dan tersenyum kecut pada ku.

Dalam hati nya aku tahu, pasti ibu kesel banget ingin berlama - lama dengan cucu nya malah gak bisa. Hahaha aku ketawa jahat. Seneng banget bikin ibu kesel hihihi maaf ya ibu mertua. Habis nya kesel punya ibu mertua muka dua, untung nya punya suami selalu percaya dengan ucapan ku. 

****

Jam besuk selesai akhirnya pada pulang juga. Ibu mertua dan adik ipar ku pulang lebih dulu. Selanjutnya bapak dan kedua adek ku pulang di antar mas Yadi sekalian mengantar bi Darmi pulang juga. Sementara ibu disini menemani ku, ternyata ibu juga sudah bawa baju ganti. Itu artinya ibu sengaja mau nginep disini, makanya sekalian bawa baju pas mau kesini. 

@@@@@@

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:18. Pov Bu Ningsih

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate, subscribe, dan follow akunku ya. Dan Ikuti terus ceritakuπŸ™πŸ˜˜β˜ΊAkhirnya selesai juga pekerjaan rumah. Baru selesai ngepel, Sri masuk membawa belanjaan. Ternyata benar Sri habis dari pasar."Assalamu 'alaikum, loh kok ibu gak kerja,?" Tanyanya padaku."Ibu masuk siang, Sri," jawabku."Oh _ oh ya bu, bapak udah bangun,?" Tanyaku."Udah, trus habis ngopi langsung pergi! Katanya adanya urusan." Jawabnya. Sambil membawa belanjaan, aku membantu Sri masak."Bu, aku udah putuskan, kalau aku menerima lamaran mas Yadi. Doa'in ya bu, semoga keputusanku gak salah." Ucapnya.Aku yang sedang memetik sayuran seketika berhenti."Kamu serius Sri? Ibu tahu kamu terpaksa menerima lamaran Yadi. Apa kamu yakin Sri,?" Tanyaku.Gak tega

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:17. Pov Bu Ningsih (Ibu Tiri Sri)

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku juga ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜πŸ€—"Aku ke kamar dulu ya, ibu sama bapak lanjutkan makannya" ujar Sri.Aku tersenyum pada Sri dan mengangguk . Ibu tahu kamu sedih dan bimbang. Tahu sendirikan gimana bapak. Kalau sudah keinginannya tidak bisa di tolak. Semoga ada jalan buat kita ya nduk. Supaya tidak ada kesedihan lagi di matamu."Ya sudah kalau begitu, nanti ibu antar makanan ini ke kamarmu." Ujarku."Gak usah bu, nanti Sri ambil sendiri kalau Sri udah lapar" ucapnya."Heh, gak boleh nolak!!. Kecuali kalau kamu sudah menikah dan itu sudah bukan tanggung jawab ibu lagi" kataku lalu tersenyum pada Sri."Terserah ibu saja" sahutnya lalu dia memelukku."Loh kok peluk ibu?, katanya mau ke kamar"

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:16. Pov Bu Rina (Ibu Mertua)

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate,tap love dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ€—πŸ˜˜Setelah kamu menikah dengan Yadi. Ibu akan membuatmu mati secara perlahan seperti dulu ibu membunuh mas Wisnu, ayahnya Yadi. Ibu yang meracuninya dan sampai sekarang tidak ada yang tahu kalau ibu pembunuhnya. Karena semua barang bukti sudah di hapus dan membakarnya. Itu mudah buatku.Dulu aku ingin membunuh Yadi, tapi aku pikir nanti. Setelah menguras hartanya barulah aku akan membunuhnya. Karena dia ATM berjalan kami. Dia yang capek, aku dan Dewi yang menikmati hartanya. Hahahaha ....Dan sekarang akan ada tikus lagi, yaitu Sri. Semakin susah menguras hartanya. Satu menantu saja, aku sulit mengendalikannya, sekarang tambah lagi penghalang untuk menguras harta anak tiriku.*****Ini hari pertunangan Yadi. Aku harus berpura

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:15. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ˜ŠKeesokan harinya aku bangun pukul 05.00 WIB, Lastri belum bangun, ya sudahlah. Aku keluar kamar dan menuju ke kamar anak - anak. Membangunkan mereka, untuk melaksanakan sholat subuh.Anak - anak mengikutiku menuju mushola kecil yang ada di samping ruang keluarga. Aku memang membuat mushola kecil di dalam rumah untuk kami sholat jamaah bersama istri dan anak - anak. Sebelum itu kami ambil wudhu lalu lanjut melaksanakan sholat subuh. Lastri tidak ikut, katanya lagi datang bulan.Selesai sholat, aku mengajak anak - anak ke taman yang ada di halaman belakang rumah untuk joging. Rutinitas seperti biasa, olahraga pagi bersama ketiga anakku.Sementara bi Jum dan mba Surti di dapur sedang memasak untuk kami sarapan. Bi Jum sudah bangun dari pukul

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:14. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜πŸ˜ŠBi Jum dan mba Surti sedang membereskan barang belanjaan. Buah - buahan, sayuran, daging dan ikan sudah masuk kedalam kulkas. Makanan kering, makanan instant di simpan di lemari dapur, di atas. Sementara sabun cuci, porselen dan lain - lain di simpan di lemari dapur di bawah.Aku mendekati bi Jum dan mba Surti. Mereka sedang membereskan dan menatanya dengan sangat rapi. Bi Jum memang hafal dimana tempat - tempatnya.BiJum sudah ikut kami dari ayah masih ada. Waktuitu aku masih kecil, SD kelas 1. Setelah ibu meninggal, bi Jum yang merawatku. Tiga tahun sepeninggalnya ibu, ayah menikah lagi dengan bu Rina. Ayah meninggal waktu usiaku 10 tahun. Sampai sekarang bi Jum masih kerja disini, katanya ini amanah dari ayah, di suruh menjagaku.Bib

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:13. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ€—Setelah sampai di mall. Anak - anak langsung menuju tempat permainan dan aku pun menemaninya menunggu di luar. Sedangkan Lastri berbelanja dengan membawa dan menggunakan ATM ku.Setelah mereka puas, akhirnya kita pulang. Tak lupa membawa belanjaan. Baju istri, baju anak - anak dan bajuku juga. Dan tak lupa belanja makanan instant, cemilan, kebutuhan dapur, keperluan kamar mandi dan lain - lain. Semuanya sudah di belanjain.Sebelum pulang kita mampir Ke restoran langganan kami. Setelah sampai Kita turun dan memasuki restoran, ternyata rame. Karena ini memang hari minggu dan pasti rame.Setelah dapat tempat duduk dan kita memesan makanan. Setelah puas menyantap makanan yang ada di restoran ini, akhirnya kita pulang. Karena sudah malam. Anak - anak

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:12. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya yaa. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ€—Pov Yadi"Assalamu 'alaikum""Wa'alailum salam. Kemana aja pa, jam segini baru pulang, katanya cuma sebentar kok ini lama?" tanya Lastri panjang lebar."Emmm, ya ma tadi pulang dari rumah temen papa, jalanan macet trus papa mampir ke masjid sholat dhohor dulu ma, takut keburu habis waktunya dan sekalian mampir isi bensin di SPBU, maaf ya ma udah nunggu lama""Oh gitu" ucapnya.Cuma gitu doang jawabannya. Aku pikir dia bakalan marah - marah. Huff untung gak di omelin. Tapi aku lihat dari mimik mukanya, sepertinya dia curiga dan seperti merencanakan sesuatu, ahh entah lah.Aku masuk kamar dulu memilih baju trus siap - siap pergi ajak anak - anak ke mall. Selesai mandi, ambil baju di lemari. Aku pake T-shirt kesuka

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:11. Pov Pak Imam

    Sebelum membaca jangan lupa klik follow dan subscribe cerita ku yaa. Agar kalian bisa up mengikuti dan tidak ketinggalan cerita ku selanjut nya πŸ™πŸ˜˜"Ya bu silah kan"Setelah Ningsih ke belakang. Kami pun melanjutkan ngobrol nya."Nak Yadi kesini ada tujuan apa ? atau nak Yadi mau membicarakan perihal perjodohan yang kamu tanyakan di restoran kemaren, apa itu betul?""Betul pak, apa bapak sudah bicara dengan Sri?""Belum nak, sebentar ya bapak panggilkan Sri dulu, biar lebih jelas kalau ada Sri disini""Baiklah, terserah bapak saja""Sri ... Sri, sini nduk sebentar, bapak mau bicara" seruku memanggil Sri."Ada apa pak e" ucapnya dan muncul di balik gorden, tirai pembatas ruang tengah dan ruang tamu."Sini duduk di sebelah bapak, bapak mau bicara" ucapku.Akhirnya Sri menurut

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:10 Pov Pak Imam

    Sebelum membaca jangan lupa klik subscribe dan follow cerita ku yaa. Agar aku makin semangat nulis nya. Agar kalian bisa mengikuti dan melihat cerita ku πŸ™πŸ€—"Assalamu 'alaikum bu ... ibu ... bapak pulang" panggilku pada Ningsih."Bapak dari mana saja, ibu nyariin bapak dari tadi tapi bapak gak ada di kamar. Bapak kemana aja sih?" cecar Ningsih bertanya padaku kemana saja aku pergi."Bapak tadi habis makan di restoran di traktir sama nak Yadi, nih bapak bawa makanan di beliin nak Yadi. Belinya di restoran loh bu, pasti ibu suka. Katanya buat ibu sama anak - anak" sahutku dan memberikan satu kantong plastik berisi makanan yang di belikan Yadi di restoran tadi."Waahh, nak Yadi baik sekali ya pak, pake di bungkusin makanan segala, mana beli nya di restoran lagi, pasti mahal. Kebetulan ibu belum masak, cuma ada nasi di meja makan, ibu tidak punya uang buat masak pak, beras tinggal sedikit. Hutang di w

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status