Share

29. Kekesalan Mas

  Beberapa saat kemudian, Airin dan Sakha keluar berbarengan dari paviliun menuju rumah utama.

    "Saya tidak perlu dipaksa untuk sarapan seperti anak kecil saja!" ucap Airin mengomel di belakang Sakha.

    Sakha, dengan bahu lebar tegaknya terus melangkah tanpa menghiraukan gerutuan Airin, pura-pura tidak mendengar ucapan gadis itu.

    Saat mendekati rumah utama, Airin menatap pada tangannya yang digenggam Sakha. Seketika dia tersadar dan langsung menghempaskan tangan mereka.

    S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Joy
Makin gedeg aja sama karakter Airin. Seperti gak jelas. Katanya berkorban buat kebahagaiaan keluarga, kok tingkahnya belagu dan mengada2 bgt. Fokus aja sama kebahagiaan buat keluarga ... Hidup damai dan patuh suami. Toh suaminya bukan bandot tua dan tukang judi. Heran bgt
goodnovel comment avatar
Syafrida Chandrawati
ngeselin lu Airin......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status