Home / Rumah Tangga / Istri Kesayangan Om Duda / Bab 16 : Dua Orang Mengerikan

Share

Bab 16 : Dua Orang Mengerikan

Author: DinDin
last update Last Updated: 2025-04-09 15:33:06

"Sudah, cukup! berikan berkas itu dan aku akan menyelesaikan sendiri." Pinta Sun Shanne, dia telah mendengar banyak kejutan dari mulut sang detektif, "aku anggap akan sepadan untuk membayar perlakuan Ayahmu."

Tanpa protes Dani memberikan berkas didepannya lalu berbalas tatap dengan detektif Louis yang telah diminta mendampingi Sun Shanne pulang ke apartemennya. Dengan ini perjalanan pernikahan mereka juga akan segera berakhir.

Sun Shanne juga harus segera bergerak dengan informasi yang sudah di kantongi olehnya, bukan waktunya untuk menangis apalagi merasa takut dengan fakta yang telah ia telan.

Meski tampak luar bersikap biasa saja, ia sebenarnya sedang menekan dirinya agar tegas dengan hatinya pergi dari kediaman Dani Alves, pria yang telah menikahinya secara paksa.

Detektif Louis melempar senyum dia mempersilahkan Sun Shanne melangkah lebih dulu, "silahkan Nona, saya akan mengantar anda."

Shanne mendongak dia masih belum berdiri tapi sudah dipersilahkan berjalan lebih dahul
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 17 : Mata yang Jujur

    Tidak lama orang yang dicari mereka muncul dengan berlari, diikuti pelayan yang coba menyaingi langkah sang Nona. "Kalian... " Sun Shanne menyambut antusias namun langsung teralihkan dengan keadaan yang ia lihat di luar saat mendekati Domenic dan Renra. "Apa yang terjadi?." Sun Shanne, dia merasa tindakan ini berlebihan setelah melihat kekacauan yang sahabatnya buat, terlalu banyak darah yang mereka ciptakan bahkan pada security paruh baya. "Kenapa kamu tampak bingung?." Balas Renra. "Sun Shanne? lihat bekas luka itu, seharus kami yang bertanya apa yang terjadi?." Tanya Domenic, ia memperhatikan jari jemari Sun Shanne dan bekas lecet di tubuhnya. Sun Shanne melihat ke arah tubuhnya, "Ini bukan apa apa, aku akan menjelaskan setelah kita keluar dari rumah ini." "Tunggu!" Sahut Dani menghalangi, ia lupa dengan kesepakatan yang telah terjadi untuk membiarkan Shanne pergi. Renra berjalan besedekap mendekati Dani, "Menculik, lalu menikahi secara paksa, apa itu disebut pernika

    Last Updated : 2025-04-11
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 18 : Dare!

    "Sebenarnya kita akan kemana?!" Sun Shanne mulai kesal, dia terlihat beberapa kali mendesis ingin mengomel. "Duduk dan nikmati perjalanan." Balas Domenic. Renra justru ia malah tidur selama perjalanan, tidak perduli mereka akan kemana, selama ada senjata ditangannya dia tidak akan khawatir kemanapun. Sun Shanne yang lelah berhenti protes, dia pasrah tidak menumpang mobil yang dikemudikan oleh Domenic, sahabatnya. Suasana dimobil hanya disini suara deru mesin yang kemudian disela suara perut Sun Shanne yang keroncongan. Kruyuk~ Kruyuk~ Suara itu membuat Domenic melirik ke arah Dani, "apa kamu tidak memberi makan gadis yang kau culik!?" Dani, dia melihat ke belakang Sun Shanne yang sibuk memandangi jendela mobil, tidak ingin menangkap wajah Dani. "Apa kamu ingin makan sesuatu?." Tanya Dani lembut. "Tidak!" Jawab Sun Shanne singkat. Dani menujuk salah satu tempat mewah yang berdiri kokoh meminta Domenic untuk menepi sebelum terlewat agar Sun Shanne bisa makan sesuatu di sana, l

    Last Updated : 2025-04-12
  • Istri Kesayangan Om Duda    19 : Secarik Rencana

    Angin malam sepoi sepoi mengelus lembut paras Sun Shanne membuat Dani tidak berpikir banyak tentang keputusannya, untuk memenuhi tantangan yang Domenic berikan. Sun Shanne telah menyihir matanya untuk terus jatuh cinta padanya. Dia tidak akan ragu melakukan apapun bahkan meskipun mempertaruhkan segalanya. "Seperti apapun dia hanya pria nekat, Domenic!" "Siapa peduli? jangan berpikir terlalu keras Sun." Balas Domenic sambil menaikan alisnya sebelah. Sun Shanne melirik ke arah Renra dia tampak tenang tenang saja sambil mengunyah permen karet kesukaannya"Renra, kenapa kamu diam saja, bantu aku bicara!" Mendengar Sun Shanne berteriak gadis seksi itu hanya menaikan kedua bahunya dengan ekspresi tidak ingin terlibat. Merasa jengkel Shanne menghampiri tubuh Dani yang berdiri agak jauh dari mereka, "Dani, bukankah kita sudah sepakat dengan semua ini, aku bukan lagi istrimu!" Dani membalas dengan senyum, kini dia lebih percaya diri dengan isi kepalanya, "maaf saja sayang, itu pal

    Last Updated : 2025-04-14
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 20 : Shut up!

    Tiga hari telah berlalu dari kesepakatan yang telah disetujui oleh Domenic dan dirinya, ia tahu ini semua sebagai tolak ukur menilai keseriusannya. Meski ini bukan hal mudah menjamin seratus persen keberhasilan tapi dia mulai berusaha dengan mengurus pembagian saham sebagai langkah pertama, sesuai yang Domenic minta. Memberikan saham tidak semudah memberi kejutan pada anak kecil, dia juga harus mengurus beberapa hal dan antisipasi resiko kedepannya, membuatnya harus memiliki jam ekstra untuk bekerja. "Huftt..." Dani menghela napas bersandar pada kursi kerjanya. Terlintas seharian ini dia juga belum mendengar Sun Shanne keluar kamar, maka dari itu dia menyimpan pekerjaan miliknya sebentar untuk melihat gadis yang ia cintai di kamar. Dani menaiki tangga, dia berhenti sejenak lalu menatap layar ponselnya, ia menekan logo aplikasi belanja online untuk membeli sesuatu, dia tampak memainkan jarinya dengan wajah serius kemudian menyimpan ponsel di sakunya kembali. Begitu masuk seper

    Last Updated : 2025-04-16
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 21 : Pergi Bersama

    Dani merasa bangga dengan apa yang dikatakan oleh istrinya, mereka jarang bicara satu sama lain tapi dia memahami bagaimana hubungan dirinya dengan kedua orang tua serta sang Kakak. Dani meraih tangan Sun Shanne, "maaf Ibu, kami punya rencana pergi hari ini, apa ada yang ingin Ibu katakan lagi?." Tanya Dani. Nyonya Stevia memegang kepalanya frustasi, dia tidak mengatakan apapun langsung angkat kaki dari rumah putra keduanya. Di depan mobil langsung di sambut sekretaris pribadinya yang sudah menebak reaksi Dani Alves pada sang Nyonya. Dani memandangi Shanne, tidak tau kata yang tepat untuk menggambarkan pribadinya yang unik, kadang lemah lembut, kasar, kadang juga penyayang dan keibuan. Sun Shanne mendongak, "lihat apa!" bentaknya. "Tentu saja melihat dirimu, siapa lagi?." Dani menjawab sambil celingukan menegaskan memang Shanne wanita yang ia pandangi. "Dengar, hari ini aku akan pergi ke The Rude, aku tidak akan mendengar larangan apapun." Kata Sun Shanne, dia pergi ke kam

    Last Updated : 2025-04-19
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 22 : Suatu Ketika

    "Katakan padaku, di mana pria pemilik jam tangan ini?" Tanya Sun Shanne, dia mengelap air mata gadis bernama Sofia dengan ujung jarinya. Sofia gadis kecil berusia 9 tahun itu menggelengkan kepala, dia tidak tahu kemana Vlad dan kawan kawan membawanya. "Kalo begitu pergilah pulang, dan jangan pernah melakukan hal ini lagi, atau aku tidak pernah lagi mau menemui mu!" Ancam Shanne. Sofia mengangguk, dia tampak seperti gadis kecil penurut, "Vlad mengatakan jika aku punya hadiah mewah, Kak Sun akan kembali." tutur Sofia dengan nada penuh penyesalan. "Baiklah, aku maafkan, lain kali jangan terperdaya ucapan orang lain" Tatap Shanne menegaskan. Gadis itu mengangguk pelan, dia langsung berlari menuju arah pulang, meninggalkan Sun Shanne sendirian.*** Beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi memberi sebuah pesan dari Renra. Dia menanyakan keberadaan Dani pada Shanne untuk memastikan orang yang duduk di meja para kupu kupu bukan Dani Alves. Seharusnya pria seperti Dani tidak ak

    Last Updated : 2025-04-20
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 23 : Makan Malam Bersama The Rude

    Renra mencubit Ganu, "kamu mau mengatai aku seekor lembu kan!" Ganu mengelak, dia menurunkan tubuh Renra lalu menggelengkan kepala, "tidak, maksudku... lemah lembut." "Huh, alasan." Timpa Renra. Dani duduk sambil membandingkan pertemuan pertama kali dengan sosok Renra dengan yang kali ini ia lihat, dimana sosok itu seperti tidak memiliki hati nurani juga bermata bengis, tapi disini Dani melihat dia seperti gadis yang bermanja pada sang kakak. Sedangkan Ganu, pria berkacamata itu menarik rasa penasaran Dani, ini pertama kalinya bertemu. Ganu menoleh kemudian terkejut dengan sosok yang duduk bersebrangan dengan Domenic. Sedangkan Sun Shanne yang masih memperhatikan hujan tidak merespon Ganu yang terkejut. "Apa ini sungguhan?." Kata Ganu, dia melempar tatapan kepada Shanne yang cuek. "Bukannya aku sudah memberi tahumu?dia bahkan baru saja bertaruh di kursi Pion." Sahut Renra. "Aku pikir kau bercanda." Ganu terkejut, " Aw... lihat.. aku seharian belum makan apapun." imbuh Gan

    Last Updated : 2025-04-22
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 24 : Lentera

    Keesokan harinya...Dalam kamar Sun Shanne terbangun, menggeser kakinya untuk mengapung dibibir ranjang. Tubuhnya masih terasa sedikit berat ia lalu mengingat telah makan malam bersama dan bersulang bersama Renra. Dengan langkah malas setelah sepuluh menit duduk, ia akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Shanne bangun paling terlambat, semuanya sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Tapi Shanne dengan wajah kusut turun dari lift, matanya mencari cari sosok sang duda sebelum ia mengambil posisi duduk di meja makan. Domenic datang tepat di belakang Shanne, dia menepuk pundak sahabatnya dengan lembut," kamu pasti mencari Dani, dia sudah pergi pagi buta." Rasa penasaran Sun akhirnya terjawab membuatnya merasa lega, tidak heran sosok Dani yang sibuk sudah pasti dia pulang lebih dulu. Tapi, yang tidak di ketahui oleh dirinya Dani berada di tangan Domenic sepenuhnya, dia di suatu tempat yang tidak akan pernah Sun sadari, di sembunyikan sebagai sandra untuk Alaxsander

    Last Updated : 2025-04-23

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 30 : Cake

    Hari mulai menjelang sore, Sun Shanne terlihat marah-marah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Dani terbangun dari sofa setelah tidak sengaja tertidur. Dia mendapati suara Shanne dari salah satu ruangan, berdiri sedikit menguping. Tidak lama Shanne keluar dari ruangan tersebut dan merasa lebih kesal lagi ketika dia mendapati wajah Dani. "Sedang apa?! menguping pembicaraan orang lain itu tidak baik." "Jangan menuduh begitu... aku mencari istriku karena lapar." Balas Dani lembut, kemudian memasang wajah memelas. Shanne memangku kedua tangannya, "Huh.. kamu pikir aku sangat menganggur sampai kamu seenaknya menyuruh." Shanne menyindir tapi ia juga berjalan ke arah dapur yang terletak di lantai bawah. "Yap.. jika dia turun pasti dia memasak." Gumam Dani, sumringah, segera menyusul tubuh Shanne menuruni tangga. Mereka berdua berada di dapur, Shanne tidak mendapati apapun yang bisa ia masak. Karena ia sendiri juga baru saja kembali menempati apartemen tersebut, dia hanya bis

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 29 : Perlahan

    Matahari terik, Renra masih mengendarai mobilnya membawa tubuh Sun Shanne jalan-jalan. "Dani memang malang.." ucap Renra. "Aku sependapat denganmu, dia tidak memiliki catatan kriminal apapun dalam bisnisnya, berbeda dengan Nathan Alves apalagi kedua orang tuanya." Balas Sun Shanne. "Jika dia pria biasa, apa kamu mencintainya?." Tanya Renra. Sun Shanne menoleh ke arah Renra, menaikkan dua bahunya secara bersamaan. "Entahlah..." Tidak di sangka jawaban Sun Shanne membuat Renra putar arah dari jalan yang sedang ia lalui. "Kenapa berubah pikiran?." Tanya Shanne, dia melihat wajah Renra sedikit serius kali ini "Duduk dan nikmati saja perjalanannya..." "Ren, kamu selalu membuatku penasaran?." Balas Sun Shanne, dia meraih ponselnya, "astaga Dani..." gumamnya lirih. Renra menoleh, "dia sudah menghubungimu?" tanya Renra, "Apa yang dia katakan, kemana kita harus menemuinya." "Stop..stop..., aku bilang stop!" teriak Sun Shanne, dia mengarahkan senjata pada kepala Renra, "

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 28 : Tawaran Menarik

    "Sebagai gantinya aku akan bekerjasama dengan kalian." Kata kata itu keluar dari mulut Nyonya Stevia ketika Sun Shanne sudah melewati tubuhnya agak jauh. Tidak di sangka ucapan itu membuat gadis yang menanggapinya dengan malas tersenyum, "baiklah kalau begitu... selamat datang di The Rude." Balas Sun Shanne, dia masuk ke mobil milik Detektif Louis, membuat keduanya bingung. "Apa itu artinya dia setuju untuk membantu anda, maksudku Dani?, apa Nyonya yakin?." Kata Detektif Louis, dia masih meragukan Shanne. "Entah, tapi gadis itu baru saja menyambut kita." Nyonya Stevia menjawab kemudian menyusul memasuki mobil tersebut. Namun ketika Detektif belum meraih pintu mobil, Sun Shanne sudah menginjak gas lebih dulu. "What!.. apa maksudnya?!" Detektif Louis bingung juga pasrah, dia mematung untuk sesaat. Meraih ponselnya menelfon layanan taksi online untuk kembali ke kantor. *** Di dalam mobil Sun Shanne tidak mengatakan apapun, dia berencana membawa Nyonya Stevia ke Bar milik The

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 27 : Permohonan Nyonya Stevia

    Sun Shanne telah memutuskan untuk kembali ke apartemen miliknya dengan lingkungan yang lebih tenang, meninggalkan kawasan The Rude. Di dalam apartemen miliknya yang tetap terjaga bersih nan rapi karena Domenic selalu menyuruh seseorang membersihkannya selama tak berpenghuni. Sun Shanne duduk di tepi ranjang, memegang keningnya yang tidak pusing, ada sesuatu yang melintas dalam pikirannya bagaimana keadaanmu Dani. "Semoga kamu baik-baik saja..." Gumam lirih Sun Shanne, terlepas dari Dani yang menimbulkan masalah tapi dia pria yang baik, hanya saja malang karena terlahir dari keluarga Alves. Ponselnya bergetar dia melihat sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenali, sambil merebahkan tubuhnya dia membaca isi pesan tersebut, yang ternyata dari sekertaris pribadi Nyonya Stevia. Dia mengabaikan, tidak ingin ikut campur apapun dari keluarga Alves, terlebih tragedi di masa lalu tidak bisa dimaafkan. Sun Shanne memilih untuk mandi, menyegarkan tubuh dan pikirannya daripada menanggapi

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 26 : Menyadari Akan Sesuatu

    Dalam perjalanan di mobil, Shanne bersandar pada jok mobil dengan napas terengah engah. Domenic menginjak rem mobil memberi kode agar Ganu menggantikannya menyetir. Darah segar mulai keluar dari lubang hidung Shanne, pandangan juga berlahan kabur meski ia masih samar mendengar arahan dari Domenic untuk membuka mulut. Ini adalah efek samping racun yang ia gunakan untuk melumpuhkan para bawahan Aleksander Alves. "Shanne, kamu harus mempertahankan kesadaran mu!"Kata Renta sibuk merobek baju untuk membungkus pergelangan tangan kanannya yang terluka. Situasi chaos ini tidak diketahui oleh Aleksander Alves, sehingga mereka mulai tidak meremehkan The Rude. Mereka menganggap mereka telah menjadi ancaman. Shanne pada akhirnya jatuh pingsan, kepalanya jatuh pada dada bidang Domenic. *** Shanne merasakan sesuatu menyentuh pipinya dengan lembut, pikirannya telah sadar ia kemudian memacu tubuhnya membuka mata meski rasanya berat. "Lihat, Sun dia mulai bangun!" Suara itu terasa meny

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 25 : Gun

    Sun Shanne tiba di persimpangan jalan, tinggal beberapa langkah lagi memasuki kawasan Panti Asuhan. Begitu masuk gerbang disuguhkan pemandangan warna bunga yang beradu berjajar rapi dari pot yang dilukis sedemikian rupa dengan indah, menangkap paling pertama senyum Shanne. Dengan langkah pelan Shanne berjalan masuk gedung mengintip ruangan luas tertata nan bersih di sela banyak tawa anak anak riuh, dia tidak mengeluarkan suara masih menikmati melihat mereka berkegiatan. Salah satu anak menyadari hadirnya Sun Shanne, dia langsung berlari membuat teman teman dan pengasuh bingung. Setelah mereka mengikuti arah bocah tersebut, senyum mereka mekar mendapati wanita muda yang dipeluk bocah laki laki tersebut adalah Sun Shanne. "Kakak Sun!" Anak anak lain mulai berlari menghampirinya langsung memeluk penuh perasaan rindu. Sasa dan Maria, sang pengasuh haru melihat pemandangan tersebut, mereka lega Sun Shanne baik baik saja setelah terselip kabar bahwa ia menghilang. Sungguh kehadiran

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 24 : Lentera

    Keesokan harinya...Dalam kamar Sun Shanne terbangun, menggeser kakinya untuk mengapung dibibir ranjang. Tubuhnya masih terasa sedikit berat ia lalu mengingat telah makan malam bersama dan bersulang bersama Renra. Dengan langkah malas setelah sepuluh menit duduk, ia akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Shanne bangun paling terlambat, semuanya sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Tapi Shanne dengan wajah kusut turun dari lift, matanya mencari cari sosok sang duda sebelum ia mengambil posisi duduk di meja makan. Domenic datang tepat di belakang Shanne, dia menepuk pundak sahabatnya dengan lembut," kamu pasti mencari Dani, dia sudah pergi pagi buta." Rasa penasaran Sun akhirnya terjawab membuatnya merasa lega, tidak heran sosok Dani yang sibuk sudah pasti dia pulang lebih dulu. Tapi, yang tidak di ketahui oleh dirinya Dani berada di tangan Domenic sepenuhnya, dia di suatu tempat yang tidak akan pernah Sun sadari, di sembunyikan sebagai sandra untuk Alaxsander

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 23 : Makan Malam Bersama The Rude

    Renra mencubit Ganu, "kamu mau mengatai aku seekor lembu kan!" Ganu mengelak, dia menurunkan tubuh Renra lalu menggelengkan kepala, "tidak, maksudku... lemah lembut." "Huh, alasan." Timpa Renra. Dani duduk sambil membandingkan pertemuan pertama kali dengan sosok Renra dengan yang kali ini ia lihat, dimana sosok itu seperti tidak memiliki hati nurani juga bermata bengis, tapi disini Dani melihat dia seperti gadis yang bermanja pada sang kakak. Sedangkan Ganu, pria berkacamata itu menarik rasa penasaran Dani, ini pertama kalinya bertemu. Ganu menoleh kemudian terkejut dengan sosok yang duduk bersebrangan dengan Domenic. Sedangkan Sun Shanne yang masih memperhatikan hujan tidak merespon Ganu yang terkejut. "Apa ini sungguhan?." Kata Ganu, dia melempar tatapan kepada Shanne yang cuek. "Bukannya aku sudah memberi tahumu?dia bahkan baru saja bertaruh di kursi Pion." Sahut Renra. "Aku pikir kau bercanda." Ganu terkejut, " Aw... lihat.. aku seharian belum makan apapun." imbuh Gan

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 22 : Suatu Ketika

    "Katakan padaku, di mana pria pemilik jam tangan ini?" Tanya Sun Shanne, dia mengelap air mata gadis bernama Sofia dengan ujung jarinya. Sofia gadis kecil berusia 9 tahun itu menggelengkan kepala, dia tidak tahu kemana Vlad dan kawan kawan membawanya. "Kalo begitu pergilah pulang, dan jangan pernah melakukan hal ini lagi, atau aku tidak pernah lagi mau menemui mu!" Ancam Shanne. Sofia mengangguk, dia tampak seperti gadis kecil penurut, "Vlad mengatakan jika aku punya hadiah mewah, Kak Sun akan kembali." tutur Sofia dengan nada penuh penyesalan. "Baiklah, aku maafkan, lain kali jangan terperdaya ucapan orang lain" Tatap Shanne menegaskan. Gadis itu mengangguk pelan, dia langsung berlari menuju arah pulang, meninggalkan Sun Shanne sendirian.*** Beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi memberi sebuah pesan dari Renra. Dia menanyakan keberadaan Dani pada Shanne untuk memastikan orang yang duduk di meja para kupu kupu bukan Dani Alves. Seharusnya pria seperti Dani tidak ak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status