Home / Rumah Tangga / Istri Kesayangan Om Duda / Bab 17 : Mata yang Jujur

Share

Bab 17 : Mata yang Jujur

Author: DinDin
last update Last Updated: 2025-04-11 08:25:04

Tidak lama orang yang dicari mereka muncul dengan berlari, diikuti pelayan yang coba menyaingi langkah sang Nona.

"Kalian... " Sun Shanne menyambut antusias namun langsung teralihkan dengan keadaan yang ia lihat di luar saat mendekati Domenic dan Renra. "Apa yang terjadi?."

Sun Shanne, dia merasa tindakan ini berlebihan setelah melihat kekacauan yang sahabatnya buat, terlalu banyak darah yang mereka ciptakan bahkan pada security paruh baya.

"Kenapa kamu tampak bingung?." Balas Renra.

"Sun Shanne? lihat bekas luka itu, seharus kami yang bertanya apa yang terjadi?." Tanya Domenic, ia memperhatikan jari jemari Sun Shanne dan bekas lecet di tubuhnya.

Sun Shanne melihat ke arah tubuhnya, "Ini bukan apa apa, aku akan menjelaskan setelah kita keluar dari rumah ini."

"Tunggu!" Sahut Dani menghalangi, ia lupa dengan kesepakatan yang telah terjadi untuk membiarkan Shanne pergi.

Renra berjalan besedekap mendekati Dani, "Menculik, lalu menikahi secara paksa, apa itu disebut pernika
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 38 : Penasaran

    Hari sudah gelap, bintang juga menaungi sepinya malam, Sun Shanne terbaring istirahat di sofa markas The Rude, kemudian seseorang muncul mengecup keningnya dengan lembut. Sontak dirinya terkejut dan menyadari bahwa itu suaminya."Kamu pasti marah?." Dani menebak, dia tidak menepati janjinya hari ini."Dasar pria bodoh.. lain kali jangan umbar janji, lihat istrimu juga masih sakit masih kamu suruh menunggu dengan bosan." Sahut Renra, ia mendekat dan menyerahkan sup hangat pada tangan Dani, "suapi dia!"Shanne hanya menatap datar kedua orang didepannya, juga tidak tertarik dengan sup yang dimasak sahabatnya, "sudahlah.. lupakan.. aku tidak ingin memperpanjang masalah." Jawaban itu membuat Dani merasa bersalah, ia benar-benar mengabaikan istrinya sendiri, dia mendekat menatap dengan lembut wajah istrinya yang tentu saja tanpa bicara sudah jelas dia merasa kesal dan marah dari mimik wajahnya."Aku minta maaf..." Ucap Dani."Aku sudah bilang... tidak masalah!" Balas Shanne lugas.Sejurus

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 37 : Hadirnya Wanita Masa Lalu

    Shanne tersenyum menatap layar ponsel dengan kata-kata romantis yang disampaikan oleh Dani, Suaminya. Dia belum sepenuhnya membaik setelah terserang demam, tapi ia telah berjanji akan pergi ke panti asuhan, kunjungan kali ini Dani bersedia mengantar, suaminya mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan pulang.Sambil menunggu ia mengisi perut dan memakan vitaminnya lebih dulu kemudian menunggu dengan tenang di paviliun. 1 jam berlalu, Shanne meraih ponselnya mulai menanyakan pria yang sedang membuatnya jatuh cinta belum kunjung pulang tapi tidak mendapatkan jawaban apa-apa. "Huftt.. kemana dia, seharusnya 1 jam cukup untuk menempuh perjalanan." Gumam Shanne. Pelayan datang menawari sesuatu yang ingin dimakan sang Nona di sampingnya. "Bawakan aku secangkir minuman hangat, aku mulai agak pusing duduk terlalu lama." Pinta Shanne, yang dengan senang hati dibalas pelayan. Gadis The Rude itu kini mulai mencuri hati para pelayan dirumah sedikit demi sedikit, mereka sudah tidak memperma

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 36 : Blue Sea

    Dani menggandeng tangan istrinya dengan erat sambil menikmati senja di bibir pantai. Ombak dibuat lebih ribut dengan riuh dari gejolak sepasang kekasih yang mabuk asmara. Setelah puas mereka memutuskan kembali ke Villa dimana Dani sudah mengatur dekor kamar mandi yang dihias harumnya mawar dan lilin aromaterapi yang semerbak. Shanne tentu saja ia malu, dia bukan gadis yang sering memanjakan dirinya seperti gadis lain. "Nikmati waktu mandi mu, setelah ini mari makan hidangan laut yang lezat." Kata Dani. Pikiran Shane sudah melayang dia pikir mereka akan mandi bersama seperti dalam film namun hanya mengangguk setuju ketika Dani berbalik. Baru beberapa langkah sebelum meraih pintu keluar tidak di sangka Dani berubah pikiran ia langsung mengunci menutup kamar mandi untuk membuatnya nyaman berdua bersama sang istri, meski ia tak perlu khawatir tidak akan ada yang mengusik mereka. Terlihat Shanne begitu canggung, dengan tindakan Dani setelahnya. Tapi Dani lebih berpengalaman denga

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 35 : Honeymoon

    Sun Shanne terbang dari tidurnya, ia mendapati Dani sudah lebih dulu bangun ketimbang dirinya. Ia pelan mengatur posisi agar duduk sebelum ia berniat pergi ke kamar mandi. Wajahnya tersipu menyadari bahwa cincin berlian tersebut melingkar di jari manisnya, ia menyadari bahwa cinta mungkin telah merebut logikanya, dimana ia telah menikah dengan pria asing yang mengaku duda, menjalani kehidupan yang awalnya penuh kebencian berangsur-angsur menjadi kehangatan yang tidak ia sadari sebelumnya, angannya tentang asmara semakin membuatnya tersipu. Dengan wajah gembira yang tidak bisa ia sembunyikan, dirinya melangkah pergi ke kamar mandi, sambil membayangkan sentuhan Dani ia tidak bisa lepas dari panah asmara, ia kagum, jatuh cinta dan bergairah secara bersamaan. Setelah menyelesaikan mandinya ia sengaja melihat beberapa deret baju yang ia miliki di lemari, sedikit memilih warna cerah tidak seperti biasanya. Selanjutnya berakhir di meja rias dengan polesan lipstik menambah kesan bibirnya b

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 34 : Will You Marry Me?

    Shanne duduk kembali di kursinya, dan Nyonya Stevia mengangkat gelasnya meminta semuanya bersulang. Tapi Shanne dan Renra mereka canggung satu sama lain meski suasana begitu hangat. "Bagaimana Suamiku bisa mengundang kalian?." Tanya Nyonya Stevia. "Dia mengatakan lewat Detektif Louis." Sahut Ganu. "Semakin kenal semakin dingin dan tidak bisa di tebak." Imbuh Nyonya Stevia. Dani dan Dimenic saling menatap, dua gadis belum juga berbaikan satu sama lain, mereka sibuk makan dan tidak menyahut obrolan seperti biasanya. Setelah lebih dari dua jam menghabiskan makan malam bersama Nyonya Stevia lebih dulu izin untuk pamit, kepalanya mulai terasa berat. "Anda benar-benar orang yang menyenangkan.." Domenic berdiri menyerahkan tangannya, berniat mengantar sampai pintu. "Atur waktu untuk kita berdua.." Kata Nyonya Stevia. "Tidak terlalu buruk." Ujar Domenic. Di meja makan hanya tersisa mereka yang kemudian mulai menggoda dua gadis agar berbaikan, tapi Renra langsung melemparkan

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 33 : Aleksander Alves Mulai Tertarik

    Aleksander Alves duduk di kursinya, dia melirik ke arah bodyguardnya dan tanpa perlu menjelaskan apa-apa, mereka langsung mempersilahkan Bimo dan Dewie meninggalkan acara makan malam lewat bodyguard yang memberi perintah. "Tunggu, aku datang atas undangan Nyonya Stevia, jangan kurang ajar kalian." wanita dengan buah dada besar itu protes. Bimo berdiri, "Tuan... apa kami berdua menyinggung anda?." "Tidak. Kalian hanya sekumpulan orang tengik suka menjilat." Balas Aleksander Alves mencabik telinga mereka berdua dengan ucapannya. Baik Bimo dan Dewie, pasangan tersebut langsung melirik ke arah Sun Shanne, mereka berpikir bahwa Sun Shanne menghasut keluarga Alves sehingga berani meremehkan mereka. "Tunggu.. apa yang sudah di katakan gadis The Rude ini, kalian pasti termakan ucapannya." Tuduh Bimo. Dewie, wanita tersebut lebih mendekat sang suami ikut mengutarakan pembelaan, "seperti apapun kita adalah besan." "Aku ayah dari Sun Shane, kita bagian keluarga yang tak terpisahka

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 32 : Pertemuan dengan Keluarga Bimo

    Di mobil Sun Shanne menatap lurus, dia melamun sepanjang perjalanan, dia kehilangan apa yang di cintainya sekali lagi membawa mendung pada hatinya, Dani melirik gadis di sampingnya, ia mendengar ponselnya berdering berulang kali dan coba untuk menegur. "Shanne.. ponselmu berdering.." ucap Dani, dia memegang tangan Shanne lembut. Shanne kemudian menyadari lalu menarik napas perlahan dan meraih ponsel miliknya yang ternyata panggilan dari Nyonya Stevia. Dia mengingatkan kembali acara makan malam bersama keluarga Bimo, yang hanya di balas ucapan mengiyakan dengan singkat, dan kemudian percakapan berakhir. "Acaranya jam berapa?." Tanya Dani. "Pukul tujuh malam." Balas Shanne, dia hampir lupa acara makan malam ini. Acara makan malam ini sengaja di atur Nyonya Stevia untuk Sun Shanne menemui keluarga Bimo "Apa kamu mau makan sesuatu sebelum kita tiba?" tanya Dani dia sengaja memberhentikan mobilnya. Shanne menggelengkan kepala, "tidak." Tapi Dani pria perhatian, dia keluar

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 31 : Mad

    "Whoam..." Shanne menguap, memecah keseriusan Dani yang berada didekatnya. "Kamu mengantuk Shanne?." Tanya Dani, dia membenarkan rambut wanita tersebut ke belakang telinga. "Tidak.. aku hampir selesai...." Balas Shanne kedua tangannya sibuk ia pijat kemudian melirik jam yang jelas menunjukkan pukul lima sore. Domenic muncul yang entah kapan perginya. Dia membawa makanan yang meminta semuanya istirahat lebih dahulu. "Kenapa kamu tidak makan?." Tanya Ganu, sembari membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit dibiarkan melorot ke hidung. "Yap, aku akan makan malam setelah ini dengan anak-anak." Timpal Shanne, " dan... tara... aku selesai, huftt...." Shanne merasa lega setelah telunjuknya selesai dengan menekan tombol terakhir. Domenic menyalakan rokok dan Shanne meminta satu tapi langsung di balas dengan wajah tidak rela, "kau punya suami sekarang... ubah kebiasaan dan itu akan jauh lebih baik." Shanne cemberut dia melirik ke arah Dani yang tersenyum puas pura pura takut dim

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 30 : Cake

    Hari mulai menjelang sore, Sun Shanne terlihat marah-marah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Dani terbangun dari sofa setelah tidak sengaja tertidur. Dia mendapati suara Shanne dari salah satu ruangan, berdiri sedikit menguping. Tidak lama Shanne keluar dari ruangan tersebut dan merasa lebih kesal lagi ketika dia mendapati wajah Dani. "Sedang apa?! menguping pembicaraan orang lain itu tidak baik." "Jangan menuduh begitu... aku mencari istriku karena lapar." Balas Dani lembut, kemudian memasang wajah memelas. Shanne memangku kedua tangannya, "Huh.. kamu pikir aku sangat menganggur sampai kamu seenaknya menyuruh." Shanne menyindir tapi ia juga berjalan ke arah dapur yang terletak di lantai bawah. "Yap.. jika dia turun pasti dia memasak." Gumam Dani, sumringah, segera menyusul tubuh Shanne menuruni tangga. Mereka berdua berada di dapur, Shanne tidak mendapati apapun yang bisa ia masak. Karena ia sendiri juga baru saja kembali menempati apartemen tersebut, dia hanya bis

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status