Home / Rumah Tangga / Istri Kesayangan Om Duda / Bab 27 : Permohonan Nyonya Stevia

Share

Bab 27 : Permohonan Nyonya Stevia

Author: DinDin
last update Last Updated: 2025-04-30 15:33:13

Sun Shanne telah memutuskan untuk kembali ke apartemen miliknya dengan lingkungan yang lebih tenang, meninggalkan kawasan The Rude.

Di dalam apartemen miliknya yang tetap terjaga bersih nan rapi karena Domenic selalu menyuruh seseorang membersihkannya selama tak berpenghuni.

Sun Shanne duduk di tepi ranjang, memegang keningnya yang tidak pusing, ada sesuatu yang melintas dalam pikirannya bagaimana keadaanmu Dani.

"Semoga kamu baik-baik saja..." Gumam lirih Sun Shanne, terlepas dari Dani yang menimbulkan masalah tapi dia pria yang baik, hanya saja malang karena terlahir dari keluarga Alves.

Ponselnya bergetar dia melihat sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenali, sambil merebahkan tubuhnya dia membaca isi pesan tersebut, yang ternyata dari sekertaris pribadi Nyonya Stevia. Dia mengabaikan, tidak ingin ikut campur apapun dari keluarga Alves, terlebih tragedi di masa lalu tidak bisa dimaafkan.

Sun Shanne memilih untuk mandi, menyegarkan tubuh dan pikirannya daripada menanggapi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 32 : Pertemuan dengan Keluarga Bimo

    Di mobil Sun Shanne menatap lurus, dia melamun sepanjang perjalanan, dia kehilangan apa yang di cintainya sekali lagi membawa mendung pada hatinya, Dani melirik gadis di sampingnya, ia mendengar ponselnya berdering berulang kali dan coba untuk menegur. "Shanne.. ponselmu berdering.." ucap Dani, dia memegang tangan Shanne lembut. Shanne kemudian menyadari lalu menarik napas perlahan dan meraih ponsel miliknya yang ternyata panggilan dari Nyonya Stevia. Dia mengingatkan kembali acara makan malam bersama keluarga Bimo, yang hanya di balas ucapan mengiyakan dengan singkat, dan kemudian percakapan berakhir. "Acaranya jam berapa?." Tanya Dani. "Pukul tujuh malam." Balas Shanne, dia hampir lupa acara makan malam ini. Acara makan malam ini sengaja di atur Nyonya Stevia untuk Sun Shanne menemui keluarga Bimo "Apa kamu mau makan sesuatu sebelum kita tiba?" tanya Dani dia sengaja memberhentikan mobilnya. Shanne menggelengkan kepala, "tidak." Tapi Dani pria perhatian, dia keluar

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 31 : Mad

    "Whoam..." Shanne menguap, memecah keseriusan Dani yang berada didekatnya. "Kamu mengantuk Shanne?." Tanya Dani, dia membenarkan rambut wanita tersebut ke belakang telinga. "Tidak.. aku hampir selesai...." Balas Shanne kedua tangannya sibuk ia pijat kemudian melirik jam yang jelas menunjukkan pukul lima sore. Domenic muncul yang entah kapan perginya. Dia membawa makanan yang meminta semuanya istirahat lebih dahulu. "Kenapa kamu tidak makan?." Tanya Ganu, sembari membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit dibiarkan melorot ke hidung. "Yap, aku akan makan malam setelah ini dengan anak-anak." Timpal Shanne, " dan... tara... aku selesai, huftt...." Shanne merasa lega setelah telunjuknya selesai dengan menekan tombol terakhir. Domenic menyalakan rokok dan Shanne meminta satu tapi langsung di balas dengan wajah tidak rela, "kau punya suami sekarang... ubah kebiasaan dan itu akan jauh lebih baik." Shanne cemberut dia melirik ke arah Dani yang tersenyum puas pura pura takut dim

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 30 : Cake

    Hari mulai menjelang sore, Sun Shanne terlihat marah-marah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Dani terbangun dari sofa setelah tidak sengaja tertidur. Dia mendapati suara Shanne dari salah satu ruangan, berdiri sedikit menguping. Tidak lama Shanne keluar dari ruangan tersebut dan merasa lebih kesal lagi ketika dia mendapati wajah Dani. "Sedang apa?! menguping pembicaraan orang lain itu tidak baik." "Jangan menuduh begitu... aku mencari istriku karena lapar." Balas Dani lembut, kemudian memasang wajah memelas. Shanne memangku kedua tangannya, "Huh.. kamu pikir aku sangat menganggur sampai kamu seenaknya menyuruh." Shanne menyindir tapi ia juga berjalan ke arah dapur yang terletak di lantai bawah. "Yap.. jika dia turun pasti dia memasak." Gumam Dani, sumringah, segera menyusul tubuh Shanne menuruni tangga. Mereka berdua berada di dapur, Shanne tidak mendapati apapun yang bisa ia masak. Karena ia sendiri juga baru saja kembali menempati apartemen tersebut, dia hanya bis

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 29 : Perlahan

    Matahari terik, Renra masih mengendarai mobilnya membawa tubuh Sun Shanne jalan-jalan. "Dani memang malang.." ucap Renra. "Aku sependapat denganmu, dia tidak memiliki catatan kriminal apapun dalam bisnisnya, berbeda dengan Nathan Alves apalagi kedua orang tuanya." Balas Sun Shanne. "Jika dia pria biasa, apa kamu mencintainya?." Tanya Renra. Sun Shanne menoleh ke arah Renra, menaikkan dua bahunya secara bersamaan. "Entahlah..." Tidak di sangka jawaban Sun Shanne membuat Renra putar arah dari jalan yang sedang ia lalui. "Kenapa berubah pikiran?." Tanya Shanne, dia melihat wajah Renra sedikit serius kali ini "Duduk dan nikmati saja perjalanannya..." "Ren, kamu selalu membuatku penasaran?." Balas Sun Shanne, dia meraih ponselnya, "astaga Dani..." gumamnya lirih. Renra menoleh, "dia sudah menghubungimu?" tanya Renra, "Apa yang dia katakan, kemana kita harus menemuinya." "Stop..stop..., aku bilang stop!" teriak Sun Shanne, dia mengarahkan senjata pada kepala Renra, "

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 28 : Tawaran Menarik

    "Sebagai gantinya aku akan bekerjasama dengan kalian." Kata kata itu keluar dari mulut Nyonya Stevia ketika Sun Shanne sudah melewati tubuhnya agak jauh. Tidak di sangka ucapan itu membuat gadis yang menanggapinya dengan malas tersenyum, "baiklah kalau begitu... selamat datang di The Rude." Balas Sun Shanne, dia masuk ke mobil milik Detektif Louis, membuat keduanya bingung. "Apa itu artinya dia setuju untuk membantu anda, maksudku Dani?, apa Nyonya yakin?." Kata Detektif Louis, dia masih meragukan Shanne. "Entah, tapi gadis itu baru saja menyambut kita." Nyonya Stevia menjawab kemudian menyusul memasuki mobil tersebut. Namun ketika Detektif belum meraih pintu mobil, Sun Shanne sudah menginjak gas lebih dulu. "What!.. apa maksudnya?!" Detektif Louis bingung juga pasrah, dia mematung untuk sesaat. Meraih ponselnya menelfon layanan taksi online untuk kembali ke kantor. *** Di dalam mobil Sun Shanne tidak mengatakan apapun, dia berencana membawa Nyonya Stevia ke Bar milik The

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 27 : Permohonan Nyonya Stevia

    Sun Shanne telah memutuskan untuk kembali ke apartemen miliknya dengan lingkungan yang lebih tenang, meninggalkan kawasan The Rude. Di dalam apartemen miliknya yang tetap terjaga bersih nan rapi karena Domenic selalu menyuruh seseorang membersihkannya selama tak berpenghuni. Sun Shanne duduk di tepi ranjang, memegang keningnya yang tidak pusing, ada sesuatu yang melintas dalam pikirannya bagaimana keadaanmu Dani. "Semoga kamu baik-baik saja..." Gumam lirih Sun Shanne, terlepas dari Dani yang menimbulkan masalah tapi dia pria yang baik, hanya saja malang karena terlahir dari keluarga Alves. Ponselnya bergetar dia melihat sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenali, sambil merebahkan tubuhnya dia membaca isi pesan tersebut, yang ternyata dari sekertaris pribadi Nyonya Stevia. Dia mengabaikan, tidak ingin ikut campur apapun dari keluarga Alves, terlebih tragedi di masa lalu tidak bisa dimaafkan. Sun Shanne memilih untuk mandi, menyegarkan tubuh dan pikirannya daripada menanggapi

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 26 : Menyadari Akan Sesuatu

    Dalam perjalanan di mobil, Shanne bersandar pada jok mobil dengan napas terengah engah. Domenic menginjak rem mobil memberi kode agar Ganu menggantikannya menyetir. Darah segar mulai keluar dari lubang hidung Shanne, pandangan juga berlahan kabur meski ia masih samar mendengar arahan dari Domenic untuk membuka mulut. Ini adalah efek samping racun yang ia gunakan untuk melumpuhkan para bawahan Aleksander Alves. "Shanne, kamu harus mempertahankan kesadaran mu!"Kata Renta sibuk merobek baju untuk membungkus pergelangan tangan kanannya yang terluka. Situasi chaos ini tidak diketahui oleh Aleksander Alves, sehingga mereka mulai tidak meremehkan The Rude. Mereka menganggap mereka telah menjadi ancaman. Shanne pada akhirnya jatuh pingsan, kepalanya jatuh pada dada bidang Domenic. *** Shanne merasakan sesuatu menyentuh pipinya dengan lembut, pikirannya telah sadar ia kemudian memacu tubuhnya membuka mata meski rasanya berat. "Lihat, Sun dia mulai bangun!" Suara itu terasa meny

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 25 : Gun

    Sun Shanne tiba di persimpangan jalan, tinggal beberapa langkah lagi memasuki kawasan Panti Asuhan. Begitu masuk gerbang disuguhkan pemandangan warna bunga yang beradu berjajar rapi dari pot yang dilukis sedemikian rupa dengan indah, menangkap paling pertama senyum Shanne. Dengan langkah pelan Shanne berjalan masuk gedung mengintip ruangan luas tertata nan bersih di sela banyak tawa anak anak riuh, dia tidak mengeluarkan suara masih menikmati melihat mereka berkegiatan. Salah satu anak menyadari hadirnya Sun Shanne, dia langsung berlari membuat teman teman dan pengasuh bingung. Setelah mereka mengikuti arah bocah tersebut, senyum mereka mekar mendapati wanita muda yang dipeluk bocah laki laki tersebut adalah Sun Shanne. "Kakak Sun!" Anak anak lain mulai berlari menghampirinya langsung memeluk penuh perasaan rindu. Sasa dan Maria, sang pengasuh haru melihat pemandangan tersebut, mereka lega Sun Shanne baik baik saja setelah terselip kabar bahwa ia menghilang. Sungguh kehadiran

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 24 : Lentera

    Keesokan harinya...Dalam kamar Sun Shanne terbangun, menggeser kakinya untuk mengapung dibibir ranjang. Tubuhnya masih terasa sedikit berat ia lalu mengingat telah makan malam bersama dan bersulang bersama Renra. Dengan langkah malas setelah sepuluh menit duduk, ia akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Shanne bangun paling terlambat, semuanya sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Tapi Shanne dengan wajah kusut turun dari lift, matanya mencari cari sosok sang duda sebelum ia mengambil posisi duduk di meja makan. Domenic datang tepat di belakang Shanne, dia menepuk pundak sahabatnya dengan lembut," kamu pasti mencari Dani, dia sudah pergi pagi buta." Rasa penasaran Sun akhirnya terjawab membuatnya merasa lega, tidak heran sosok Dani yang sibuk sudah pasti dia pulang lebih dulu. Tapi, yang tidak di ketahui oleh dirinya Dani berada di tangan Domenic sepenuhnya, dia di suatu tempat yang tidak akan pernah Sun sadari, di sembunyikan sebagai sandra untuk Alaxsander

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status