Share

Bab 24

“Mas, Dara sudah kenyang.” Tangan kanan Dara menjauhkan sendok yang terisi penuh oleh bubur yang diberikan rumah sakit. Rasa mual itu yang membuat Dara enggan untuk makan kembali.

“Tapi kamu harus makan biar ada tenaganya,” kata Endara.

“Kasihan yang ada di dalam sini kalau kamu tidak makan.” Lelaki itu mengusap permukaan perut rata Dara penuh dengan kelembutan dan kasih sayang.

Tanpa mereka sadari, Vega sudah berdiri di sana sejak beberapa menit yang lalu, melihat semua kemesraan yang tercipta di dalam sana. Rasanya Vega ingin meruntuhkan dan membakar rumah sakit itu tanpa sisa. Vega benar-benar cemburu, apa lagi pada saat Endara mengusap permukaan perut Dara.

“Tapi Dara benar-benar tidak bisa makan lagi, Mas, rasanya mual.” Lagi-lagi Dara mengeluhkan rasa yang sama. rasanya wajar untuk seorang ibu hamil mengalami mual dan muntah.

“Baiklah, bubur ini akan saya habiskan.” Akhirnya Endara mengalah, dari pada lelaki itu harus melihat Dara menderita akibat mual dan muntah yang berkepanja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status