Share

Sifat Dua Istri Tua

Penulis: AiMila
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-06 21:59:30

Seharian ini, Maudy benar-benar mengurung diri di kamar setelah menyelesaikan sarapannya dengan menahan sakit hati. Ucapan tenang tapi menusuk dari Emily terus terngiang di kepalanya, ditambah tidak ada pembelaan dari Ethan, walau hanya sekadar menegur istri keduanya tersebut. Begitu makanan di piringnya habis, dia berdiri begitu saja meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.

Tidak peduli, kalau dirinya akan kembali mendengar kalimat kejam dari kedua istrinya soal etika. Yang terpenting, dirinya tidak lagi berada di lingkaran kelas atas sesuai ucapan Emily. Beberapa saat setelahnya, seorang pelayan memanggil agar dirinya turun untuk mengantarkan Ethan pergi bekerja.

Maudy hanya mengiyakan, setelah pelayan itu berlalu, dia kembali mengunci kamar tanpa menuruti perintah. Pikirannya, percuma ikut kalau dirinya tidak akan dianggap lagi, lagian sudah ada dua istrinya yang sekelas dengan Ethan Thompson. Sampai waktunya makan malam, dia benar-benar tidak keluar lagi.

"Kenapa mesti ada lapar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Memutus Hubungan

    "Mana uang yang aku minta!" todong Jenkins.Maudy menatap nanar, otaknya masih terasa linglung mencerna ucapan menyakitkan ayahnya. Di mana pun dirinya berada, kalimat berupa hinaan, ejekan dan merendahkan selalu berada di sekitarnya, menemani setiap langkahnya. Entah dari orang terdekat, hingga orang-orang asing yang tidak saling mengenal.Biasanya dia bisa bersikap tak acuh mendengar hinaan ayahnya, tapi kalimat barusan sudah sangat merendahkan apalagi yang berkata adalah ayahnya sendiri. Mata Maudy mengerjap melihat tangan ayahnya menadah ke arahnya dengan wajah masam. Wajah ayahnya memang tidak pernah enak untuk dilihat."Ayah, uang yang dikasih Ethan sepuluh juta ke mana? Baru satu minggu Ethan ngasihnya!" Mengabaikan rasa sakit dan kecewa, Maudy bertanya tegas kepada ayahnya. Gadis itu bahkan sudah siap kalau akan mendapatkan pukulan dari ayahnya karena berani bertanya. Hanya saja, Maudy ingin bersikap tegas dan berusaha menyadarkan sang ayah.Sesuai perkiraan Maudy, Jenkins se

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Rumah Sendiri

    Perjalanan yang cukup melelahkan, menempuh waktu sekitar dua jam hingga sampai di kediaman Maudy. Rumah sederhana yang sudah lebih dari satu minggu tidak Maudy pijaki. Sampai sekarang, dirinya masih merasa terkejut dengan cerita hidupnya yang sudah meninggalkan rumah di usia sembilan belas tahun menjadi istri pria asing.Mobil terparkir di depan rumah sudah hampir tiga menit, tapi gadis itu tak kunjung turun atau keluar. Matanya masih menatap lurus, di mana pintu rumah masih tertutup. Di samping mobil yang dia tumpangi, terparkir mobil mewah milik ayahnya dari Ethan. Teras rumah terlihat berdebu dan kotor, sudah pasti di dalam lebih parah.Ayahnya tidak akan sudi memegang alat kebersihan walau sekadar sapu ijuk untuk membersihkan lantai. Maudy tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan di dalam, karena ayahnya juga termasuk pria yang tidak peduli kebersihan. Setiap pagi dan sore dirinya yang membersihkan, sekarang dirinya tidak lagi di rumah itu.Sedangkan, di depan kemudi di mana Rafl

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Kembali Pulang

    Suasana ruang makan sangat jauh dari kata hangat dan nyaman bagi Maudy, meski di depannya penuh makanan yang menggiurkan. Namun, tatapan dua wanita itu tidak lepas darinya saat kakinya menginjak ruang makan. Karena, dirinya kembali datang bersama Ethan dan pria itu juga terus menggandeng tangannya padahal dirinya dengan keras menolak."Kenapa kalian tidak pada makan?" Suara Ethan membuyarkan keheningan, matanya menatap satu per satu orang-orang yang duduk di sana karena belum ada yang mulai menyentuh makanannya."Selamat makan, Tuan!" sahut Rafly cepat.Pria muda itu sedari tadi menahan kesal dengan suasananya, padahal dia sudah sangat lapar dan tergiur dengan sajian makanannya. Awalnya Rafly ingin langsung mengambil, tapi dia masih memiliki segan karena tuan rumah belum juga ada yang menyuap. Terlebih, tatapan Sophia dan Emily kepada Maudy membuat suasana semakin mencekam.Rafly tahu, dua wanita itu cemburu begitu melihat kedatangan Ethan bersama Maudy sambil bergandengan tangan. Mom

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Meminta Izin

    "Ethan, Kamu sudah bangun?" Maudy menoleh dengan terkejut mendengar sahutan Ethan dengan suara seraknya. "Siapa yang makin gila? Apa yang terjadi?" Ethan mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di punggung ranjang. Suaranya masih serak dan wajahnya juga terlihat masih menahan kantuk.Maudy memperhatikannya, dia jadi merasa bersalah karena sudah membangunkan Ethan tanpa sengaja. Mungkin Ethan terusik karena pergerakannya atau karena gumamannya. Padahal, Ethan masih terlihat begitu mengantuk dan Maudy tidak tahu kapan Ethan datang."Tidak ada, aku hanya sedang membaca cerita karena sudah tidak bisa tidur lagi," dustanya. Sesuai yang Maudy pikirkan, dia tidak ingin membebani Ethan atas recokan dari ayahnya. Dia tidak ingin masalah keluarganya merambat hingga sampai ke keluarga rumah ini. Biar bagaimanapun, ada dua wanita lain yang sudah lebih dulu menjadi istri Ethan. Mereka dari keluarga kaya, pernikahan mereka saling menguntungkan bukan seperti dirinya yang malah merugikan Ethan.

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Recokan Ayah

    Malam semakin larut, gadis dengan kaos kebesaran milik suaminya itu masih setia berdiri di pembatas balkon kamarnya. Langit mulai gelap tanpa ada hiasan karena tertutup awan hitam yang semakin menambah kegelapan malam. Suhu udara juga semakin dingin dengan angin yang berembus sedikit lebih kencang, malam ini mendung datang menemaninya yang selalu bersedih.Ethan belum pulang sedari tadi, atau mungkin sudah hanya saja tidak masuk ke kamarnya. Dilihat dari atas, mobilnya belum juga masuk karena sedari tadi Maudy betah berdiri di sana. Mendengarkan lagu dengan suasana sedih menambah kesan kesepian dan kemalangan gadis itu."Sudah pukul sembilan," gumam Maudy saat melihat jam di ponselnya.Tak lama, rintikan air mulai turun, tapi Ethan juga belum pulang. Gadis itu memutuskan untuk masuk dan menutup pintu balkon. Berbaring di kasur tanpa melepas ponsel yang setia dalam genggaman tangannya. Berselancar di sosial media, hanya sekadar melihat postingan teman dunia mayanya tanpa berniat.Sejuj

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Bukan Penggoda

    "Aku mohon, lepaskan aku, Ethan!" pinta Maudy. Air matanya mengalir kembali, perasannya semakin turun selama tinggal di rumah Ethan."Kenapa Kamu malah menyeretku ke dalam kehidupanmu yang semakin membuatku sengsara?" ujarnya sambil terisak. Gadis itu menekuk kedua lututnya dan menenggelamkan kepalanya di antara dua lutut. Duduk lesehan di samping kasur dan punggung yang menyentuh pinggiran ranjang. Kepalanya semakin merasa pusing dengan keadaan dan perasaannya, seolah hidupnya hanya berputar dengan masalah hinaan dari orang-orang yang tidak seharusnya dia kenal.Kehidupan yang seharusnya tidak perlu dia masuki, orang-orang yang tidak seharusnya dia kenal. Saat seperti ini, dia benar-benar merindukan kehidupan sebelumnya yang serba kekurangan dan sibuk bekerja. Lebih baik seperti itu, karena sedari remaja awal dirinya sudah terbiasa. Tidak seperti sekarang, yang rumit dan seakan tidak ada jalan keluar.Sedangkan, Ethan memilih duduk di sofa memandangi Maudy yang menangis dengan tubuh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status