Home / Romansa / Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan / Bab 21 Takdir Yang Tidak Adil (Kehamilan Yang Tak Diinginkan)

Share

Bab 21 Takdir Yang Tidak Adil (Kehamilan Yang Tak Diinginkan)

Author: Zia Ivy
last update Last Updated: 2024-12-09 23:51:21

Beberapa jam kemudian, Dewa yang baru saja sampai di sebuah rumah sakit pusat kota dia memangil semua para tenaga medis. Hingga terlihat ke tiga wanita berseragam serba putih yang datang menghampiri sembari membawa brankar ke arahnya.

"Tuan apa yang terjadi pada nyonya? apa ada yang bisa kami bantu?" tanya para tenaga medis yang terlihat panik.

"Cepat periksa dan beri tindakan medis yang terbaik!" Perintah Dewa yang perlahan membaringkan Arumi di atas brankar, lalu membantu para suster itu mendorong menyusuri lobi panjang rumah sakit terbesar itu hingga akhirnya sampai di sebuah ruangan UGD.

Dengan berat hati, Para suster itu meminta Dewa cukup mengantar sampai pintu saja, dan hanya perlu menunggu di luar saja. Dewa yang tidak bisa melanggar prosedur pun hanya bisa mematuhi peraturan yang ada berharap tidak terjadi apa-apa pada Arumi, karena dia tidak ingin jika sampai neneknya marah dan menyalahkan dirinya.

"Dia kenapa lagi, dulu hampir mau bvnuh diri, sekarang membuat ku r
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 22 Akting Yang Sempurna

    "Nona Arumi, bayi itu adalah milikku jadi aku ingin kau menjaga dan melahirkannya baik-baik dan aku berjanji akan memberikan kompensasi yang sesuai untuk mu nanti," tegas Dewa dengan nada tinggi dan penuh penekanan. Buliran air mata Arumi kembali berjatuhan membasahi wajah cantiknya, saat mendengar perintah Dewangga yang terdengar jelas begitu enteng di gendang telinganya. Ingin sekali Gadis cantik itu berteriak dan memprotes kenyataan pahit yang harus dia terima dan dia jalani. "Beristirahatlah dulu, setelah kondisi mu membaik kita pulang," Dewangga mengingatkan dengan nada datar dan sikap dinginnya. Lalu dia keluar karena sengaja memberikan ruang sendiri untuk Arumi menenangkan diri. Arumi terlihat bingung, bagaimana bisa dia menjalani hari-harinya menjadi seorang calon ibu sementara pernikahannya dengan Dewa hanyalah sebuah status belaka. Namun mengingat janin yang hadir di dalam perut, membuat Arumi tidak bisa menolak atau menyalahkannya. Dan dia hanya bisa berusaha untu

    Last Updated : 2024-12-10
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 23 Satu Permintaan

    Baru saja Dewa masuk ke dalam ruang rawat, Rudi sang asisten yang baru datang tak sengaja berpapasan dengan nyonya Rima. Wanita tua itu menatap nyalang paper bag yang di bawa oleh bawahan cucunya. "Tunggu! Rudi, apa yang kamu bawa?" tanya nyonya Rima menatap penuh selidik. "Maaf nyonya, jika saya lancang. Ada kiriman paket untuk tuan dari Paris." Jelas Rudi sembari membungkukkan badan dengan penuh hormat.. Kening Nyonya Rima berkerut, tentu saja dia tidak mengijinkan Rudi untuk memberikan paper bag hitam mewah dengan cepatnya wanita tua itu meraih dan membawanya. "Tidak usah di berikan pada Dewa, dan satu hal yang harus kamu lakukan anggap saja tidak ada apa-apa hari ini apa kau mengerti?" tegas Nyonya Rima memberi perintah. Rudi mengangguk patuh, tanpa berani membangkang perintah nyonya besar yang selalu dia hormati. "Baik nyonya besar, saya mengerti, hanya saja ada lagi yang harus saya sampaikan pada tuan, jika hari ini ada undangan pesta dari koleganya." Mengingat Dewa

    Last Updated : 2024-12-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 24 Seperti Burung Dalam Sangkar

    Setelah Rania keluar dari kamar Arumi, Marisa yang dari tadi menunggu putrinya dengan cepat dia menghampiri dan melontarkan pertanyaan untuk memastikan. "Rania, bagaimana apakah ayah sudah setuju untuk memberi kompensasi itu pada Daniel?" Marisa sangat penasaran. Karena kado pernikahan yang di janjikan cukup lumayan. "Ibu tidak usah khawatir, nanti setelah mas Daniel dan aku menikah kata ayah, dia akan memberikannya," Jawab Rania dengan penuh semangat. Marisa begitu semangat, meskipun perusahaan suaminya tidak terlalu besar tapi setidaknya dia dan putrinya akan mendapat bagian saham terbesar. "Bagus, kamu harus pintar mengambil hati ayah mu. jangan membiarkan Arumi dekat kembali dengan ayahnya. Yang ada nanti kita malah tidak mendapat bagian daftar warisan," Hera mengingatkan. "Ibu tenang saja, sepertinya ayah sudah sangat kecewa dengan Arumi. Rasanya gak mungkin kalau dia di manja seperti dulu," ujar Rania enteng dan begitu yakin. "Kamu benar, Ayah selalu sakit-sakitan kala

    Last Updated : 2024-12-12
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 25 Kado Ulang Tahun

    Ekspresi wajah Dewa terlihat sangat muram, saat mendengar jawaban dari asisten kepercayaannya. Padahal jelas-jelas kemarin adalah tanggal penting. Rudi menelan saliva beberapa kali, sebenarnya dia merasa sangat bersalah karena telah berbohong tapi sebagai seorang pegawai dia tidak bisa berbuat lebih apa lagi itu semua perintah Nyonya Rima. "Ya sudah, kau boleh pergi," usir Dewa berdecak kesal dengan perasaan kecewa. Karena tidak seperti biasanya di malam hari ulang tahunnya selalu ada kado kejutan yang tidak pernah terlewatkan. Tanpa banyak bicara lagi, Rudi segera undur diri dari ruangan sang bos. Namun dia tak lupa menyampaikan pesan jika malam ini harus pulang lebih awal. Dewa hanya berdehem, dan kembali fokus mengerjakan beberapa berkas project kerja samanya dengan perusahaan lain meskipun hatinya terlihat kesal dan marah. Tapi lelaki tampan itu berusaha untuk bekerja profesional. Apa lagi sore ini dia harus segera pulang sesuai perintah neneknya, yang tidak mungkin

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 26 Menjadi Pusat Perhatian

    Arumi terdiam, dia mencerna semua perkataan nyonya Rima yang membuat hatinya sangat dilema karena bagaimana pun juga ia tidak ingin sang ayah dan orang lain memojokkannya lagi. Melihat Arumi yang masih terlihat bingung nyonya Rima terus meyakinkan. Jika apa yang dia usulkan adalah hal yang sudah sangat tepat. "Kenapa malah bengong, nenek tidak mau hanya karena permasalahan keluarga Kehamilan mu terganggu Arumi, jadi alangkah baiknya kita temui keluarga mu," tegas Nyonya Rima yang sudah berpikir dengan matang. Baru saja nyonya Rima ingin memberikan perintah pada para pengawalnya, agar mempersiapkan beberapa barang dan uang yang akan dia bawa ke rumah orang tua Arumi sebagai mahar pernikahan yang akan mereka berikan. Dengan cepatnya Arumi mencoba untuk membujuk nyonya Rima untuk memberikan dia waktu berbicara semua tentang pernikahannya pada sang Ayah. Karena ia tidak mau mengambil resiko ayahnya kaget dan kena serangan jantung lagi. "Nenek, terima kasih karena nenek sudah peduli. T

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 27 Dikira Upik Abu Ternyata Cinderela

    Sesampainya di parkiran Rania segera di sambut oleh Daniel, setelah mereka saling mencium bibir satu sama lain keduanya masuk mobil. Melihat wajah Rania yang terlihat cemberut membuat satu alis Daniel terangkat lalu dia melontarkan satu pertanyaan pada kekasihnya. "Rania, kamu kenapa terlihat bete seperti itu katakan padaku ada apa?" Rania menghela nafas berat, lalu menceritakan pada Daniel jika ada seseorang yang sengaja meminta cctv di club itu membuatnya sangat penasaran. "Mas, Beni bilang tadi ada ketiga pria yang meminta cctv club di saat Arumi masuk ke kamar hotel itu, kira-kira siapa ya mas yang mencari tahu?" Rania terheran. "Benarkah ada yang mencari? Aku juga tidak tahu Rania. Mungkin pria yang tidur dengan Arumi saja siapa lagi?' jawab Daniel dengan nada enteng sembari fokus menyetir. Rania terdiam dan berpikir sejenak, dia benar-benar penasaran siapa pria yang sudah bersama dengan Arumi. Karena jelas-jelas malam itu pria bayarannya bilang jika Arumi salah masuk

    Last Updated : 2024-12-15
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 28 Istri Tersembunyi

    Jam mewah bernilai jutaan dolar itu melingkar sempurna di tangan besarnya, Dewa menatap datar dengan sikap dingin saat Arumi memasangkannya. "Sangat cocok, Arumi kamu sangat pintar dalam memilih. Dewa kamu sangat beruntung," imbuh Nyonya Rima, yang berusaha mendekatkan mereka berdua. Karena dia tahu diantara Dewa dan Arumi masih terlihat sama-sama asing. "Nenek, terlalu berlebihan. Aku hanya menyesuaikan sesuai profesi mas Dewa saja," cicit Arumi seketika wajahnya memerah padam. Dewa hanya tersenyum tipis, Nyonya Rima juga tak sungkan meminta cucunya agar membelikan beberapa stel dress yang cocok untuk wanita hamil mengingat di rumah belum menyediakan. Dewa yang sebenarnya sangat malas untuk menemani wanita berbelanja, demi membuat neneknya senang akhirnya ia terpaksa setuju. Setelah memilih satu jam tangan dan melakukan transaksi, nyonya Rima tidak lupa juga menegur kedua pelayan tadi melalui manager toko jam branded itu dan meminta mereka meminta maaf pada Arumi, ata

    Last Updated : 2024-12-16
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 29 Memberi Waktu Berdua

    Apa! Maksud mu? Siapa yang merepotkan?" Dewa menatap tajam pada Arumi, seketika Arumi terlihat salah tingkah karena takut bicara dan membuat pria di depannya marah. Sehingga membuat ia segera menyanggah dan mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mereka berdua. "Tidak, aku tidak bicara itu. Tuan mungkin salah dengar. Bisakah kita segera menyelesaikan perintah nenek," ungkap Arumi yang tak berani menatap wajah Dewa. Dewa berdecak kesal, saat melihat Arumi yang berusaha mengelak padahal jelas-jelas dia mendengar jika berjalan dengan hanya membuat repot. Tak ingin terlalu lama berada di luar lelaki tampan itu berusaha untuk tidak memperdebatkan lagi. Hingga akhirnya mereka berdua masuk ke dalam sebuah butik , yang di hiasi ragam pakaian wanita yang sangat bagus dan kualitas termahal. Kedatangan mereka di sambut hangat oleh para pelayan bahkan sampai manager butik itu sendiri. "Selamat datang Tuan dan nyonya apa ada yang bisa kami bantu?" Ujar sang manager d

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 170 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya

    Dewa memijat kening, sungguh selama ini dirinya merasa sangat bodoh karena telah tertipu oleh wanita yang begitu manipulatif seperti Laura. Nyonya Retha dan Oma Rima bernafas lega, saat melihat Laura dan Adrian telah di bawa oleh orang-orang mereka agar segera di proses. Excel menatap mommy dan Dady, meskipun jagoan kecil yang tidak mengerti tentang urusan orang dewasa tadi tapi ada senyuman bahagia di wajah lucunya lalu ia yang berada di dekat kedua orang tuanya pun bertanya. "Mommy! Apa benal paman tampan ini adalah Dady ku?" Celoteh Excel dengan nada cadel-nya sembari memegang kedua tangan kedua orang tuanya. Seketika wajah Arumi terdiam, dia masih marah pada Dewa. Akan tetapi setelah melihat bukti dan mengetahui kebenarannya membuat hatinya perlahan menjadi luluh. "Jagoan kecil! mulai sekarang jangan panggil lagi paman oke, karena kamu adalah pura Dady nak, maaf jika selama ini Dady tidak menjaga mommy dan kamu dengan baik," sesal Dewa yang perlahan berjongkok lalu memeluk da

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 169 Sebuah Tabir Yang Terungkap

    Arumi terlihat dilema, setelah dia mengetahui semua kebenarannya tentang malam itu. Yang ternyata ulah Laura. "Jangan kembali lagi pada pria seperti Dewa. Dia hanya mencintai Laura. Dan kamu tidak akan bahagia," Adrian kembali mengingatkan. Tentu saja Dewa semakin marah dengan sikap Adrian yang terlalu ikut campur dalam hubungannya dengan Arumi. Sampai Dewa kehilangan kendali, lalu kembali melayangkan tangannya yang mendarat tepat di wajah lawan bicaranya itu.BLUGH!"Diam kau Adrian! Simpan omong kosong mu itu," Geram Dewa. Sampai membuat Adrian kembali terjatuh tersungkur ke bawah lantai. Semua orang di sana terkejut, tak ingin sampai Dewa semakin murka dengan cepatnya Doni memghampiri dan berusaha mengingatkan bosnya. "Tuan, tenanglah, jaga jangan sampai image anda terlihat buruk oleh semua orang, terutama nyonya Arumi," bisik Doni mengingatkan. Dewa berusaha menahan diri, dan Oma Rima juga menegurnya. "Dewa tenanglah, dan kamu nak Adrian berhentilah berharap pada Arumi. Dia ma

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 168 Beri Aku Kesempatan Lagi

    Kata-kata sindiran Dewa seolah menjadi sebuah belati tajam untuk hati Adrian, yang sebenarnya apa yang telah dia lakukan itu memang salah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Arumi. Tak ingin mengelak lagi, Kini Adrian pun membalas kata-kata Dewa dengan penuh kepercayaan diri. "Heh! jika aku salah telah membantu Arumi agar jauh dari orang-orang toxic seperti mu," Decih Adrian dengan suara yang santai. Darah Dewa mendidih, saat mendengar kata-kata Adrian yang menyulut emosinya. Hingga membuat lelaki tampan itu menghampiri lalu meraih dan menarik kerah Adrian dengan sangat keras. Membuat Arumi kaget begitu juga dengan Excel. "Lancang sekali kau berbicara seperti itu padaku Adrian? tahu apa kau tentang aku dan istri ku!" Hardik Dewa yang sudah tidak ingin mentolerir sikap rekan bisnisnya itu. Arumi terlihat cemas dan panik, sampai dia berusaha melerai keduanya. Karena tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi apa lagi sampai ada yang terluka. "Cukup mas Dewa! oke, aku

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 167 Berhenti Bersandiwara

    "Apa! kamu bilang suster, tuan Dewa? kalian pergi ke sana?" Arumi tercengang saat baru tahu jika putranya itu entah sebuah kebetulan atau memang sengaja mencari tahu tentang Dady-nya tanpa sepengetahuan dirinya. "Iya nyonya, maaf. saya telah berbohong tadi hanya tidak tega saja melihat den Excel meminta untuk main ke rumah nenek buyut temanya," sesal sang baby sister dengan wajah yang tertunduk. Arumi menghela nafas jengah, saat mendengar kenyataan yang baru saja dia ketahui hari, dia terlihat cemas dan panik katena tidak ingin jika Dewa sampai mengetahui keberadaan mereka terutama Excel. "Arumi! apa kamu tidak apa-apa?" tanya Adrian yang ikut cemas saat melihat wajah Arumi yang terlihat sangat pucat. Arumi tersadar dari lamunannya, lalu menjawab jika dia sangat takut jika sampai Dewa mengetahui tentang Excel, mengingat perjanjian mereka berdua saat menikah. Dewa berhak mengambil hak asuh putra mereka. Tapi sebagai seorang ibu, meskipun Arumi bukan istri yang Dewa ingin

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 166 Aku Sangat Mencintai Mu Arumi

    Melihat cucunya begitu bersemangat, Oma Rima menatap penuh harap punggung Dewa yang perlahan semakin menjauh dari pandanganya. Dalam hatinya kembali ada secercah harapan jika rumahnya akan kembali hangat seperti dulu. "Semoga Dewa berhasil meminta maaf dan membujuk Arumi, agar mau pulang lagi," gumam Oma Rima. Mendengar perkataan ibunya, Nyonya Margaretha datang menghampiri lalu dia mengatakan beberapa pendapatnya yang menohok. "Ck, ibu ini kenapa begitu yakin jika anak itu milik Dewa? sekaligus dia hamil pun Belum tentu darah daging Dewa. Siapa tahu Arumi selingkuh," Cibir Nyonya Retha sembari memutar kedua bola mata malasnya. Oma Rima mendelik, saat menerima celaan dari putrinya. Bahkan dia menegur agar putrinya itu menjaga ucapan dan yang penting dia meminta sebagai seorang ibu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan putranya. "Akh ibu ini aku bosen Mendengarnya, menurut ku tetap Laura yang terbaik untuk Dewa." Ucap Retha yang terkekeh dengan pendiriannya.

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 165 Tidak Ingin Kehilangan Kesempatan Lagi

    Arumi terlihat kebingungan, saat jagoan kecilnya terus menuntut jawaban tentang Dady kandungnya. "Astaga! apa yang harus aku katakan? jika Excel tahu jika mas Dewa tidak menginginkan aku dan dia pasti akan sangat sedih," Lirih Arumi dengan hati yang sangat dilema. Bahkan ia terlihat beberapa kali menghela nafas berat, sampai suster Rhini yang sudah mengikuti cukup lama begitu penasaran dengan sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Arumi dan ayahnya Excel, tapi sebagai pengasuh ia tidak berani dan tidak mau lancang untuk bertanya tentang masalah pribadi majikanya. "Momy! kenapa masih tidak menjawab? apa mommy tega melihat aku tidak punya Dady? jika momy dan Dady ada masalah cepat selesaikan, karena aku pingin ketemu Dady," Excel menangis, dia sengaja ingin mencari tahu informasi. Arumi benar-benar tidak tega, saat melihat Excel sangat ingin tahu, tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan dan dia sengaja berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mer

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 164 Paman Tampan

    "Ssttt! jangan bersuara dulu, aku melihat Dewa ada di sini?" Bisik Adrian sembari mendaratkan tangannya di bibir Arumi. Mendengar perkataan Adrian, tentu saja Arumi sangat kaget sampai hampir tak percaya, karena bagaimana bisa lelaki yang pernah dia cintai itu bisa ada di rumah sakit. "Mas Dewa! bagaimana bisa dia ada di sini? apa ada seseorang yang dia temui?" Arumi sangat penasaran saat melihat Dewa yang sudah pergi keluar dari pintu utama. Adrian yang tidak suka saat Arumi membahas tentang Dewa. Dia berusaha mencoba untuk mengalihkan perhatian untuk segera menemui Excel yang sudah ada di ruangan rawat VIP. Arumi yang begitu mencemaskan jagoan kecilnya, tanpa banyak berpikir lagi kini dia pun segera pergi ke ruangan di mana Excel berada. Berharap tidak ada hal yang serius terjadi. Setelah berjalan menyusuri lobi beberapa menit, Arumi akhirnya sampai ke ruangan yang di cari dia sedikit terkejut karena ruang rawat itu biasanya di khususkan untuk para orang kaya. Suster

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 163 Tak Ingin Kehilangan Lagi

    Suster Rini tersontak kaget, saat mendengar suara majikannya. Sampai nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya karena saking bingung harus menjawab apa. "Suster Rini! apa kamu masih mendengar ku?" tanya Arumi yang kedua kalinya untuk memastikan. Suster Rini menghela nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Baru saja wanita berseragam serba pink itu akan menjawab. Tiba -tiba saja tak sengaja Arumi mendengar suara khas pria yang begitu familiar di telinganya. "Sus! kenapa kamu tidak bilang kalau Excel ternyata punya alergi seafood?" Dewa melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi. Kebetulan Arumi yang masih menunggu baby sister kepercayaannya dia sangat terkejut saat mendengar suara yang khas dan sangat familiar, membuatnya seketika mematung. Rhini menelan saliva beberapa kali, bibirnya seolah merasa terkunci saat pria yang ada di depannya menegur. "Ma-maaf tuan, saya juga sebagai pengasuh den Excel benar-benar baru tahu ternyata dia punya alergi dan nyonya tidak p

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 162 Sama-sama Alergi

    Oma Rima sangat terkejut, saat mendengar kabar jika ibu dari anak kecil yang begitu mirip dengan Dewa adalah putri dari cucu mantu yang sudah dia cari selama ini. "Rudi! kamu tidak berbohong kan? dari mana kamu dapat info itu?" Oma Rima memastikan karena dia tidak ingin jika sampai salah dengar. ¹ddfd Dan tentu saja Rudi tidak pernah memberikan informasi tanpa menemukan bukti lebih akurat dulu. "Nyonya, ini adalah data anak kecil tadi di dapat dari taman kanak-kanaknya," Jelas Rudi Sembari menyodorkan sebuah map yang berhasil dia dapatkan dari salah satu wali di sekolah bergensi itu. Oma Rima meraih dan membaca kembali isi laporan tentang indentitas Excel, jantungnya berdegup sangat kencang, perasaannya campur aduk antara terharu dan senang. "Jadi anak itu benar-benar putra Arumi? kemungkinan dia bisa jadi putra Dewa, Rudi cepat aku ingin info yang lebih akurat, ambil sampel DNA Excel," Titah Oma Rima dengan nada yang penuh penekanan. "Baik nyonya, saya akan segera menyu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status