Share

28. Cinta Pertama Luisa

Penulis: Sasa Sun
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-30 23:41:15

“Dia hamil?” Terkejut Alfreed.

Kakek Scott menghela napas panjang.

“Entahlah ... Lebih baik aku pulang daripada mati berdiri menghadapimu. Kau memang cucu sialan! Tidak bisa membiarkan aku bahagia sebentar saja.” Kakek melangkah hendak pergi.

“Kek, tunggu! Jawab dulu pertanyaanku, dia benar-benar hamil?” Alfreed sungguh penasaran.

Jika yang dikatakan kakeknya benar, mana mungkin Alfreed membiarkan Luisa di Meksiko, bersama pemimpin kelompok mengerikan pula.

Kakek Scott tak menghentikan langkahnya.

“Huh, untuk apa kau tanya? Kan tadi kau yang tidak peduli.”

“Dia istriku, Kek, maka aku harus tahu!” Alfreed kesal pertanyaannya tak kunjung dijawab sang kakek.

Dan kakek langsung menghentikan langkah begitu mendengar kata istri dari mulut Alfreed.

“Istri kau bilang? Baguslah, akhirnya kau sadar juga dia siapa.”

“Lalu apa jawabannya? Jangan berbelit-belit, kek! Dia hamil atau tidak???” Makin geram Alfreed dibuat sang kakek.

“Jadi begini ya, cucuku yang bodoh ... Kau adalah orang pertama yan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    29. Dada Bidang Jose

    Perlakuan Jose begitu manis terhadap Luisa. Hingga wanita itu pun sangat menyayangkan untuk melepas Jose dari pelukannya. Rasa hangat dari tubuh Jose jelas memberinya ketenangan. Dada bidang dan perut kotak-kotak yang dipenuhi tattoo, ternyata tak semenyeramkan itu. Justru lebih hangat dari selimut bula Domba yang ada di apartemen Alfreed.‘Alfreed?’ Luisa mengerjapkan matanya lagi. Jelas yang memeluknya adalah Jose, kenapa dia malah teringat pria dingin yang tak pernah ada kelembutan itu.“Lu ... Kau menyukai dadaku?”Pertanyaan Jose membuat Luisa tersadar kalau sejak tadi ternyata dia sudah berulang kali mengusap bagian paling menonjol di tubuh sang pemimpin El Salvador.“Eh, ehm ... Ini, tattoo-mu, gambar apa?” Demi menutupi malu Luisa sengaja menanyakan tentang tattoo.“Ayo, kita masuk, dulu. Anginnya semakin dingin. Aku ceritakan di dalam.” Menarik Luisa hingga keduanya duduk di atas ranjang, Jose lantas membuka kemejanya. Bertelanjang dada tepat di hadapan Luisa.‘Astagaaa ...’

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-02
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    30. Alfreed Menjemput Luisa

    Paul serasa mendengar bunyi gong tepat di telinganya. Matanya melotot tapi kepalanya justru pusing. Kaget dan takut muncul di saat nyawa baru menempel di jasad, sungguh keadaan yang menyiksa.“Tuan tidak salah?!” Lagi kalimat terbodoh lolos dari mulut Paul. “Kau?!” Alfred sampai bangkit dari sofa, melotot dan menunjuk wajah Paul. Ingin marah, tapi Alfreed akui perbuatannya kali ini memang agak sedikit bodoh. Jelas-jelas istrinya ada bersama pemimpin kartel berbahaya di Meksiko, tapi dia dengan entengnya menyuruh Paul menyewa hanya lima orang pengawal. Se-ahli apapun mereka, tetap saja akan kalah jika dibandingkan kekuatan El Savador. “Damn! Sialan! Semua ini gara-gara kau, Paul!” Merasa menemukan jalan buntu, Alfred akhirnya menyalahkan Paul, satu-satunya orang yang berperan penting atas hadirnya Luisa ke kehidupannya. Paul meringis, habislah hidupnya kalau sampai dia dipukul seperti kemarin. Bahkan luka di sudut bibirnya masih belum sembuh, Paul merabanya. “Maaf, Tuan ... Tolon

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-02
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    31. Jose Tertembak

    Paul refleks menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakkan Alfreed seperti mau memecahkan indra pendengarannya.‘Haduuuh, aku salah bicara. Belum apa-apa telingaku sudah mau berdarah karena teriakannya!’ gerutu Paul.“Tenang, Tuan, tenang ... Jangan emosi dulu. Tolong beri saya waktu satu jam lagi untuk tahu di mana lokasi mereka yang sekarang.” Paul belum menemukan info yang akurat. Tidak adanya Jose di markas besar El Salvador, mengharuskan dia berbaur lebih lama di coffee shop yang biasa didatangi para anggota kelompok berbahaya itu.“Aku sudah menunggumu dua jam, Paul!” Alfreed yang sudah tidak sabar langsung menyentak. Kepalanya serasa mendidih membayangkan Jose terus menghabiskan waktu bersama Luisa.Tapi apapun ceritanya, Paul adalah rakyat sipil biasa. Dia bukan FBI atau CIA, jadi mana mungkin secepat kilat bisa mendapatkan informasi terkait keberadaan Luisa.“Tuan, di sini pun saya bertaruh nyawa untuk mencari tahu di mana keberadaan Nona Luisa. Jadi saya mohon, tolong bersab

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-03
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    32. Luisa Tak Mau Ikut

    “Rencana yang kita susun sudah matang, Tuan. Tiga penembak jitu juga sudah berangkat ke posisinya. Sekarang saatnya kita bergerak.” Alfreed mengangguk. Tak salah dia memilih Paul sebagai asistennya, cukup pintar dan penuh strategi. Tapi hal ini memang sudah menjadi tanggung jawab utamanya, mengingat dia adalah orang yang berperan penting mempertemukan Alfreed dengan Luisa. Bergerak dengan jalan kaki melewati pepohonan, Alfreed, Paul dan tujuh orang pengawal menuju mansion Acapulco. Baru setengah perjalanan, Alfreed sudah protes. “Damn! Kau tidak bilang kalau perjalanannya seperti ini, Paul! Berapa lama lagi kita sampai?” Bukan jauhnya perjalanan yang membuat Alfreed angkat bicara, tapi medannya sungguh menguji nyali. Masuk ke dalam hutan yang penuh pepohonan dengan rute naik turun, persis seperti berpetualang mendaki gunung. Belum lagi suara burung hantu yang lumayan menakutkan layaknya film horor. Bagi Alfreed yang lahir dan besar di ibukota, tentu hal seperti itu terasa

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-04
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    33. Paul Terkencing Celana

    Panik, Alfred tak sadar meremas tangan Luisa. “Aduh,” meringis, Luisa mengaduh kesakitan. Suara wanita itu membuat Alfred tersadar dari kepanikannya. “Sekarang masih ada waktu, ayo ikutlah denganku.” Tak lagi menarik tangan Luisa, Alfreed melepaskannya. Namun tatapan matanya begitu teduh membuat Luisa merasa terhipnotis. Nyaris saja Luisa mengangguk, namun dia teringat dengan ayahnya yang masih belum membaik. Sangat tidak mungkin dia meninggalkan sang ayah dengan Jose.“Aku tidak bisa, kau cepatlah pergi, sebelum dia sampai ke kamar ini.” Maksud Luisa adalah Jose. Dia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Alfreed kalau sampai Jose menemukannya. “Cepat pergi! Aku akan urus masalahku di sini.” Mendorong Alfred, Luisa menitikkan air mata. Jika saja ayahnya tidak sedang butuh pengobatan, Luisa akan dengan senang hati ikut bersama pria yang datang bertaruh nyawa menjemputnya itu. Sementara di luar, Paul yang tadinya mengecek satu persatu kamar, seketika menghentikan langka

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-05
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    34. Jose Sampai di Acapulco

    “Tuan ... Ini terlalu beresiko,” ucap Andres di dalam mobil.Perintah Tuan Muda Jose yang menyuruhnya mengeluarkan peluru dari lengan hanya menggunakan morfin, sebagai pengganti obat bius, membuat Andres berat melakukan itu.Pasalnya jika menggunakan obat tersebut dalam bentuk pil bisa melebihi dosis jika dipakai sebagai penghilang nyeri bedah kecil. Hal ini cukup berbahaya sebab efeknya tidak main-main. Terutama untuk Jose yang sesungguhnya tidak bisa menggunakan narkotika jenis itu.Senyawa di dalam morfin memicu reaksi tidak biasa di tubuh Jose. Dia akan muntah-muntah, gemetar, sekujur tubuh kedinginan bahkan napasnya pun jadi melambat. Itulah kenapa Andres begitu berat melaksanakan perintah tuan mudanya. Dia tidak mau Jose sampai gagal napas yang beresiko kematian.“Kau lebih ingin lenganku di amputasi?!” sentak Jose kesal. Sudah berulang kali diperintahkan malah berulang kali juga orang kepercayaannya itu mengeluh.“Tapi Tuan, resikonya ...”“Aku yang tanggung! Cepat lakukan, at

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-06
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    35. Alfreed Tertembak

    Peluru Jose meleset seiring dengan tubuhnya yang sedikit limbung, tapi bukan berarti tidak mengenai siapapun. Tepat di sisi kiri, salah seorang pengawal sewaan Alfreed yang sudah tertembak lengannya, kini mati di tempat. Paul yang mengintip di balik tiang, shock , bahkan hampir lepas matanya lantaran terkejut. Pengawal yang mati itu bukan hendak melindungi ataupun menyerang, dia justru sedang bersembunyi yang sialnya malah terkena peluru meleset dari pistol Jose. “Oh Tuhan ... Bagaimana ini?? Bersembunyi pun tidak ada jaminan untuk selamat,” meringis Paul di tempat persembunyiannya. Lagi pria itu terkencing celana, ketakutan. Persetan dengan bau ompol, bisa selamat saja sudah anugerah terindah dari Yang Kuasa, pikirnya. Melihat pengawalnya sudah tergeletak tak bernyawa, Alfreed reflek mengarahkan pistolnya pada Jose. Dia tidak akan mundur menghadapi sang pemimpin El Salvador itu. Apalagi saat melihat tubuh Jose yang jelas sekali tampak tidak sehat, Alfreed merasa ada kesempatan

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    1. Ancaman Sang Kakek

    "Kau pikir kau siapa?! Kalau bukan karena kekayaan yang kakek miliki, kau tidak akan jadi sebesar ini, Alfreed! Kau boleh saja menjadi seorang CEO yang hebat, tapi jangan pernah lupa kalau aku adalah owner-nya. Aku yang sesungguhnya pemilik ratusan hotel Scott di seluruh dunia. Namaku yang orang-orang kenal, Scott Ferdinand. Jadi stop mendebatku dengan berbagai macam alasanmu itu! Cukup turuti mauku kalau kau masih ingin menikmati semua yang kumiliki! Jika tidak, aku akan menyerahkan seluruhnya ke panti sosial! Camkan itu! -------- Bruak! “Aarrrgh ..., fuck this shit!” Alfreed menendang kursi kebesarannya di kantor saat mengingat kejadian sore tadi. Ancaman sang kakek yang membuat emosinya langsung mendidih. “Sialan! Si tua bangka itu lagi-lagi mengancamku dengan tuntutannya! Kenapa dia tidak mati saja?! Umurnya terlalu panjang menjadi manusia, bahkan ayahku lebih dulu mati daripada dia! Damn it!” “Ini tidak adil! Apa hak dia memaksaku menikah dan punya anak? Ini hidupku! Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26

Bab terbaru

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    35. Alfreed Tertembak

    Peluru Jose meleset seiring dengan tubuhnya yang sedikit limbung, tapi bukan berarti tidak mengenai siapapun. Tepat di sisi kiri, salah seorang pengawal sewaan Alfreed yang sudah tertembak lengannya, kini mati di tempat. Paul yang mengintip di balik tiang, shock , bahkan hampir lepas matanya lantaran terkejut. Pengawal yang mati itu bukan hendak melindungi ataupun menyerang, dia justru sedang bersembunyi yang sialnya malah terkena peluru meleset dari pistol Jose. “Oh Tuhan ... Bagaimana ini?? Bersembunyi pun tidak ada jaminan untuk selamat,” meringis Paul di tempat persembunyiannya. Lagi pria itu terkencing celana, ketakutan. Persetan dengan bau ompol, bisa selamat saja sudah anugerah terindah dari Yang Kuasa, pikirnya. Melihat pengawalnya sudah tergeletak tak bernyawa, Alfreed reflek mengarahkan pistolnya pada Jose. Dia tidak akan mundur menghadapi sang pemimpin El Salvador itu. Apalagi saat melihat tubuh Jose yang jelas sekali tampak tidak sehat, Alfreed merasa ada kesempatan

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    34. Jose Sampai di Acapulco

    “Tuan ... Ini terlalu beresiko,” ucap Andres di dalam mobil.Perintah Tuan Muda Jose yang menyuruhnya mengeluarkan peluru dari lengan hanya menggunakan morfin, sebagai pengganti obat bius, membuat Andres berat melakukan itu.Pasalnya jika menggunakan obat tersebut dalam bentuk pil bisa melebihi dosis jika dipakai sebagai penghilang nyeri bedah kecil. Hal ini cukup berbahaya sebab efeknya tidak main-main. Terutama untuk Jose yang sesungguhnya tidak bisa menggunakan narkotika jenis itu.Senyawa di dalam morfin memicu reaksi tidak biasa di tubuh Jose. Dia akan muntah-muntah, gemetar, sekujur tubuh kedinginan bahkan napasnya pun jadi melambat. Itulah kenapa Andres begitu berat melaksanakan perintah tuan mudanya. Dia tidak mau Jose sampai gagal napas yang beresiko kematian.“Kau lebih ingin lenganku di amputasi?!” sentak Jose kesal. Sudah berulang kali diperintahkan malah berulang kali juga orang kepercayaannya itu mengeluh.“Tapi Tuan, resikonya ...”“Aku yang tanggung! Cepat lakukan, at

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    33. Paul Terkencing Celana

    Panik, Alfred tak sadar meremas tangan Luisa. “Aduh,” meringis, Luisa mengaduh kesakitan. Suara wanita itu membuat Alfred tersadar dari kepanikannya. “Sekarang masih ada waktu, ayo ikutlah denganku.” Tak lagi menarik tangan Luisa, Alfreed melepaskannya. Namun tatapan matanya begitu teduh membuat Luisa merasa terhipnotis. Nyaris saja Luisa mengangguk, namun dia teringat dengan ayahnya yang masih belum membaik. Sangat tidak mungkin dia meninggalkan sang ayah dengan Jose.“Aku tidak bisa, kau cepatlah pergi, sebelum dia sampai ke kamar ini.” Maksud Luisa adalah Jose. Dia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Alfreed kalau sampai Jose menemukannya. “Cepat pergi! Aku akan urus masalahku di sini.” Mendorong Alfred, Luisa menitikkan air mata. Jika saja ayahnya tidak sedang butuh pengobatan, Luisa akan dengan senang hati ikut bersama pria yang datang bertaruh nyawa menjemputnya itu. Sementara di luar, Paul yang tadinya mengecek satu persatu kamar, seketika menghentikan langka

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    32. Luisa Tak Mau Ikut

    “Rencana yang kita susun sudah matang, Tuan. Tiga penembak jitu juga sudah berangkat ke posisinya. Sekarang saatnya kita bergerak.” Alfreed mengangguk. Tak salah dia memilih Paul sebagai asistennya, cukup pintar dan penuh strategi. Tapi hal ini memang sudah menjadi tanggung jawab utamanya, mengingat dia adalah orang yang berperan penting mempertemukan Alfreed dengan Luisa. Bergerak dengan jalan kaki melewati pepohonan, Alfreed, Paul dan tujuh orang pengawal menuju mansion Acapulco. Baru setengah perjalanan, Alfreed sudah protes. “Damn! Kau tidak bilang kalau perjalanannya seperti ini, Paul! Berapa lama lagi kita sampai?” Bukan jauhnya perjalanan yang membuat Alfreed angkat bicara, tapi medannya sungguh menguji nyali. Masuk ke dalam hutan yang penuh pepohonan dengan rute naik turun, persis seperti berpetualang mendaki gunung. Belum lagi suara burung hantu yang lumayan menakutkan layaknya film horor. Bagi Alfreed yang lahir dan besar di ibukota, tentu hal seperti itu terasa

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    31. Jose Tertembak

    Paul refleks menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakkan Alfreed seperti mau memecahkan indra pendengarannya.‘Haduuuh, aku salah bicara. Belum apa-apa telingaku sudah mau berdarah karena teriakannya!’ gerutu Paul.“Tenang, Tuan, tenang ... Jangan emosi dulu. Tolong beri saya waktu satu jam lagi untuk tahu di mana lokasi mereka yang sekarang.” Paul belum menemukan info yang akurat. Tidak adanya Jose di markas besar El Salvador, mengharuskan dia berbaur lebih lama di coffee shop yang biasa didatangi para anggota kelompok berbahaya itu.“Aku sudah menunggumu dua jam, Paul!” Alfreed yang sudah tidak sabar langsung menyentak. Kepalanya serasa mendidih membayangkan Jose terus menghabiskan waktu bersama Luisa.Tapi apapun ceritanya, Paul adalah rakyat sipil biasa. Dia bukan FBI atau CIA, jadi mana mungkin secepat kilat bisa mendapatkan informasi terkait keberadaan Luisa.“Tuan, di sini pun saya bertaruh nyawa untuk mencari tahu di mana keberadaan Nona Luisa. Jadi saya mohon, tolong bersab

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    30. Alfreed Menjemput Luisa

    Paul serasa mendengar bunyi gong tepat di telinganya. Matanya melotot tapi kepalanya justru pusing. Kaget dan takut muncul di saat nyawa baru menempel di jasad, sungguh keadaan yang menyiksa.“Tuan tidak salah?!” Lagi kalimat terbodoh lolos dari mulut Paul. “Kau?!” Alfred sampai bangkit dari sofa, melotot dan menunjuk wajah Paul. Ingin marah, tapi Alfreed akui perbuatannya kali ini memang agak sedikit bodoh. Jelas-jelas istrinya ada bersama pemimpin kartel berbahaya di Meksiko, tapi dia dengan entengnya menyuruh Paul menyewa hanya lima orang pengawal. Se-ahli apapun mereka, tetap saja akan kalah jika dibandingkan kekuatan El Savador. “Damn! Sialan! Semua ini gara-gara kau, Paul!” Merasa menemukan jalan buntu, Alfred akhirnya menyalahkan Paul, satu-satunya orang yang berperan penting atas hadirnya Luisa ke kehidupannya. Paul meringis, habislah hidupnya kalau sampai dia dipukul seperti kemarin. Bahkan luka di sudut bibirnya masih belum sembuh, Paul merabanya. “Maaf, Tuan ... Tolon

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    29. Dada Bidang Jose

    Perlakuan Jose begitu manis terhadap Luisa. Hingga wanita itu pun sangat menyayangkan untuk melepas Jose dari pelukannya. Rasa hangat dari tubuh Jose jelas memberinya ketenangan. Dada bidang dan perut kotak-kotak yang dipenuhi tattoo, ternyata tak semenyeramkan itu. Justru lebih hangat dari selimut bula Domba yang ada di apartemen Alfreed.‘Alfreed?’ Luisa mengerjapkan matanya lagi. Jelas yang memeluknya adalah Jose, kenapa dia malah teringat pria dingin yang tak pernah ada kelembutan itu.“Lu ... Kau menyukai dadaku?”Pertanyaan Jose membuat Luisa tersadar kalau sejak tadi ternyata dia sudah berulang kali mengusap bagian paling menonjol di tubuh sang pemimpin El Salvador.“Eh, ehm ... Ini, tattoo-mu, gambar apa?” Demi menutupi malu Luisa sengaja menanyakan tentang tattoo.“Ayo, kita masuk, dulu. Anginnya semakin dingin. Aku ceritakan di dalam.” Menarik Luisa hingga keduanya duduk di atas ranjang, Jose lantas membuka kemejanya. Bertelanjang dada tepat di hadapan Luisa.‘Astagaaa ...’

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    28. Cinta Pertama Luisa

    “Dia hamil?” Terkejut Alfreed.Kakek Scott menghela napas panjang.“Entahlah ... Lebih baik aku pulang daripada mati berdiri menghadapimu. Kau memang cucu sialan! Tidak bisa membiarkan aku bahagia sebentar saja.” Kakek melangkah hendak pergi.“Kek, tunggu! Jawab dulu pertanyaanku, dia benar-benar hamil?” Alfreed sungguh penasaran. Jika yang dikatakan kakeknya benar, mana mungkin Alfreed membiarkan Luisa di Meksiko, bersama pemimpin kelompok mengerikan pula.Kakek Scott tak menghentikan langkahnya.“Huh, untuk apa kau tanya? Kan tadi kau yang tidak peduli.”“Dia istriku, Kek, maka aku harus tahu!” Alfreed kesal pertanyaannya tak kunjung dijawab sang kakek.Dan kakek langsung menghentikan langkah begitu mendengar kata istri dari mulut Alfreed.“Istri kau bilang? Baguslah, akhirnya kau sadar juga dia siapa.”“Lalu apa jawabannya? Jangan berbelit-belit, kek! Dia hamil atau tidak???” Makin geram Alfreed dibuat sang kakek.“Jadi begini ya, cucuku yang bodoh ... Kau adalah orang pertama yan

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    27. Luisa Hamil?

    Jose melirik sepasang almond eyes yang berada tepat di sampingnya. Sesekali mata cantik itu terpejam, takut menyaksikan tontonan yang dianggap Jose seru, yang sedang terjadi di depannya. ‘Sepertinya aku salah. Tidak seharusnya aku mengajakmu menonton ini, Lu,’ batin Jose. Akhirnya Jose paham, bahwa Luisa memang tidak berubah. Dia tetap gadis kecil yang lembut, baik hati dan cengeng yang selalu mengadu dan memeluknya seperti saat mereka masih kecil dulu. Jadi mana mungkin Luisa tega melihat adegan penyiksaan Diana di hadapannya. “Lu, tadi kau menanyakan ayahmu ‘kan?” tanya Jose yang membuat fokus Luisa tak lagi pada Diana. “Iya. Di mana ayahku? Apa mereka tidak membawanya?” Jose tersenyum. “Ayo, ikut aku. Kita temui ayahmu.” Bangkit, Jose mengajak Luisa menemui ayahnya. Tak lupa dia membisikkan sesuatu pada Andres sebelum mereka pergi. “Lakukan apapun maumu asalkan mereka tidak terluka. Lalu lepaskan ketika sudah malam.” Jose mengajak Luisa naik ke lantai atas. Belok kanan, b

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status