Share

Istri Kontrak Ceo Dingin
Istri Kontrak Ceo Dingin
Penulis: Nona_lee

Pernikahan

Sebuah pernikahan yang megah dan besar sedang berlangsung di salah satu hotel ternama di daerah Jakarta pusat. 

Pernikahan yang menyusung tema broken white dan sejuta bunga ini, berhasil menyita perhatian hampir seluruh tamu yang hadir pada hari itu.

"Apa kau gugup?" tanya Sofia dengan penuh rasa ingin tahu.     

Aretha menjawabnya singkat, "Em.. sedikit." Seru Aretha sambil tersenyum dengan kaku.     

Demi apa pun, dia bukan sedikit gugup tetapi amat sangat gugup sekarang!!     

Akan tetapi karena dia tidak ingin menunjukkannya, Aretha terpaksa berbohong. 

Saat ini, Aretha sangat berharap bahwa kegugupannya ini tidak terlihat dengan jelas di wajahnya.     

"Ow, Nenek benar-benar tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba begitu cepat. Kau akan menikah dengan Elvan, dan sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga kami. Tidak hanya akan menjadi istri sah yang dicintai oleh Elvan, tetapi kau juga akan menjadi cucuku yang tersayang. Aku benar-benar merasa amat beruntung karena masih diberikan kesempatan untuk melihat moment yang begitu sangat membahagiakan ini! Aku sangat bersyukur!" Seru Sofia yang langsung membuat Aretha merasa tidak enak dan nyaman.     

Pernikahan ini jelas hanya pura-pura, tetapi bagaimana mungkin dia bisa mengatakan itu semua pada nenek?!     

Karena keegoisannya, dia terpaksa harus berbohong dan mempermainkan perasaan seseorang yang begitu tulus padanya. Tidakkah dosanya akan menjadi makin besar secara berlipat??     

Di tengah pergumulannya itu, Aretha mendadak dikejutkan oleh kedatangan Elvan yang begitu tiba-tiba, dan tanpa dia sadari pria itu datang bersama dengan Dirga untuk menemui neneknya. 

Dengan tanpa memedulikan kehadiran calon pengantinnya yang telah berdiri dengan cantik di sampingnya, Elvan memperkenalkan seseorang yang dibawanya pada Sofia.     

"Mari, Nek! Aku akan memperkenalkan nenek dengan seseorang," seru Elvan tepat ketika dia telah berada di hadapan neneknya.     

Sofia pun menatapnya dengan penuh minat, "Kau ingin memperkenalkanku pada seseorang? Siapa itu?" tanyanya penuh minat.     

"Dia adalah orang tua Aretha," Elvan menjawab pertanyaan Sofia dengan nada yang datar dan tanpa ekspresi seperti biasanya, tetapi perkataan pria itu sanggup membuat tidak hanya Sofia menatapnya terkejut, tetapi juga Aretha!  

OMG! orang tua?? orang tua mana yang dia bicarakan? Orangtuanya yang kini sudah berada di surga??     

Wajah Aretha menjadi pucat, apalagi ketika Elvan meminta Dirga untuk mengajak orang-orang yang tidak dikenalnya itu untuk masuk dan menemui mereka. 

Sekujur tubuh Aretha langsung seperti tersetrum oleh kekuatan listrik yang bertegangan tinggi.     

Sofia yang tidak memahami situasinya, menatap Elvan dan Aretha dengan bingung.     

"Jadi mereka adalah orangtuamu?" tanya Sofia pada Aretha, ketika dia melihat sepasang pria dan wanita paruh baya masuk ke dalam setelah dituntun oleh Dirga. 

Elvan yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres, mengerutkan kening mendapati pertanyaan nenek yang agaknya tidak biasa.     

"Bukankah kedua orangtuamu sudah meninggal?" tanya Sofia lagi, dan pertanyaan itu berhasil membuat Elvan akhirnya mengerti kesalahan apa yang telah diperbuatnya. 

Mungkin lebih tepatnya, kesalahan yang telah dilakukan oleh sekretarisnya, Dirgantara.     

Dia telah meminta Dirga untuk mengurus segala sesuatunya, tetapi inikah hasilnya?!     

Ditatapi oleh Elvan dengan pandangan yang tidak senang, Dirga langsung tertunduk. Siapa pun di antara mereka tidak ada yang menyangka bahwa Aretha ternyata telah menceritakan segala perihal tentang dirinya yang seorang yatim-piatu pada Nyonya Sofia, jika mereka tahu mereka tidak akan repot-repot menyewa sepasang orang tua palsu untuknya. 

Dengan kemunculan mereka yang tidak perlu seperti ini, mereka hanya terlihat seperti sebuah pigura rusak yang salah ditempatkan.     

Melihat situasi yang mencekam, Aretha segera memutar otak.     

"Mereka bukan orang tua kandungku," ujar Aretha, yang langsung membuat Elvan dan Dirga menatapnya dengan alis yang terangkat.     

Aretha kemudian melanjutkan, "Mereka adalah orang tua angkatku." Jelas Aretha.

"Elvan sengaja mengundang mereka untuk menjadi waliku di pesta pernikahan ini. Dia pasti ingin memberikan pernikahan yang paling sempurna untukku. Karena itu dia mengundang..."     

Aretha membuat jeda, dan seperti mengerti maksudnya Elvan segera melanjutkan, "Mereka adalah Tuan Agus dan Nyonya Merry, mereka adalah kerabat jauh Aretha yang tinggal di luarkota. Aku sengaja mengundang mereka secara diam-diam tanpa sepengetahuan Aretha untuk memberikannya kejutan. Apa kau senang, Sayang?"     

Untuk pertama kalinya Elvan menatap Aretha sejak pria itu masuk.

Pria itu melemparkan senyum tipisnya ketika bicara, dan mau tidak mau Aretha membalasnya.     

"Tentu saja aku sangat senang." Aretha memeluk kedua orang tua angkat yang baru dikenalnya itu dengan penuh kebahagian. 

"Lama tidak bertemu, Bibi, Paman." sapa Aretha.     

Sofia pun akhirnya mengerti dan tersenyum senang. "Sungguh pertemuan keluarga yang sangat mengharukan!" serunya, yang membuat semua orang yang hadir di sana selain dirinya, bisa menghembuskan napas lega mereka dengan baik.     

Hampir saja..     

Aretha berpikir, tindakannya yang sangat cepat dan juga cerdas akan bisa membuatnya mendapatkan setidaknya pujian. Akan tetapi bukannya pujian yang didapat, Aretha justru mendapatkan komplain.         

"Kau hampir saja menggagalkan semuanya." Ujar Elvan pelan ketika acara pernikahan masih berlangsung, dan kini dirinya tengah sedang berjalan menuju ke mimbar bersama dengan calon mempelainya, Aretha Anindia.     

Aretha menatapnya tidak percaya. Dengan mengabaikan semua pasang mata yang menatap ke arah mereka dengan penuh takjub dan mata yang berbinar, seolah mereka sedang melihat sebuah pertunjukkan yang sangat langka dan hanya terjadi satu kali untuk seumur hidup.

Aretha menatap pria itu dengan kening yang berkerut.     

"Bukankah itu kau, yang hampir saja membuat semuanya gagal??!" balas Aretha dengan berbisik pelan, dia jelas harus melakukan pengoreksian berdasarkan apa yang di ucapkan Elvan.     

"Aku yang sudah menyelamatkan 'kita semua' dari kata 'kiamat'. Jadi, tidakkah kau seharusnya mengucapkan terima kasih?" protes Aretha.     

Elvan mencibir, "Kuakui kau sangat berbakat dalam berakting. Mungkin karena itu juga, kau berhasil membujuk nenek untuk menyetujui pernikahan ini dengan mudah, dan dalam waktu yang sangat singkat. Apa mungkin, setelah ini kau berencana untuk menjadi seorang aktris?" Elvan membalas ucapan Aretha dengan tanpa maksud untuk membanggakannya.     

Aretha pun menanggapi dengan santai, dia tetap mempertahankan sebuah senyuman manis di sudut bibirnya ketika dia membalas Elvan dan melangkah.     

"Mungkin aku akan pertimbangkannya, tetapi karena saat ini aku masih terikat kontrak denganmu aku yakin kau tentu tidak ingin aku mengambil pekerjaan itu bukan?" sindirnya.     

"Baguslah jika kau menyadari itu," balas Elvan.     

"Jadi.." mata Elvan mendadak berkilat, "Jangan pernah kau lupa. Ini hanyalah sebuah pernikahan kontrak. Kau dan aku tidak benar-benar menikah. Jadi, jangan pernah kau berpikir bahwa ini adalah pernikahanmu yang sesungguhnya."     

Seperti sebuah benda pecah-belah yang terlempar dan menjadi rusak. Semua bayangan indah Aretha tentang sebuah pernikahan yang telah dia rangkai dengan sedemikian rupa di otaknya, rusak begitu saja tepat ketika pria itu mengucapkan semua kata-kata itu.     

Aretha. Elvan adalah orang yang dingin, dia juga tahu pernikahan ini adalah sebuah pernikahan yang palsu dan mereka tidak benar-benar sedang menjadi pasangan untuk hidup dan mati bersama. 

Akan tetapi, perlukah orang itu bersikap sesarkas ini?     

Bahkan hingga acara pernikahan ini berlangsung dan berakhir dengan damai, pria itu tak kunjung juga mengurangi sedikit pun sikap dingin dan tidak mengenal kelembutannya itu padanya.     

Aretha menertawakan dirinya dalam hati. Sungguh pria yang sangat langka!!     

***     

Lalu ketika mereka seharusnya pulang bersama.     

"Tidakkah seharusnya Elvan Syahreza ikut pulang bersama dengan kita?" tanya Aretha, ketika dia telah berada dalam satu mobil dengan Dirga begitu acara selesai.     

Jika melihat situasi ini, semua orang akan beranggapan bahwa pernikahannya ini adalah sebuah lelucon. 

Di Pelaminan dia bersanding dengan pria yang begitu hebat dan memukai semacam Elvan Syahreza, tetapi ketika acaranya selesai dan dia diharuskan pulang ke kediamannya yang baru, Aretha justru didampingi oleh seorang ajudan Elvan yang paling setia.

Dirga, Pria yang bahkan tidak jauh berbeda dengan majikannya. Sama-sama kaku dan tidak menarik, tetapi apa pun itu, bukankah seharusnya sepasang pengantin yang baru menikah pulang bersama dalam satu mobil menuju ke rumah mereka untuk langsung beristirahat dan menghilangkan penat?     

Lantas, daripada apa yang semestinya Mengapa Aretha justru malah pulang bersama dengan Dirga di kursi belakang, dengan pria itu yang mengambil kemudi di depan, tanpa adanya seorang suami yang mendampingi?     

Kalau begini, sebenarnya yang menjadi suami Aretha itu siapa? Dirga? Atau Elvan?     

Aretha menggeleng tidak percaya. Membuat Dirga langsung menjelaskan,  

"Tuan Elvan sedang ada urusan sedikit di kantor. Jadi, beliau meminta saya untuk mengantar Anda pulang. Em, apa ada sesuatu yang perlu Anda bicarakan dengannya?" tanya Dirga dengan sopan.     

Aretha tidak lantas menjawab, dia hanya ber-'Oh ringan.         

Hari pernikahan tentu tidak membuat seseorang yang gila akan pekerjaan untuk berhenti bekerja, bahkan pada hari pernikahannya sekalipun!     

Melihat Aretha tidak mengatakan apa pun lagi, dan sepertinya memang tidak memiliki kepentingan apa pun yang sekiranya akan dia katakan pada bosnya.

Dirga lantas memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut lagi, dan hanya berbalik. Menyalakan mesin mobil, lalu melajukan mobilnya keluar dari gedung. 

Setelah sampai di jalan utama, Aretha pun akhirnya merilekskan diri.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Novi Ngole Dema
bagusss awal yg bagus kerennnnnnnnnnnnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status