Share

Istri Kontrak Ceo Dingin
Istri Kontrak Ceo Dingin
Penulis: Nona_lee

Pernikahan

Penulis: Nona_lee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-28 15:12:42

Sebuah pernikahan yang megah dan besar sedang berlangsung di salah satu hotel ternama di daerah Jakarta pusat. 

Pernikahan yang menyusung tema broken white dan sejuta bunga ini, berhasil menyita perhatian hampir seluruh tamu yang hadir pada hari itu.

"Apa kau gugup?" tanya Sofia dengan penuh rasa ingin tahu.     

Aretha menjawabnya singkat, "Em.. sedikit." Seru Aretha sambil tersenyum dengan kaku.     

Demi apa pun, dia bukan sedikit gugup tetapi amat sangat gugup sekarang!!     

Akan tetapi karena dia tidak ingin menunjukkannya, Aretha terpaksa berbohong. 

Saat ini, Aretha sangat berharap bahwa kegugupannya ini tidak terlihat dengan jelas di wajahnya.     

"Ow, Nenek benar-benar tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba begitu cepat. Kau akan menikah dengan Elvan, dan sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga kami. Tidak hanya akan menjadi istri sah yang dicintai oleh Elvan, tetapi kau juga akan menjadi cucuku yang tersayang. Aku benar-benar merasa amat beruntung karena masih diberikan kesempatan untuk melihat moment yang begitu sangat membahagiakan ini! Aku sangat bersyukur!" Seru Sofia yang langsung membuat Aretha merasa tidak enak dan nyaman.     

Pernikahan ini jelas hanya pura-pura, tetapi bagaimana mungkin dia bisa mengatakan itu semua pada nenek?!     

Karena keegoisannya, dia terpaksa harus berbohong dan mempermainkan perasaan seseorang yang begitu tulus padanya. Tidakkah dosanya akan menjadi makin besar secara berlipat??     

Di tengah pergumulannya itu, Aretha mendadak dikejutkan oleh kedatangan Elvan yang begitu tiba-tiba, dan tanpa dia sadari pria itu datang bersama dengan Dirga untuk menemui neneknya. 

Dengan tanpa memedulikan kehadiran calon pengantinnya yang telah berdiri dengan cantik di sampingnya, Elvan memperkenalkan seseorang yang dibawanya pada Sofia.     

"Mari, Nek! Aku akan memperkenalkan nenek dengan seseorang," seru Elvan tepat ketika dia telah berada di hadapan neneknya.     

Sofia pun menatapnya dengan penuh minat, "Kau ingin memperkenalkanku pada seseorang? Siapa itu?" tanyanya penuh minat.     

"Dia adalah orang tua Aretha," Elvan menjawab pertanyaan Sofia dengan nada yang datar dan tanpa ekspresi seperti biasanya, tetapi perkataan pria itu sanggup membuat tidak hanya Sofia menatapnya terkejut, tetapi juga Aretha!  

OMG! orang tua?? orang tua mana yang dia bicarakan? Orangtuanya yang kini sudah berada di surga??     

Wajah Aretha menjadi pucat, apalagi ketika Elvan meminta Dirga untuk mengajak orang-orang yang tidak dikenalnya itu untuk masuk dan menemui mereka. 

Sekujur tubuh Aretha langsung seperti tersetrum oleh kekuatan listrik yang bertegangan tinggi.     

Sofia yang tidak memahami situasinya, menatap Elvan dan Aretha dengan bingung.     

"Jadi mereka adalah orangtuamu?" tanya Sofia pada Aretha, ketika dia melihat sepasang pria dan wanita paruh baya masuk ke dalam setelah dituntun oleh Dirga. 

Elvan yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres, mengerutkan kening mendapati pertanyaan nenek yang agaknya tidak biasa.     

"Bukankah kedua orangtuamu sudah meninggal?" tanya Sofia lagi, dan pertanyaan itu berhasil membuat Elvan akhirnya mengerti kesalahan apa yang telah diperbuatnya. 

Mungkin lebih tepatnya, kesalahan yang telah dilakukan oleh sekretarisnya, Dirgantara.     

Dia telah meminta Dirga untuk mengurus segala sesuatunya, tetapi inikah hasilnya?!     

Ditatapi oleh Elvan dengan pandangan yang tidak senang, Dirga langsung tertunduk. Siapa pun di antara mereka tidak ada yang menyangka bahwa Aretha ternyata telah menceritakan segala perihal tentang dirinya yang seorang yatim-piatu pada Nyonya Sofia, jika mereka tahu mereka tidak akan repot-repot menyewa sepasang orang tua palsu untuknya. 

Dengan kemunculan mereka yang tidak perlu seperti ini, mereka hanya terlihat seperti sebuah pigura rusak yang salah ditempatkan.     

Melihat situasi yang mencekam, Aretha segera memutar otak.     

"Mereka bukan orang tua kandungku," ujar Aretha, yang langsung membuat Elvan dan Dirga menatapnya dengan alis yang terangkat.     

Aretha kemudian melanjutkan, "Mereka adalah orang tua angkatku." Jelas Aretha.

"Elvan sengaja mengundang mereka untuk menjadi waliku di pesta pernikahan ini. Dia pasti ingin memberikan pernikahan yang paling sempurna untukku. Karena itu dia mengundang..."     

Aretha membuat jeda, dan seperti mengerti maksudnya Elvan segera melanjutkan, "Mereka adalah Tuan Agus dan Nyonya Merry, mereka adalah kerabat jauh Aretha yang tinggal di luarkota. Aku sengaja mengundang mereka secara diam-diam tanpa sepengetahuan Aretha untuk memberikannya kejutan. Apa kau senang, Sayang?"     

Untuk pertama kalinya Elvan menatap Aretha sejak pria itu masuk.

Pria itu melemparkan senyum tipisnya ketika bicara, dan mau tidak mau Aretha membalasnya.     

"Tentu saja aku sangat senang." Aretha memeluk kedua orang tua angkat yang baru dikenalnya itu dengan penuh kebahagian. 

"Lama tidak bertemu, Bibi, Paman." sapa Aretha.     

Sofia pun akhirnya mengerti dan tersenyum senang. "Sungguh pertemuan keluarga yang sangat mengharukan!" serunya, yang membuat semua orang yang hadir di sana selain dirinya, bisa menghembuskan napas lega mereka dengan baik.     

Hampir saja..     

Aretha berpikir, tindakannya yang sangat cepat dan juga cerdas akan bisa membuatnya mendapatkan setidaknya pujian. Akan tetapi bukannya pujian yang didapat, Aretha justru mendapatkan komplain.         

"Kau hampir saja menggagalkan semuanya." Ujar Elvan pelan ketika acara pernikahan masih berlangsung, dan kini dirinya tengah sedang berjalan menuju ke mimbar bersama dengan calon mempelainya, Aretha Anindia.     

Aretha menatapnya tidak percaya. Dengan mengabaikan semua pasang mata yang menatap ke arah mereka dengan penuh takjub dan mata yang berbinar, seolah mereka sedang melihat sebuah pertunjukkan yang sangat langka dan hanya terjadi satu kali untuk seumur hidup.

Aretha menatap pria itu dengan kening yang berkerut.     

"Bukankah itu kau, yang hampir saja membuat semuanya gagal??!" balas Aretha dengan berbisik pelan, dia jelas harus melakukan pengoreksian berdasarkan apa yang di ucapkan Elvan.     

"Aku yang sudah menyelamatkan 'kita semua' dari kata 'kiamat'. Jadi, tidakkah kau seharusnya mengucapkan terima kasih?" protes Aretha.     

Elvan mencibir, "Kuakui kau sangat berbakat dalam berakting. Mungkin karena itu juga, kau berhasil membujuk nenek untuk menyetujui pernikahan ini dengan mudah, dan dalam waktu yang sangat singkat. Apa mungkin, setelah ini kau berencana untuk menjadi seorang aktris?" Elvan membalas ucapan Aretha dengan tanpa maksud untuk membanggakannya.     

Aretha pun menanggapi dengan santai, dia tetap mempertahankan sebuah senyuman manis di sudut bibirnya ketika dia membalas Elvan dan melangkah.     

"Mungkin aku akan pertimbangkannya, tetapi karena saat ini aku masih terikat kontrak denganmu aku yakin kau tentu tidak ingin aku mengambil pekerjaan itu bukan?" sindirnya.     

"Baguslah jika kau menyadari itu," balas Elvan.     

"Jadi.." mata Elvan mendadak berkilat, "Jangan pernah kau lupa. Ini hanyalah sebuah pernikahan kontrak. Kau dan aku tidak benar-benar menikah. Jadi, jangan pernah kau berpikir bahwa ini adalah pernikahanmu yang sesungguhnya."     

Seperti sebuah benda pecah-belah yang terlempar dan menjadi rusak. Semua bayangan indah Aretha tentang sebuah pernikahan yang telah dia rangkai dengan sedemikian rupa di otaknya, rusak begitu saja tepat ketika pria itu mengucapkan semua kata-kata itu.     

Aretha. Elvan adalah orang yang dingin, dia juga tahu pernikahan ini adalah sebuah pernikahan yang palsu dan mereka tidak benar-benar sedang menjadi pasangan untuk hidup dan mati bersama. 

Akan tetapi, perlukah orang itu bersikap sesarkas ini?     

Bahkan hingga acara pernikahan ini berlangsung dan berakhir dengan damai, pria itu tak kunjung juga mengurangi sedikit pun sikap dingin dan tidak mengenal kelembutannya itu padanya.     

Aretha menertawakan dirinya dalam hati. Sungguh pria yang sangat langka!!     

***     

Lalu ketika mereka seharusnya pulang bersama.     

"Tidakkah seharusnya Elvan Syahreza ikut pulang bersama dengan kita?" tanya Aretha, ketika dia telah berada dalam satu mobil dengan Dirga begitu acara selesai.     

Jika melihat situasi ini, semua orang akan beranggapan bahwa pernikahannya ini adalah sebuah lelucon. 

Di Pelaminan dia bersanding dengan pria yang begitu hebat dan memukai semacam Elvan Syahreza, tetapi ketika acaranya selesai dan dia diharuskan pulang ke kediamannya yang baru, Aretha justru didampingi oleh seorang ajudan Elvan yang paling setia.

Dirga, Pria yang bahkan tidak jauh berbeda dengan majikannya. Sama-sama kaku dan tidak menarik, tetapi apa pun itu, bukankah seharusnya sepasang pengantin yang baru menikah pulang bersama dalam satu mobil menuju ke rumah mereka untuk langsung beristirahat dan menghilangkan penat?     

Lantas, daripada apa yang semestinya Mengapa Aretha justru malah pulang bersama dengan Dirga di kursi belakang, dengan pria itu yang mengambil kemudi di depan, tanpa adanya seorang suami yang mendampingi?     

Kalau begini, sebenarnya yang menjadi suami Aretha itu siapa? Dirga? Atau Elvan?     

Aretha menggeleng tidak percaya. Membuat Dirga langsung menjelaskan,  

"Tuan Elvan sedang ada urusan sedikit di kantor. Jadi, beliau meminta saya untuk mengantar Anda pulang. Em, apa ada sesuatu yang perlu Anda bicarakan dengannya?" tanya Dirga dengan sopan.     

Aretha tidak lantas menjawab, dia hanya ber-'Oh ringan.         

Hari pernikahan tentu tidak membuat seseorang yang gila akan pekerjaan untuk berhenti bekerja, bahkan pada hari pernikahannya sekalipun!     

Melihat Aretha tidak mengatakan apa pun lagi, dan sepertinya memang tidak memiliki kepentingan apa pun yang sekiranya akan dia katakan pada bosnya.

Dirga lantas memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut lagi, dan hanya berbalik. Menyalakan mesin mobil, lalu melajukan mobilnya keluar dari gedung. 

Setelah sampai di jalan utama, Aretha pun akhirnya merilekskan diri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Novi Ngole Dema
bagusss awal yg bagus kerennnnnnnnnnnnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Ceo Dingin   Perkara Bulan Madu

    Jadi, kapan kalian akan berencana untuk berbulan madu?" Tanya Sofia menjurus tajam pada dua pasangan yang ada di depannya. Hingga membuat Aretha yang ketika itu masih mengisi mulutnya dengan makanan, hampir saja tersedak. Ia terbatuk pelan sekali dan mengambil minum. Elvan mulai memikirkan kemungkinan selanjutnya yang akan terjadi, dan Alfin yang lebih dulu memberikan respon suaranya lebih cepat daripada siapa pun. "Mereka harus pergi berbulan madu?" Tanya Alfin dengan penuh keterkejutan. Sofia menatapnya dengan yakin. "Tentu saja! Kenapa tidak?" Tanya Sofia balik dan itu cukup membuat Alfin tidak berani membalas. Ia hanya melirik Elvan dan Aretha dengan ngeri, lalu berpikir dengan pasti bahwa jika nenek sudah berkehendak dan membidik sesuatu, siapa pun itu pasti harus menunduk padanya! "Kami akan memikirkannya," jawaban Elvan yang hanya mengambil jalan aman dan tidak menunjukkan kepastian apa pun dalam ucapannya membuat Sofia tidak merasa pu

  • Istri Kontrak Ceo Dingin   Menyalahi Aturan

    "Aku yang seharusnya bertanya padamu! Siapa kau? Dan apa tujuanmu kemari? Aku sedang bicara dengannya dan kau sangat mengganggu!" Seru Willy sambil kemudian berbalik menatap Aretha. "Kau kenal dengannya?" Tanya Willy sambil menunjuk sengit pada Elvan, dan menuntut jawabannya dari Aretha. Aretha yang tiba-tiba menerima pertanyaan, bingung sendiri harus menjawab apa. Jika ia menjawab tidak mengenalnya tentu akan sangat kentara sekali bahwa ia berbohong karena Aretha sudah sempat menyebut nama Elvan barusan ketika ia muncul. Tapi jika ia mengatakan bahwa ia mengenalnya, Aretha harus memperkenalkannya sebagai siapa? Suaminyakah? Itu jelas tidak mungkin! Itu sama saja menghancurkan seluruh cerita penuh fiktifnya pada Willy dan pria itu akan semakin marah padanya, lantas apa yang harus di katakannya? Di saat Aretha masih berkutat dengan kebingungannya untuk menjawab, Elvan sudah mewakilinya lebih dulu dengan bertindak lebih cepat dalam memahami situasi dan mera

  • Istri Kontrak Ceo Dingin   Diam-diam Mengikuti

    Sang pemilik kedai mengenalinya duluan dan menyapa. "Aretha! Kau datang hari ini?" Tanya sang pemilik kedai yang bernama Alex, nama yang sesuai dengan nama kedainya. Kedai Om Alex. "Sudah lama sekali aku jarang melihatmu. Walaupun kau sudah sejak dulu jarang datang. Tapi kapan ya terakhir kalinya kamu datang kemari?" Tanya Alex lagi dengan suaranya yang berat dan bass. Membuat Aretha tersenyum terlebih dulu untuk membalasnya, sambil melihat sekeliling mencari Willy, Aretha menatap Om Alex di ujungnya. "Mungkin sekitar 4 bulan yang lalu, dan kalau aku boleh tahu apa paman melihat Willy?" Tanya Aretha menanyakan keberadaan Willy. Namun tanpa perlu dijawab, pria yang sedang ia tunggunya muncul. "Kau tidak perlu mencariku lagi karena aku sudah berada di sini. Sekarang ayo kita bicara di luar," seru Willy to the point tanpa memberi jeda untuk Aretha menjawabnya, dan pria itu sudah menghilang di balik pintu keluar tanpa bisa dicegah. Aretha mengejarnya den

  • Istri Kontrak Ceo Dingin   Pengagum Rahasia

    Aretha melirik kegiatan Elvan sekilas dan kemudian merasa cukup terkagum-kagum, karena jarang sekali ia bisa melihat seseorang begitu telaten dalam melakukan sebuah pekerjaan tanpa jeda. Setelah bekerja dari pagi hingga malam dan ia harusnya pulang untuk beristirahat sambil menikmati makan malamnya, Elvan justru masih tetap harus sibuk dengan segala rutinitas pekerjaannya yang dia kontrol dari ponselnya yang canggih dan multi tasking. Orang kaya dan sibuk memang berbeda level. Walaupun orang miskin seperti Aretha juga pernah sesibuk dirinya sampai-sampai hanya punya waktu untuk menyantap makanannya, satu kali dalam satu hari untuk terus bekerja dalam mencari uang sebanyak-banyaknya agar bisa melunasi hutangnya dengan cepat. Aretha tak bisa memungkiri bahwa ia sesungguhnya benar-benar kagum dengan etos kerja Elvan yang tak mengenal lelah, walaupun ini sudah merupakan waktu untuknya menikmati hidup. Bukankah Elvan memiliki sangat banyak uang untuk ia menikm

  • Istri Kontrak Ceo Dingin   Dengan Sengaja

    Martha mengepalkan tangannya kuat-kuat. Lalu, ketika Elvan berhasil menarik Aretha menjauh dari wanita berparasit itu, Aretha dengan santainya langsung melayangkan sebuah pertanyaan untuk Elvan. "Apa dia itu pernah menjadi model majalah dewasa?" Tanya Aretha dengan tiba-tiba membuat Elvan menatapnya. "Bagaimana kau bisa tahu? Bukankah tadi katamu kau tidak mengenalnya?" Tanya Elvan balik dengan acuh. "Aku memang tidak mengenalnya, tapi tampaknya aku pernah melihatnya. Jadi, apa dia benar pernah menjadi model majalah dewasa?" Tanya Aretha sekali lagi dengan penasaran. Elvan memindahkan tatapannya dari Aretha, membuat Aretha kembali memaksa. "Hei! Kau belum menjawab pertanyaanku! Jadi yang aku katakan itu benar atau tidak? Soalnya aku seperti pernah melihat wajahnya entah di majalah dewasa mana yang aku lihat di rumah temanku! Em, apa itu dia?" Tanya Aretha sekali lagi. Elvan mengangkat sebelah alisnya. "Kau bermain ke tempat temanmu yang memi

  • Istri Kontrak Ceo Dingin   Model Sekaligus Artis

    Setelah seminggu kemudian berlalu dengan cepat, Elvan dan Aretha kini sedang berada di sebuah pesta ulang tahun Steven yang ke-30 dengan mengenakan pakaian yang sudah mereka persiapkan sebelumnya dengan sempurna. Karena sebelumnya Steven mengundang Elvan dan Aretha ke acara ulang tahunnya.Penampilan Elvan dan Aretha menyita hampir sebagian tamu yang hadir di pesta itu, dan membuat mereka tak henti-hentinya menatap ke arah mereka dengan penuh antusiasme yang tinggi dan juga terkesima. Tak hanya dikarenakan mereka tahu dengan baik siapa pria yang tengah melewati mereka dengan begitu luwesnya, tapi mereka juga cukup terpukau dengan penampilan mereka yang begitu mencolok dan keserasian yang pasangan itu tunjukkan. Hingga Aretha akhirnya mengerti satu hal. Pantas saja Elvan menyiapkan gaun yang begitu mewah untuknya sebelum acara ini. Ternyata pesta perayaan ulang tahun sekaligus keberhasilan dan kepulangannya Steven ke tanah kelahiran, juga dilakukan dengan sanga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status