Istri Kontrak Ceo Dingin

Istri Kontrak Ceo Dingin

Oleh:  Nona_lee  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
23Bab
1.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menikah adalah harapan semua orang. Keinginan semua orang dan kebutuhan semua orang, akan tetapi apa yang akan terjadi, jika sebuah pernikahan yang seharusnya dimulai dengan kisah cinta yang mendebarkan hingga kehidupan percintaan yang menjanjikan harus di kesampingkan terlebih dahulu. Mencintai tidak semudah menerima, dan membenci tidak semudah melepaskan. Sehingga ketika ada hati yang masih menutup diri, apakah akan bisa terbuka karena sebuah pernikahan yang terjadi karena sama-sama membutuhkan? Aretha Anindia. Wanita sederhana yang menawarkan diri untuk menjadi istri kontrak dari seorang pebisnis muda, demi melunasi utang sang paman yang menggunung. Menikah karena sebuah perjanjian dan kontrak yang hanya akan bertahan selama 2 tahun, namun apakah selama 2 tahun tersebut, adakah sesuatu yang berubah atau berbeda?

Lihat lebih banyak
Istri Kontrak Ceo Dingin Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
23 Bab
Pernikahan
Sebuah pernikahan yang megah dan besar sedang berlangsung di salah satu hotel ternama di daerah Jakarta pusat. Pernikahan yang menyusung tema broken white dan sejuta bunga ini, berhasil menyita perhatian hampir seluruh tamu yang hadir pada hari itu."Apa kau gugup?" tanya Sofia dengan penuh rasa ingin tahu. Aretha menjawabnya singkat, "Em.. sedikit." Seru Aretha sambil tersenyum dengan kaku. Demi apa pun, dia bukan sedikit gugup tetapi amat sangat gugup sekarang!! Akan tetapi karena dia tidak ingin menunjukkannya, Aretha terpaksa berbohong. Saat ini, Aretha sangat berharap bahwa kegugupannya ini tidak terlihat dengan jelas di wajahnya. "Ow, Nenek benar-benar tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba begitu cepat. Kau akan menikah dengan Elvan, dan sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga kami. Tidak hanya akan menjadi istri sah yang dicintai oleh Elvan, tetapi kau juga akan menjadi cucuku yang tersayang. Aku benar-benar merasa amat beruntung karena masi
Baca selengkapnya
Flashback
Semua berawal dari ketidaksengajaan Aretha, mendengar pembicaraan Elvan yang sedang mencari seorang istri yang bisa dikontraknya selama dua tahun.Pada saat itu Elvan memang tidak sedang melakukan pengumuman.Hanya saja Aretha tidak sengaja menguping pembicaraannya dengan Rangga, temannya sekaligus bos di tempat Aretha bekerja.Mereka sedang mendiskusikan masalah Elvan yang terus dipaksa untuk menikah oleh keluarganya, padahal dia sedang tidak ingin melakukannya.Walaupun tidak jelas apa alasannya, yang pasti saat ini Elvan sedang benar-benar membutuhkan solusi untuk mengatasi masalahnya itua, dan karena saat itu mereka tengah berbincang-bincang berdua di tengah-tengah bar milik Rangga yang tentunya pada saat itu Aretha sedang bekerja di sana.Maka sangat besar kemungkinannya untuk Aretha bisa secara tidak sengaja mendengar percakapan mereka, saat dia tengah membereskan salah satu meja yang ada di dekat mereka.Awalnya Aretha sama sekali tidak berniat untuk mendengar percakapan mereka
Baca selengkapnya
Flashback 2
Semalaman penuh Aretha telah memikirkan berbagai macam cara agar Nenek Elvan bisa mengakuinya dan menyukainya, tetapi berapa banyak dan berapa kali pun dia memikirkan berbagai cara, dia tidak tahu dengan pasti pilihan mana yang tepat untuk dia pergunakan.Alasannya, Aretha tidak tahu bagaimana sifat dan watak dari Nenek Elvan.Dia tidak bisa sembarangan bersikap, karena ini adalah pertama kalinya mereka akan bertemu.Seperti kata orang, kesan pertama harus berkesan karena itu akan melekat untuk waktu yang lama.Jadi, Aretha tidak ingin membuat kesan buruk apa pun untuk pertemuan pertama mereka kali ini.Aretha sempat menyesal karena tidak sempat bertanya lebih dulu pada Elvan, soal Neneknya itu.Aretha bisa saja menghubungi Dirga untuk bertanya, tetapi dia terlalu enggan untuk melakukannya.Apalagi karena ini sudah sangat malam. Rasanya tidak akan sopan jika dia harus menghubungi orang yang tidak di kenalnya dekat, di malam yang selarut ini.Waktu telah menunjuk pukul 12 malam, tetapi
Baca selengkapnya
Istri Kontrak
Aretha tidak tahu bagaimana kehidupannya nanti setelah ia menikah dengan Elvan. Walaupun dulu ia sempat berpikir baru akan menikah setelah ia menginjak usia 30, dan setelah ia telah memiliki penghasilan yang cukup, ia akan memiliki dua orang anak yang sangat lucu dan menggemaskan. Sampai saat itu, Aretha tidak pernah sekalipun berpikir bahwa pernikahannya itu akan berawal dan berakhir seperti ini. Demi melunasi semua hutangnya yang bodoh. Dan demi memberikan perekonomian yang lebih baik untuk dirinya sendiri, Aretha rela menjual dirinya sendiri hanya untuk sebuah kebahagian yang bersifat semu dan mendesak. Walau tak bisa dipungkiri, kebahagian ini juga bersifat berkepanjangan. Karena dengan hanya mewujudkannya saja, Aretha jadi tidak perlu pusing lagi memikirkan bagaimana caranya ia bisa melunasi semua hutangnya itu di sisa hidupnya. Ia kini berlenggang dengan cantik tanpa adanya beban. Apapun itu, ini adalah pilihannya. Setidaknya walaupun ia bukan sedang
Baca selengkapnya
Kartu Black Card
Untuk itu, tidak perduli jika Bibi Ani adalah wanita yang pelit bicara, tidak mau bicara., atau bagaimana pun itu. Selama ia bisa membuat semua makanan yang begitu enak ini lagi untuknya, Aretha tidak akan pernah mempermasalahkan apapun tentang wanita hebat itu kedepannya! la sudah cukup puas dengan masakannya. Dan itu lebih dari cukup. Berbeda dengan Elvan. Elvan yang telah terbiasa dengan semua masakan Bibi Ani, merasa bahwa ucapan Aretha terlalu dilebih-lebihkan. Sehingga ketika ia mendengar ucapannya yang membuatnya geli itu, ia menghentikan makannya, lalu bertopang dagu. Di tatapnya Aretha dengan ekspresi yang tidak bersahabat. Aretha menatapnya balik, "Apa aku terlalu berisik?" Tanyanya polos. "Menurutmu?" Balas Elvan dengan malas. Aretha kemudian berdeham. Tanpa Elvan menjawab pun Aretha tahu pria itu merasa terganggu dengan kehadirannya. Jadi Aretha memutuskan untuk melanjutkan saja makannya lagi dengan lebih tenang. Elvan pun kembali melanjutkan makannya jug
Baca selengkapnya
Ujian
"Apa? Dua belas juta.. tu-tujuh ratus?" Aretha terbelalak tak pecaya, ketika seorang kasir menyebutkan sebuah jumlah yang sangat fantastik untuk ia bayar demi sebuah makan siang yang tidak terduga. Ia melirik kasir itu dengan ragu. "Apa kau yakin sudah menghitungnya dengan benar?" Tanya Aretha penuh harap, kasir itu salah menghitung jumlah bon tagihan miliknya. "Sudah Nyonya, totalnya 12.785.000 rupiah. Anda bisa mengeceknya kembali sebelum membayar." Kasir ramah itu menyerahkan sebuah struk pada Aretha.Aretha hanya bisa menatapnya tidak berdaya. Bagaimana ia bisa mengeceknya, jika ia saja tidak mengerti satu pun nama-nama makanan yang tertera di dalam struk itu? Ada sekitar delapan orang yang memesan makanan, dan ia tidak tahu apa saja yang mereka pesan. Jadi darimana ia bisa tahu makanan mana saja yang benar disajikan di atas meja? Ia bahkan tidak tahu harga dari masing-masing menu!! Bukankah ini adalah restoran berbintang dengan segala macam menu
Baca selengkapnya
Alasan Diamnya Bibi Ani
"..." Sofia terdiam sejenak untuk berpikir. "Aku ingin tahu, apa yang akan dilakukan cucuku nantinya, jika dia tahu istrinya mengunakan uangnya dengan sesuka hati dan melebih batas. Ya, walaupun sejujurnya hari ini aku belum menguras banyak pengeluaran di kartunya itu. Tapi aku yakin, itu cukup untuk menggelitiknya," ungkap Sofia santai dan tenang. Tanpa merasa bersalah karena telah membuat cucunya rugi beberapa juta, dan Daniar hanya bisa menggelengkan kepala menanggapi kelakuan majikannya ini. Sofia kembali melanjutkan ceritanya. "Sebenarnya aku bisa saja lebih banyak menguras uangnya, tapi Aretha bersikeras tidak ingin menghambur-hamburkan uang untuk dirinya sendiri. Sehingga hari ini, kami hanya bersenang-senang untuk keperluan pribadiku saja. Dia bahkan tidak menggunakan se-sen pun uang untuk dirinya sendiri. Padahal aku sudah memaksanya. Ini membuatku takjub sekaligus merasa tidak enak. Jadi, aku hanya berbelanja untuk beberapa transaksi saja," tutur Sofi
Baca selengkapnya
Surat Gugatan Pelanggaran Kontrak
"Kau baru saja habis berbelanja?" Tanya Elvan pada Aretha. Aretha langsung menjawabnya dengan bingung. "Ya, aku baru saja berbelanja sedikit tadi pagi. Tapi.. darimana kau tahu?" Tanya Aretha. Elvan yang sudah melihat beberapa tumpukan kantung belanjaan di atas sofa yang ada di ruang tamu, tak serta merta langsung mengatakan itu dengan jelas. "Kau meninggalkan sampahmu di tempatku," ujar Elvan secara membingungkan. Aretha menatapnya bingung, sampah? Di tempatnya? Tepat ketika ia ingin bertanya lagi karena tidak mengerti ucapannya, Aretha mendadak teringat sesuatu. "Oh, ya ampun! Aku lupa meletakkan semua kantung belanjaanku itu ke kamar." Teriaknya heboh, ketika ia baru ingat kalau pemilik rumahnya tidak suka sesuatu yang berantakan. Setumpuk sampah yang dimaksudkan Elvan tentu bukan benar-benar menunjuk pada sampah yang sesungguhnya. Pria itu hanya menganggap semua barang yang tidak berguna baginya sebagai 'sampah'.Jadi ketika pria itu m
Baca selengkapnya
Kejutan Tambahan
Elvan Syahreza seperti yang telah dikenal oleh banyak orang, dia adalah pria yang sangat dingin dan sangat memandang rendah seorang wanita. Itu sebabnya tidak heran jika banyak orang merasa sangat takjub dengan pernikahannya yang sangat tidak terduga ini. Apalagi dengan seorang gadis yang entah muncul dari mana dan ternyata dikabarkan telah bersama dengannya untuk waktu yang cukup lama. Itu lantas membuat banyak orang merasa penasaran sekaligus menyaksikannya secara luar biasa. Tapi pada kenyataannya, jauh sebelum itu, Elvan yang dulu dikenal Dirga tidak seperti ini. Dia mungkin memang bukan pria yang hangat seperti pria-pria periang pada umumnya, tapi Elvan yang dulu bukan pria yang sedingin dan serendah ini dalam memandang seorang wanita. Mengunderestimate semua wanita dan berpikiran buruk tentang mereka, sebelum ini ia tidak pernah bertingkah seperti itu. Jangankan bersikap perhitungan soal uang terhadap wanita, Elvan yang dulu justru sangat memanjakan wa
Baca selengkapnya
Makan Malam Di Rumah Nenek
Elvan menatap Rangga. "Dia datang kemari hari ini?" Tanyanya yang langsung dibalas anggukkan oleh Rangga. "Ya, aku tidak tahu kapan tepatnya dia datang kemari karena ia datang memang bukan khusus untuk menemuiku. Tapi karena dia ingin menemui teman-teman sekerjanya di sini sambil memberikan beberapa cindera mata dan mengobrol sebentar. Aku secara tidak sengaja berpapasan dengannya saat dia akan pulang," terang Rangga. Mengingat kembali pertemuannya tadi siang dengan mantan karyawannya, Aretha, sekaligus wanita yang kini sudah menjadi istri sahabatnya. Elvan mengerutkan keningnya. "Dia memberikan cindera mata pada mantan rekan kerjanya?" Tanya Elvan terkejut, dan Rangga kembali mengiyakan. "Kau tidak tahu?" Tanya Rangga balik. Elvan tak menjawab, membuat Rangga kembali menjelaskan. "Dia datang dengan membawa beberapa bingkisan untuk dibagikannya kepada beberapa karyawanku, Aku rasa itu pasti di lakukannya sebagai bentuk rasa terima kasih dan bala
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status