Share

Chapter 121 - Gairah Cinta Yang Meluap

Baron dan Zian berjingkrak perlahan, mengendap-endap bagai maling jemuran yang tengah menyortir tali jemuran targetnya.

"Di mana mereka?" Bisik Zian.

Baron menggeleng. Ia telah menyusuri hampir seluruh rumah tapi tak juga menemukan jejak Megan dan suaminya.

Keduanya menghilang bagai di telan bumi setelah menyerahkan si kembar di bawah pengawasan para kakek dan nenek.

"Apa mereka ke hotel?" Celetuk Zian.

"Masa sih? Niat banget," balas Baron ragu.

"Mereka 'kan udah lama nggak make out. Pasti bakal semalaman bertempur."

Baron menegakkan tubuhnya, lelah mengintai. Ia memutar pinggulnya ke kiri dan kanan untuk merenggangkan tubuh.

"Dah ah, nggak asyik." Keluhnya. "Masuk yuk, lapar."

Zian mengikuti jejaknya. "Ya udah deh. Aku juga mau nemanin Nesa bobok."

Baron mengerlingkan matanya. "Cie … udah punya temen bobok," godanya.

Zian melayangkan tangannya untuk mengeplak kepala Baron, tapi pria imut itu dengan cepat berkelit.

"Kamu butuh seribu tahun lagi untuk menyentuh ku," ledek Baron.

"Awas a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status