Share

Lanjut Kabur

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-05-20 19:40:17

“Kamu … kamu ngikutin jejak mama?” tanya Stefanie menatap tak percaya dengan pernyataan Alex.

“Siapa yang kemarin menghinaku? Lihat siapa yang kamu nikahi,” timpal Anna.

“Kamu menghina Rania?” Alex menatap tak senang ke Anna.

“Bukan menghina Rania, tapi mencibirmu. Pria sombong dan angkuh sepertimu, ternyata sekarang menikahi wanita biasa. Aku ingin meledekmu,” balas Anna tak tahan ingin menggoda adiknya itu.

Alex gemas sampai ingin sekali memukul Anna, tapi dia menahan diri karena ingat kalau Anna sedang hamil.

“Tidak usah bicara kalau hanya mau meledekku,” balas Alex pada akhirnya.

Anna hanya tersenyum karena berhasil mengalahkan Alex.

“Lex, mama tidak peduli kamu menikah dengan siapa asal kamu bahagia. Tapi kenapa kamu tidak memberitahu mama atau papamu?” tanya Stefanie dengan lemah lembut.

Stefanie tahu betul putranya keras kepala, bicara keras hanya akan membuat Alex membangkang.

Alex menghela napas, lalu mengguyar kasar rambutnya.

“Aku tidak bisa percaya pada siapa pun,” balas A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
jangan bilang yg ribut2 pengawal Abraham.....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sangat Tak Terduga

    Anna duduk dengan ekspresi wajah tegang. Dia terus memegangi perutnya, mengusapnya lembut agar calon bayinya tidak ikut tegang seperti dirinya.“Kenapa Anda menemuiku?” tanya Anna dengan tatapan penuh kewaspadaan.“Jika Anda datang untuk bertanya di mana keberadaan Alex, aku jawab dengan tegas tidak tahu,” ucap Anna sebelum Abraham menjawab.“Anda tahu, aku sangat heran. Kenapa Anda bersikeras ingin mengatur Alex? Dia memang cucu Anda, tapi Alex manusia, bukan hewan atau robot yang bisa Anda atur. Dia berhak bahagia, dia berhak memilih dengan siapa dia ingin hidup. Apa Anda tidak bisa mengambil sisi positifnya, dengan Alex bahagia karena pilihannya, dia akan lebih bertanggung jawab pada tugasnya. Dia bisa saja semakin semangat bekerja, mengembangkan bisnis yang Anda banggakan itu,” cerocos Anna untuk menutupi kepanikannya karena kedatangan Abraham yang mendadak itu.Abraham menatap Anna yang menyemburnya dengan banyak kalimat. Dia harus mengakui kalau Anna memang sangat mirip dengan m

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Hidup Dengan Tenang

    Dua bulan berlalu. Tidak ada pergerakan dari Abraham untuk mencari keberadaan Alex.Anna selalu mendapat kabar dari Rania kalau Rania dan Alex baik-baik saja, mereka tinggal di pedesaan, hidup nyaman dan tenang di sana meski tak hidup mewah seperti di kota.“Rania baru saja kirim foto Alex tercebur di kubangan lumpur, Ma.” Anna memperlihatkan foto yang dikirimkan Rania.Anna tertawa merasa lucu melihat adiknya yang sebelumnya seorang direktur, kini harus menanam pohon atau mencari ikan di sungai untuk mengisi kesibukan.Stefanie menatap foto Alex yang terduduk di kubangan lumpur dengan wajah penuh lumpur. Namun, wajah Alex tidak menunjukkan kesedihan, putranya terlihat sangat bahagia.“Dia menemukan wanita yang sangat tepat,” ucap Stefanie.Stefanie ingat, bagaimana bahagianya dia saat bisa bersama ayah Anna. Dia bisa tertawa lepas meskipun kehidupan mereka tak baik-baik saja.“Aku senang Alex bisa tegas mengambil jalan yang ingin dia ambil,” ucap Anna, “hanya saja, apa Kakek benar-be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengambil Resiko

    Saat Alex dan yang lain masih berbincang, tiba-tiba beberapa orang masuk rumah, termasuk Steve yang ingin membawa Alex.“Kamu tidak bisa membawanya!” Stefanie yang berada di paling depan, menghalangi para pria itu membawa putranya. Dia berdiri di depan Alex sambil menatap tajam pada Steve.“Ini perintah Tuan, Anda jangan mempersulit kami,” ucap Steve sabar menghadapi Stefanie.“Dia putraku! Ingat, dia putraku! Tidak ada yang boleh membawanya tanpa seizinku, bahkan meskipun pria tua itu yang menyuruh, paham!” bentak Stefanie penuh emosi.Steve diam menatap Stefanie yang bicara begitu lantang.Alex terus menatap sang mama, dia tak menyangka ibunya akan mati-matian membelanya, mempertaruhkan segalanya untuk melindunginya, padahal Stefanie bisa saja tak acuh karena sudah bebas dari Abraham.Reino maju dan berdiri di samping Stefanie, lalu dia ikut bicara.“Kami lebih berhak atas Alex,” ucap Reino, “kami sudah belajar arti hidup, bahkan tanpa Papa, kami tetap bisa hidup. Harusnya aku yang

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Lanjut Kabur

    “Kamu … kamu ngikutin jejak mama?” tanya Stefanie menatap tak percaya dengan pernyataan Alex.“Siapa yang kemarin menghinaku? Lihat siapa yang kamu nikahi,” timpal Anna.“Kamu menghina Rania?” Alex menatap tak senang ke Anna.“Bukan menghina Rania, tapi mencibirmu. Pria sombong dan angkuh sepertimu, ternyata sekarang menikahi wanita biasa. Aku ingin meledekmu,” balas Anna tak tahan ingin menggoda adiknya itu.Alex gemas sampai ingin sekali memukul Anna, tapi dia menahan diri karena ingat kalau Anna sedang hamil.“Tidak usah bicara kalau hanya mau meledekku,” balas Alex pada akhirnya.Anna hanya tersenyum karena berhasil mengalahkan Alex.“Lex, mama tidak peduli kamu menikah dengan siapa asal kamu bahagia. Tapi kenapa kamu tidak memberitahu mama atau papamu?” tanya Stefanie dengan lemah lembut.Stefanie tahu betul putranya keras kepala, bicara keras hanya akan membuat Alex membangkang.Alex menghela napas, lalu mengguyar kasar rambutnya.“Aku tidak bisa percaya pada siapa pun,” balas A

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Penjelasan Alex

    Di ballroom hotel, Abraham diam dengan tatapan tajam, menahan amarah karena melihat Alex berani kabur dari pertunangan yang sudah dia rencanakan.Shirly menangis karena sangat malu ditinggal pergi Alex, sampai orang tuanya menenangkan, sedangkan para tamu di sana masih bingung dengan yang terjadi.“Kakek, kenapa Alex tega mempermainkanku seperti ini?” tanya Shirly merengek manja.Abraham menghela napas kasar, lalu berkata, “Aku akan mengurus semuanya.”Abraham berdiri, membuat Shirly dan orang tuanya menatap pria itu.“Biarkan para tamu tetap menikmati hidangan yang tersedia,” ucap Abraham lalu dia berjalan pergi meninggalkan ballroom hotel.Steve mengikuti Abraham, begitu mereka sampai di depan hotel, semua pengawal yang dibayar Abraham berdiri sambil menundukkan kepala, beberapa di antaranya babak belur karena terkena pukulan Alex, Arion, ataupun Kai dan Reino.“Apa rencana Anda sekarang?” tanya Steve.“Cari Alex dan bawa dia ke hadapanku.” Setelah mengatakan itu, Abraham berjalan m

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Melawan Demi Rania

    Alex menoleh ke belakang, memastikan apakah ada mobil yang mengejar mereka atau tidak.“Anda tenang saja, Pak. Begini-begini saya mantan pembalap amatiran zaman SMA, saya yakin mereka tidak bisa mengejar kita,” kata Arion penuh dengan percaya diri.Alex menatap pada Arion yang sedang menyetir. Dia akui kalau asistennya ini menyetir agak ugal-ugalan, tapi bisa menjauhkan mereka dari pengawal sang kakek.“Tadi sepertinya saya melihat Nyonya Stefanie,” kata Arion sambil fokus menyetir.Alex diam sejenak.“Ya, sepertinya mereka membantu kita lepas dari pengawal Kakek,” balas Alex lalu duduk dengan tenang menghadap ke depan.Arion menoleh pada Alex, lalu bertanya, “Anda yakin kabur seperti ini? Anda tahu, ini pertama kalinya Anda nekat melawan keinginan Tuan Abraham.”“Aku juga tidak tahu,” balas Alex, “saat ini yang kupikirkan hanya Rania, bagaimana kondisinya.”Arion menoleh Alex sekilas, lalu tersenyum dan memacu mobil semakin cepat.Begitu sampai di rumah sakit. Alex berlari ke ruang in

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex: Pertunangan Yang Kacau

    Arion berada di hotel menemani Alex yang akan melangsungkan pertunangan siang itu. Dia baru saja mengirim pesan pada Rania, lalu menghampiri Alex yang hanya duduk diam dengan dua pengawal di sekitarnya.“Acaranya sebentar lagi dimulai, Pak,” kata Arion lalu melirik pada dua pengawal di sana.Alex melirik pada pengawal bayaran kakeknya, lalu dia berdiri sambil merapikan jasnya.“Ayo.” Alex berjalan di depan diikuti Arion dan dua pengawal yang sepertinya takkan melepas pandangan dari Alex.Sesampainya di ballroom, Alex melihat para tamu sudah berdatangan, dia tak menyangka sang kakek mengundang banyak kolega, padahal dia hanya baru akan bertunangan saja.Abraham menghampiri Alex. Dia merapikan jas cucunya itu sambil berkata, “Kakek harap kamu tidak mengecewakan kakek seperti yang pernah mamamu lakukan.”Alex tak membalas ucapan Abraham. Baginya, diam lebih baik daripada membuat keributan yang akan merugikannya.Di luar hotel. Anna dan yang lain datang untuk memenuhi keinginan Stefanie m

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Akhirnya Pergi

    Alex benar-benar dijemput oleh orang suruhan Abraham. Sekarang dia dalam perjalanan menuju rumah kakeknya itu.Alex hanya diam, memberontak sekarang sama saja membahayakan nyawa Rania, apalagi sebentar lagi Abi akan menjalani operasi, sehingga Alex harus benar-benar menahan diri agar Rania dan Abi bisa melewati masa itu, baru kemudian dia memikirkan cara, bagaimana agar bisa bersama wanita yang benar-benar dipilih hatinya.“Silakan, Tuan.” Orang suruhan Abraham membuka pintu untuk Alex saat mereka sampai di rumah Abraham.Alex merapikan jasnya, lalu dia keluar dari mobil dan berjalan masuk rumah sang kakek. Saat sampai di dalam, Alex melihat kakeknya sedang minum teh di ruang keluarga. Dia lantas menghampiri sang kakek dan duduk bersama pria itu.“Kenapa Kakek menyuruh orang menjemputku. Jika Kakek memintaku datang, aku pasti datang,” ucap Alex sambil menatap pada Abraham yang sedang menyesap teh.Abraham meletakkan cangkir yang dipegangnya ke meja, lalu dia menatap pada Alex.“Melih

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Semakin Rumit

    Sore itu Alex pergi ke apartemen Arion agar bisa menemui Rania. Hanya ini satu-satunya cara yang terbaik untuk bisa berinteraksi dengan Rania.“Kalian bicaralah, kami akan di dapur,” kata Silvi.Rania menatap Silvi yang sudah susah payah membantunya padahal tahu resikonya.“Terima kasih,” kata Rania.Silvi mengangguk, lalu dia pergi ke dapur bersama Arion untuk membuat makan malam, selagi Alex dan Rania bicara.Alex menggenggam telapak tangan Rania, lalu mereka duduk berdua di ruang televisi.Rania menatap Alex yang hanya diam. Dia tahu kalau pria itu pasti mendapat banyak tekanan, membuatnya tidak tega tapi dia juga tak tahu harus melakukan apa untuk membantu Alex.“Apa sebaiknya kita tak usah bertemu lagi? Ini demi kebaikanmu, aku takut kalau kakekmu mengetahui hubungan kita lalu mempersulitmu,” ucap Rania.Alex diam sejenak. Lalu dia bicara. “Bersabarlah, aku akan mencari cara agar Kakek tidak curiga.”Rania menatap Alex yang bimbang.“Lex, aku tidak masalah jika kamu mau menjauhik

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status