Share

Memberi Ancaman

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-28 13:55:07

Kai bersama Tian menemui seorang wartawan yang mereka percaya. Mereka berada di ruang private sebuah restoran.

“Bukti-bukti yang kami miliki sangat valid dan bisa kamu liput secara eksklusif karena belum ada yang tahu soal bukti yang sudah kami serahkan ke pihak yang berwajib ini,” kata Kai saat duduk berhadapan dengan wartawan itu.

“Anda bisa mempercayakan pada saya. Saya akan mengemasnya dengan baik agar bisa tersampaikan dengan benar,” balas wartawan itu.

Kai mengangguk. Tentu dia percaya karena wartawan itu takkan berani macam-macam dengannya sebab Kai bisa saja menghancurkan karier wartawan itu jika sampai mengkhianatinya.

Wartawan itu mewawancarai Kai, lalu mendapatkan bukti yang akan membersihkan nama Anna.

“Saya akan segera menayangkan berita ini agar nama baik istri Anda bisa pulih,” kata wartawan itu.

“Terima kasih banyak,” ucap Kai lalu berdiri mengikuti wartawan itu yang berdiri.

Wartawan itu menjabat tangan Kai, lalu pamit undur diri.

Setelah wartawan itu pergi. Kai kemba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
Kai kok di lawan .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Nama Baik Pulih

    Hari berikutnya. Berita bukti-bukti kalau Anna bukan anak haram juga fakta kepalsuan berita sebelumnya terungkap. Kesaksian wartawan yang berkata khilaf saat membuat berita sebelumnya pun beredar.Kai menepati janji menjaga nama baik sang wartawan, dia meminta foto wartawan disamarkan lalu mengonfirmasi kekhilafan sang wartawan karena berita hoax yang diterima oleh wartawan itu.Anna sudah berada di rumah sore itu. Dia berada di kamar menyaksikan berita yang sedang ditayangkan di sebuah saluran berita.Anna terlihat fokus. Dia benar-benar tak menyangka jika urusan pribadinya menjadi konsumsi publik hanya karena dia menantu keluarga Bramanty.Andai Rachel tak memiliki rasa iri padanya, Anna tak harus berada di posisi saat ini.Kai masuk kamar. Dia menghampiri Anna yang duduk di sofa dengan tatapan terus tertuju pada televisi.“Kamu sudah lihat beritanya,” ucap Kai saat sudah duduk di samping Anna.Anna mengangguk-angguk, tapi tatapannya masih tertuju pada televisi.“Banyak komentar pos

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kabur

    Rachel masih menatap penuh harap. Dia bahkan menggenggam erat telapak tangan sang papa yang masih diam.“Apa Papa tidak menyayangiku? Papa, kenapa Papa hanya diam? Papa tidak mau membantuku?” tanya Rachel memelas.“Apa Papa tega melihatku dipenjara, Pak? Ini fitnah, mereka melakukan ini hanya untuk menjebloskanku ke pencara. Kai memfitnahku, Pa.” Rachel merengek dan berusaha meyakinkan Frederic untuk memercayainya.“Kai sepertinya sudah terpengaruh oleh wanita itu, Pa. Papa tahu ‘kan, hubungan kami baik, tapi setelah Kai menikah, kenapa aku dituduh begini sampai polisi pun terlibat,” ucap Rachel, “Papa harus percaya padaku, aku ini putrimu.”Frederic menatap nanar pada Rachel. Tidak tahu mana yang benar dan salah, tapi sebagai seorang ayah, tentu Frederic ingin yang terbaik untuk putrinya.Saat Frederic hendak membuka suara, terdengar ketukan pintu lalu satu polisi wanita dan satu polisi pria masuk ke ruang inap itu. Keduanya mengangguk sopan sebelum berjalan menghampiri Rachel dan Fr

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sudah Gila

    Kai berada di kamar sedang duduk di kamar berbalas pesan dengan Tian membahas pekerjaan.Ketika baru saja selesai membalas pesan Tian, Kai mendapat panggilan dari polisi.“Halo, selamat malam, Pak Kaisar.”Kai mendengar suara polisi. Dia membalas sapaan itu ramah.“Maaf mengganggu waktu Anda, ada yang perlu kami sampaikan kepada Anda.”Satu tangan Kai terkepal mendengar ucapan polisi. Dia sudah merasakan feeling jika ada sesuatu yang terjadi.“Kami mengawal saudari Rachel untuk dibawa ke polisi dan dimintai keterangan. Namun, karena kelalaian dari staff yang bertugas, membuat kami kehilangan saudari Rachel.”Kai menegakkan badan. “Apa maksud Anda?”“Saudari Rachel melarikan diri saat akan dibawa ke kantor polisi. Saat ini tim kami sedang berusaha mencari keberadaannya. Kami juga sudah menggeledah rumah keluarga tersangka, tapi kami tidak menemukannya.”“Dia kabur?” Kai benar-benar tak menyangka. Emosinya meluap mengetahui kalau wanita itu lari dari jeratan hukum.“Kami sedang berusaha

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kegilaan Rachel

    Nindy sangat syok sampai mundur dari posisinya. Dia tak menyangka Rachel datang ke rumah itu.“Ke-kenapa kamu ke sini?” tanya Nindy berusaha bersikap biasa.Namun, bukannya menjawab pertanyaan Nindy, Rachel mendorong Nindy masuk rumah lalu membanting pintu. Bahkan Rachel langsung mengulurkan kedua tangan ke leher Nindy lalu mencekiknya.Nindy tak bisa menghindar. Dia terjatuh ke belakang saat Rachel mencekiknya, bahkan kini Rachel ada di atas tubuh Nindy.“Ap-pa yang ka-mu la-ku-kan, le-pas-kan.” Nindy berusaha menyingkirkan tangan Rachel, tapi tidak berhasil.“Pasti kamu dan ibumu yang membocorkan kalau aku yang menyuruh kalian, kan? Setelah kalian mengkhianatiku, apa kalian pikir bisa hidup tenang? Lihat saja, aku akan membuatmu dan ibumu menyesal!”Rachel mencekik kuat-kuat leher Nindy, dia bahkan tertawa, menggila dengan perbuatannya.Wajah Nindy memerah. Dia mulai kehabisan napas karena Rachel mencekiknya sangat kuat. Namun, Nindy tak mau pasrah, dia terus berusaha melepaskan tan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Memberi Perlindungan

    Anna menatap iba pada Nindy yang gemetaran. Dia memutuskan mengajak Nindy untuk masuk rumah lebih dahulu.Anna berjalan sambil merangkul pundak Nindy, apalagi kakak tirinya ini berpenampilan berantakan.Begitu sampai di dalam rumah. Anna meminta pelayan membuatkan minuman hangat, bahkan dengan penuh perhatian Anna merapikan rambut Nindy dan mengusap wajah sang kakak tiri yang penuh keringat dan air mata.“Ada apa? Kenapa kamu gemetaran seperti ini?” tanya Anna mencoba kembali mengajak bicara Nindy.Pelayan datang membawa teh hangat. Anna meminta Nindy untuk minum lebih dulu agar lebih tenang.Anna memperhatikan Nindy yang sedang minum. Setelahnya dia mengambil cangkir dari tangan Nindy, lalu meletakkannya di meja.“Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu begitu ketakutan sampai gemetaran? Apa yang terjadi?” tanya Anna sekali lagi saat melihat Nindy sudah agak tenang.Nindy menatap Anna. Dia mengatur napasnya lalu mulai bercerita.“Wanita gila itu, Rachel, datang ke rumah dan dia mencekikku. D

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Buron

    Kai sudah berada di rumah sakit saat Anna menghubunginya. Dia benar-benar geram karena Rachel semakin menjadi-jadi. Kai harus berusaha menemukan Rachel secepat mungkin, bagaimanapun caranya.“Ada apa, Pak?” tanya Tian karena sejak tadi melihat atasannya itu sangat emosi.“Rachel berusaha menghabisi Nindy, untung saja Nindy bisa kabur,” jawab Kai dengan satu tangan berkacak pinggang.Tian sangat syok. Dia pun tak menyangka kalau wanita dari kalangan atas dan begitu elegan seperti Rachel, bisa bertindak gegabah seperti itu.Kai menghela napas kasar. “Aku harus segera bicara pada Frederic dan memaksanya memberitahu, di mana Rachel bersembunyi,” ucap Kai lagi.“Iya, Pak.” Tian setuju karena Rachel sudah tidak bisa dibiarkan bebas begitu saja.Kai kembali melanjutkan langkah di koridor rumah sakit menuju kamar inap Frederic.Sesampainya di sana, Kai melihat depan kamar inap Frederic dijaga ketat polisi, hal ini guna mengawasi dan memantau jika saja Rachel datang menemui Frederic.Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ternyata Bersekongkol

    “Biarkan aku masuk lebih dulu.” Rachel merangsek masuk ke dalam rumah Justin tanpa dipersilakan.Justin diam memandang Rachel. Lalu dia melongok keluar, memastikan tidak ada yang melihat Rachel masuk ke rumahnya, sebelum akhirnya dia menutup pintu dan menguncinya.“Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu malah kabur dari polisi, kamu buronan sekarang. Bahkan berita pencarianmu sudah tersebar di banyak saluran televisi,” ucap Justin seraya menghampiri Rachel yang sudah berada di ruang keluarga.Rachel mengguyar kasar rambut ke belakang. Dia menatap kesal pada Justin karena cerewet.Sejak awal Rachel menawarkan kerjasama dengan Justin dengan imbalan Justin bisa mendapat lebih banyak saham di perusahaan Kai. Rachel tahu Justin dan Kai bersaing, karena itu Rachel memanfaatkan pria itu untuk kepentingannya.“Apa kamu berhasil mendekati Anna?” tanya Rachel sambil menatap pada Justin. Namun, detik berikutnya dia mengambil gelas berisi jus di meja, lalu menenggaknya hingga tandas.Justin m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Setafanie Kembali

    Anna kembali bekerja seperti biasa meski perasaan waswas kadang hinggap di hatinya. Namun, semua berjalan dengan normal, sehingga Anna mencoba tenang dan tetap fokus pada pekerjaannya.Saat siang hari, Anna masih fokus dengan pekerjaannya ketika dia mendapat sebuah pesan.Anna tersenyum lebar. Dia segera berdiri dari kursinya lalu menghampiri meja Justin.“Pak.” Anna berdiri dengan senyum merekah.Justin mengangkat pandangan. Dia terkesiap melihat senyum Anna yang begitu lebar dan lepas.“Ada apa?” tanya Justin.“Saya mau minta izin ke lobi, apa boleh? Mungkin sekalian makan siang karena orang tua saya menunggu di bawah,” ucap Anna sambil menatap penuh harap Justin memberinya izin.Justin menengok pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan, lalu dia kembali menatap pada Anna. “Pergilah.”Anna semakin melebarkan senyum. Dia mengangguk cepat karena sangat senang. “Terima kasih, Pak.”Setelahnya Anna segera pergi meninggalkan ruang kerja Justin untuk menemui Stefanie yang berkata j

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Tak Seperti Yang Dipikirkan

    Alex menipiskan senyum.“Apa kamu sedang besar kepala?”Rania mengerutkan alis. Dia melihat Alex mengulurkan tangan, Rania pikir Alex hendak menyentuhnya, tapi ternyata pria itu mencolek meja, lalu mengusap telunjuk dengan jempol.“Belum bersih,” kata Alex lalu melirik tajam pada Rania, “bersihkan ulang,” perintahnya kemudian.Setelahnya, Alex sedikit mundur dari Rania tapi tatapannya terus tertuju pada wanita itu. Dia lagi-lagi tersenyum miring, lalu pergi ke sofa.Rania menghela napas lega. Dia melirik pada Alex yang sekarang berjalan santai menuju sofa. Pria ini, benar-benar ingin mengerjainya setiap hari.**Saat jam istirahat, Rania pergi ke rooftop lagi untuk melepas beban yang dipikulnya. Dia menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan kasar berulang kali.“Kamu di sini lagi.”Rania terkejut. Dia menoleh dan melihat Arion datang menghampirinya.“Tidak makan siang lagi?” tanya Arion sambil menatap pada Rania.Rania tidak menjawab, lalu melihat Arion mengulurkan roti.“Makanlah,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Mengerjai

    Setelah selesai memilah jagung dan memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal. Rania mendorong tempat makan ke hadapan Alex lagi.“Itu sudah semua saya pisah, apa ada lagi yang Anda perlukan?” tanya Rania dengan nada malas.Rania melirik pada Alex, pria itu membuat gerakan mengusir menggunakan tangan. Ekspresi wajah Rania begitu masam, pria di depannya ini benar-benar sombong.Rania segera bangun, lalu dia pergi dari ruangan itu sebelum semakin kesal melihat sikap Alex.Alex tersenyum tipis melihat Rania kesal. Dia memandang salad yang ada di meja, lalu mengambil alat makan dan mulai menyantap salad miliknya.Dia juga mengambil jagung yang tadi dipisah oleh Rania. Bukannya Alex tak suka, dia hanya ingin mengerjai wanita itu.“Dasar terlalu lugu,” gumam Alex lalu kembali memasukkan suapan ke mulut.**Saat sore hari. Rania membuat patahan leher dan memijat pundaknya. Akhirnya sehari ini bisa dia lalui dengan baik meskipun harus ada drama mengurus atasannya yang memberi perintah tak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Banyak Sabar

    Setelah jam istirahat usai. Rania kembali ke divisi untuk mulai bekerja lagi. Saat baru saja sampai di pantry, Rania terkejut melihat lampu merah menyala.“Sepertinya hari ini Pak Alex berulang kali memanggil,” gumam Herman.Rania menatap lampu itu terus berkedip. Mau tidak mau dia harus pergi ke ruangan Alex untuk melihat, apalagi yang pria itu inginkan.Rania mengetuk pintu ruangan Alex, lalu dia masuk dan melihat Alex duduk di sofa sambil menyapukan jari di atas tablet pintar.“Anda butuh sesuatu, Pak?” tanya Rania tetap sopan meski jiwanya ingin memberontak.“Bersihkan mejaku!” perintah Alex.Rania menoleh ke meja Alex, alangkah terkejutnya dia melihat meja Alex yang sangat berantakan.Berkas-berkas dibiarkan tergeletak begitu saja tak tertatap rapi, lalu ada tumpangan kopi yang dibiarkan sampai agak mengering.Rania benar-benar harus bersabar. Dia berjalan ke arah meja untuk mulai membersihkan, tetapi Alex kembali berkata.“Bersihkan sampai benar-benar bersih. Jika tidak, kamu ti

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Bertahanlah

    Rania memandang pada Alex, lalu tatapannya tertuju pada kertas dan pulpen yang berserakan di lantai.“Pungut semua!” perintah Alex.Rania tidak bisa mengelak karena sekarang bekerja untuk Alex. Dia berjalan mendekat lalu berjongkok di sisi kertas-kertas berserakan dan meletakkan nampan di lantai, setelahnya dia memunguti satu persatu kertas itu.Tanpa diduga, Alex ikut berjongkok, tapi bukan untuk membantu Rania memunguti kertas itu, melainkan untuk memberikan senyum ejekan pada wanita yang sudah menolaknya.“Tidak disangka, kamu menolak kerja di rumahku tapi malah bekerja di perusahaanku,” cibir Alex.Rania terdiam sesaat. Dia tak membalas atau menatap pada Alex. Rania fokus memunguti kertas-kertas itu, setelah selesai dia segera berdiri lalu meletakkan semua kertas itu di meja.“Apa kamu pikir harimu akan tenang dengan bekerja di sini?” Alex sudah berdiri dan kini menatap tajam pada Rania.Rania masih menurunkan pandangan, lalu berkata, “Jika sudah tidak ada yang perlu saya lakukan,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Akan Sulit

    Rania benar-benar panik luar biasa melihat pria yang kini menatapnya dengan ekspresi wajah dingin. Dia masih mematung di tempatnya, sampai salah satu teman OB-nya menarik lengan Rania agar menyingkir dari jalan.“Selamat pagi, Pak.” Dua OB lain langsung membungkuk pada Alex dan Arion yang baru saja keluar dari lift.Alex berjalan dengan ekspresi wajah dingin tanpa menoleh Rania sama sekali, sedangkan Arion melirik pada Rania. Jadi, ini OB baru yang kemarin dipermasalahkan oleh atasannya itu.Rania masih bergeming dengan perasaan campur aduk. Di hari pertamanya bekerja, kenapa dia bertemu dengan pria yang membuat hidupnya kacau.“Siapa dia?” tanya Rania menoleh pada teman kerjanya.“Itu tuh, Pak Alex. Dia cucu pemilik perusahaan ini dan direktur di sini. Ya, meski dia masih direktur, tapi katanya sebentar lagi akan diangkat jadi presdir karena kemampuannya memimpin perusahaan,” jawab Herman–OB teman Rania.Rania merasakan jantungnya berdegup sangat cepat. Jadi, dia bekerja untuk pria b

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Ternyata

    Rania pergi ke rumah sakit dengan perasaan lega. Dengan bekerja di perusahaan itu, Rania bisa mendapatkan uang lebih banyak di siang hari dan bisa menjaga Abi saat malam hari.Rania berjalan di koridor rumah sakit menuju ruang inap Abi. Saat hampir sampai di kamar sang putra, Rania melihat dokter dan perawat masuk ke ruangan sang putra dengan sangat terburu-buru.Tentu saja hal itu membuat Rania sangat panik. Dia segera berlari ke kamar Abi, saat masuk sudah melihat dokter sedang menangani putranya.“Apa yang terjadi pada anakku?” tanya Rania sangat panik.“Kondisi Abi baru saja drop, Bu. Dokter sedang mengecek dan memberikan penanganan yang tepat,” jawab perawat.Rania menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Dia benar-benar ketakutan dan panik jika terjadi sesuatu dengan Abi.“Kumohon, Abi. Mama akan mengusahakan kesembuhanmu, tolong jangan terjadi apa-apa padamu, Sayang.”Rania terus memandang dokter yang sedang mengecek kondisi Abi. Bola matanya sudah berkaca-kaca, ketakutan memb

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Diterima tapi Hampir Dipecat

    Hari berikutnya. Rania pergi ke perusahaan tempat Silvi bekerja. Dia datang lebih awal dan bertemu dengan Silvi yang ternyata menunggunya di depan perusahaan.“Syukurlah kamu datang awal,” ucap Silvi lalu menengok ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan.“Aku tidak mungkin mengecewakanmu. Kamu sudah sejauh ini mau membantuku, jadi aku harus berjuang,” balas Rania.Silvi tersenyum lebar, lalu dia mengajak Anna segera masuk ke perusahaan karena kepala HRD ternyata sudah datang.Mereka masuk ke ruang HRD, lalu Silvi meninggalkan Rania bersama kepala HRD agar bisa diwawancarai.Rania memberikan surat lamarannya. Dia berdiri di depan meja kepala HRD sambil menunggu wanita itu membaca surat lamarannya.“Ternyata kamu sudah banyak pengalaman kerja di usiamu sekarang,” kata kepala HRD.Rania tersenyum dan mengangguk. “Iya, dan saya ahli menjadi cleaning service.”Kepala HRD tersenyum. “Terakhir kali kamu menjadi petugas kebersihan di klub malam, kenapa kamu keluar? Apa gajinya tidak mu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status