Share

Bagian 34

Panggilan sidang, akhirnya datang juga. Dengan diantar Bapak, aku berangkat ke sana. Agenda sidang hari ini adalah mediasi.

Sampai di parkiran, aku turun dari mobil. Kulihat Mas Agam datang bersama bapaknya juga. Dia juga masih berada di tempat parkir yang dekat dengan kami.

Melihatku datang, tatapan matanya tak pernah lepas dariku. Aku mencoba mengalihkan pandangan agar tak bersitatap dengannya. Namun, lelaki itu malah menghampiri ke tempat kami berdiri.

“Nia, apa kabar? Anak-anak bagaimana?“ tanya Mas Agam saat dia sudah berada dekat dengan tubuhku.

“Alhamdulillah, baik semua,“ jawabku singkat. Lalu segera berlalu menuju teras depan pintu ruang sidang. Ayahnya Danis dan Dinta mengekor di belakangku. Namun, kuabaikan.

 <
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Dede Suandy
apaan? tanah yg mana jeng ? hahaha
goodnovel comment avatar
Hasdi Nursi
benar" keluarga Agam keluarga tak tau malu. yg ada di mata mereka hanya harta, harta saja. padahal rekam saja saat percakapan, biar tambah bukti untuk persidangan,, 0m Semangat lanjut Auth0r,,............
goodnovel comment avatar
Winangsi Rahim
aku juga ihklas kok kau jual tanah itu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status