Share

Bagian 56

Januari menjadi masa hujan selalu turun sepanjang hari. Namun, kami tetap berangkat, karena sepatutnya menjalankan tugas sebagai abdi negara. Rintik hujan yang turun sepulang mengajar itu, menciptakan hawa dingin. Berada di atas kendaraan dan memakai satu mantel bersama orang yang dicintai mengundang tubuh ini untuk merapat pada punggung Mas Agam. Aroma parfum menguar, laksana magnet untuk semakin menempel. Tanpa malu, kulingkarkan lengan pada perut lelaki yang masih berstatus bujangan ini.

“Anti, jangan nakal!” ucapanya, malah emakin membangkitkan hasrat untuk mendekat.

“Kangen,” jawabku, manja.

Aku paham apa yang dirasakan mantan kekasihku saat itu. Empat tahun bukanlah waktu yang sebentar untukku mengenal pribadinya, termasuk juga perihal itu.

“Kita jangan pulang dulu, ya, Mas,” pintaku masih dengan nada manja.

Tanpa kusadari, Mas Agam berkendara sangat lama. Kita berhenti di sebuah villa. Di sanalah, untuk pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Emi Daulay
di bab berapa ya udah ga ceritain anti??
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
keluarga agam memang gak ada yg waras
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
keluarga g benar yg salah siapa yg dsuruh bayar siapa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status