Share

Bagian 80

Dengan alasan ingin ke belakang, aku memilih untuk beringsut mundur. Aku berjalan menuju ke halaman samping. Aku iseng mencari angin, berjalan menuju sebuah mushola kecil yang terletak di samping kanan rumah.

Diri ini enggan masuk ke rumah kembali dan memilih duduk di teras mushola yang sangat bersih dan asri. Di dekat mushola terdapat beberapa tanaman. Semilir angin berhasil membuatku mengantuk. Kelopak mataku semakin berat. Aku menyandarkan tubuh pada dinding mushola, dan semakin nikmat terbuai kantuk.

Sebuah dehaman mengangetkan serta membangunkanku. Betapa kagetnya aku saat melihat seseorang telah duduk beberapa meter dari tubuhku. Beliau adalah ustaz serta pemilik rumah ini.

“Maaf, Ustaz. Saya lancang tidur di sini. Tadi, saya merasa lelah dan mengantuk.”

Pria di sampingku jauh itu tersenyum. Senyum yang meneduhkan. Seraut wajah manis nan sejuk terbingkai di hadapan. Aku menunduk. Antara malu, juga salah tingkah.

“Tidak apa-a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
kan malah lebih bagus dapat laki2 yg alim,yg dapat membawa kita kesurga-Nya Allah,tp baru pertama bertemu,blm tau juga sifatnya,kalo pak irsya sudah jelas baik dan perhatian
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
pak Irsya yang udah mulai terpatri tapi ada Ustadz Zaki yg sholeh yang baru muncul
goodnovel comment avatar
Masrianti MamaKinan Rifqireefa
ah Nia, apa salahnya dekat dgn ustadz, atau hati Nia udh ke pak irsya, sampai Mls ikut pengajian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status