Share

Part 2

Part 2

“Aira sudah ada di pondok. Kamu harus membuka kembali lembaran hidup. Cari istri dan kerja yang benar. Tapi, carilah istri yang bisa menerima Aira sebagai anakmu,” kata Agam.

Iyan diam, tetapi otaknya mencoba mencerna apa yang disampaikan oleh sang kakak.

Sampai di rumah, Iyan mendapati Nusri sedang menangisi Aira. Pun dengan Hanif yang memandangi terus wajah cucunya yang ada di foto.

“Dia tidak menangis?” tanya Nusri.

“Tidak. Doakan saja semoga bahagia,” jawab Agam seraya duduk bersandar pada kursi karena kelelahan.

“Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?” tanya Agam.

“Aku belum kepikiran, Mas. Aku masih memikirkan Aira. Dia harus hidup tanpa siapapun di sana. Aku menyesal sudah membawanya ke pondok,” kata Iyan lalu terisak.

“Jangan sesali! Karena Aira harus diberi pendidikan yang lebih baik. Di sini, dia hanya akan menjadi masalah bagi orang sekeliling karena sifatnya yang terkadang mau menang sendiri. Apa yang terjadi sama Aira, marilah kita jadikan sebagai pelajaran
Nay Azzikra

Coba yang baca komentar! Biar aku tahu, aku tidak sendirian. Hehehehe....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
neneng sutarsih
aku hadir nih.lanjut baca
goodnovel comment avatar
Joo' Moonky
jangan ada pembulyan Thor, aku plng gak tahan ada anak di bully
goodnovel comment avatar
Ferni Dwi
sedih baca nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status