Share

16. Peraturan Baru

Jingga tertegun menatap tangannya yang berada dalam genggaman Davin. Kehangatan telapak tangan pria itu mengalir ke tangan Jingga yang dingin.

Kemudian Jingga menaikkan pandangannya ke wajah Davin yang tengah menatap ke depan dengan tatapan tegas.

Sungguh, Jingga tidak tahu apa yang harus ia rasakan saat ini. Entah ia harus senang, atau justru harus waspada atas perubahan sikap Davin yang drastis ini.

“Hujannya sudah reda,” komentar Jingga.

“Hm. Sudah reda.”

“Payungnya….”

“Kenapa payungnya?” Davin balik bertanya.

“Nggak kamu tutup?”

Mata Davin mendelik pada wanita yang tingginya hanya sebatas dadanya itu. “Kenapa harus ditutup? Kamu ingin berjalan menjauh dariku seperti tadi? Lagi pula masih ada gerimis, belum sepenuhnya reda.” Davin berdehem dan meluruskan kembali pandangannya.

Mulut Jingga ternganga, lalu mengatup lagi, ia menggerutu sendiri, “Dia selalu salah paham. Memangnya siapa yang bilang aku mau berjalan menjauhinya kalau payungnya ditutup?”

“Apa?” Davin menatap Jingga dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
koin.... oh koin.... kmn dikau pergi
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
pdhal itu anak davin.... papa haram kak.. wkwk
goodnovel comment avatar
Tambunan Martalena
lanjut dong tanpa harus lihat iklan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status