Share

17. Hukuman

Jingga memijat pergelangan kaki kirinya yang terasa pegal. Sambil sesekali ia memperhatikan Oliver yang sibuk melempar-lemparkan bola kain ke arahnya.

Anak gempal itu terlihat senang bisa mengeksplorasi rumah luas, yang selama ini nyaris tidak pernah ia gunakan untuk bermain.

Selain di daycare, Oliver lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar. Jingga merasa bersalah, karena sebagai seorang ibu ia tidak bisa memberi kehidupan yang layak untuk putranya.

“Sayang, kalau Mama sudah gajian awal bulan nanti, Mama janji akan beliin kamu mainan dan baju baru,” gumam Jingga sambil menatap nanar pada beberapa mainan Oliver yang itu-itu saja dan nyaris rusak. Warna baju yang dikenakan Oliver pun sudah mulai pudar.

Oliver hanya tersenyum lebar sambil bergelak tawa. Matanya yang polos dan jernih membuat hati Jingga merasa teriris-iris saat menatapnya.

Tanpa Jingga sadari, di ambang pintu kamar utama, Davin memperhatikan mereka sejak tadi sambil bersandar pada kusen pintu. Kedua belah telapak t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Noeroel Koemala
Jingga panik mengira mau dicekik Dave. Padahal mau dicium he he he
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
hukuman apa hayo.......kok yang di lihat Davin mata sama bibir nya jingga malahan wkwkwk
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
saking jahatnya Davin sama Jingga sampai dikira mau mencekik istri sejdiri dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status