Share

38. Pelukan

Davin melepas kaos yang sedikit basah di bagian perut, yang ia kenakan.

Mata Jingga terbelalak melihat pemandangan itu, ia langsung berbalik memunggungi Davin. Pipinya memerah menahan malu.

“Mencuci badan seharusnya bisa kamu lakukan sendiri," gumam Jingga.

“Aku lagi malas melakukannya sendiri.” Satu sudut bibir Davin terangkat. Ia menaruh kaosnya ke tempat pakaian kotor. Lalu berdiri di belakang Jingga seraya menumpukan dagu di bahu rampingnya, membuat Jingga berjengit kaget. “Lagi pula kamu ‘kan istriku. Apa salahnya kalau aku meminta bantuan istriku sendiri, hem?”

“Ki-kita… nggak pernah seperti ini sebelumnya.” Kedua tangan Jingga saling meremas di depan perut. “Jadi aku merasa canggung karena kita nggak biasa.”

“Kalau begitu kita harus terbiasa mulai sekarang,” timpal Davin dengan cepat. Ia berbisik di dekat telinga Jingga, “Kita akan menjadi suami istri untuk waktu yang sangat lama. Nggak mungkin kita akan terus canggung seperti ini, bukan?”

Suami istri untuk waktu yang sangat la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
jgn smp jingga kabur yaa .. kasihan nyaaaa
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
mau ngapain to dua orang nyebelin itu ke sana
goodnovel comment avatar
kak rose
ihiiiirr ada yg sdh berani membalas peyuukkaan...hehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status