Share

Suamiku yang Penyayang

Pagi ini Dante mengantarkan Adiknya ke kampus, kegiatan satu ini membuat laki-laki itu kembali mengingat saat Adiknya belum menikah di mana Frisca menjadikan Dante sebagai sopir yang bertugas mengantarkannya ke kampus.

"Belajar yang pinter! Jangan kebanyakan nangis! Malu sama umur, udah mau dua puluh satu masih cengeng aja balik ke TK!" maki Dante saat Frisca hendak keluar dari dalam mobil.

"Iya, iya! Jangan marah mulu ah Kak, panas telinga Frisca! Lagian siapa juga yang cengeng!"

"Ngaca! Usia sudah dewasa tapi pikirannya masih kayak bocah lima tahun! Sudah sana-sana, Kakak telat nih!" kesal Dante.

Sedetik Frisca tersenyum manis memiringkan kepalanya. "Uang jatah," pintanya mengulurkan tangannya.

Dante merotasikan kedua matanya dan mengambil dompet kulit hitam miliknya. Ia mengambil beberapa lembar uang dan diberikannya pada sang Adik.

"Nih! Dasar bocah," sinis Dante.

Gadis itu cemberut. "Kak, ini dapat apa? Frisca hari ini mau beli novel, beli topi, beli...."

"Husssttt!" Dante
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status