Share

Pindah Rumah

“Mana mungkin!” balas Helga seraya tertawa pelan sebelum rasa mual itu kembali menyerang. Lalu mengelap mulutnya dengan punggung tangan. “Aku pasti cuma kelelahan.”

“Kalau begitu kita ke rumah sakit.”

“Gak perlu, Pak Hadyan.” Mendengar panggilan menyebalkan itu, Hadyan mencium kilat bibir Helga.

Refleks, Helga memukul lengan Hadyan. “Astaga! Gimana kalau Ivander lihat?!”

Sonya yang datang kembali bersama Ivander, memberikan minyak angin untuk Helga. Tidak hanya itu, Sonya juga membawakan sebotol air mineral, dan diterima oleh Hadyan. Pasangan itu pun mengucapkan terima kasih.

“Mama oke?”

“Ya, Mama Helga oke, Ivander. Kita bisa berangkat sekarang!”

“Yes!” pekik bocah itu lalu menunjuk motor. “Boleh naik motor, Papa?”

Hadyan tak langsung menjawab, tetapi melirik sang istri. Seolah-olah meminta pendapat Helga lebih dulu. Helga yang mengerti arti tatapannya lantas tersenyum.

“Aku sama sekali tidak keberatan kalau ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status