Home / Romansa / Istri Nakal Tuan Axel. / Dilahirkan atau melihat masa depan?

Share

Dilahirkan atau melihat masa depan?

Author: Ellina Exsli
last update Last Updated: 2023-06-05 12:35:35

"Tidakkk...!" Teriak Chana sangat keras. Tubuhnya memberontak dengan sangat kuat hingga peluh membanjiri tubuhnya. Rasa sakit di sekujur tubuhnya dengan kilasan bayangan nyata yang dia alami jelas masih terpahat di seluruh ingatannya. Tempat tidur itu tampak sangat berantakan karena gerakannya yang liar. 

"Arrgghh...!" Teriakan keras kedua diiringi tangisan terdengar memilukan. Mata hitam coklat itu terbuka lebar kemudian tertutup lagi. Napas yang memburu dengan dada naik turun dan detak jantung yang berpacu cepat memperjelas kepanikan Chana yang yang langsung duduk di atas tempat tidur dengan kedua tangan meremas perutnya kuat. Seluruh tubuhnya terasa sakit bagai tersayat dengan rasa panas bagai terpanggang dalam bara api yang masih membara. Tangisnya pecah dengan desisan rasa sakit yang tak terkira. 

"Putraku, dia kesakitan," batin Chana lemah. "Dan aku berakhir dengan sangat mengenaskan."

"Apa yang terjadi? Nona apakah ini akan baik-baik saja?" 

"Apa yang terjadi pada jalang itu? Kenapa dia berteriak?" 

"Putraku, putraku dia kesakitan," ucap Chana sekali lagi diantara tangisnya yang pecah. Ingatan semua yang telah terjadi seakan nyata. Menghadirkan rasa sesak, penyesalan, kekecewaan, benci juga dendam yang membara. 

"Putra? No-nona, jalang ini menjadi aneh saat ini. Apakah kita memberikan obat dengan dosis yang berlebihan?" 

"Itu tidak mungkin! Dia harusnya tak sadarkan hingga esok pagi." Bantah suara merdu lain dalam ruangan yang sama tapi tak dapat menyembunyikan kekejaman dalam nadanya. 

Tepat setelah suara itu selesai, tubuh Chana menegang. Chana yang masih memeluk tubuhnya dengan meremas kuat perutnya mulai menyadari keanehan. Sesak, pusing, sakit dan seluruh tubuhnya terasa panas bagai terbakar. Seluruh tubuhnya terasa mati rasa dan seluruh ingatannya kembali berputar jelas dan terus di ulang. Tangisan putranya, gerakan kecil bayinya, rasa sakit seluruh tubuhnya saat kematiannya juga rasa panas saat minuman beracun itu mengalir ke tenggorokannya.

"Panas," erang Chana lemah dan kemudian matanya terbuka lebar saat senyum licik Chassy terbayang. 

Menatap kosong langit-langit kamar nan asing dengan seluruh tubuh berkeringat lengket, dia terpaku saat mengingat seluruh momen yang berputar. Akhir hidupnya, Logan yang mengkhianatinya dan kehilangan putranya, dia mengingat kematiannya dengan jelas. Membuat seluruh kebencian tersirat jelas di matanya. 

"Sial! Kenapa dia bisa bangun?" 

Chana kembali mengerutkan keningnya  saat suara asing untuk kesekian kalinya menyapa. Matanya beralih bingung saat menyadari bahwa seluruh tubuhnya dapat dia gerakkan, dapat dia rasakan bahkan menghindar. Dia tidak mati, dia hidup dan baik-baik saja. Hanya saja, kenapa ruangan ini perlahan menjadi gelap dan seluruh tubuhnya bagai terbakar tanpa sisa. 

"Karena seperti ini, maka jangan salahkan aku jika aku mengambil rencana lain. Cepat mulai, kalian boleh melakukan apapun padanya. Kali ini aku membebaskan kalian. Sentuh dia hingga tak tersisa." 

Chana kembali menarik tubuhnya saat suara lain menyapa. Suara petikan lampu terdengar dan ruangan menjadi sedikit terang, hanya saja, kenapa Chassy ada dalam ruangan yang sama dan duduk di sana? Sedangkan dia ... lalu peristiwa ini kenapa terasa familiar? Saat-saat seperti ini, apakah dia pernah mengalami sebelumnya? Dan kemudian ingatan tentang Chassy melemparkan beberapa foto sebelum kematiannya terbayang. Dia mencoba menghubungkan keduanya dan kemudian dia menyadari semuanya. 

Ini adalah hal telah Chassy lakukan untuk mendapatkan semua videonya. Jebakan ini, Chassy lah yang mengaturnya. Dan yang paling penting, dia mulai menyadari sesuatu. Bahwa kematian yang dia rasakan adalah pengelihatan masa depan. Tidak, tapi itu semua terasa sangat nyata. Jika begitu apakah dia benar-benar telah mati lalu hidup kembali karena mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya? Melihat masa depan atau mati lalu hidup lagi, apa pun itu di kehidupan ini dia berniat untuk merubah akhir takdirnya. 

Putranya, akhir hidupnya, dan seluruh dendam juga penderitaan yang akan dia dapatkan, dia tidak akan membiarkannya. Kematiannya dan putranya akan menjadi kebahagiaan bagi Chassy dan Logan. Dia tidak bisa membiarkan itu! Dendam itu, dia harus membalasnya.

"Sial!" Umpat Chana saat benar-benar memahami semuanya. "Aku harus memperbaiki ini atau aku terjerat dalam peristiwa yang sama! Hanya saja, rasa panas ini begitu menggangu." 

Chana bergerak merapatkan jubah mandinya yang compang camping. Ingatannya menyadarkannya bahwa beberapa saat lalu dia menghadiri sebuah pesta besar Keluarga Oswald dan dia meminum sebuah wine yang Chassy berikan lalu dia merasakan pusing juga panas. Dia mundur untuk mencuci tubuhnya dan akhirnya ada tiga pria asing dan seorang fotografer profesional juga Chassy yang hadir di kamarnya.  Semuanya kini semakin jelas. 

Chana bergerak cepat saat dua pria asing mendekatinya, sebuah tangan menyentuh kulitnya membuatnya mendesah tertahan tapi dia bangkit untuk menjauh. Membiarkan jubah tidurnya ditarik dan melepaskan bebas. Kini dia hanya mengenakan pakaian dalam dan seluruh lekuk tubuhnya terungkap. Mendesis marah, menendang kuat, lalu berlari tanpa aba-aba dan meraih gorden jendela kuat. Menariknya kuat, menuju balkon dengan senyum sumbang. Tangan-tangannya dengan lugas mengikat gorden dalam diam.

"Chassy, aku tidak bisa membiarkanmu menghancurkan hidupku lagi," batinnya kuat.

Chassy yang tak pernah memikirkan hal ini, dia berlari menyusul sedangkan tiga pria asing tampak kualahan karena hanya mengenakan celana dalam. 

"Kak, jangan bodoh. Ini lantai dua belas. Dan panjang gorden di tanganmu tak akan membantu." 

Chana tertawa kecil, bersikap bodoh dan bodoh. "Chassy, apa yang kau rencanakan?" 

Chassy menggigit bibirnya kasar. "Ini bukan apa-apa. Aku juga baru tersadar dan berada dalam ruangan yang sama. Hanya saja-" 

"Chassy, kau pandai bicara. Aku ingin tahu sampai kapan kau menganggapku bodoh? Semua ini kau yang merencanakan!" 

"Kak, ini salah paham.

"Lalu, kenapa pria-pria itu tidak menyentuhmu?" 

"Itu-"

"Chassy, kau benar-benar kejam. Tapi aku tak akan jatuh pada rencana busukmu. Aku lebih baik terjun ke bawah dari pada membuat rencanamu berhasil."

"Kak ...!" 

Teriakan itu cukup keras. Chassy berlari saat melihat Chana melompat tanpa rasa takut. Dia menggeram marah dan mengutuk saat tak mendapati tubuh Chana di mana pun. 

"Tangkap dia!" 

Sementara Chana yang baru saja melompat, tubuhnya menggantung dengan pegangan kuat di tali gorden yang dia bawa. Kakinya menjulur untuk menggapai pembatas balkon sebuah kamar dan tiba-tiba sebuah tangan meraih kakinya lalu menarik tubuhnya turun dengan sangat cepat. 

"Nona, apa yang kau lakukan!" 

Suara penuh kejutan dan kekhawatiran, meraih tubuhnya hingga Chana melepaskan pegangannya. Pria itu menangkapnya. Membuat tubuhnya jatuh dalam sebuah pelukan erat dan mereka sama-sama terjatuh ke lantai dengan posisi dia berada di atas. Mencoba bangun, dia hanya menyadari tangannya berada di atas sebuah kulit yang halus, dan sedikit kuat. Matanya menyapu untuk menemukan beberapa otot perut yang kuat dan menonjol. 

Oh, pemandangan yang indah! 

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Nakal Tuan Axel.   Axel yang sebenarnya II

    Chana membuka pintu kamarnya dan teringat dengan flashdisk yang dia terima. Rasa ingin tahunya meningkat pesat namun dia juga sadar bahwa dia tak memiliki laptop di rumah ini. Menyelinap ke ruang kerja ayahnya, dia membawa dua flashdisk yang dia dapatkan dengan tangan gemetar karena pertama kalinya menyelinap ke ruang kerja ayahnya. Awalnya dia sangat bimbang untuk memilih flashdisk mana yang akan dia buka dulu. Tapi ketika mengingat wajah tampan Richard, dia pun memutuskan untuk membuka flashdisk yang Richard berikan terlebih dahulu. Mata Chana terfokus pada layar monitor yang mulai menampilkan gambar. Dia menyilangkan kedua tangannya di dada setelah memilih salah satu video dari tiga video yang ada. Namun setelah beberapa detik layar monitor itu tetap gelap. Kesunyian mendominasi kecuali suara gemerincing besi yang sesekali terdengar. "Apa ini. Video ini dalam ruangan yang gelap. Apakah Richard ingin mempermainkan aku?" Tapi kemudian Chana terpana saat ruangan gelap dalam video i

  • Istri Nakal Tuan Axel.   Axel, kau mengganggu.

    Chana merasakan aneh karena tiba-tiba Oscar menjauh seolah menjaga jarak. Tanpa sadar dia mengikuti arah pandang Oscar yang jatuh pada pria tinggi yang mulai datang menghampirinya. Entah kenapa, rasa tak peduli hadir saat dia mengingat kejadian yang dia temukan di kantor Axel. Axel berdiri di tengah pintu cukup lama, matanya mengedar pelan dan pandangannya jatuh pada peti mati lalu Chassy dan Elden yang masih menangis berpelukan. Rion adalah orang yang memberitahu dirinya tentang kematian Agraf saat mereka baru saja berkumpul bersama malam ini. Tapi dia juga tak menyangka bahwa akan melihat Oscar begitu dekat dengan Chana. Keduanya tampak sangat akrab dengan pembicaraan yang terlihat serius. Tapi hal yang mengusik pandangannya adalah tatapan Oscar pada istrinya begitu menganggu. Axel tak menyukainya. Saat melihat Oscar menjauh, dia sedikit lega, tapi dia tak menyangka akan mendapatkan tatapan acuh tak acuh dari istrinya. Tatapan yang mengatakan bahwa kehadirannya menganggu dan dia t

  • Istri Nakal Tuan Axel.   Desahan Chelsea II

    Damon membanting pintu ruangan kerjanya lalu mengunci rapat. Meletakkan tubuh Chelsea ke lantai dingin tanpa perasaan. Matanya menyala melihat wajah cantik di depannya tengah mengigit jari lentik dengan menjulurkan lidah secara sensual. Tanpa sadar, tangannya terulur, menarik stoking tipis yang Chelsea gunakan. Robekan yang terjadi membuat pemandangan menjadi semakin indah. Chelsea terlihat sangat cantik dengan pakaian yang tak lagi utuh, kulit paha yang mulus dengan rambut panjang berwarna pirang yang tergerai acak. "Nona, kau sangat cantik." Pujian itu tulus, Di mata Damon kecantikan yang sempurna akan lebih nyata jika wanita di depannya tak mengenakan pakaian apa pun. Sebagai pria dia memiliki gairah yang normal. Dan di depannya, seorang wanita dengan sengaja menggoda dirinya secara terang-terangan. "Tuan, dari mana kita akan mulai?" Chelsea kehilangan seluruh kesadarannya. Ingatannya hanya berputar pada malam-malam panjang penuh jeritan kenikmatan yang pernah dia lalui sebulan

  • Istri Nakal Tuan Axel.   Desahan Chelsea

    Damon menyeret Chelsea kasar memasuki sebuah lift yang terletak di balik kamar ruang pribadi Axel di Axion Company. Axel hanya menatap datar saat tubuh ramping Chelsea mencoba memberontak dan melambaikan tangan padanya. Kemudian sudut bibir Axel terangkat tipis, dia melihat secangkir teh yang dipaksakan Damon untuk Chelsea minum. Meski menolak, nyatanya wanita gila itu meminumnya meski tak semuanya. "Tidak, Axel, Axel, tidak. Aku tak ingin kembali. Axel," "Nona, diam dan patuhlah. Atau tuan muda akan marah." "Lepaskan, lepaskan tanganku. Aku harus menamparnya karena berani mengusirku dan menikahi wanita lain!" Damon tak bereaksi dan tetap menyeret tangan Chelsea. Meski Chelsea terjatuh di lantai, Damon tetap menarik tangan kurus itu tanpa memperdulikan cakaran yang bersarang di tangannya. Mendengar kata-kata Chelsea, sudut bibir Axel tertarik. Minatnya tiba-tiba bangkit saat dia melirik cangkir teh yang telah kosong. "Damon, lepaskan dia." Damon terhenti, dia berbalik. "Tuan mud

  • Istri Nakal Tuan Axel.   Pulang bersamaku.

    Chana tersenyum tipis. "Aku tidak peduli." Lebih tepatnya dia pura-pura tak peduli. Karena dia tak ingin menjadi sejata bagi orang lain. Semua orang disekitarnya hari ini selalu membahas Axel. Pria itu tak terkejut. Dia meraih tangan Chana secara tiba-tiba lalu meletakkan sebuah flashdisk di genggaman tangan Chana. "Aku tahu kau tak peduli, tapi alangkah baiknya jika kau mengetahui suamimu dengan baik." Chana menatap flashdisk di tangannya. "Apa tujuanmu?" Chana tidak bodoh. Berdiri sebagai Tuan muda Axion, Axel jelas memiliki banyak musuh. Dia hanya sedikit waspada, meski dia sendiri juga melihat Axel memeluk seorang wanita, lalu Alice yang telah memperingatkannya. Kini seorang pria asing yang bahkan tak dia kenali datang memberikan informasi. Mungkin Alice hanya ingin dia hati-hati tapi pria ini, pasti memiliki tujuan pasti. Dia tak akan terseret dengan mudah. "Membawamu pulang ke keluarga Aster," jujur pria itu terbuka. "Kakek ingin melihat salah satu cucunya yang tak pernah di

  • Istri Nakal Tuan Axel.   Nyonya rumah kembali.

    Chana mempercepat langkahnya saat telepon Oscar terhubung. Untuk sesaat, semua hal tentang Axel yang dia pikirkan hampir setengah hari terlupakan begitu saja. "Nona, ibu nona mengunjungi rumah utama Oswald." Wajah Chana sedikit panik. "Siapa yang menyambutnya?" "Itu ... Nona Chassy yang ada di rumah utama. Sedangkan tuan besar masih belum kembali." "Apakah ibu baru berangkat atau sudah di sana?" "Kemungkinan sudah tiba di rumah utama." "Bagaimana dengan kakek?" "Ketua akan kembali lusa.""Baiklah. Aku akan segera bergegas." Chana menutup telepon yang tersambung dan segera kembali. Sedangkan di rumah utama Oswald, Kelsyana masih berdiri saat pintu rumah utama Oswald terbuka. Chassy berdiri di tengah pintu dengan wajah muram. "Kami tak menerima tamu," Kelsyana yang baru menjalani operasi pita suara dua minggu lalu tersenyum. Suaranya kembali meski belum begitu normal. "Aku bukan tamu." Chassy terbelalak, tangannya bergerak untuk menutup pintu tapi tertahan saat tangan Kelsyan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status