แชร์

Bab 05. Merajuk

ผู้เขียน: FitrianiYuriKwon
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-11-20 15:43:18

Zayyan menatap Zea yang terlelap setelah diberikan obat oleh dokter. Lelaki itu mengusap kening adik iparnya. Tak dia sangka Miko berani-berani memberikan istri palsu padanya.

"Aku tidak tahu kau siapa. Aku juga tidak tahu apa maksudmu menyamar jadi Zeva. Apakah maksudmu ingin menipuku seperti ayahmu? Baiklah, Gadis Kecil. Aku akan ikuti permainanmu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu sekalipun Zeva kembali," ucapnya.

Zayyan menaikan selimut Zea. Entah kenapa ada perasaan damai saat melihat wajah polos wanita itu? Apakah sebenarnya yang sudah Zayyan rasakan? Kenapa rasanya nyaman sekali?

Zayyan keluar dari kamarnya. Tampak beberapa pengawal berjaga di depan pintu kamar.

"Jaga dia. Pastikan tidak ada orang yang masuk ke dalam kamar selain aku!" titah Zayyan.

"Baik, Tuan Muda." Keempat pengawal dengan jas rapi itu membungkuk hormat.

Zayyan berjalan keluar dengan tangan yang terselip di saku celananya. Sorotan mata tajam seperti elang dengan wajah menyeramkan dan dingin.

"Kau mau ke mana, Kak?" tanya Ruth.

Seketika langkah Zayyan terhenti. Dia berdecih lalu kembali melanjutkan langkah kakinya.

"Kakak!" Ruth mengejar Zayyan, tetapi pria itu malah tak peduli.

"Silakan masuk, Tuan Muda!" Sang asisten membuka pintu mobil untuknya.

"Kakak, kau mau ke mana malam-malam begini?" tanya Zayyan mengetuk pintu mobil Zayyan.

"Leo, jalan!"

"Baik, Tuan."

Zayyan sama sekali tak peduli dengan Ruth. Bukan dia tak tahu jika adik tirinya itu mengejar cintanya. Bahkan Grace dengan terang-terangan meminta agar Zayyan menikah dengan Ruth, supaya sebagian harta milik keluarga Kennedy Leigh jatuh ke tangannya. Namun, Zayyan bukan pria yang bisa dikendalikan. Tak ada yang bisa mengatur hidupnya termasuk sang ibu tiri.

"Apa Samuel sudah menemukan identitas gadis itu?"

"Sudah, Tuan," jawab Leo.

Mobil yang ditumpangi Zayyan berhenti di depan sebuah club' malam yang sangat terkenal di kota.

Kedatangannya sudah disambut dengan hangat oleh pemilik club' yang tidak lain adalah milik sahabatnya sendiri.

"Tumben kau datang malam-malam?" tanya Samuel sambil meletakan segelas wine di atas meja.

"Wajahmu tampak kacau?" sambung Niko.

"Atau karena kau sudah memiliki istri baru," goda Josua ikut menimpali lalu tertawa lebar.

Zayyan tak menanggapi godaan para sahabatnya. Dia menunggak wine itu hingga tandas.

"Ini identitas gadis itu!" Samuel melemparkan amplop berwarna coklat ke arah Zayyan.

"Terima kasih," ucap Zayyan.

Niko, Samuel dan Josua saling melihat satu sama lain mendengar Zayyan mengucapkan kata terima kasih. Pasalnya pria arogan ini anti dengan kata terima kasih dan maaf.

"Apa aku tidak salah dengar, Zay?"

"Jangan lebay," ketus Zayyan.

Zayyan membuka amplop itu dengan tak sabar. Dia penasaran siapa sebenarnya istri palsu yang dikirimkan oleh mertuanya?

"Jadi dia hanya seorang dokter spesialis anak?" Zayyan tersenyum meledek.

"Bukan hanya, tapi dia juga memiliki segudang prestasi. Bahkan mendapat predikat dokter terbaik," jelas Samuel.

"Pantas saja dia beda dari kakaknya," ucap Zayyan memasukkan kembali kertas itu ke dalam amplop.

"Ternyata Miko berani juga mempermainkanmu," timpal Niko tertawa lebar sambil menyesap rokok yang terselip di antara sela-sela jarinya.

"Aku sudah menemukan Zevanya," sambung Samuel.

"Lalu?" Wajah Zayyan tetap tenang. Dia kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya.

"Dia bersama Marvin, selingkuhannya," sahut Samuel.

"Sudah kuduga." Zayyan tersenyum licik.

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Apa aku harus menyeretnya di hadapanmu?" Samuel menyunggingkan senyum tipis.

"Tidak perlu, biarkan saja. Nanti juga setelah uangnya habis dia pulang. Aku sedang ingin bermain-main dengan adiknya," tukas Zayyan.

Samuel, Niko dan Josua saling melihat satu sama lain. Ketiganya menatap Zayyan curiga. Mereka adalah orang-orang kepercayaan Zayyan untuk melancarkan aksinya.

Zayyan Kennedy Leigh, usia 36 tahun. Seorang pengusaha muda yang terkenal di berbagai bidang bisnis. Tak hanya memiliki perusahaan properti, pariwisata dan furniture, tetapi dia juga terlibat dalam perdagangan senjata ilegal yang sudah berkecimpung di berbagai negara. Niko adalah orang kepercayaan Zayyan yang mengelola bidang itu hingga mencapai keuntungan miliaran dollar perbulan. Kekejaman Zayyan telah terkenal di dunia bisnis, tak ada yang berani macam-macam atau mencari gara-gara menipu pria itu. Sebab dia sangat peka terhadap lawan musuhnya. Sikapnya yang kejam, pemberani dan tegas membuat para pembisnis merasa tertantang untuk bekerjasama dengannya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan pada gadis itu?" Samuel memincingkan matanya curiga.

Zayyan menyeringai licik, lalu dia menatap ketiga sahabatnya.

"Tidak banyak, aku akan mengikatnya dan membuat dia jatuh cinta padaku. Setelah itu aku akan menghamilinya dan mencampakkannya begitu saja. Aku akan memberikan pelajaran yang setimpal dengan perbuatannya menipuku. Sementara Miko, untuk sekarang akan kubiarkan dia hidup bebas dan menikmati uang yang kuberikan. Setelah itu, aku akan menjadikan dia budak di rumahku!"

* * *

Zea mengeliat di balik selimut tebalnya. Pantulan cahaya matahari menyinari wajah gadis cantik itu. Dia membuka mata perlahan, tetapi tunggu!

"Kenapa perutku serasa berat?"

Pupil mata Zea seolah ingin melompat dari kelopaknya ketika melihat wajah Zayyan yang berada tepat di depan matanya. Jantungnya berdebar kencang dengan keringat panas dingin.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa tidur dengannya?" gumam Zea panik. Segera wanita itu memeriksa pakainya. Dia menghela napas panjang ketika melihat pakaiannya masih utuh.

"Astaga, kenapa dia bisa sangat tampan?" gumam Zea. "Aku harus cepat bangun." Zea menyingkirkan tangan Zayyan yang ada di atas perutnya. "Ck, dia tidur apa sengaja sih?" protes wanita itu ketika Zayyan malah mengeratkan pelukannya.

"Kau mau ke mana?" tanya Zayyan dengan mata yang masih terpejam.

"Aku mau ke kamar mandi, Kak. Lepaskan tanganmu!" seru Zea setengah membentak karena dia memang sudah kebelet ingin buang air kecil.

"Kau membentakku, Sayang?" Zayyan menatap wanita itu tajam. Seketika tatapan matanya terlihat nyalang.

Zea menggeleng. "Maaf, Kak. Aku benar-benar ingin ke kamar mandi," kilah Zea mengigit bibir bawahnya menahan gugup.

Zayyan melepaskan tangannya dari perut Zea dan berbalik memunggungi gadis itu. Kenapa rasanya dia kesal?

Zea bernapas lega, secepat kilat wanita itu berlari ke arah kamar mandi.

"Mati aku! Aku sudah membuat dia marah," gumam Zea takut. "Bagaimana ini? Sudah terbiasa berbicara apa adanya, aku tidak bisa mengontrol diri. Aku harus minta maaf, jangan sampai dia marah lalu menyakiti ayah."

Zea mencuci mukanya dengan cepat. Lalu dia keluar dari kamar mandi. Tampak Zayyan berbaring di ranjang sambil memeluk bantal guling.

"Kak," panggil Zea. "Sekali lagi aku minta maaf, Kak. Aku tidak bermaksud membentakmu tadi." Namun, Zayyan tak menanggapi sama sekali.

Zea menarik napasnya dalam. Kali ini tamat sudah riwayatnya kalau singa ini benar-benar mengamuk.

'Bu, aku akan menyusulmu di sana karena iblis ini pasti akan menghabisi aku. Maafkan aku, Bu. Aku belum bisa menjaga ayah dengan baik."

Bersambung ...

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Wati Fasia
Next ditunggu Thor
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Istri Palsu Tuan Presdir    Chapter bonus 8. (Ending)

    Satu tahun kemudian ...Samuel, Josua, Niko dan juga Sean, keempat pria tampan dengan sejuta pesona itu keluar dari ruangan rias. Mereka memakai tuxedo dengan warna yang sama. Dilengkapi dasi kupu-kupu yang membuat tampilan mereka begitu memukau. Saat mereka berjalan ke arah karpet, merah jepretan kamera saling menggema dan bersahutan untuk memotret pria-pria tampan yang menyerupai dewa Yunani itu. Hari ini, Sean, Josua, Niko dan juga Samuel mengakhiri masa lajang mereka. Pria-pria matang yang berusia dewasa itu akhirnya memutuskan untuk berkeluarga, walau sebelumnya banyak pertimbangan. Namun, siapa sangka sekarang telah menentukan siapa yang akan menjadi pasangan hidupnya. "Ayah!" sapa si kembar melambaikan tangannya dari jarak jauh. Sean tersenyum melihat anak-anak Zea yang begitu antusias menyambut hari bahagianya. Sekarang, ia benar-benar sudah bisa melepaskan semua perasaan cintanya pada wanita yang pernah bersemayam begitu lama. Sean sudah menemukan wanita yang tepat untuk

  • Istri Palsu Tuan Presdir    Chapter bonus 7.

    "Kenapa lama sekali sih?" Samuel melirik arloji yang ada di tangannya. Menunggu adalah hal paling membosankan. Lelaki itu tampak gelisah, apalagi waktu terus berjalan. Dia bisa terlambat dan nanti akan diledek oleh Josua dan juga Niko. Malam ini, Josua dan Niko sengaja mengajak Samuel untuk bertemu di sebuah restoran membawa pasangan masing-masing. Jika Samuel belum juga menemukan calon pasangan hidupnya. Maka, Josua dan Niko akan mencarikan sendiri, calon yang tepat untuk sahabat mereka tersebut. Derap langkah kaki membuat Samuel mengangkat pandangannya. Seketika lelaki itu mematung bahkan tanpa sadar berdiri dari duduknya. Mulutnya terbuka lebar dan mengangga karena melihat perubahan yang begitu signifikan pada asisten sekaligus gadis berkacamata tebal yang selalu mengikuti perintahnya. "Sudah selesai, Tuan!" ujar salah satu pelayan butik. "Hem!" Samuel berdehem sambil memperbaiki dasinya yang setengah bergerak.Riri tersenyum kaku, jujur saja dia tak nyaman dengan dress ini.

  • Istri Palsu Tuan Presdir    Chapter bonus 6.

    Sean keluar dari ruangannya. Jam sudah menunjukkan pukul siang tengah hari. Waktunya ia makan siang. Langkah lelaki itu terhenti saat melihat Ema duduk di bangku tunggu depan ruangan ibunya. Bersama seorang pria berseragam polisi yang tidak lain adalah Bima. Entah, kenapa ia tidak suka melihat lelaki itu. "Itu kan 'pria kemarin? Apa itu kekasihnya?" ujar Sean, nada bicaranya tampak tak suka. Tidak mungkin dia menyukai Ema. Pertemuan mereka hanya kebetulan, bukan keinginan. Tampak Ema berbicara serius dengan Bima. Sesekali Bima mengusap punggung gadis itu untuk menyalurkan kekuatan padanya. Sean menghampiri mereka berdua. Ia sedikit penasaran, apa yang dibicarakan oleh kedua orang itu. "Dokter Sean," sapa Ema sambil berdiri. Sean mengangguk. "Bagaimana keadaan Ibu?" tanyanya tanpa menoleh ke arah Bima. Sean seperti sedang bermusuhan dengan orang yang baru saja ditemui dan kenal. Sementara Bima memperhatikan Sean dari ujung kaki sampai ujung rambut. Satu kata, Sean tidak hanya t

  • Istri Palsu Tuan Presdir    Chapter bonus 5

    "Terima kasih, Dok." Ema melepaskan sealbeat di tubuhnya. "Aku ingin menjengguk ibumu juga." Tanpa menunggu jawaban dari Ema. Sean turun keluar duluan dari mobil. "Apa, Dok?" Ema ikut keluar dari mobil. "Tapi di ini sudah malam, Dok," sambungnya. "Memangnya kenapa kalau malam?" Sean menaikan kedua alisnya. "Apa Dokter tidak ingin istirahat?" tanya Ema mendesah pelan. "Ini rumah sakitku, aku bisa istirahat di ruanganku nanti!" jawab lelaki itu sombong, lalu dia berjalan duluan. Ema menghela napas panjang lalu mengikuti langkah kaki Sean. Sampai di depan ruangan sang ibu, Ema berhenti sejenak. Dia mengelus dadanya, seakan ada rasa sakit yang terasa mencengkeram di sana. "Ada apa?" tanya Sean heran. "Tidak apa-apa, Dok. Saya hanya sedang mengontrol emosi, supaya tidak terlihat sedih di depan ibu." Anak mana yang tidak akan sedih melihat wanita yang sudah melahirkannya terbaring lemah di atas ranjang. Sean manggut-manggut paham. Dia masih berdiri di belakang Ema yang hanya tingg

  • Istri Palsu Tuan Presdir    Chapter bonus 4.

    "Kau mengingatku, Niko?" Gadis itu tersenyum mengejek ke arah lekakis yang tampak syok melihat wajahnya. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Niko terdengar begitu dingin. Gadis itu malah tersenyum santai, sembari mengigit apel di tangannya. Dia suka melihat wajah kesal dan marah Niko padanya. Hal itu menjadi kesenangan tersendiri pada diri gadis tersebut. "Kenapa kau menggagalkan pengiriman senjataku, Nara?" tanya Niko marah. "Seharusnya kau berterima kasih padaku, Niko," ujar gadis bernama Nara itu. Rambut panjang yang sengaja dikuncir kuda. Matanya coklat dengan hidung mancung. Senyumnya manis, apalagi memakai pakaian ketat ala seorang bodyguard. "Maksudmu?" Gadis itu melempar ponselnya ke arah Niko. Lelaki tersebut mengambil ponsel itu dengan cepat. "Lihatlah!" Niko melihat video yang ada di layar ponsel milik Nara. Pupil matanya hampir saja keluar ketika melihat apa yang ada di sana. "Kau pikir pengiriman senjatamu aman? Untung saja tuan Zayyan segera m

  • Istri Palsu Tuan Presdir    Chapter bonus 3.

    Sean terdiam mendengar jawaban Ema. Entah, kenapa hatinya merasa tergerak mendengar penuturan gadis itu. "Anda ingin pesan apa, Dok?" tanya Ema lagi yang masih memegang kertas dan juga pulpen di tangannya.Sean terdiam sejenak, lalu dia menatap Ema. "Duduklah!" suruhnya. "Hah?!" "Duduklah!" titahnya lagi. Ema menurut dengan wajah polosnya. Sebenarnya dia bingung, kenapa Sean malah memintanya duduk? "Ada yang bisa saya bantu, Dok?" tanya Ema tak nyaman. Sebab, para pelayan yang lain menatap ke arahnya. "Sudah makan?" Ema menggeleng karena memang dia belum makan. Setelah shif siang tadi. Dirinya langsung ke restoran hingga lupa makan malam. Sean lalu melambaikan tangannya pada salah satu waiters dan memesan makanan untuk mereka berdua. "Biar saya saja, Dok!" ujar Ema. "Jangan!" cegah Sean. "Duduklah, kita makan bersama," ucapnya. Walaupun dengan nada dingin, tetapi terdengar perhatian. "Tapi, Dok–""Menurutlah, Ema!" tekan Sean yang sedikit geram. Wanita di luar sana berlomb

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status