Share

Part 24

Part 24

"Bapak udah gak waras ya, Pak?" Aku langsung angkat suara, begitu Bapak mulai mengungkapkan maksud hatinya.

"Justru karena Bapak masih waraslah, Mi, Bapak niat nikah lagi."

"Gak! Pokoknya aku gak setuju!" Sengitku langsung membuang muka ke arah lain.

Kak Imas mengelus punggung tanganku lembut, "jangan gitu, Mi. Kasihan Bapak, pasti butuh seseorang untuk ngurus dirinya." Kak Imas berkata lembut di telingaku.

"Ya gak harus sama dia kan, Kak? Iya kalo dia tulus sama Bapak, kalo cuma memanfaatkan doang gimana? Dari wajahnya aja gak meyakinkan!" Ketusku menatap Yesi dengan sengit.

Jelaslah aku tak rela. Yesi ini terkenal sebagai janda genit yang matre di sini. Mana bisa aku rela kalau harta Bapak jatuh ke tangannya.

"Maaf, Mi ... Tapi aku bener-bener tulus cinta dan sayang sama mas Tejo." Serasa mau muntah aku mendengar kata-katanya. Apalagi mendengar Yesi memanggil Bapak dengan panggilan Mas. Gak sadar apa, dia lebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status