Reno langsung membimbing tangan Alya memasuki villa tempat acara pesta itu. Dengan sedikit grogi Alya berjalan beriringan dengan Reno.
"Wah, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga," ucap Candra saat melihat kehadiran Reno dan juga Alya.
Reno langsung tertawa lebar dan menghampiri teman-temannya itu.
"Maaf ya, aku terlambat. Biasa, nungguin perempuan dandan selalu lama," ucap Reno memberikan alasan pada teman-teman itu.
Alya langsung memasang wajah tersenyum pada setiap teman-teman Reno yang hadir dalam acara pesta itu.
"Istri kamu cantik sekali, Reno," ucap Bayu salah seorang teman Reno.
Reno langsung menoleh pada Alya yang berada disampingnya.
"Oh ya, teman-teman. Kenalin, ini istri aku namanya Alya," jawab Reno sambil memperkenalkan Alya kepada teman-temannya yang lain.
Satu persatu teman-teman Reno menyalami Alya.
"Pantasan ya? Nggak jadi nikah sama Natasya ternyata dapat calon istri yang jauh lebih cantik daripada
"Apakah kau ingin berdansa?" tanya Reno pada Alya."Maaf, Mas! Aku tidak biasa berdansa dan aku tidak bisa," jawab Alya."Kamu tidak perlu belajar apapun. Kamu cukup mengikuti gerak kakiku saja. Ayolah!" ajak Reno pada Alya.Reno langsung berdiri dan mengulurkan tangannya untuk mengajak Alya berdansa. Sedangkan teman-teman yang lainnya semangati Alya agar menerima tawaran Reno itu. Dengan sedikit malu, Alya menjawab uluran tangan Reno. Reno langsung mengajak Alya untuk turun ke lantai dansa.Dengan cekatan, Reno langsung menarik tubuh Alya hingga menempel pada tubuhnya. Reno langsung memegang erat pinggang Alya dan mengarahkan tangan Alya agar bergelayut di lehernya. Alya meengikuti apapun yang Reno arahkan padanya.Setelah itu, Reno mulai melangkahkan kakinya diikuti oleh Alya. Mereka berdansa dengan santai bersama dengan teman-teman Reno yang lainnya. Alya merasakan jantungnya berdebar tak karuan saat tubuhnya dan Reno berdekatan sepe
Saat tengah berdansa Reno melihat kedatangan Aldo sahabatnya yang menjadi alasan Reno mau menghadiri acara pesta itu.Buru-buru dia mengajak Alya keluar dari lantai dansa. Reno langsung menarik tangan Alya menghampiri Aldo yang datang bersama dengan istrinya."Hai, apa kabar?" sapa Reno pada Aldo yang tengah menyapa teman-teman yang lainnya.Aldo dan istrinya langsung membalikkan badan menghadap pada Reno serta Alya. Mata Alya menyipit melihat perempuan yang berada di samping Aldo yang baru disapa oleh suaminya itu. Begitupun sebaliknya, istri dari Aldo juga menatap Alya dengan tatapan terkejut."Alya?" sapanya dengan kaget sambil menatap wajah Alya."Amira?" balas Alya dengan wajah sumringah."Itu beneran kamukan?" ujar Amira pada Alya."Iya ini aku Alya. Kita sudah lama tidak bertemu ya?" ucap Alya pada Amira."Iya semenjak kita tamat SMA kita sudah pernah lagi bertemu," ucap Amira sambil menarik tangan Alya. Mereka langsung
Selagi Reno dan Aldo sedang berbicara, Natasya mengajak Nadira ke sebuah meja. Di sana terdapat minuman yang sengaja di hidangkan agar teman-teman Reno lebih mudah untuk mengambilnya jika mereka haus.Di sana, Natasya memasukkan obat ke dalam sebuah gelas yang berisi minuman. Sedangkan Nadira, dia berjaga-jaga agar tidak ada orang yang melihat apa yang Natasya lakukan.Natasya mencampurkan obat itu dengan cepat ke dalam segelas minuman yang ada di depannya. Mengaduknya dengan sebuah sendok, setelah obat itu menyatu dengan minuman, Natasya langsung memberikan minuman itu pada Nadira."Kamu pegang minuman ini. Nanti, saat waktunya sudah tepat segera berikan minuman ini pada Reno," ujar Natasya pada sahabat itu."Bagaimana caranya aku memberikan minuman ini pada Reno? Dia saja tengah asyik berbicara dengan Aldo.""Aku yakin sebentar lagi dia pasti mencari minuman. Karena sejak dia datang tadi, dia belum sempat untuk minum sedikitpun.""Baiklah,
"Tidak usah, ambil minuman yang ada di tangan mas ini aja. Biar mas yang kesana untuk mengambil minuman!" ujar Reno pada Alya. Reno langsung memberikan minuman yang ada di tangannya kepada Alya dan Alya menerima gelas yang diberikan oleh suaminya itu padanya. Melihat Reno memberikan gelas dan berisi Minuman itu kepada Alya, wajah Natasya langsung terlihat pucat.Rencananya bisa gagal jika Alya yang meminum minuman itu. Reno langsung berjalan menuju meja dan mengambil minuman yang lainnya."Kenapa kamu manja sekali sih? Itu kan minuman Reno kenapa kamu tidak mengambil minuman sendiri saja!" ucap Natasya dengan ketus."Kamu lihat sendirikan tadi? Mas Reno sendiri yang memberikan gelas minuman ini padaku. Itu artinya dia sangat peduli padaku!" jawab Alya dengan sedikit sombong kepada Natasya.Natasya menjadi sangat geram dan marah dengan apa yang dikatakan oleh Alya. Saat Natasya hendak meraih jelas yang ada di tangan Alya, muncul Reno di hadapan merek
Lagi-lagi Alya yang menyelamatkan dirinya. Reno tak habis pikir dengan jalan pikiran Natasya, jelas-jelas dia sendiri yang merusak rencana pernikahan mereka. Lalu sekarang dia malah melakukan berbagai cara untuk meraih hatinya kembali.Di ruangan pesta, satu persatu teman-teman Reno mulai meninggalkan ruangan pesta itu. Tapi, ada juga yang memutuskan untuk menginap. Karena Villa itu terdiri dari beberapa kamar.Di sudut ruangan itu, terlihat Natasya tengah berwajah murung. Semua rencananya gagal. Dia malah membuat Reno dan Alya saling memadu kasih. Suara erangan serta desahan Alya masih menggema di telinga Natasya yang sengaja mendekati kamar tempat Reno dan Alya berada tadi. Hatinya benar-benar hancur.Kemarahan serta rasa cemburu membara di hatinya. Reno benar-benar sudah melupakannya. Dia tak punya tempat lagi di hati Reno. Natasya menarik nafas jengkel. Candra yang sedari tadi memperhatikan Natasya, mendekati tempat duduknya."Ada ap
Hari sudah sangat larut, tapi Alya belum juga bangun. Terpaksa Reno memutuskan untuk bermalam di Villa itu. Saat dia keluar melihat situasi teman-temannya, ternyata hanya beberapa orang saja yang tertinggal. Mereka kebanyakan sudah pulang ke rumah masing-masing."Hai, Bro. Nginep di sini?" sapa salah seorang teman Reno yang juga menginap di sana."Iya, sepertinya istriku kelelahan. Dia sedikit pusing tadi, sekarang malah tertidur.""Baguslah, gimana kalau kita minum di depan saja?" ajak temannya itu.Reno mengangguk dan berjalan mengikuti langkah kaki temannya menuju ruang pesta tadi. Di sana, ada beberapa teman Reno yang masih betah berdiam diri.Reno pun larut dalam obrolan panjang dengan teman-temannya. Sesekali mereka tertawa lebar mengingat masa-masa sekolah mereka dulu. Memang kebanyakan dari mereka adalah teman sesaman sekolah dulu. Dan sampai sekarang, mereka masih menjaga hubungan baik.Candra memasuki ruangan pesta yang sudah terli
Reno langsung mengajak Alya untuk segera meninggalkan Villa itu. Saat melewati ruangan pesta, terlihat sudah kosong. Sepertinya semua teman-teman Reno sudah pulang atau tidur di dalam kamar yang ada di Villa itu. Lagipula, saat itu sudah sangat larut malam.Reno langsung melajukan kendaraannya menuju rumah mereka. Suasana di jalanan juga sudah terlihat sangat sepi, karena hari sudah menunjukkan jam tiga malam.Alya tertidur di sepanjang jalan menuju rumah. Sedangkan Reno, dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Reno kepikiran dengan perkataan Candra tadi, walau dia belum memaafkan Natasya, tapi dia sebenarnya masih mempunyai perasaan untuk Natasya. Reno merasa kurang rela jika Natasya bersama dengan Candra.Reno melajukan kendaraannya dengan cepat, antar hati dan pikirannya tidak sejalan. Hatinya masih ingin Natasya berpihak kepadanya, tapi pikirannya menolak mengingat apa yang sudah Natasya lakukan padanya.Natasya hampir saja menjatuhkan
"Mama, kenapa sih selalu saja memaksakan kehendak pada Reno. Dia sudah punya istri. Ngapain lagi kamu meminta dia menikahi Natasya? Apa kamu ingin Reno punya dua istri?" tanya Gunawan pada Lastri."Ya, setelah Reno menikah dengan Natasya, dia bisa segera menceraiakan Alya. Apa susahnya? Kamu tahu tidak, Natasya sudah susah payah menyiapkan pesta itu. Semua ini hanyalah untuk membuatmu senang. Dia ingin kembali lagi padamu!" ucap Lastri."Ooo... jadi Mama dan Natasya yang sudah merencanakan pesta ini? Pantas saja kelakuan Natasya seperti itu!""Apa maksudmu?" tanya Lastri dengan heran."Mama tahu tidak? Dia sudah mencampuri minumanku dengan obat perangsang berdosis tinggi. Untung saja yang meminum minuman itu adalah Alya. Kalau tidak, saat ini dia pasti sudah mengancamku dengan tuduhan yang tidak-tidak!" jawab Reno dengan marah."Kamu dengar itu kelakuan perempuan yang kamu inginkan itu sebagai menantu? Tidak ada kebaikan sedikitpun!" jawab Gu