Share

Istri Pengganti Istriku
Istri Pengganti Istriku
Penulis: Bunda RDA

1. Tragedi

Penulis: Bunda RDA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-21 09:28:27

SINAR SAMMY

 

"Aaaakkhhhhh......"!!

Pekik ketakutan diiringi bunyi decitan ban dari rem yang diinjak paksa sehingga mengakibatkan debu bertebaran, Sinar sebisa mungkin menghentikan laju mobil tapi mobil yang dikendarainya terlalu ngebut. Tak dapat di elak, mobilnya menabrak tubuh kurus seorang ibu dan putrinya yang dalam gendongan. Sinar terburu-buru menuju rumah sakit akibat dari pesta semalam membuatnya terlambat padahal ia baru bertugas sebagai dokter di Rumah Sakit Permata Kasih.

Semua orang terpana terhenyak, bergidik ngeri melihat ibu dan anak itu terlempar jauh, kepala mereka membentur aspal jalan, seketika darah membanjiri jalan, bercampur dengan sayuran dan buah yang berceceran, berhamburan keluar dari kantong kresek yang masih di pegang si ibu. Pemandangan yang membuat pilu yang melihat, dan seketika tercium aroma anyir darah, aroma kematian.

Sedangkan mobil yang dikendarai Sinar berakhir dengan menabrak pembatas jalan setelah berputar-putar.

Orang-orang berteriak

"Mobil itu terlalu ngebut!"

"Ayo amankan dia, lihat siapa orangnya!"

"Panggil ambulans, selamatkan korban!" teriak yang lain.

Beberapa orang memberanikan diri mendekati korban, ingin melihat keadaan si ibu dan anak yang sudah tak bergerak.

Tiba-tiba terdengar pekikan seorang wanita tua. Ia menerobos kerumunan orang-orang

"Ya Allah, Lili....!!"

"Ya Allah... ini nak Lili, istrinya Sammy yang punya bengkel mobil di ujung jalan. Cepat beritahu dia, panggil dia ke sini,cepat!"

"Siapa yang menabrak mereka? Ya Allah, Gusti, bagaimana ini?"

"Itu orangnya, Bu, masih di dalam mobil. Ayo kita suruh keluar!" tunjuk seorang pemuda tanggung.

Sinar yang berada di dalam mobil merasakan kepalanya berputar dan berdenyut-denyut, dahinya sedikit memar dan tergores akibat benturan, dan lengan kanannya terasa perih terkena serpihan kaca. Matanya terasa berkunang-kunang, rasanya ia ingin memejamkan mata dan diam menunggu bantuan datang, tetapi dia sadar kalau harus segera bertindak dan bergerak cepat. Dengan menahan nyeri segera ia mengambil ponselnya di dalam tas dan meghubungi Rumah Sakit Permata Kasih.

"Ha.. halo, ini dokter Sinar. Tolong kirim ambulans ke Jalan Perjuangan setelah pasar pagi. Ada kecelakaan di sini, segera!!"

Sinar terburu-buru memutuskan sambungan telepon, ia mengerenyitkan dahi saat melihat orang-orang yang menunjuk-nunjuk dirinya dan mulai mendekati mobilnya.

"Mbak... hei, ayo keluar.. buka pintunya!!"

Beberapa orang mengetuk dengan kasar pintu mobilnya.

Baru saja ia membuka pintu mobilnya, tiba-tiba tangannya ditarik dengan paksa sehingga ia jatuh terjerembab.

"Sabar.. sabar,kalian jangan bertindak kasar.”

Sinar berusaha menepis tangan yang menariknya.

Beberapa orang mulai tidak sabar

"Lihat akibat perbuatanmu!"

"Kau harus bertanggung jawab."

Saya akan bertanggung jawab, saya tidak akan lari."

"Saya seorang dokter dan saya sudah menelpon ambulans. Biarkan saya melihat kondisi korban dulu," Sinar menjelaskan sambil berusaha lepas dari desakan orang-orang.

"Haahhh... dokter!!"

"Dokter kok seperti itu?, kamu terlihat seperti anak orang kaya yang ugal-ugalan."

Orang-orang tampak tidak percaya.

Terdengar kasak-kusuk di belakang, tapi Sinar tidak mengindahkan, dengan langkah tertatih sambil menahan perih di sekujur tubuhnya, ia menuju korban. Hatinya tak karuan saat melihat korban dari jauh; ia sudah bisa menebak kondisi korban, tetapi dalam hati Sinar memohon kepada Allah semoga perkiraannya salah.

Ia terus berdoa sampai mendekati korban, tetapi ia langsung luruh saat di hadapan korban. Wajah mereka sudah pucat tanda tak ada kehidupan; mereka tidak bergerak sedikit pun, mereka sudah meninggal.

Bu Sumi yang melihat langsung bertanya, "Ada apa? Bagaimana kondisi mereka?"

Sinar memegang nadi korban, ibu dan anaknya, untuk memastikan. Kemudian, dengan berat hati, ia mengatakan bahwa mereka sudah meninggal beberapa saat yang lalu.

"Innalillahi wainailaihi rojiun."

"Ya Allah."

"Kasihan sekali!"

Semua orang yang berkerumun menunjukan ekspresi sedih.

Sinar terdiam di samping korban; ia sangat menyesali kecerobohannya pagi ini. Ia hanya bisa menunggu ambulans datang secepatnya.

Tiba-tiba terdengar teriakan,

"Lily...Lily...tata...tata!!"

Kemudian disusul dengan munculnya seorang pria yang menyeruak dari kerumunan. Ia tidak memakai baju, hanya memakai celana training panjang. Dada bidangnya terpampang dengan jelas, pun begitu dengan kakinya yang tampak polos tanpa sandal. Mukanya tampak berkeringat.

Sammy saat itu sedang memperbaiki mobil saat seseorang memberitahu soal istri dan anaknya. Ia langsung berlari dengan cepat menuju ke sini tanpa sadar kalau ia tidak memakai baju atau sandal di kakinya.

Dengan gemetar, dirangkulnya tubuh istri dan anaknya.

"Tolong panggilkan ambulans," ucapnya dengan suara serak.

"Tolong selamatkan istri dan anakku," ucapnya memohon.

"Aa.. apa yang terjadi, kenapa dengan mereka?" lanjutnya sambil mendongak melihat sekeliling.

"Kenapa dengan istri dan anakku?, siapa yang melakukannya... SIAPAA?!!" teriaknya.

"Sam, tenang.. tenang dulu ya nak, ambulans sudah menuju ke sini," ucap Bu Sumi menenangkan.

"Bu... siapa yang menabrak istri dan anakku, Bu?"

Orang-orang hanya diam tak berani menjawab.

Kemudian Sam melihat seorang wanita yang terluka duduk di depannya, yang memandangnya dengan rasa bersalah.

"Kau...?"

Sinar langsung lemas melihat tatapan tajam pria itu, dengan sedikit gemetar ia mengatupkan tangannya di dada sambil mengucapkan kata maaf.

"Kau..., apa yang kau lakukan..?!!" ucap Sam dengan sorot mata menahan amarah.

"Aku.. aku benar-benar tidak sengaja, semuanya terjadi begitu cepat"

tiba-tiba ada yang menyeletuk.

"Mobil itu tadi ngebut, Pak. Saya lihat dengan jelas tadi karena saya berdiri di seberang jalan itu."

Sinar menggeleng.

"Tadi, ibu itu berdiri diam di tengah jalan."

 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Istriku   35. Kabut Gelap Di Hati Masing-masing

    Jemari Richard terasa lembut tapi juga terasa dingin. Sambil berjalan Sinar memperhatikan Richard dari belakang karena Richard berjalan sedikit di depannya. Sementara itu, di balik tirai ruang tamu, Surya berdiri memperhatikan dengan ekspresi sedih. Surya mendesah pelan, ia merasa bersalah karena akan memisahkan putrinya dari orang yang dicintainya. Tapi bagaimana lagi, Yang Maha Kuasa tidak mengizinkan mereka bersama. Mungkin mereka kelak telah disiapkan pasangan yang lebih baik lagi. Surya menyakinkan hatinya seperti itu dan melihat kepergian Sinar dan Richard dengan tatapan iba.Sinar tak percaya dengan yang terjadi hari ini, tangannya yang di dalam genggaman Richard, sebuah bunga, nonton bioskop, ini seperti mimpi, padahal kemarin ia menangisi nasibnya yang harus menikah dengan laki-laki asing dan juga Richard yang menghindarinya. Jika ini mimpi, maka ia ingin terus tidur dan bermimpi.Tangan Richard begitu dingin saat menggenggam tangan Sinar, baru kali inilah ia menyentuh Sinar

  • Istri Pengganti Istriku   34. Kencan?

    Bip..bippNotif handphone Sandra berbunyi. Sandra yang sedang mengikuti rapat dan terlihat fokus memperhatikan proyektor yang menampilkan grafik data-data yang sedang dijelaskan oleh manajer pemasaran di perusahaanya.Sandra bereaksi atas notif pesan yang masuk. Pesan tersebut dari orang suruhannya.‘Selamat siang Bu Sandra, saya mengirim foto-foto di email’.Sandra kemudian menutup pesan tanpa membalas. Ia kembali fokus ke jalannya rapat yang sedang berlangsung. Sandra memang sangat profesional dalam bekerja. Walaupun kabar dari orang suruhannya sangat dinantikannya, tetapi ia tidak langsung meninggalkan rapat.Satu jam kemudian rapat selesai, Sandra langsung bergegas meninggalkan ruang rapat dan kembali ke ruangannya. Sekretarisnya mengikuti dari belakang.“Bu Sandra, apa ibu mau makan siang diluar?”Tanpa berhenti Sandra menjawab“Tolong pesankan saja, aku tidak akan keluar. Oh ya, tolong kamu rekap hasil rapat tadi ya.”“Baik bu.”Setelahnya Sandra masuk keruangan dan langsung me

  • Istri Pengganti Istriku   33. Pertemuan Yang Tidak Manis

    **Sinar sedang larut membaca buku kedokteran sambil menunggu waktu makan siang ketika dilihatnya lampu handphonenya berkedip tanda notif masuk, ia berharap itu pesan dari Sammy karena laki-laki itu belum juga memberi kabar kapan akan mengajaknya bertemu.'Chic Cafe & Resto jl. Thamrin Raya. Jam 12 kita bertemu disana'Sinar melihat arlojinya sekarang sudah pukul 11.25 menit"Apa dia tidak waras, bagaimana aku bisa sampai kesana dalam waktu setengah jam"Sinar berdecak kesal dan menggerutu sendiri, kemudian dibalasnya pesan Sammy.“Oke, tunggu aku.”Setelah itu ia langsung berganti pakaian dengan tergesa-gesa, lalu menyambar kunci mobilnya. Ia turun ke bawah dengan berlari kecil dan langsung menuju ke mobilnya.Kawasan Thamrin Raya adalah kawasan elit, tapi menuju kesana harus melalui jalan protokol yang selalu macet apalagi jam makan siang, sekarang ia terjebak macet yang mengular dan waktu sudah menunjukan jam 11.56 menit'Kamu dimana..???'Sammy mengirim pesanSinar membalas dengan

  • Istri Pengganti Istriku   32. Ayo Kita Nonton Bioskop

    Richard Sinar "Terima-kasih........" Belum selesai ucapan Sinar, pintu sudah tertutup rapat. Sinar hanya bisa melongo menatap pintu di depannya. tanpa basa-basi Sammy menutup pintu rumahnya. Melihat dirinya telah diusir secara halus mendekati kasar, Sinar kemudian berbalik menuju mobilnya. Ia segera menghidupkan mobilnya dan melaju pergi. "Aku penasaran, bagaimana dulu istrinya menjalani hari bersama dengannya, dia sekaku itu. Mungkin memang lebih baik istrinya telah tiada daripada hidup bersama laki-laki egois seperti dia" Sinar bergumam sendiri di dalam mobil. Ia baru kali inilah bertemu laki-laki jutek dan ketus seperti Sammy, dulu Richard juga bersikap dingin terhadapnya tapi tetap sopan kalau diajak bicara, Richard masih berkata lembut walaupun dingin. Ia kemudian melajukan mobilnya dan segera pulang, berharap pertemuan besok berjalan sesuai dengan harapannya. ** Drrr...ddrrrttt Sebuah notif pesan masuk membuat Sinar terbangun dari tidurnya. Diraihnya handphonenya dis

  • Istri Pengganti Istriku   31. Kita Harus Bertemu

    Sammy Sinar Handphone Sammy terus berbunyi menjerit-jerit minta diangkat, Sammy yang sedang fokus mengotak-atik mobil bersama montirnya mulai merasa terganggu, ia yang tadi berniat mendiamkan saja panggilan tersebut lalu menghentikan aktivitasnya kemudian mengambil handphonenya yang masih terus berbunyi. Dilihatnya nomor asing yang tertera, merasa tidak mengenal nomor yang tertera Sammy menolak panggilan. Ia yakin pasti dari wanita-wanita iseng yang ingin berkenalan dengannya. Selama ini sejak istrinya meninggal, handphonenya tak berhenti dihubungi oleh nomor tak dikenal. Sammy lanjut menyelesaikan pekerjaannya. Tapi panggilan terus berlanjut dan sepertinya sangat penting sampai tidak mau berhenti menghubungi. Kesal karena merasa terganggu, Sammy mematikan handphonenya. Ia meneruskan pekerjaannya, karena si pemilik mobil sudah membayar mahal dan penuh supaya mobilnya bisa diikutsertakan dalam kontes besok. Sinar tertegun tak percaya saat dia mencoba menghubungi kembali nomor Samm

  • Istri Pengganti Istriku   30. Pertolongan Direktur

    Aku Mencintainya......Richard sedikit terkejut melihat dokter Surya juga ada di ruangan direktur, dengan sopan ia menganggukan kepala pada dokter tersebut. Ia tahu mengapa sampai dipanggil oleh direktur, pasti berkaitan dengan kejadian di ruang operasi tadi. Yang membuat ia bingung kenapa ada dokter Surya disini.Ia langsung duduk di hadapan direktur saat dipersilahkan untuk duduk"Pak Direktur, apa kabar?"Soetopo menyambut hangat kedatangan Richard"Ahhh nak, beginilah keadaan orang tua, hanya tinggal menunggu waktu pensiun dan digantikan kalian yang muda, betul kan dokter Surya?”Dokter Surya tertawa kecil mendengar ucapan direktur."Betul sekali, tidak lama lagi kita akan tersingkir.”“Hahaa..hahaa.”Mereka tertawa bersama, sedang Richard hanya tersenyum menanggapinya."Ricard, apa kau baik-baik saja?"Richard menjawab dengan mengangguk"Iya pak direktur, saya baik.”"Begini nak, saya baru saja mengevaluasi jadwal kerja kalian selama enam bulan ini. Ternyata saya lihat jadwal ker

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status