Home / Romansa / Istri Pengganti Istriku / 2. Penjara Menunggumu

Share

2. Penjara Menunggumu

Author: Bunda RDA
last update Last Updated: 2025-04-22 08:26:41

RICHARD

 

Kerumunan orang-orang semakin ramai, ada yang ikut bersedih, ada yang prihatin, dan ada yang sibuk merekam dengan ponsel korban yang bersimbah darah. Mereka merekam seorang wanita cantik yang terluka dan terduduk lunglai, serta seorang suami yang memeluk istri dan putri kecilnya yang juga bersimbah darah.

Ada yang berempati, ada juga yang beranggapan musibah kecelakaan ini sebagai media untuk diceritakan kepada teman dan keluarga mereka di rumah nanti, atau untuk di jadikan highlight di status sosial media mereka.

Samar-samar di kejauhan terdengar sirene mobil ambulans beriringan dengan mobil patroli polisi. Orang-orang mulai menyingkir memberi jalan. Peristiwa naas ini akan diatasi sebagaimana mestinya oleh aparat dan tenaga medis, baik si korban maupun si pelaku.

 Brakkk....

Pintu ruang operasi dibuka terburu-buru dari dalam, dan dokter Richard keluar dengan langkah lebar menuju ruangannya. Raut mukanya tampak gusar dan letih, letih karena tindakan operasi penyempitan saraf tulang belakang yang dipimpinnya selama 2 jam, dan gusar karena berita yang disampaikan oleh perawat pendamping mengenai dokter Sinar sesaat setelah selesai operasi.

Dokter tampan itu tidak mengindahkan sapaan orang-orang dan teman sejawatnya yang berpapasan dengannya, dia hanya ingin cepat sampai ke ruangan pribadinya untuk memastikan kebenaran berita tadi.

Ketika sampai, ia langsung menuju meja dan membuka laptopnya untuk mencari berita. Benar saja, berita hari ini menampilkan kisah tentang seorang dokter yang menabrak dan menewaskan seorang ibu dan putrinya. Beritanya sudah menjadi viral, muncul beberapa cuplikan video dari berbagai sudut. Ia mengklik video dengan judul nyeleneh "SEORANG DOKTER BUKANNYA MENYELAMATKAN HIDUP, TAPI MALAH MERENGGUT NYAWA," lengkap dengan alamat rumah sakit tempat dokter Sinar bertugas.

Di video tersebut, terekam Sinar yang sedang terdiam dengan wajah menyedihkan. Terlihat ada sedikit luka gores di dahinya.

Di depannya duduk seorang pria yang sedang memeluk korban. Richard tidak tahan melihatnya dan langsung menutup laptopnya.

Ia meraih telepon di meja untuk menghubungi ruangan forensik.

"Halo... dokter Indra masih di sana?"

"Iya... masih ada, ini dengan siapa?" terdengar suara perempuan di seberang telepon.

Tanpa menjawab, dokter Richard langsung menutup telepon dan keluar ruangan menuju ruangan forensik.

Tiba di depan kamar mayat, dilihatnya seorang pria seumurannya yang memakai jaket Ojek online sedang membaca buku Yasin. Wajah si pria tidak dapat dilihatnya dengan jelas karena sedang menunduk, tetapi bisa ditebaknya bahwa dia adalah suami korban yang tadi dilihatnya di video.

Begitu masuk, dilihatnya dokter Indra sedang menulis catatan.

Pria berkepala plontos itu masih terus menunduk di meja kerjanya tanpa menoleh saat mendengar pintu terbuka, ia tahu bahwa yang datang adalah dokter Ricard.

"Bagaimana, Kak In?" Kak In adalah panggilannya untuk dokter Indra.

"Hmm... trauma kepala, hantaman keras, fraktur tengkorak, cedera aksonal difus, serta kemungkinan terjadi serangan jantung mendadak akibat syok. Sedangkan si balita, selain fraktur, juga kemungkinan gagal napas. Sepertinya sang ibu saat kejadian refleks memeluk erat tubuh anaknya sehingga kesulitan bernafas," papar dokter Indra.

Dokter Richard membaca dengan cermat catatan forensik dokter Indra.

"Sepertinya akan memberatkan dokter Sinar," ucap dokter Indra dengan gamblang.

"Suaminya ada di depan dan tampak tenang, tapi dia tak berhenti membaca doa. Menurut pengalamanku selama ini, jika suami yang terlihat tenang, itu artinya dia sangat mencintai istrinya. Tapi kalau suami yang marah, teriak-teriak sambil menangis, jangan harap beberapa tahun lagi dia akan ingat istrinya... tidak ada debat," ucapnya dengan yakin.

"Yayasan pasti sudah tahu, kan?" gumam dokter Richard.

"Tentu saja... secepat angin."

"Aku akan menelpon dokter Surya, dia harus tahu soal Sinar. Terima kasih, Kak In."

Saat keluar, masih dilihatnya si suami yang terus melafalkan doa Yasin. Sesaat dia berhenti, ragu mau mengucapkan sesuatu, tetapi diurungkan, lantas lanjut berjalan.

Richard mencoba menghubungi Sinar, tapi tidak diangkat. Sudah tiga kali dia menelpon nomor Sinar, tetapi tidak direspon.

Richard langsung menghubungi nomor dokter Surya setelah menerima pesan darinya.

Panggilan itu dijawab di dering pertama. "Halo, paman... apa kita bisa bicara?" tanya Richard.

"Saya sedang dalam perjalanan pulang, baru akan naik pesawat. Apa kau tahu soal Sinar? Saya nanti akan langsung ke kantor polisi. Di sana sudah ada pengacara keluarga. Kalau kau tidak bertugas, tolong dampingi Sinar," ucap dokter Surya tanpa jeda dan tanpa menunggu jawaban dari Richard sebelum menutup telepon.

Richard mengumpat dalam hati, "Kenapa aku tidak terpikir langsung ke kantor polisi menemani Sinar?" Pikirannya sedang kalut sehingga tidak bisa berpikir jernih. Dengan cepat, ia menuju mobilnya untuk ke kantor polisi.

Sampai di kantor polisi, Richard bergegas menuju bagian informasi untuk bertanya.

"Selamat siang, saya keluarga dari pelaku tabrakan pagi tadi. Bisakah saya bertemu dengannya?"

"Saya pengacaranya!" seseorang di belakang menyahut. Richard menoleh dan melihat seorang pria setengah baya yang berpakaian formal dengan berkas di tangan menghampiri.

"Dokter Sinar masih di ruang penyidik, saya baru saja mendampinginya. Anda siapa?"

"Saya rekan kerjanya. Dokter Surya ayahnya memintaku kemari."

"Oh, begitu, dokter Surya masih sekitar beberapa jam lagi sampai di sini."

Pengacara itu menggulurkan tangan

"Saya Handoko, panggil saja Han."

"Richard," balasnya singkat. "Bagaimana, Pak Han? Apa kita bisa membawa pulang Sinar?"

"Saya sedang berusaha, tapi sepertinya sulit. Menurut UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 310 Ayat 4, apabila tabrakan mengakibatkan korban meninggal dunia, maka akan dituntut 6 tahun penjara dan denda 12 juta," jelas Pak Handoko.

"Bagaimana dengan uang jaminan?"

"Saya akan coba usahakan, kasus ini akan lebih mudah jika keluarga korban bisa diajak damai, tapi tadi polisi sudah menjelaskan bahwa suami korban menuntut penjara. Saya akan melakukan pendekatan kepada suami korban, saya sedang menunggu dokter Surya untuk berdiskusi tentang apa yang bisa ditawarkan kepada keluarga korban," lanjut Pak Handoko.

"Dan satu lagi yang memberatkan dokter Sinar," sambungnya lagi, "tadi sudah dilakukan tes urine dan hasilnya terdapat kadar alkohol, walaupun hanya 0 koma sekian persen, tapi itu cukup memberatkan."

"Pesta semalam... semalam dia pergi ke pesta rekannya, tapi saya tahu Sinar bukan peminum alkohol. Mungkin dia hanya mencicipi sedikit untuk menghormati tuan rumah," renung Richard.

Ketika mereka sedang berdiskusi, petugas polisi membawa Sinar keluar dari ruang penyidik menuju ruang tahanan sementara.

Richard yang melihat langsung mengejar.

Sinar terlihat kuyu dan letih.

"Sinar... Sinar... tunggu..."

Richard mencoba menggejar tapi dihalanggi oleh seorang polisi wanita.

Sinar menoleh, tatapannya kosong dan letih. Dia hanya tersenyum getir.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Pengganti Istriku   35. Kabut Gelap Di Hati Masing-masing

    Jemari Richard terasa lembut tapi juga terasa dingin. Sambil berjalan Sinar memperhatikan Richard dari belakang karena Richard berjalan sedikit di depannya. Sementara itu, di balik tirai ruang tamu, Surya berdiri memperhatikan dengan ekspresi sedih. Surya mendesah pelan, ia merasa bersalah karena akan memisahkan putrinya dari orang yang dicintainya. Tapi bagaimana lagi, Yang Maha Kuasa tidak mengizinkan mereka bersama. Mungkin mereka kelak telah disiapkan pasangan yang lebih baik lagi. Surya menyakinkan hatinya seperti itu dan melihat kepergian Sinar dan Richard dengan tatapan iba.Sinar tak percaya dengan yang terjadi hari ini, tangannya yang di dalam genggaman Richard, sebuah bunga, nonton bioskop, ini seperti mimpi, padahal kemarin ia menangisi nasibnya yang harus menikah dengan laki-laki asing dan juga Richard yang menghindarinya. Jika ini mimpi, maka ia ingin terus tidur dan bermimpi.Tangan Richard begitu dingin saat menggenggam tangan Sinar, baru kali inilah ia menyentuh Sinar

  • Istri Pengganti Istriku   34. Kencan?

    Bip..bippNotif handphone Sandra berbunyi. Sandra yang sedang mengikuti rapat dan terlihat fokus memperhatikan proyektor yang menampilkan grafik data-data yang sedang dijelaskan oleh manajer pemasaran di perusahaanya.Sandra bereaksi atas notif pesan yang masuk. Pesan tersebut dari orang suruhannya.‘Selamat siang Bu Sandra, saya mengirim foto-foto di email’.Sandra kemudian menutup pesan tanpa membalas. Ia kembali fokus ke jalannya rapat yang sedang berlangsung. Sandra memang sangat profesional dalam bekerja. Walaupun kabar dari orang suruhannya sangat dinantikannya, tetapi ia tidak langsung meninggalkan rapat.Satu jam kemudian rapat selesai, Sandra langsung bergegas meninggalkan ruang rapat dan kembali ke ruangannya. Sekretarisnya mengikuti dari belakang.“Bu Sandra, apa ibu mau makan siang diluar?”Tanpa berhenti Sandra menjawab“Tolong pesankan saja, aku tidak akan keluar. Oh ya, tolong kamu rekap hasil rapat tadi ya.”“Baik bu.”Setelahnya Sandra masuk keruangan dan langsung me

  • Istri Pengganti Istriku   33. Pertemuan Yang Tidak Manis

    **Sinar sedang larut membaca buku kedokteran sambil menunggu waktu makan siang ketika dilihatnya lampu handphonenya berkedip tanda notif masuk, ia berharap itu pesan dari Sammy karena laki-laki itu belum juga memberi kabar kapan akan mengajaknya bertemu.'Chic Cafe & Resto jl. Thamrin Raya. Jam 12 kita bertemu disana'Sinar melihat arlojinya sekarang sudah pukul 11.25 menit"Apa dia tidak waras, bagaimana aku bisa sampai kesana dalam waktu setengah jam"Sinar berdecak kesal dan menggerutu sendiri, kemudian dibalasnya pesan Sammy.“Oke, tunggu aku.”Setelah itu ia langsung berganti pakaian dengan tergesa-gesa, lalu menyambar kunci mobilnya. Ia turun ke bawah dengan berlari kecil dan langsung menuju ke mobilnya.Kawasan Thamrin Raya adalah kawasan elit, tapi menuju kesana harus melalui jalan protokol yang selalu macet apalagi jam makan siang, sekarang ia terjebak macet yang mengular dan waktu sudah menunjukan jam 11.56 menit'Kamu dimana..???'Sammy mengirim pesanSinar membalas dengan

  • Istri Pengganti Istriku   32. Ayo Kita Nonton Bioskop

    Richard Sinar "Terima-kasih........" Belum selesai ucapan Sinar, pintu sudah tertutup rapat. Sinar hanya bisa melongo menatap pintu di depannya. tanpa basa-basi Sammy menutup pintu rumahnya. Melihat dirinya telah diusir secara halus mendekati kasar, Sinar kemudian berbalik menuju mobilnya. Ia segera menghidupkan mobilnya dan melaju pergi. "Aku penasaran, bagaimana dulu istrinya menjalani hari bersama dengannya, dia sekaku itu. Mungkin memang lebih baik istrinya telah tiada daripada hidup bersama laki-laki egois seperti dia" Sinar bergumam sendiri di dalam mobil. Ia baru kali inilah bertemu laki-laki jutek dan ketus seperti Sammy, dulu Richard juga bersikap dingin terhadapnya tapi tetap sopan kalau diajak bicara, Richard masih berkata lembut walaupun dingin. Ia kemudian melajukan mobilnya dan segera pulang, berharap pertemuan besok berjalan sesuai dengan harapannya. ** Drrr...ddrrrttt Sebuah notif pesan masuk membuat Sinar terbangun dari tidurnya. Diraihnya handphonenya dis

  • Istri Pengganti Istriku   31. Kita Harus Bertemu

    Sammy Sinar Handphone Sammy terus berbunyi menjerit-jerit minta diangkat, Sammy yang sedang fokus mengotak-atik mobil bersama montirnya mulai merasa terganggu, ia yang tadi berniat mendiamkan saja panggilan tersebut lalu menghentikan aktivitasnya kemudian mengambil handphonenya yang masih terus berbunyi. Dilihatnya nomor asing yang tertera, merasa tidak mengenal nomor yang tertera Sammy menolak panggilan. Ia yakin pasti dari wanita-wanita iseng yang ingin berkenalan dengannya. Selama ini sejak istrinya meninggal, handphonenya tak berhenti dihubungi oleh nomor tak dikenal. Sammy lanjut menyelesaikan pekerjaannya. Tapi panggilan terus berlanjut dan sepertinya sangat penting sampai tidak mau berhenti menghubungi. Kesal karena merasa terganggu, Sammy mematikan handphonenya. Ia meneruskan pekerjaannya, karena si pemilik mobil sudah membayar mahal dan penuh supaya mobilnya bisa diikutsertakan dalam kontes besok. Sinar tertegun tak percaya saat dia mencoba menghubungi kembali nomor Samm

  • Istri Pengganti Istriku   30. Pertolongan Direktur

    Aku Mencintainya......Richard sedikit terkejut melihat dokter Surya juga ada di ruangan direktur, dengan sopan ia menganggukan kepala pada dokter tersebut. Ia tahu mengapa sampai dipanggil oleh direktur, pasti berkaitan dengan kejadian di ruang operasi tadi. Yang membuat ia bingung kenapa ada dokter Surya disini.Ia langsung duduk di hadapan direktur saat dipersilahkan untuk duduk"Pak Direktur, apa kabar?"Soetopo menyambut hangat kedatangan Richard"Ahhh nak, beginilah keadaan orang tua, hanya tinggal menunggu waktu pensiun dan digantikan kalian yang muda, betul kan dokter Surya?”Dokter Surya tertawa kecil mendengar ucapan direktur."Betul sekali, tidak lama lagi kita akan tersingkir.”“Hahaa..hahaa.”Mereka tertawa bersama, sedang Richard hanya tersenyum menanggapinya."Ricard, apa kau baik-baik saja?"Richard menjawab dengan mengangguk"Iya pak direktur, saya baik.”"Begini nak, saya baru saja mengevaluasi jadwal kerja kalian selama enam bulan ini. Ternyata saya lihat jadwal ker

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status