Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan CEO / Bab 5. Jangan memancing emosiku

Share

Bab 5. Jangan memancing emosiku

Author: Whitetuberose
last update Last Updated: 2024-11-20 19:52:00

Kepala Pelayan membawanya ke Taman yang ada di Mansion itu,

Sebelum si Kepala Pelayan menyuruh Alia untuk merawat tanaman, seorang Pelayan berjalan dengan membawa beberapa Pot Bunga Mawar, kemudian meletakkannya di hadapan Alia, Alia merasa senang ketika ia mengetahui bahwa ia tidak diberi pekerjaan yang terlalu sulit.

"Bersihkan semua mawar dalam waktu satu jam, dan pastikan semua kelopak, daun, serta batang bersih, sehingga tidak ada debu yang menempel di atasnya" ucap Kepala Pelayan sambil menunjuk ke Pot Bunga itu

Alia melihat pemandangan di hadapannya dengan perasaan cemas, Ada sekitar selusin pot bunga mawar, yang membutuhkan waktu setidaknya setengah hari untuk dibersihkan secara menyeluruh, terlebih lagi semua mawar itu memiliki duri.

Namun, Kepala Pelayan hanya memberinya waktu satu jam untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu, jelas bahwa Kepala Pelayan itu sengaja membuatnya kesulitan.

Namun, apa yang bisa ia lakukan? batin Alia, ia tidak memiliki pilihan selain mencoba secepat mungkin untuk menyelesaikannya.

Alia mulai menyeka bunga-bunga itu secepat mungkin, karena gerakannya yang cepat, membuat jari-jarinya tertusuk duri dari waktu ke waktu, darah mengalir keluar dari ujung jarinya dan menodai daun hijau.

"Hei si barang imitasi! darahmu telah menodai bunga!" teriak Sang Kepala Pelayan dengan tidak senang melihat darah Alia menodai daun hijau itu

Alia tidak tahan lagi disebut "imitasi", ia mendekati Kepala Pelayan itu

"Bagaimana kamu tahu bunga-bunga ini masih kotor setelah aku menyekanya" ucap Alia

Sebelum hari ini, para Pelayan yang ada di Mansion milik Adrian ini tidak pernah ada yang melawan kepada Kepala Pelayan, namun sekarang, apa wanita ini benar-benar berani membantahnya? seringai muncul di raut wajah Kepala Pelayan sebelum dia berbalik dan pergi.

Alia menghela napas lega begitu dia menghilang dari pandangan, ia memutuskan untuk tetap fokus pada pekerjaannya.

Kemudian, Alia merasa lapar karena belum sarapan pagi itu.

Ketika Kepala Pelayan kembali satu jam kemudian untuk memeriksa pekerjaan Alia, hanya ada satu pot bunga mawar yang tersisa, ia memandang wanita yang berjongkok di tanah sambil merawat tanaman itu,

Alia masih mengenakan pakaian milik Nyonya muda Denaswara dan bukan seragam Pelayan yang sama dengan dirinya, ini membuat Kepala Pelayan merasa agak tidak senang.

Kemudian, Kepala Pelayan mengangkat tangannya dan mendorong Alia, Dorongan itu membuat Alia jatuh dan menyebabkan tangannya menekan batang mawar berduri yang ada di tanah, Alia hanya bisa meringis kesakitan.

Setelah meyadari apa yang terjadi, Alia menatap Kepala Pelayan, dan dengan jelas menekan amarahnya,

"Siapa namamu?" tanya Alia dengan tenang

"Endah Sunarya, apa ada masalah dengan itu?" jawab Kepala Pelayan sambil menatapnya dengan tatapan jijik

Bibir Alia berkedut saat ia mencoba untuk tidak membiarkan Kepala Pelayan ini memancing emosinya

"Kamu hanyalah barang imitasi, jangan berharap Tuan Muda Denaswara akan membelamu, kamu tidak dapat menyelesaikan bunga-bunga ini dengan tepat waktu, jadi jangan berharap untuk mendapatkan makan siang hari ini" ucap Endah sambil menatap Alia dengan pandangan menghina

Ucapan Kepala Pelayan itu hanya membuat Alia semakin menyadari betapa lapar dirinya, perutnya mulai terasa sakit, dan lagi dia sering menderita masalah lambung, lebih buruk lagi penyakit lambungnya cukup serius dan akut.

"Berdiri dan kembali bekerja" perintah Endah ketika melihat Alia meletakkan tangan diatas perutnya yang sakir, Endah berpikir bahwa Alia hanya mendramatisir

"Endah, aku tahu bahwa aku hanyalah seorang Pelayan, tapi kamu setidaknya harus membiarkanku makan, aku belum sarapan pagi ini, jadi aku merasa tubuhku agak lemah karena merasa lapar" ucap Alia, sambil menatap Endah lalu bangkit berdiri,

"Barang imitasi, kamu sangat tidak tahu malu, jika kamu memiliki waktu untuk memikirkan makanan, kamu pasti memiliki waktu untuk menyelesaikan pekerjaanmu" ucap Endah dengan seringai di wajahnya

"Berhenti menyebutku barang imitasi" ucap Alia dengan nada membentak memperingati Endah, ini sudah melewati batas kesabarannya

"Barang imitasi, barang imitasi, barang imitasi...." ledek Endah berulang kali, sambil melipat tangannya di depan dada

Tatapan tajam di mata wanita itu, sudah cukup untuk mendorong kemarahan Alia, dengan mengabaikan rasa sakit di tangannya, Alia melemparkan dirinya ke arah Endah kemudian mencengkeram lehernya.

Meski marah, namun dia mencoba sebaik mungkin untuk mengendalikan kekuatannya dan memastikan bahwa Pelayan yang menyebalkan ini masih bisa bernapas.

"Endah, karena aku tidak tumbuh besar sebagai anggota Keluarga Bratakusuma, jadi aku sangat berbeda dari para wanita manja itu, aku tidak pernah menerima perlindungan dari mereka sebagai seorang Anak, jadi tentu saja, aku belajar bagaimana untuk membela diriku sendiri, kamu sebaiknya tidak memancing emosiku lagi, atau kamu akan menganggung akibatnya" ucap Alia dengan suara dingin

Alia baru mengendurkan cengkeramannya di leher Endah setelah mengatakan kalimat itu, ia mengerti bahwa Adrian adalah Orang yang ditipu oleh dirinya dan keluarganya, jadi tentu saja, dia memiliki hak untuk marah dan memperlakukannya dengan buruk,

Alia tidak punya pilihan lain selain menerima semuanya. akan tetapi ia tidak bisa menerima bagaimana bisa Kepala Pelayan ini memperlakukannya dengan sikap yang begitu arogan

"Huh!" Endah mendengus dengan kesal, setelah mengatur napasnya, Endah menatap Alia dengan tatapan tidak percaya,

"Tunggu dan lihat saja nanti" ucap Endah, setelah mengatakan itu sang Kepala Pelayan itu berbalik dan lari meninggalkannya.

Alia ditinggal sendirian dan lanjut menyelesaikan Pot bunga terakhir, namun tidak lama kemudian, Endah kembali dengan sekelompok pelayan,

"Hajar dia" teriak Endah sambil menunjuk Alia

"Apa, dia sungguh berani" batin Alia, Alia berpikir demikian, tapi ia sudah di dorong ke lantai dan ditinju serta ditendang oleh para Pelayan, rasa sakitnya tak tertahankan, tapi dia menggertakkan giginya dan tidak meneteskan air mata sedikitpun.

***

Siang hari, Adrian pergi ke Ruang makan setelah semua hidangan telah diletakkan di atas meja makan.

Adrian duduk di ujung meja, dan perlahan mengambil peralatan makan, tiba-tiba, Adrian teringat dengan wanita itu, tepat ketika ia akan memakan makanan di hadapannya. Alia belum sarapan apapun di pagi hari, dan sekarang sudah masuk jam makan siang, ia pasti sudah lapar sekarang.

Karena ia telah memberi tahu Bimo Bratakusuma, bahwa ia akan memberinya dua hari untuk menemukan Alina, jadi ia harus memastikan bahwa wanita ini aman dan sehat sampai saat itu tiba.

Adrian memerintahkan seorang Pelayan untuk membawa Alia ke Ruang makan, saat memikirkan hal ini.

"Baik, Tuan" ucap Pelayan itu, sambil berlari untuk memanggil Alia

Lima menit kemudian, Alia berjalan terhuyung-huyung memasuki Ruang makan dengan dibantu oleh seorang Pelayan, pakaiannya berantakkan dan kuyu, tubuhnya dipenuhi oleh memar dan noda darah,

"Apa yang terjadi?" tanya Adrian sambil menyipitkan matanya

"Tuan, si barang imitasi ini bertengkar dengan Mbak Endah, jadi dia dipukuli" ucap salah satu Pelayan yang membantu Alia dengan ragu-ragu

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 135. Karena Kamu Adalah Nyonya Denaswara

    "Tidak bolehkah aku menggodamu?" ucap Alia sambil menatap mata Adrian dan Adrian menatap mata Alia dalam-dalam, senyum tersungging di bibirnya"Tentu saja boleh, aku hanya sedikit terkejut" ucap Adrian yang masih menyunggingkan senyumnyaRanjang dan menarik buku yang sedang di pegang oleh Alia"Kamu ingin aku pergi besok pagi karena Adikmu bisa jatuh cinta padaku, apa kamu cemburu?" ucap Adrian"Tidak" ucap Alia dengan cepat membuat Adrian tersenyum lembut dan menyentuh wajahnya, dia kemudian membungkukkan badannya dan mencium bibir merahnya, Alia menghindari ciuman itu"Ada masalah apa?" ucap Adrian berbicara sambil menatapnyaAlia mengerutkan bibirnya sedikit, tetap diam untuk waktu yang lama sambil menatapnya "Kenapa kamu menciumku?" membuat Adrian tercengang oleh pertanyaan yang dilontarkan Alia, dan itu terlihat jelas dari ekspresinya, sepertinya Adrian tidak pernah mengharapkan pertanyaan itu"Menurutmu mengapa aku menciummu?" tanya Adrian membuat Alia tersenyum tipis padanya"S

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 134. Bolehkah Aku Menginap

    Di dalam Bugatti Veyron, Adrian mengemudi dalam diam, Alia duduk di kursi penumpang, kata-katanya terus menerus berputar di dalam benaknyaDi mata Pria itu, dia adalah Angsa yang cantik, membuat Alia mengatupkan bibirnya dan tenggelam di dalam pikirannya "Apa aku benar-benar seperti itu? tidak mungkin, aku jelas tidak seperti itu, mungkin Adrian hanya mencoba untuk menyelamatkan wajahnya sebagai Nyonya Denaswara, dan dia juga pasti akan mengatakan hal yang sama jika wanita lain yang menjadi Nyonya Denaswara"Alia tenggelam dalam pikirannya, sampai mendengar suara Adrian yang memanggilnya "Apa yang sedang kamu pikirkan?""Tidak ada apa-apa" ucap Alia membuat Adrian tersenyum kecut"Bukan apa-apa? dan kamu terlihat begitu tenggelam dalam pikiranmu?' ucap Adrian"Benarkah" ucap Alia"Coba lihat dirimu di cermin" ucap AdrianNamun Alia membela diri dengan mengatakan "Kita hampir tidak berbicara di dalam mobil, jadi aku hanya sedikit berpikir tentang pekerjaan""Bukankah kamu mengatakan ba

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 133. Dia Adalah Angsa Yang Paling Cantik

    "Orang tua angkatku memiliki seorang anak kandung bernama Maria, dia berusia dua tahun lebih muda dariku, sampai sekarang Orang tua angkatku menjalankan toko buah dan mereka adalah orang biasa, tidak ada yang istimewa tentang mereka" ucap Alia sambil menatap Adrian yang sedang mengemudi"Apa kamu pernah menyebutku pada mereka?" ucap Adrian"Yah, aku memberi tahu mereka bahwa aku sudah menikah, tapi kami belum banyak membicarakan apa-apa tentangmu" ucap Alia"Kenapa kamu tidak menyebut namaku pada mereka?" ucap Adrian"Aku merasa ada terlalu banyak yang harus dikatakan jika bercerita tentangmu, dan aku tidak tahu harus mulai dari mana" ucap A;ia"Kenapa kamu berpikir bahwa kamu harus mengatakan terlalu banyak tentangku?" ucap Adrian"Kita menikah bukan karena kita saling mencintaikan? seperti yang kamu lihat, secara alami itu rumit untuk diceritakan" ucap AliaAdrian berhenti bertanya ketika mendengar jawabannya, lalu tidak lama setelah itu mereka akhirnya tiba di tujuan mereka, Adrian

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 132. Apa Dia Sudah Gila

    Alia tidak ingin mengatakan apapun yang akan membuat Adrian kesal atau sesuatu yang dia rasa tidak enak untuk didengar, keinginannya untuk hidup dan naluri untuk melindungi diri tidak mengizinkannya untuk berbuat hal seperti ituMudah bagi Seorang Pria untuk menerima alasan yang mulia, terutama dalam situasi seperti itu,"Tidak masalah jika kamu tidak ingin punya bayi" ucap Adrian membuat Alia mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan tidak berkata apa-apa untuk membalas, dia sepertinya mengharapkan kelanjutan dari ucapannyaSesuai dengan harapannya, Adrian lalu mengucapkan "Kalau begitu minum saja pil kontrasepsi"Alia menatap Adrian dengan tatapan tidak percaya setelah dia mengucapkan kata-kata itu, dia bingung harus berkata apa saat memikirkan perseteruan yang pernah terjadi di antara mereka karena masalah pil kontrasepsiAlia mengatupkan bibirnya, keluhan memenuhi hatinya dan menumpuk, namun dia tidak bisa mengatakan sepatah katapunAdrian tidak merasakan apa-apa terhadapnya, jadi sang

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 131. Tidak Masuk Akal

    "Kenapa kamu bersikap begitu bermusuhan dengannya?" ucap AliaAdrian tidak menjawab pertanyaan yang dia lontarkan, ada sesuatu yang tidak bisa dia katakan pada Alia, jadi dia memilih untuk diamKeheningan terjadi di dalam mobil, Alia tahu Adrian merasa kesal, jadi dia memutuskan untuk tidak memecah keheningan, mobil berhenti di Mansion AW sekitar setengah jam kemudianPintu mobil terkunci saat Alia mencoba untuk keluar, dia menoleh ke arah Adrian, kebingungan tertulis di seluruh wajahnya "Apa artinya ini?""Jangan biarkan Andra menginjakkan kaki di Grup Bratakusuma lagi, minta penanggung jawab proyek itu untuk pergi ke Bimantara kapanpun mereka perlu untuk membicarakan sesuatu" ucap Adrian, membuat Alia kehilangan kata-katanya mendengar permintaannya"Pria ini benar-benar sudah bertindak keterlaluan" batin Alia, ia terus memutuskan untuk diam dan tidak memberikan jawaban apapunNamun Adrian menahan dagu Alia, dan mengangkat wajahnya, memaksa Alia untuk menatapnya,"Apa kamu mendengar

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 130. Kedatangan Andra

    "Kenapa kamu merasa yakin bahwa itu ada hubungannya dengan Adrian?" ucap Alia sambil tersenyum, membuat ekspresi Andra seketika berubah dingin ketika mendengar ucapan Alia itu,Andra mengerutkan bibirnya tapi tetap diam, ada sesuatu yang harus dia sembunyikan dari Alia,Setelah jeda beberapa saat, dia kemudian menatap Alia dan mengatakan "Mungkin aku hanya terlalu banyak berpikir, Alia, aku tahu bahwa kamu sudah menikah dan aku benar-benar tidak ingin terus mengganggumu sepanjang wakti, tapi aku benar-benar berharap bahwa kita bisa tetap menjaga persahabatan kita, kita bisa sesekali makan malam bersama, kuharap kamu bisa memahamiku""Tentu saja aku mengerti Andra, dan aku selalu berterima kasih padamu atas semua bantuan yang kamu berikan terhadap BK Holding, aku tidak akan melupakannya" ucap Alia sambil sedikit menganggukkan kepalanya penuh pengertian"Aku tidak datang kesini untuk meminta rasa terima kasih darimu" ucap Andra"Aku tahu" ucap Alia sambil tersenyum kecilMereka berdua t

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab129. Apa Kamu Menghindariku

    "Kamu seharusnya memikirkan hal itu lebih dulu sebelum berkomplot di belakangku, sekarang kamu harus membayar konsekuensi untuk kesalahanmu, cepat menyingkir dari pandanganku" ucap Adrian sambil menatap Endah dengan tatapan dinginEndah tidak ingin menyulut amarah Adrian, jadi, dia dengan cepat mundur beberapa langkah dan membiarkannya lewat, Adrian masuk ke dalam Bugatti Veyron tanpa menoleh ke belakang untuk melihatnya, dia dengan cepat pergi dari tempat itu"Adrian, aku mencintaimu, apa yang salah dari itu?!" ucap Endah ambruk ke tanah dan berteriak ketika mobil sudah tidak terlihat dari pandangannyaSetelah menangis selama sekitar 10 menit, Endah berusaha untuk menenangkan diri dan menggertakkan giginya "Aku tidak akan melepaskannya begitu saja, kamu salah besar jika kamu berpikir bahwa kamu telah menang, aku mungkin tidak bisa mendapatkan cintamu, tapi aku akan memastikan bahwa Alia tidak akan menjalani kehidupan yang baik"Di dalam mobil, Alia terus menerus mengingat adegan yang

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 128. Tolong Maafkan Aku

    Alia bahkan bisa merasakan jantungnya berdetak sangat kencang di dalam dadanya, ketika dia bertanya pada Adrian apa yang sebenarnya dia pikirkan tentang dirinyaSetiap kali Adrian mempertanyakan dirinya, dia akan membalikkan keadaan dan kemudian memperlakukannya dengan sangat lembut setelahnya, namun Alia tahu bahwa bertanya tidak akan menghasilkan apa-apaSepertinya apa arti dirinya bagi Pria itu sama sekali bukan masalah, yang paling penting adalah dia mendambakan kasih sayang dari Pria ituTidak tahu berapa lama Adrian memeluknya, Alia akhirnya berkata "Apa kamu akan memelukku seperti ini selamanya?""Apa ada masalah?" ucap Adrian"Sudah ku bilang kalau aku mengantuk dan ingin tidur" ucap Alia"Oke, ayo naik ke atas dan tidur" ucap Adrian yang langusng menggendong Alia setelah mengatakan ituAlia yang lengah langsung melingkarkan lengannya di leher Pria itu, dia dengan mantap berjalan naik ke atas menuju ke kamar dengan Alia yang masih berada di dalam pelukannya,Alia tidak bisa me

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 127. Hanya Membutuhkan Cintamu

    "Apa kamu benar-benar yang merencanakan semua itu?" tanya Adrian"Bagaimana jika aku benar-benar melakukannya?" tanya Alia kembali"Aku hanya bisa mengatakan bahwa jika kamu melakukan hal seperti itu, maka itu akan menyakiti hatiku, lagi pula ada perbedaan antara kamu mendorongnya untuk melarikan diri dengan dia melarikan diri atas inisiatifnya sendiri, apa kamu mengerti dengan maksud dari ucapanku?" ucap Adrian"Fiuhhh, bagaimana mungkin Alia tidak mengerti?" dalam hati AdrianJika Alina melarikan diri atas inisiatifnya sendiri, maka Alia benar-benar tidak bersalah dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia bisa terus menjadi Nyonya Denaswara serta menikmati hak istimewa yang bisa dia dapatkan dengan statusnya sebagai Nyonya DenaswaraNamun, jika Alia yang mendorong Alina untuk melarikan diri, maka dia akan dilemparkan ke neraka terdalam oleh Adrian untuk melampiaskan kebencian yang ada dalam hatinyaDari sudut pandang Adrian, sepertinya tidak ada yang salah dengan kata-katanya, ket

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status