Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan CEO / Bab 4. Bagaimana Dengan Masalah BK Corp.

Share

Bab 4. Bagaimana Dengan Masalah BK Corp.

Author: Whitetuberose
last update Last Updated: 2024-11-20 19:51:08

Alia mengepalkan tangannya dengan erat, ia tidak bisa membantah ucapan Adrian, lalu Alia memelototkan matanya dalam diam,

Adrian melambaikan tangannya, lalu memberi isyarat pada para Pelayan untuk pergi.

Semua orang membubarkan diri, meninggalkan Adrian dan Alia di Ruang Keluarga Mansion Adrian Denaswara.

"Kamu benar, aku memang hanyalah seorang pengganti dan barang imitasi, kamu dapat menghinaku semaumu, tapi kenapa kamu meminta pada Pelayan untuk menghinaku juga? Apa ini caramu untuk melampiaskan amarahmu?" ucap Alia

Adrian memainkan korek api di tangannya dalam diam, tanpa mengalihkan tatapannya kepada Alia,

"Tadi malam, aku telah memberimu kesempatan untuk menjadi Nyonya muda Denaswara yang sesungguhnya, namun kamu melewatkannya, jadi di mataku, kamu tidak lebih dari seorang Pelayan" ucap Adrian dengan ambigu, membuat Alia terkejut mendengar kata-kata Adrian.

"Kesempatan?.." ucap Alia, ia tidak bisa mempercayai apa yang telah didengarnya

"Sebenarnya, tidak adil jika berkata demikian, setidaknya para Pelayan yang tinggal disini memiliki identitas yang asli, sedangkan kamu.... tidak" ucap Adrian sebelum Alia bisa melanjutkan kalimatnya

"Apa yang kamu inginkan?" ucap Alia

"Kamu bisa tinggal disini sebagai pengganti sampai Alina kembali" ucap Adrian,

Alia kesal mendengar ucapan Adrian ini, namun ia kehilangan keberanian untuk berdebat, ia harus memikirkan nasib BK Corp Group.

"Lalu, bagaimana dengan masalah BK Corp Group?" tanya Alia dengan ragu-ragu sambil menurunkan suaranya

Adrian tidak menanggapinya, lalu ia menelepon dan memerintah sesorang di seberang telepon untuk mentransfer sejumlah uang pada BK Corp. Group.

setelah menutup telepon,

"Apa kamu sudah puas?" ucap Adrian sambil memandan Alia

Alia mengatupkan bibirnya "Karena ini adalah sebuah kesepakatan, jadi aku tidak akan mengucapkan terima kasih" ucap Alia

Adrian mendengus dan menyerahkan ponsel padanya

"Apa maksudmu?" ucap Alia sambil menyipitkan matanya pada Adrian dengan curiga

"Hubungi Bimo Bratakusuma" ucap Adrian,

Alia tetap diam, ia memiliki firasat buruk tentang hal ini, tapi dia tahu betul bahwa dia tidak bisa tidak mematuhi Adrian untuk sekarang ini.

Setelah ragu-ragu sejenak, Alia mengambil ponsel itu dan menghubungi nomor telepon Papinya, Suara seorang Pria yang gembira menggelegar dari ujung telepon yang lain "Ada apa Adrian?" tanya Papi Bimo

Alia menggigit bibirnya dan berkata "Papi, ini aku" ucap Alia

"Alia?" tanya Papi Bimo

"Iya Pi" ucap Alia

"Apa yang terjadi?" tanya Bimo dengan nada suara yang menjadi serius

"Adrian memintaku untuk menelpon Papi..." ucap Alia, yang langsung dipotong oleh Adrian yang ingin merebut ponsel ditangan Alia

"Berikan telepon itu padaku" ucap Adrian sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda meminta ponsel itu dari tangan Alia

"Sudah terhubung dengan Ayahku" ucap Alia sambil mengembalikan ponsel itu kepada Adrian

Ketika Adrian mengambil ponsel darinya, ujung jari Adrian menyentuh ujung jari milik Alia, Alia dengan cepat menarik tangannya, seolah-olah ia telah terbakar, begitu juga dengan Adrian,

Adrian merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan pada perempuan manapun termasuk pada Alina, rasanya seperti tersengat aliran listrik.

Kemudian ia menyipitkan kedua matanya dan menatap Alia dengan tatapan yang ambigu dan hanya ia sendiri yang mengerti.

"Kenapa rasanya seperti tersengat listrik, dan ada apa dengan wanita ini, apa dia sangat sensitif dengan sentuhan?" batin Adrian, lalu ia dengan cepat memalingkan wajahnya.

Adrian menyalakan pengeras suara di ponselnya, lalu dengan sopan menyapa "Pak Bimo"

"Adrian, sekarang kamu sudah menikah dengan Alina, jadi sudah waktunya kamu memanggilku dengan panggilan yang sama ketika Alina memanggilku, panggil aku Papi" ucap Papi Bimo, Adrian mencibir dan melirik ke arah Alia

"Jika wanita yang kunikahi benar-benar Alina, tentu saja aku akan menyapamu dengan panggilan itu" ucap Adrian, meski nada bicaranya tidak sopan, dia masih bicara dengan nada acuh tak acuh.

Alia yang mendengar apa yang Adrian ucapkan, langsung membayangkan rasa malu di raut wajah Papinya, tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan.

Suara Bimo terdengar melalui pengeras suara ponsel, ketika ia bertanya "Adrian, jadi kamu sudah mengetahuinya?"

"Pak Bimo Bratakusuma, sesuai kesepakatan kita, bagian finance DW Holding telah mentransfer sejumlah uang pada BK Corp" ucap Adrian dengan santai sambil memijat pelipisnya

"Ya, kami sudah menerimanya, meski wanita yang kamu nikahi bukan Alina, namun Alia juga adalah Putri saya, saya harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik" ucap Papi Bimo.

Kedua mata Alia memerah, setelah mendengar ucapan Papinya itu, terutama ketika ia mengingat bagaimana Adrian meminta para Pelayan untuk memanggilnya "barang imitasi" barusan.

"Bukankah Anda juga sudah berkecimpung di dunia bisnis, selama beberapa dekade? Bagaimana bisa kamu begitu naif?" ucap Adrian sambil mencibir di ujung telepon

"Apa maksudmu Adrian?" suara Bimo terdengar gugup,

"Saya akan memberikan dua hari untuk menemukan Alina, dan membawanya kepada saya, kalau tidak, saya tidak bisa menjamin masa depan BK Corp" ucap Adrian dengan santai sambil menyilangkan kakinya dan mengetuk pahanya dengan jari jemarinya yang ramping dan panjang

Setelah itu Adrian langsung memutuskan sambungan telepon tersebut, kemudian Adrian melemparkan ponsel ke meja yang berada di hadapannya dan dengan malas mengangkat kedua matanya untuk menatap Alia

"Kenapa kamu masih berdiri disini?" tanya Adrian

Alia mengatupkan bibirnya dengan erat, berusaha menekan amarah yang dia rasakan,

"Pak Adrian, karena Alina yang memilih untuk kabur dari pernikahan, Papi saya mungkin tidak dapat menemukannya dalam waktu dua hari, saya pikir kamu mengenalnya lebih baik dari saya" ucap Alia

"Apa benar begitu?" ucap Adrian, tertawa datar

"Saya yakin kamu tahu dengan jelas sifatnya" ucap Alia, sambil menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu BK Corp akan mendapatkan masalah" jawab Adrian dengan suara yang tegas.

Alia menatap Adrian, ia tidak bisa berkutik di hadapan Pria yang berwajah tampan dan cukup menawan ini, yang membuat banyak wanita tersipu akan pesonanya.

Namun akhirnya Alia mengumpulkan keberaniannya lalu bertanya "Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku tidak ingin tidur denganmu" ucap Adrian, dengan bibir melengkung dan membentuk sebuah senyum tipis

Alia merasa jantungnya seperti diremas, ia tidak percaya bahwa Pria yang telah dicintainya selama tujuh belas tahun ini memiliki sikap yang begitu tidak sopan.

Setelah mengucapkan ucapan itu, Adrian bangkit berdiri dari sofa, dan melambaikan tangannya ke Kepala Pelayan yang berdiri tidak jauh darinya

"Bawa dia keluar" ucap Adrian

"Baik Tuan" ucap Kepala Pelayan itu, sambil menoleh ke arah Alia,

"Hei, si barang imitasi, ayo pergi" ucap Kepala Pelayan itu sambil membentak Alia

Alia merasa sangat terhina, sehingga air matanya mengalir di wajahnya, namun, dia menolak memberi kesempatan pada Adrian untuk melihatnya menangis.

Alia mengikuti Kepala Pelayan berjalan keluar, sambil menggertakkan giginya dan menahan air matanya

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 143. Kamu Memang Memiliki Mulut Yang Manis

    Warning 18+++"Bukan apa-apa" ucap Alia"Jawabanmu sulit dipercaya, aku baru saja melihatmu sedang tersenyum" ucap Adrian, Alia hanya mengernyitkan wajahnya padanya, dia terlalu tercengang untuk bisa mengucapkan sepatah katapunEkspresi Adrian begitu jujur dan blak-blakkan sehingga Alia harus menahan tatapannya kemudian dia bertanya "Apa kamu ingin memakan sesuatu?""Tidak" ucap AdrianAlia menganggukkan kepalanya dan melanjutkan "Jadi, katakan padaku apa kamu bisa memasak?"Terlihat kilatan nakal di mata Adrian sambil dia melirik Alia "Apa kamu berpikir bahwa aku bisa memasak?""Tidak, aku tidak percaya kamu bisa masak" ucap Alia"Yah, kalau begitu tidak perlu menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu padaku" ucap Adrian membuat Alia menggelengkan kepalanya perlahan lalu tersenyum, dia menundukkan kepalanya mulai menyendok makanan yang ada di piringnya dan berkata "Aku tidak pernah berharap untuk menikah dengan Pria kaya sebelumnya, jadi hidup yang kita jalani sangat berbeda dari apa y

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 142. Merasa Tidak Aman

    Adrian menjawab dengan tenang "Bagiku, lebih aman dan nyaman untuk menghabiskan hidupku bersama denganmu, yang aku tahu pasti mencintaiku, dibandingkan menghabiskan semua waktuku untuk Alina yang melarikan diri dari pernikahan, kamu mencintaiku bukan?"Alia memasang ekspresi keras kepala lalu berkata "Itu urusanku apakah aku mencintaimu atau tidak""Yah, seperti yang sudah kukatakan, aku lebih suka hidup bersama wanita yang mencintaiku" ucap Adrian membuat Alia mengangkat alisnya seolah baru menyadari sesuatu"Bukankah kamu selalu merasa tidak aman?" tanya Alia"Ya, terkadang aku merasa sedikit tidak aman" ucap Adrian menjawab dengan jujur membuat Alia terkejut mendengar jawabannya, dia tidak pernah bisa percaya atau membayangkan tentang hal itu, akan tetapi Alia berusaha untuk menutupi keterkejutannya"Mengapa kamu merasa tidak aman? apa karena hal yang telah terjadi di masa lalu?" ucap Alia setelah menatap Adrian selama beberapa detikAdrian menempelkan dahinya ke dahi Alia lalu ber

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 141. Aku Adalah Penggantinya

    "Tidakkah menurutmu kata-kata seperti itu seharusnya diucapkan oleh seorang wanita? Kamu tahu biasanya hanya para Wanita yang membuat permintaan seperti itu" ucap Alia sambil tersenyum geli padanyaAdrian menatapnya, lalu menjawab dengan alasan "Mungkin itu karena kamu terlalu sulit, tidak seperti Wanita lain" membuat Alia terdiam mendengar jawabannyaAlia tidak tahu apakah Pria itu sedang memuji atau menghinanya, Alia menarik tangannya dari telapak tangan Adrian lalu berkata "Lanjutkan perkerjaanmu, aku akan pergi keluar" kemudian Alia membalikkan badannya untuk berjalan pergi, tapi sebelum dia bisa pergi melalui pintu, Suara Adrian terdengar dari belakang,"Aku tidak punya banyak pekerjaan karena ini adalah akhir pekan" membuat Alia menghentikan langkahnya lalu berbalik sambil mengangkat alisnya, "Jadi apa yang kamu inginkan?"Adrian menatapnya selama beberapa detik sebelum membuang muka sambil sedikit terbatuk, kemudian dia bertanya "Apa kamu ingin melakukan sesuatu? aku akan menem

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 140. Anak Haram

    "Apa yang membuatmu bisa berkata seperti itu? apapun alasan di balik itu, itu adalah masalah di antara kamu dan Andra, atau mungkin hanya prasangkamu padanya, yang pasti itu sama sekali tidak ada kaitannya denganku, jadi jangan memintaku untuk bertingkah seperti yang kamu inginkan" ucap Alia sambil menatap mata Adrian dalam-dalam"Ini tidak ada kaitannya denganmu?" tanya Adrian"Ya, Benar, itu tidak ada kaitannya denganku" ucap Alia membuat Adrian menatap Alia dengan raut wajah tidak senang"Apa kamu lupa kamu Wanita milik siapa?" ucap Adrian, bagaimana mungkin Alia bisa lupa? dia adalah Nyonya Adrian Denaswara, namun itu tidak berarti bahwa dia harus mengikuti semua yang Pria itu katakanAlia menatap kembali matanya lalu menjawab "Apa kamu bahkan berpikir bahwa aku adalah Wanitamu? lagi pula tidak ada perbedaan di antara Aku dan Karyawan wanitamu, kecuali kita tidur di ranjang yang sama setiap malam bukan? Kami harus melakukan semua hal sesuai dengan keinginanmu, dan kami tidak dapat

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 139. Pulang Sekarang

    "Bagaimana Adrian bisa menebak begitu cepat?" pikir Alia dalam hatinya, lalu dia menjawab setelah ragu-ragu sejenak "Orang itu... adalah Andra"Namun kata-kata berikutnya yang dia dengar dari mulut Adrian terlontar dengan suara yang sangat dingin "Dalam 20 menit, aku ingin melihatmu berada di Rumah""Tapi..." ucap Alia yang terpotong karena Adrian sudah mematikan teleponnyaAlia mengatupkan bibirnya dan menyimpan kembali ponselnya, dia berjalan ke arah Adrian dan Maria, tapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa Maria duluan yang bertanya padanya "Siapa yang meneleponmu?"Namun Alia hanya melirik Maria sebentar, dan tidak menjawab pertanyaannya, lalu dia menatap lurus ke arah Andra dan berkata "Andra, jika kamu punya waktu luang, tolong bawa Maria untuk menunggang kuda, aku tidak akan ikut bersama dengan kalian, aku harus pulang ke Rumah sekarang""Alia, aku sangat ingin menunggang kuda, tapi aku ingin kamu menemaniku" ucap Maria sambil merengek"Mungkin lain kali, oke?" ucap Alia, Alih

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 138. Telepon Dari Adrian

    Sementara itu Alia membeku di tempatnya berdiri, mencoba untuk memahami apa yang baru saja dikatakan Maria padanya, tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang, Andra sudah melihat mereka masuk ke dalam Restaurant, jadi mereka tidak bisa pergi dari sana, Alia memberikan tatapan yang tegas pada Maria, Kemudian dia menggertakkan gigi dan berkata pada Maria dengan nada marah "Aku akan berurusan denganmu begitu kita pulang nanti"Maria menyatukan kedia tangannya dan memohon kepada Alia "Tolong Alia, maafkan aku"Alia sudah merasa kesal, jadi dia mengabaikan permohonan maaf Maria dan berjalan mendekat ke arah Andra, dia tahu bahwa dia tidak bisa mendekat ke arahnya dengan ekspresi marah, jadi dia dengan cepat tersenyum, lalu menyapanya dengan sopan, "Hallo Andra, apa kabarmu?""Aku baik-baik saja, duduklah Alia, Maria" ucap Andra"Terima kasih Andra" ucap Alia membalas, kemudian mereka semua duduk di kursi yang ada di hadapan AndraTidak lama kemudian Andra memanggil Pelayan untuk membawakan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status