Share

Chapter 10 - Bertahan Terluka

"Kenapa kamu tidak hati-hati? Sebelum menolong orang lain, pikirkan dirimu sendiri dulu."

Aileen mengerutkan keningnya hingga berlapis-lapis. Telinganya lelah mendengar rentetan omelan Daren yang di mulai sejak satu jam yang lalu.

Pria itu terus mengingatkan tentang kondisi tangannya sambil menjahit serta membalut ulang perban.

"Berhentilah mengomel. Kalau di hitung, omelan mu sama panjangnya dengan perban ini," keluh Aileen.

Dia menunjuk tangannya yang di bebat dengan sangat rapat.

"Lagipula, jika aku sibuk memikirkan diriku sendiri, kapan aku menolong pria bodoh itu?" bantah Aileen tapi dia buru-buru menutup mulutnya karena Daren mendelik tajam.

"Oke, aku salah." Aku-nya menyerah.

"Ke depannya kamu harus lebih berhati-hati," ucap Daren lebih tenang.

Ia merapikan peralatan yang digunakannya untuk menjahit ulang luka Aileen lalu meletakkannya kembali ke tempat semula.

"Kamu mengenal, Kak Bagas?"

"Kak Bagas? Kalian dekat?" Balas Aileen.

Daren mengangguk kecil. "Dia sepupuku," jelasny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status