Share

Chapter 19 - Lamaran

"Apa?!"

'Surat penagihan utang?'

"Apa maksudnya ini? Bukankah kamu bilang aku bisa mencicil utang ini?" Buru Aileen.

Bagas mengendikkan bahunya. "Aku berubah pikiran." Ujarnya santai.

"Kamu!" Erang Aileen marah. Ia meremas kertas sampul yang di bacanya.

"A, A." Bagas menggoyangkan telunjuknya. "Jangan lakukan itu, kamu harus menyimpan setiap lembaran itu dengan baik karena mereka bernilai 100 juta untuk mu."

"Brengsek. Kamu pria terburuk yang pernah ku temui."

Bagas mengabaikan setiap makian yang keluar dari mulut wanita itu. Tujuannya jelas, bagaimanapun caranya ia harus membuat Aira tetap disampingnya.

"Nampaknya kamu tidak berniat untuk membaca isi dokumen itu. Jadi, aku akan menjelaskannya."

Aileen bungkam seribu bahasa. Ia menutup mulutnya rapat-rapat agar tidak memuntahkan sederet umpatan yang bersarang di pikirannya.

"Menikahlah denganku," ucap Bagas dengan ekspresi datar.

"Hah?" Aileen memusatkan perhatiannya. "Apa?"

Baru saja—bersamaan dengan kalimat yang keluar dari mulut Ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status