Share

Chapter 80 - Cubitan Maut

"Kamu mau kemana, Ai?"

Aileen yang sedang menunduk untuk mengikat tali sepatunya, mengangkat kepalanya begitu mendengar suara Daren yang baru saja melewati pintu utama.

"Mau ke kafe, ada panggilan darurat dari bos," balasnya sambil bercanda.

"Salah, Ai! Harusnya kamu menarik dari arah yang berbeda," ujar Aira yang berjongkok di depan Aileen.

Keduanya telah menghabiskan lima menit hanya untuk berdebat perihal arah simpul sepatu yang harus di tarik.

"Bos? Paranormal, pemilik kafe itu?" Urai Daren untuk mengambarkan sosok Vincent.

"Ya." Aileen menepuk kedua kakinya dan tersenyum puas dengan simpul yang dibuatnya di atas sepatu butut kesayangan.

Daren melirik sekilas namun tak berniat untuk mengeluarkan komentar yang berkaitan dengan sepatu usang itu. Aileen bukanlah tipikal orang yang senang membahas kekurangannya di depan orang lain.

"Aku antar, ya?" tawarnya.

Aileen cepat-cepat menggelengkan kepalanya. "Nggak usah. Kamu baru pulang setelah sekian lama, jadi lebih baik dokter masuk ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status