Beranda / Rumah Tangga / Istri Pengganti sang CEO / Bab 5 Orang Udik yang Tidak Berpendidikan

Share

Bab 5 Orang Udik yang Tidak Berpendidikan

Penulis: Lily
Tidak sampai tiga hari, Anissa sudah mendapat semua informasi mengenai Chelsea. Meskipun sedikit, tapi cukup untuk membuatnya kesal setengah mati.

“Radi Mulyana benar-benar nggak menghormati keluarga Milano! Wanita itu bukan hanya jelek, tapi bahkan nggak lulus SMA! Dia cuma orang udik yang nggak berpendidikan!”

Kali ini, Sharren juga terdiam.

Bagaimanapun juga, latar belakang Chelsea ini ... benar-benar menghina reputasi keluarga Milano.

Anissa sangat murka. Dia berkata, “Kalian, cari beberapa orang dan bawa wanita jelek itu, ikut aku ke rumah keluarga Soraya!”

Sementara itu, orang-orang di rumah Keluarga Soraya masih belum mengetahui bahwa badai akan datang.

“Radi, ide yang aku berikan padamu bagus, ‘kan? Aku sudah bilang, cucu keluarga Milano yang buta itu nggak bisa banyak memilih. Mereka akan menerima siapa pun yang kita kirim ke sana.”

Johanna sangat bangga. “Aku juga melindungi Shania. Dengan kepintarannya, anak itu pasti akan menikah dengan keluarga baik-baik yang bisa membantu kita di masa depan.”

Radi melirik istrinya dengan acuh tak acuh.

Dia merasa agak gelisah beberapa hari terakhir ini, selalu merasa bahwa masalah ini tidak akan berakhir begitu saja.

Namun, masih belum ada kabar juga dari Keluarga Milano. Apa benar seperti yang Johanna bilang? Keluarga Milano mau diperlakukan seperti itu?

***

“Keberuntungan” Radi itu langsung dirusak oleh tamu tak diundang.

Pelayan mereka datang melapor, diikuti Anissa yang langsung masuk, membawa Chelsea ke ruang tamu.

Anissa datang dengan galak dan berkata, “Radi, beri aku penjelasan!”

Saat melihat Chelsea yang kedua tangannya ditahan oleh pengawal, dia diam-diam mengatakan “gawat” di dalam hati.

Dia bergegas maju dengan tergesa-gesa dan berkata, “Bu Anissa, Ibu ... apa yang ibu lakukan? Kita bisa membicarakannya baik ....”

“Nggak ada yang mau aku bicarakan denganmu!”

Anissa mengangkat tangannya untuk memberi isyarat, dan pengawal di belakangnya segera mendorong Chelsea ke depan.

Chelsea terhuyung dan sengaja terjatuh di depan Radi. Dia menutupi wajahnya dengan tangan dan pura-pura menangis. Tidak ada yang melihat tawa tertahan di bibirnya.

Dia sudah lama menantikan drama hari ini!

“Radi, kamu benar-benar hebat, ya. Lihat orang yang kamu kirim untuk menjadi menantu keluarga Milano! Apakah kamu sengaja mau menghinaku?”

Wajah Anissa sangat merah. “Aku mengatakannya hari ini saja. Di antara kembalikan maharnya, atau serahkan Shania! Kalau nggak, aku akan menghancurkan satu rumah keluarga Soraya ini!”

Melihat situasi itu, Johanna buru-buru melangkah maju dan berkata, “Bu Anissa, apa Chelsea menyinggung perasaan Ibu? Dia masih muda ....”

“Cih!” Anissa sedang sangat marah, jadi tidak peduli akan sopan santun lagi. “Jangan salahkan anak itu. Jelas-jelas kalian yang sengaja mau membuat keluarga Milano terjijik-jijik! Kalian benar-benar mengira aku ini sudah tua dan bodoh, ya? Aku nggak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk?”

“Itu ….” Johanna terdiam dan menoleh ke arah Radi untuk meminta bantuan.

Dia tidak bisa membiarkan Anissa membawa Shania pergi!

Radi tampak bingung. Ketika dia sedang ragu-ragu dan mau bersuara, Anissa kehilangan kesabarannya dan memerintahkan dengan tegas, “Pergi dan bawa Shania ke sini!”

Beberapa saat kemudian, dua pengawal membawa Shania ke ruang tamu.

Shania meronta dan berteriak sekuat tenaga. “Kalau kalian ingin aku menikah dengan pria buta yang nggak berguna itu, lebih baik aku mati saja!”

“Plak!” Anissa menampar wajah Shania, dan Shania langsung tercengang.

“Kamu pikir kamu ini siapa? Radi sudah menerima mahar dari keluarga Milano, jadi kamu adalah menantu keluarga kami sekarang. Orang tuamu nggak mengajarimu sopan santun dengan baik, jadi aku yang akan mengajarimu!”

Anissa begitu marah hingga suaranya bergetar. “Meski cucuku, Ferdy, buta, kalian juga nggak punya hak untuk menghinanya! Dengan latar belakang kalian, anak kalian bisa jadi menantu keluarga Milano saja sudah beruntung!”

“Bu Anissa, situasinya sudah seperti ini, jadi aku nggak takut untuk mengatakannya padamu.”

Johanna tertawa dingin dan berkata dengan marah, “Ferdy itu buta. Dia bisa menikah dengan putri asli keluarga Soraya, karena itu memang sepantasnya untuknya. Ibu punya hak dari mana untuk nggak menyukainya?”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 911 Main Trik Apa Lagi?

    Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 910 Ternyata Bos yang Satu Ini

    Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 909 Aku Memang Kekanak-kanakan

    Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 908 Hadiah untukmu

    Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 907 Kabar Tidak Menyenangkan

    Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 906 Dia Adalah Pencuri!

    “Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status