Share

Bab 37

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-06 11:00:03

“Bu, kita langsung balik kantor?”

Pertanyaan Evan membuyarkan lamunan Dira. Dira menoleh dan mengangguk dengan pelan. Padahal hari ini Dira ingin melakukan kunjungan ke beberapa proyek. Namun, setelah melihat interaksi Alif dan Maura tadi ia jadi malas.

Apa sebaiknya ia melanjutkan gugatan cerainya tempo hari? Namun, bagaimana jika Alif benar-benar akan memecah perusahaan keluarganya dan menjualnya begitu saja.

Bagaimanapun kini Alif pemilik saham terbanyak di perusahaannya. Dira sendiri tidak tahu mengapa bisa seperti itu.

Pukul lima sore saat Dira tiba di rumah. Ia sengaja pulang cepat hari ini. Usai membersihkan rumah dan menyiapkan makan malam. Dira langsung masuk kamar. Ia sangat lelah hari ini.

Saking lelahnya ia sampai ketiduran dan melupakan makan malam. Dira terbangun saat ponselnya berdering nyaring. Ada nama pengacara yang tempo hari membantu mengurus perceraiannya.

“Selamat malam, Bu Dira. Maaf, mengganggu. Saya

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Soes Susiani
Kuatkan hatimu Dira jangan mau diprovokasi sama ulat bulu Maura dan tunggu karmamu Alif....
goodnovel comment avatar
solehatun rayhan
Thor ko dikit bener up nya lagi Thor ...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Pengganti untuk Tuan Arogan   Bab 74

    “Maaf, Bu. Ibu ngomong apa tadi?”Suara Firman seketika membuyarkan lamunan Maura. Maura terdiam, menelan ludah sambil menyugar rambut dan menggelengkan kepala. Hanya dia yang tahu jika Alif dan Dira tidak pernah tidur sekamar. Namun, tidak seharusnya juga dia berpikir kalau mereka tidak melakukan aktivitas suami istri.Bukankah tempo hari, Maura pernah melihat banyak tanda merah bukti kepemilikan Dira di leher Alif. Apa mungkin saat itu mereka melakukannya?“Bu … apa jadi ketemu Bapak?”Sekali lagi tanya Firman mengejutkan Maura. Maura mendongak kemudian mengangguk dengan cepat.“Ya sudah, langsung masuk saja, Bu. Satu jam lagi Bapak pulang. Sejak Bu Dira hamil, Bapak gak pernah pulang malam.”Kembali ucapan Firman ditambahkan membuat Maura semakin kesal.Maura tidak menjawab, ia langsung bangkit dari duduknya dan berjalan tergesa masuk ke ruangan Alif. Firman hanya tersenyum sambil menggele

  • Istri Pengganti untuk Tuan Arogan   Bab 73

    “Pak, kita langsung balik kantor?”Kalimat tanya Firman seketika menginterupsi lamunan Alif. Alif melihat sekilas, tidak ada jawaban tercetus dari mulutnya. Namun, Firman paham jika bosnya sedang marah.Firman langsung menunduk dan kembali fokus dengan lalu lintas di depannya. Ia tidak mau membuat bosnya semakin tantrum.Belakangan ini sikap Alif semakin aneh dan membuat Firman deg degan terus. Apa mungkin karena Dira sedang hamil, jadi Alif yang sensi seperti ini?“Aku pengen makan bakmi di tempat tadi.”Tiba-tiba Alif bersuara. Firman tampak terkejut. Mereka baru saja usai makan setengah jam yang lalu, kenapa sekarang bosnya mau makan lagi? Apa dia benar-benar lapar?“Baik, Pak. Saya putar balik dulu.”Alif tidak berkomentar, hanya duduk bersandar sambil bersedekap melihat lurus ke depan.Sementara Firman kini yang terlihat gugup. Jalan di depannya tiba-tiba merayap sedangkan arah putar bal

  • Istri Pengganti untuk Tuan Arogan   Bab 72

    Alif melotot, ingin marah, tapi yang ada ia malah membuka mulut dan mengizinkan Dira melanjutkan suapannya.Dira memang sengaja ingin segera melanjutkan pekerjaannya di lantai satu. Mumpung akhir pekan, Dira ingin merapikan semua sudut rumah. Sayangnya ulah Alif malah membuat tugasnya tersendat.Alhasil terpaksa Dira menyuapinya seperti sekarang.“Dira, pelan-pelan. Mulutku masih penuh,” protes Alif.Ia kesal, karena Dira terus menjejalkan nasi ke mulutnya.“Gak papa, Mas. Biar cepet habis.”Alif terpaksa mempercepat kunyahannya. Meski sedikit kesal, tapi kali ini Alif tidak marah dengan ulah Dira.Tidak hanya nasi goreng yang ia suapin, buah potong juga ikut disuapin Dira ke Alif. Alif ingin marah, tapi entah mengapa seolah tidak ada kata yang bisa keluar dari mulutnya.“Nah, sudah selesai, kan?”Dira tersenyum sambil meletakkan bekas piring ke baki. Alif hanya diam seraya melirik Dir

  • Istri Pengganti untuk Tuan Arogan   Bab 71

    “Aduh … kepalaku sakit,” erang Dira sambil menggosok kepalanya.Matanya sudah terbuka dan tampak beredar memperhatikan sekitar. Kemudian ia tampak terjingkat kaget.“Kok aku di kamar? Bukannya tadi di ruang tengah, nonton tv?”Dira memperhatikan sekitar. Ini memang kamarnya dan dia tidak salah. Hanya saja, ia masih bingung siapa yang membawanya ke sini.Usai menjatuhkan Dira dengan keras tadi, Alif langsung keluar kamar dengan dongkol. Itu sebabnya Dira tidak melihat kehadiran Alif di kamarnya.Dira tidak mau berpikir panjang dan memilih melanjutkan tidur. Sedangkan Alif terlihat makin kesal. Ia duduk dengan muka ditekuk dengan bahunya naik turun mengolah udara.“Ada hubungan apa anak itu dengan Rayhan? Pakai tidur saja nyebut namanya.”Tanpa diminta Alif jadi kesal sendiri. Dia sendiri tidak tahu mengapa tiba-tiba semarah ini.Alif menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan per

  • Istri Pengganti untuk Tuan Arogan   Bab 70

    Dira menyudahi makannya, menyeka mulutnya dengan tisu kemudian bergegas bangkit. Ia tidak mau terlalu lama di resto tersebut. Terlebih jika harus bertemu Alif. Cukup di rumah saja ia merasakan intimidasi ini.Tergesa, Dira berjalan keluar resto. Ia juga harus kembali ke kantor siang ini. Banyak hal yang harus ia kerjakan.Namun, semua keinginan Dira langsung menguap saat melihat Alif malah mengikutinya keluar dan kini tampak berdiri bersedekap menunggunya di depan mobil. Mobil mereka tidak sengaja terletak bersebelahan kali ini.“Mau apa lagi dia?” gumam Dira.Dengan malas, Dira mendekat hingga berdiri di depan Alif.“Minggir, Mas!! Aku mau balik kantor.”Seolah tidak mendengar, Alif malah balik mengajukan pertanyaan.“Apa yang kamu lakukan dengan Rayhan tadi?”Alif tahu jika Rayhan mempunyai perasaan istimewa pada istrinya. Bahkan Rayhan pernah mengatakannya ke Alif kala itu. Sayangnya, hing

  • Istri Pengganti untuk Tuan Arogan   Bab 69

    Sudah empat hari Alif keluar kota dan kondisi Dira juga sudah lebih baik dari sebelumnya. Benar kata Dokter Rani, dia memang tidak boleh stress dan ketidakhadiran Alif telah berhasil mengurangi stressnya.Pagi itu Dira sengaja berkunjung ke rumah sakit miliknya. Selain hendak kontrol ke Dokter Rani, ada beberapa hal yang harus ia bahas dengan Dokter Wirya.Cukup banyak hal yang dibicarakan Dira dengan Dokter Wirya. Dira meninggalkan rumah sakit saat jam makan siang berlangsung. Namun, ketika tiba di parkiran Dira melihat Rayhan.“Kak Rayhan!!” pangil Dira.Rayhan tampak terkejut. Sebenarnya Rayhan tidak praktek di rumah sakit ini, tapi kadang tenaganya dibutuhkan untuk membantu di sana.“Dira!! Kamu di sini juga?”Dira tersenyum, menganggukkan kepala sambil berjalan mendekatinya. Rayhan tersenyum memperhatikan Dira dengan saksama dari ujung kepala sampai ujung kaki.Dira paham mengapa Rayhan bersikap seperti it

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status