Share

Pernikahan

Pintu terbuka lebar. Arman menatap sosok wanita yang menggunakan pakaian pengantin, menutup wajahnya, berdiri di hadapannya. Tuan Besar terkekeh. Dia membenarkan dasinya, sedikit melonggarkannya.

"Bukankah seharusnya kau berada di sana?" tanya Redrich menatapnya.

Arman menghembuskan napas. Dia dengan gagah kembali menuju altar. Menunggu calon istrinya berjalan di tengah karpet merah yang sudah terbentang dipenuhi kelopak bunga mawar merah. Dengan sangat anggun sang pengantin berjalan. Walaupun wajahnya tidak terlihat, lekukan tubuhnya terlihat sangat sempurna.

Ardian yang semula sedikit lega melihat calon pengantin wanita tidak hadir, kini harus menelan rasa pahit. Menyaksikan pernikahan sang bidadari di hadapannya.

"Kenapa aku harus mencintai dia? Kenapa ini harus terjadi? Andaikan saja aku lelaki biasa, dan bertemu dengannya sejak awal, apakah aku bisa berdiri di altar itu? Zulaika ... kenapa kau baru saja muncul?" batin Ardian akhirnya meninggalkan ruangan pernikahan. Hatinya semak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status