Share

Bab 126

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-03-21 15:48:29

Acara Khitan telah selesai dan saudara mara dekat dari Mama Azizah yang berdatangan baru saja pulang. Sedang dari pihak Papa Handy yang berdarah Jepang dan Indonesia, beberapa teman dekat dan kenalan baik sajalah yang datang. Maklum, dirinya adalah pendatang yang mengajukan menjadi penduduk di Negara Malaysia. Sedang saudar mata di negara asal sangat sibuk masing-masing.

“Ma, Abang Firash akan datang boleh?” Osara yang membantu mengemas meja makan bertanya pada Mama Azizah. Wanita itu menyiapkan bubur untuk dibawa pada Firo di kamar. Sedang Fira tidur siang di kamarnya, mengeluh capek sebab ikut menyalami para tamu.

“Dia menelepon?” tanya Mama Azizah dengan raut sangat cerah.

“Tidak, Ma. Tetapi kirim pesan …,” sahut Osara yang kini meletak gelas kotor di wastafel. Ada asisten rumah selain Mak Zu sedang mencuci pecah belah di sana.

Daishin masih duduk di meja makan memerhatikan kesibukan orang-orang di dapur termasuk Osara. Papa Handy juga masih bersantai di bersamanya.

“Apa Daeha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
aqillap621
up lg kak, ak vote deh
goodnovel comment avatar
mommy can
yaa kakak bikin penasaran cuman dikit..nangung...heemmm..ngape Yee update Nye sikit sikit......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 268

    Kemesraan dua insan sedang terhalang. “Mama!” Suara kecil dan menggemaskan terdengar di belakang. Osara meloncat turun dari pangkuan Erick dan berdiri berdebar memandang Irgi yang sudah duduk. Membuka mata tidak sempurna yang masih terlihat mengantuk. Osara segera mengambil air putih dari botol khusus balita anti sedak dan diulurkan pada Irgi. “Tidak minum ASI?” tanya Erick sambil ingin tertawa melihat Irgi yang minum air putih dari sedotan di botol sambil merem. Itu sama saja dengan dirinya yang tua jika terlalu lelah dan sangat kurang tidur. Tetapi Irgi tidak kurang tidur dan dirasa tidak lelah. Lucu sekali. “Coba biar dia ngerti diet.” Osara menyahut asal. Memang iya, belakangan rajin memberikan Irgi air putih. Meski tidak juga membatasi pemberian ASI nya. Alhasil badan Orgi makin kotak. “Apa dia terlihat sangat besar dibanding kawan-kawannya di sekolah?” tanya Erick sambil menyambut Irgi yang beringsut mendekat padanya. Lalu duduk di pangkuan. Sikap bocah itu sudah sangat

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 267

    Meski enggan, Erick buru-buru menjauhkan diri dari Osara. Berdiri diam dan mengamati bocah di ranjang. Sedang bergulingan dan batuk kecil satu kali yang kemudian terdiam kembali. Sepertinya tidak tidur lagi, hanya tengkurap dengan sedikit menungging. Terlihat lucu dengan bodi kotak menggemaskan. Osara yang ingin menghampiri Irgi pun jadi urung. Erick kembali menahannya di pinggang. Mereka berdiri di depan kaki ranjang dengan perasaan tegang. Erick berpikir bahwa ternyata seperti ini rasanya jika menikahi seorang janda membawa anak. Unik sekali.... “Pak Erick, sudah. Aku ingin menyusui.” Osara sambil berusaha melepas lengan besar berkulit cerah dan kekar itu dari menangkup di pinggang kecilnya. Ternyata tidak dibiarkan olehnya. “Biarkan benar-benar bangun. Nanti dia tidur lagi jika masih seperti itu. Biar Irgi bangun pagi.” Erick bicara sesuai logika. Osara membenarkan sebab pengalaman dan kebiasaan. Osara menilai jika Erick seperti sudah pernah punya anak saja…. “Kenapa

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 266

    Ternyata Erick sudah membuka jendela kamar dan mesin pendingin telah mati. Lampu balkon telah padam juga lampu kamar yang tinggal temaram baru Osa sadari. Hingga hembus angin alami sangatlah menyejukkan kamar pagi ini. Seharusnya hawa sejuk membawa rasa dingin hingga ke pori, tetapi tidak dengan yang Osara sedang rasakan. Justru tengah hangat menjalar sebab kelakuan pemilik kamar yang tidak senonoh kepadanya. “Untuk apa minta izin sekarang? Seperti baru kali ini saja. Sebelum-sebelumnya itu apa, rangkulan?” tanya Osara yang merasa geli pada Izin Erick untuk memeluknya. Bahkan kini sudah memenjara erat di pinggang dengan tangannya. “Yang sudah-sudah itu tidak sama lagi dengan hari ini dan seterusnya, Osara.” sahut Erick lirih. Senyuman dengan tatapan lekat itu membuat raga Osara berdesir tanpa mampu dikontrolnya. “Bagaimana maksudmu?” Osara serius ingin penjelasan. “Selama ini, aku memelukmu, adalah bentuk dari kasih dan penjagaan tulusku demi almarhum suamimu. Tetapi pel

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 265

    Alarm kencang sebelum subuh di meja samping ranjang yang Osara rutin pasang sebelum subuh, sukses membangunkan si tuan alarm. Buru-buru dimatikan dan kembali rebah di posisi semula meski tanpa niat tidur lagi. Sesaat menyadari jika Irgi semalam tidak bangun. Baju yang melekat di badan masih rapi dengan dua bukit yang aman bersarang di kelopak masing-masing. Merasa bersyukur, ia selamat dari aib. Mengingat ini kamar siapa dan semalam tidur dengan siapa. Si pemilik masih pulas di sebelah Irgi. Bahkan dengan memeluk anak lelakinya dan Erick membenam hidung mancungnya di rambut Irgi yang tebal. Namun, adzan subuh yang berkumandang kencang sebab di sebelah rumah dan terpisah pagar beton, berdiri kokoh sebuah Masjid kampung, Erick terbangun dan langsung membuka matanya. Melihat Osara yang juga sedang memandangnya. Mereka saling menatap dengan bungkam dan saling bisu. “Kapan mengunjungi orang tuamu, Pak Erick?” sapa Osara. Kikuk jika terus saling diam. “Orang tuaku sedang tidak berada

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 264

    Osara terkesiap saat mendengar Erick bilang akan tidur di kamar yang ditempatinya. Lelaki yang sedang mengambil baju lagi dari almari itu bicara seperti tanpa beban. “Tidur di kamar ini? Kan ranjangnya cuma satu?” tanya Osara menahan napas. Menatap kosong pada Irgi yang lelap. “Meski satu, tidak sempit kan, Osa? Biar jika kecoanya muncul, aku bisa langsung matikan!” Erick bicara kemudian pergi ke kamar mandi. Memakai baju di sana dan kini keluar lagi. Osara sedikit merasa lega, menilai sikap Erick masih menghargainya. Namun, apa susah mencari kecoa saat itu, untuk apa harus ditunggu muncul. Osara justru tersenyum kecil saat berpikir jika Erick sedang modus. Merasa curiga yang lelaki itu punya maksud. “Bagaimana jika dicari sekarang saja kecoanya, Pak Erick. Biar… kamu bisa kembali ke kamar sebelah lagi.” Osara memberikan usulan seperti yang barusan terpikir. Berharap Erick mengiyakannya. “Tidak. Aku dari perjalanan dan lelah, Osara. Lebih baik cepat tidur saja. Kamu tidur di

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 263

    Mata yang hampir menutup dengan hilangnya kesadaran, mendadak membelalak. Benda yang terbang di atas ranjang dan mendarat tepat di sandaran, membuat seperti jantungan. Sangat ketakutan yang seperti melihat setan gentayangan. Irgi yang sudah tidur pulas, dia angkat dan digendong untuk diajak berlarian. “Irgi! Lari, Irgi, lari!” Osara lari terbirit membuka pintu dan keluar kamar. Hanya mencari Erick di kamar sebelah yang penuh di benaknya. Tok Tok Tok Tok Tok Heboh sekali pintu kamar di sebelah digedornya. Gelisah luar biasa yang tidak cepat mendapat sahutan. Takut andai-andai disusul kecoa terbang hingga di sana. Ce Klerk “Pak Erick, ada kecoa terbang!” Osara langsung bersetu dan menerobos masuk begitu pintu dibuka. Namun, tiba-tiba Erick menangkapnya dan tubuhnya pun tertahan. Rasa jantungan sebab kecoa terbang, berubah jantungan sebab sentuhan. Tangan Erick yang sangat dingin menyentuh kulit di bahu dan di dada. Harum segar dari wangi sabun membuat Osara membeku se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status