Share

Bab 283

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 23:45:52

Irgi dan Zahra begitu sibuk bermain. Dimas sudah beberapa kali menambahkan banyak mainan dan permainan di ruang khusus mereka ber-eksplorasi. Semua mainan dan wahana sudah diseleksi mana yang aman untuk anak batita alias anak usia di bawah tiga tahun. Membuat orang tua bisa sedikit merasa aman meski tidak selalu mengawasi. Mereka bisa bermain sendiri sesekali.

Cup

Osara mendongak saat ubunnya dikecup. Erick lah si pelaku. Memandangi Osara yang sedang mengeringkan rambut nya dengan hair dryer sore ini.

“Sudah ya, Pak Erick. Cukup dulu ya. Aku capek. Anak-anak pun sedang tidak tidur laah.” Osara buru-buru berbicara tanpa memandang suaminya. Merasa lelah dengan kemauan Erick yang dari datang ke apartemen ini terus-terusan ingin menggempur.

“Hanya ingin nyium, jangan nuduh. Aku pun lelah, Osa.” Erick tersenyum lebar dengan pemikiran Osara. Dalam hati pun sebenarnya ingin lagi.

“Sekarang bilang lelah. Habis makan, kenyang, ada tenaga, kembali berulah.” Osara mengungkap fakta. Namun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 283

    Irgi dan Zahra begitu sibuk bermain. Dimas sudah beberapa kali menambahkan banyak mainan dan permainan di ruang khusus mereka ber-eksplorasi. Semua mainan dan wahana sudah diseleksi mana yang aman untuk anak batita alias anak usia di bawah tiga tahun. Membuat orang tua bisa sedikit merasa aman meski tidak selalu mengawasi. Mereka bisa bermain sendiri sesekali. Cup Osara mendongak saat ubunnya dikecup. Erick lah si pelaku. Memandangi Osara yang sedang mengeringkan rambut nya dengan hair dryer sore ini. “Sudah ya, Pak Erick. Cukup dulu ya. Aku capek. Anak-anak pun sedang tidak tidur laah.” Osara buru-buru berbicara tanpa memandang suaminya. Merasa lelah dengan kemauan Erick yang dari datang ke apartemen ini terus-terusan ingin menggempur. “Hanya ingin nyium, jangan nuduh. Aku pun lelah, Osa.” Erick tersenyum lebar dengan pemikiran Osara. Dalam hati pun sebenarnya ingin lagi. “Sekarang bilang lelah. Habis makan, kenyang, ada tenaga, kembali berulah.” Osara mengungkap fakta. Namun

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 282

    Erick masih terus memunggungi. Tetapi berbicara. “Aku tidak masalah jika kamu takjub pada almarhum. Kamu tidak move on pun, oke. Tetapi jika melihat lelaki lain dan di matamu seperti almarhum, aku tidak suka, Osara!” Tiba-tiba Erick berbicara tegas. Osara yang beringsut merapat pun urung. Bukan tersinggung, marah, kesal atau sakit hati. Tetapi justru tersenyum sambil menatap punggung lebar yang pemiliknya sedang merajuk. “Aku mana sengaja begitu, Pak Erick. Mana bisa disengaja. Kemiripan itu datang sendirinya. Kalo mirip ya mirip, jika enggak ya enggak. Bukan kubuat-buat. Tetapi aku kan punya otak, bisa memilih mana benar dan mana yang salah. Bukan jalan terus dan ada tembok pun ditabrak. Enggak begitu….” Osara meralat ucapan Erick dengan perasaan gemas. Ingin sekali punggung itu digigitnya. Pasti keras dan yang punya punggung akan mengaduh kesakitan. Ah, rasakan! Erick terkejut setengah mati rasanya. Tiba-tiba di punggungnya seperti ada benda tumpul yang menusuk tetapi tidak t

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 281

    'Pak Erick, sudahi saja itu. Ntar kelamaan….” Osara menegur saat dari kamar terdengar sayup suara Zahra. Erick mengacak rambut lebatnya yang sedikit panjang. Kesibukan kerja dan keluarga telah membuat lupa tidak pergi ke salon untuk memangkasnya. Osara berpikir akan menawarkan skill jasanya besok pagi, ini sudah terlalu malam. Sebab dulu dirinya langganan almarhum untuk diminta memangkas kan rambut. Lelaki itu menghampiri microwave dan Osara buru-buru berlalu kembali ke kamar. Mendapati Zahra tengah bergulingan di samping Irgi yang tidak peduli dan terus tidur lelap. “Hauskah, Ra? Tunggu, ya. Om kamu masih nyiapin susu kamu. Coba tebak, sekarang kamu di mana, Ra? Di Negara Indonesia…. Gimana rasanya, gerah? Adem? Atau kamu nggak terasa apa-apa? Kamu gak peduli, Ra? Ha ha ha….” Osara berbicara dengan perasaan senang. Mungkin sikap mesra Erick di dapur tadi sudah menghibur dan membuat moodnya berkali lipat jadi membaik. Zahra telah duduk dan memandangnya bingung. Tetapi ma

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 280

    Hampir pukul satu dini hari. Keluarga yang terlihat sempurna, dua anak balita dengan orang tua yang masih muda, mendatangi bangunan megah dan menjulang. Telah menunggu seorang lelaki dengan setia menyambut di teras lobi. “Sudah, Dim?!” tanya Erick setelah bertegur sapa sejenak dengan asisten terbaiknya, Dimas. “Sudah, Pak. Tak bantu naik.” Dimas mengulurkan kunci pada Erick dan mengambil koper jumbo yang tdi digeret bosnya. “Monggo,” ucap Dimas tetapi berjalan duluan. Mendatangi lift menuju unit apartemen di lantai tiga. Erick menepi paling belakang dengan Osara di tengah. Mengikuti Dimas masuk ke dalam lift. Apartemen terlihat artistik di malam hari. Lampunya terang benderang tetapi bukan silau. Sangat nyaman dalam pandangan. Membuat aura apartemen megah itu semakin mewah yang nyaman. “Saya tinggal dulu, Pak.” Dimas berpamitan setelah memasukkan koper ke dalam ruangan di apartemen. “Terima kasih, Dim.” Erick menyahut sambil menghempas diri ke sofa. Dimas pun berlalu

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 279

    Mobil membelah jalanan pukul sembilan menuju bandara internasional. Penerbangan kali ini pukul sepuluh malam lebih dua puluh tiga menit. Masih banyak waktu sebab jarak tempuh antara rumah Mama Azizah dengan bandara tidaklah jauh sangat. Demi membuat hati istri rela pergi tanpa ganjalan, dibawanya juga berkunjung sambil berpamitan. Meski Papa Handy dan Mama Azizah terlihat kaget dengan kepergian mendadak yang malam-malam, meraka tidak berhak melarang juga. Toh Osara dan Irgi perginya sebab dibawa Erick, lelaki yang berstatus paling menanggung hidup keduanya. Dengan berat, mereka berdua pun di lepas juga oleh orang tua pada lelaki kepala keluarga. “Amira bagimana?” tanya Osara seperti menagih janji. Sebab Erick bilang juga mengantarnya singgah dulu. Tetapi jalan simpang menuju rumah sahabat baru saja dilewati. “Bukankah kamu hubungi tidak bisa? Lebih baik tidak perlu didatangi. Jika ternyata dia tidak ada di rumah, buang-buang waktu saja.” Erick berbicara tegas dengan menolehnya

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 278

    Zayn membisu dengan hidung dan bibir meringis menahan nyeri. Menatap lelaki yang tiba-tiba menyerang dengan picingan matanya. Terlihat pasrah dan tidak berniat untuk menyusun kuda-kuda. Sedangkan Erick bergelagat akan meninju lagi dengan tangan mengepal yang sudah sedikit diangkat. Kaki sebelah sambil maju sedikit bersiap untuk menumpu. Melihat sikap Zayn yang masa bodo membuatnya semakin emosi. Bugh! Sekali lagi Erick menghantam Zayn yang kali ini di bagian dada. Tidak ada suara kesakitan pun meski lelaki gagah itu benar-benar terpental dan terjengkang. “Ada muka kau datang ke rumahku?!” seru Erick kasar dan garang. Pandangannya sangat dingin dan penuh amarah. Tidak peduli dengan orang mana berbicara, tetapi dia memakai bahasa dan logat ala Surabaya kasar. Osara mematung seperti dipaku di bumi yang bernapas pun sesak. Tidak menduga melihat sisi lain seorang Erick yang selama ini terlihat tenang … lembut, bisa juga keluar tanduk dan taring sore ini. Ternyata begitu marahnya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status