Share

Bab 287

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-06-08 22:43:16

Osara dan Erick tanpa babysitter membawa Irgi serta Zahra ke rumah Mama Hana. Di mana adanya Shanumi dan Daehan tinggal bersama di sana saat ini. Tidak lagi di roof top hotel atau di apartemen sebab paksaan Mama Hana yang bilang ingin terus dekat dengan cucu, apalagi kini cucunya sudah dua.

Anak pertama Daehan adalah lelaki, terpaut beberapa bulan saja lebih tua dari Irgi. Meski dilihat sama saja, secara anak lelaki Osara memang memiliki size jumbo di atas rata-rata.

“Apa Osara ikut masuk ke pemakaman?” tanya Mama Hana smbil memangku bayi cantik anak keduanya Shanumi dan Daehan. Menatap Osara yang matanya terlihat sembab sejak datang.

“Osara juga masuk tetapi hanya sebentar, Tante. Sebab dia mengeluh sesak napas dan terus menangis, kusuruh masuk mobil dan menungguku. Ternyata dia belum bisa move on.” Erick menyahut. Merasa iba yang Osara tampak bingung menjawab.

“Oh, seperti itu? Sabar ya, Osara. Kamu juga kena semangat dan sabar ya, Erick. Maklum, kejadian itu memang meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (19)
goodnovel comment avatar
Dewi Rahma
masih bacaa, mau tau endingnya....
goodnovel comment avatar
helmi zainal
ada donggggggg
goodnovel comment avatar
Yuni Shaumi
ada dong...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 430

    Yunita berdiri tegak kaku saat tiba-tiba Anthony berbalik badan. Tidak jadi masuk ke kamar mandi tetapi berjalan ke arahnya kembali. Mendekat dengan senyum yang susah diartikan. "Mau apa ...?" tanya Yunita dengan mimik sangat gugup. "Apa kamu berharap aku menyentuhmu?" tanya Anthony dengan senyuman sambil mengulurkan tangannya. Menyentuh leher Yunita dengan hanya ujung jari tanpa kukunya yang panjang. Hingga kulit halus di leher jenjang itu tampak jelas meremang. “Jangan kurang ajar, Pak Azlan. Tepikan tanganmu!” tegur Yunita. Tangannya menepis dan kakinya mundur ke belakang. Tetapi Anthony segera maju mengikuti. "Jangan munafik dan jangan mengumpatku. Dengar Yunita, aku akan berbicara dengan orang tuamu malam ini juga. Aku serius ingin menikahimu, demi bayiku dalam perutmu. Aku menahan tidak menyentuhmu sebab aku menghargaimu dan bayimu. Aku tidak perlu berbuat kurang bagus lagi padamu. Karena kamu akan menjadi istri Azlan Anthony." Yunita kembali terperanjat. Menata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 428

    Ketukan di pintu masih terus diulang meski masih dengan cara dan nada yang sama. Terdengar sopan dan terkesan enggan. Tentu saja itu bukan dari petugas razia, kemungkinan memang dari pegawai hotel. “Ada orang, Pak Azlan, aku gak enak. Sebaiknya ditemui dulu.” Yunita memaksa menjauhkan wajahnya dan menegur dengan panik. Anthony coba bertahan dan enggan. Sekuat daya, mendorong dada Anthony. Entah kenapa, tidak ingin untuk mendorong di perutnya bahkan di jendralnya seperti waktu itu. Perasaan Yunita berubah tidak tega. Jauh dalam hati berpikir jika lelaki nakal itu, meski bagaimana juga adalah bapak dari bayi di kandungan. “Sini!” Anthony dengan mengejutkan telah menggendong Yunita. Membawanya ke atas pembaringan dan meletak lembut tubuh menegang kaku itu di sana. “Kenapa…?” tanya Anthony berbisik. Wajah Yunita saat terkejut dan mata beningnya melebar, sangat cantik. Andai tidak hamil, tanpa pikir panjang pun sudah disikatnya! “Aku kaget…,” jawab Yunita dengan pipi telah m

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 427

    Kenyataan tidak sesuai harapan. Mengira setelah dari klinik langsung menuju jalan pulang ke perkebunan, nyatanya salah. "Kenapa mengambil jalur ke kanan, arah ke Wlingi adalah jalur yang kiri tadi ...," tanya Yunita bermaksud menegur. Merasa curiga dan waswas. Namun, Anthony tidak menyahut. “Aku ingin pulang saja, Pak Azlan. Ini sudah malam!” Yunita benar-benar panik kali ini. Mobil memasuki latar dari sebuah penginapan berbintang di pusat kota. “Belum juga pukul sembilan, Yunita.” Kali ini Anthony menyahut tegas. “Tapi ini bukan di Surabaya, Pak Azlan. Aku tinggal dengan orang tuaku di kampung. Tolong hargai saja orang tuaku jika aku tidak ada harganya bagimu.” Yunita berubah sensitif. Hal yang menyangkut perasaan orang tua, dirinya sangat hati-hati. Pasti mereka akan cemas jika makin malam anak perempuan mereka belum kembali. Meski ibunya tampak tidak berat hati saat dia pamiti. “Aku akan bertanggung jawab. Jangan resah, Yunita.” Anthony menyahut singkat dan meninggalkan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 427

    Meski sempat kesal dengan kekerasan hati Yunita yang tidak bersedia pergi periksa, Anthony merasa senang dengan cara makannya. Cepat, tidak gengsi, dan hampir dihabisi. Kecuali nasi di baki, juga salad buah yang katanya enak tetapi sudah kenyang dan ingin dibawanya pulang. “Ini … banyak sekali, Pak Azlan.” Yunita terkejut dan tidak sanggup berkata-kata lagi. Seorang pramusaji membawa sekantong besar berisi dua lusin kotak salad di dalamnya. Yunita merasa segan. Ini memang bernilai kecil dibanding berapa rupiah yang sudah lelaki itu berikan. Tetapi kali ini rasanya berbeda, seperti sebuah perhatian. “Letak saja itu di lemari dingin. Kamu bisa makan tiap hari. Barangkali ibumu pun suka. Meski kamu tidak mengenalkan dengan orang tuamu, setidaknya ada oleh-olehku.” Anthony menyahut tenang. Mengulur kartu bayarnya pada seorang pegawai tagihan yang datang dengan membawa mesin register mini. Melakukan transaksi pembayaran itu di tempat. “Terima kasih, Pak Azlan. Aku jadi segan,”

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 426

    Mobil sedang memasuki pelataran parkir sebuah klinik kandungan. Kali ini yang membawa bukan Rendra. Tetapi seorang sopir dan kendaraan yang mendadak disewa. Sedang asisten sudah meluncur kembali ke Surabaya petang tadi membawa bubuk kopi. Tangisan Yunita membuat perasaan Anthony jadi iba. Terasa berat untuk kembali ke Surabaya dengan Rendra. “Kenapa ke sini?” Ekspresi Yunita tampak terkejut. Tidak menyangka dirinya dibawa ke tempat ini. Klinik kandungan terbaik di pusat kota. Selama ini Yunita hanya melihat di postingan dan ulasan tentang klinik yang dimuat di media sosial. “Aku temani periksa, Yunita. Meski aku sangat kesal, kamu tidak terbuka mengenai siapa ayah bayimu.” Anthony bicara santai sambil meraup wajahnya. Menatap ke arah klinik yang terlihat ramai antrian. “Aku tidak mau.” Yunita tegas menolak. Rasa sakit yang dia bayangkan dari pertanyaan mengenai ayah bayi di kandungan, membuat pikirannya jadi sempit. “Kamu primitif, Yunita! Apa hingga lahir nanti kamu teta

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 425

    Yunita buru-buru menutup pintu kamar. Khawatir jika Anthony benar-benar datang ke rumah dan menemui orang tua. Dirinya tidak siap menjelaskan siapa lelaki itu pada mereka. Jika hanya pelanggan kopi, kenapa mereka keluar malam bersama. Bahkan sempat-sempatnya bermalam di kampung. Apalagi membawa anak perempuan mereka yang selama ini betah di rumah, keluar saat malam tiba-tiba. Yunita benar-benar tidak siap berbohong atau menjelaskan yang benar. Sebab tentang Anthony, semua masih abu-abu dan tidak pasti. Tidak ingin menimbulkan angan palsu pada orang tua yang dicinta. “Ma, Yuyun keluar dulu, ya. Ketemu sama calon pelanggan. Sambil makan di lesehan perempatan.” Yunita menghampiri ibunya di ruang televisi. Habis Isya, ayahnya suka pergi ke gudang pabrik. Merokok sambil ngobrol dengan penjaga gudang di sana. “Kamu terlihat cantik, senyum-senyum … apa makan dengan laki-laki?” tanya sang ibu menyelidik. Jeli dengan perubahan ekspresi putrinya. Merasa ikut gembira. “Iya, Bu, laki-

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status