Share

Ban 162

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 23:49:56

Tok Tok Tok

Daishin baru saja keluar dari kamar mandi. Hanya dengan memakai handuk baju, segera dibukanya pintu. Hati penuh tanya pun terjawab.

“Ma…,” sapanya pada wanita anggun di depan pintu. Segera disalami dan disungkemnya.

“Mana calonmu, Shin? Sudah dirias? Kenapa kalian satu kamar?” tanya wanita di depan pintu dengn pandangan menelisik. Tak lain adalah Mama Hana yang selalu baik dan perhatian. Namun, bukan main tegas sikapnya.

“Di ruang perawatan dan terapi, Ma. Kami sekamar tapi nggak ngapa-ngapain. Dia suka kabur. Aku pusing.” Daishin berbicara sambil lebih lebar lagi membuka pintu. Memersilakan tamu masuk, tetapi Mama Hana lebih memilih terus berdiri di depan pintu.

“Kamu jangan suka maksa-maksa, Shin. Papamu sudah cerita segalanya kenapa kalian disuruh harus nikah. Meski nanti kalo kalian udah sah, dia istrimu, jangan dipaksa ya, Shin. Cukup sekali saja waktu itu kamu maksanya. Kalo kamu ingin making love, usaha dulu, jangan tiba-tiba maksa. Nanti dia kabur lagi. Terus,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dinlea
alhamdulillah.. sah
goodnovel comment avatar
mommy can
kenapa nggak disurabaya yak kasi rumahnya. kan daisin mau netap dijawa... gimana sih kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 265

    Alarm kencang sebelum subuh di meja samping ranjang yang Osara rutin pasang sebelum subuh, sukses membangunkan si tuan alarm. Buru-buru dimatikan dan kembali rebah di posisi semula meski tanpa niat tidur lagi. Sesaat menyadari jika Irgi semalam tidak bangun. Baju yang melekat di badan masih rapi dengan dua bukit yang aman bersarang di kelopak masing-masing. Merasa bersyukur, ia selamat dari aib. Mengingat ini kamar siapa dan semalam tidur dengan siapa. Si pemilik masih pulas di sebelah Irgi. Bahkan dengan memeluk anak lelakinya dan Erick membenam hidung mancungnya di rambut Irgi yang tebal. Namun, adzan subuh yang berkumandang kencang sebab di sebelah rumah dan terpisah pagar beton, berdiri kokoh sebuah Masjid kampung, Erick terbangun dan langsung membuka matanya. Melihat Osara yang juga sedang memandangnya. Mereka saling menatap dengan bungkam dan saling bisu. “Kapan mengunjungi orang tuamu, Pak Erick?” sapa Osara. Kikuk jika terus saling diam. “Orang tuaku sedang tidak berada

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 264

    Osara terkesiap saat mendengar Erick bilang akan tidur di kamar yang ditempatinya. Lelaki yang sedang mengambil baju lagi dari almari itu bicara seperti tanpa beban. “Tidur di kamar ini? Kan ranjangnya cuma satu?” tanya Osara menahan napas. Menatap kosong pada Irgi yang lelap. “Meski satu, tidak sempit kan, Osa? Biar jika kecoanya muncul, aku bisa langsung matikan!” Erick bicara kemudian pergi ke kamar mandi. Memakai baju di sana dan kini keluar lagi. Osara sedikit merasa lega, menilai sikap Erick masih menghargainya. Namun, apa susah mencari kecoa saat itu, untuk apa harus ditunggu muncul. Osara justru tersenyum kecil saat berpikir jika Erick sedang modus. Merasa curiga yang lelaki itu punya maksud. “Bagaimana jika dicari sekarang saja kecoanya, Pak Erick. Biar… kamu bisa kembali ke kamar sebelah lagi.” Osara memberikan usulan seperti yang barusan terpikir. Berharap Erick mengiyakannya. “Tidak. Aku dari perjalanan dan lelah, Osara. Lebih baik cepat tidur saja. Kamu tidur di

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 263

    Mata yang hampir menutup dengan hilangnya kesadaran, mendadak membelalak. Benda yang terbang di atas ranjang dan mendarat tepat di sandaran, membuat seperti jantungan. Sangat ketakutan yang seperti melihat setan gentayangan. Irgi yang sudah tidur pulas, dia angkat dan digendong untuk diajak berlarian. “Irgi! Lari, Irgi, lari!” Osara lari terbirit membuka pintu dan keluar kamar. Hanya mencari Erick di kamar sebelah yang penuh di benaknya. Tok Tok Tok Tok Tok Heboh sekali pintu kamar di sebelah digedornya. Gelisah luar biasa yang tidak cepat mendapat sahutan. Takut andai-andai disusul kecoa terbang hingga di sana. Ce Klerk “Pak Erick, ada kecoa terbang!” Osara langsung bersetu dan menerobos masuk begitu pintu dibuka. Namun, tiba-tiba Erick menangkapnya dan tubuhnya pun tertahan. Rasa jantungan sebab kecoa terbang, berubah jantungan sebab sentuhan. Tangan Erick yang sangat dingin menyentuh kulit di bahu dan di dada. Harum segar dari wangi sabun membuat Osara membeku se

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 262

    Sempat bingung dengan apa yang dibawa, kepergian ini sangat mendadak sedang menolak pun tidak berguna. Osara menyambar beberapa barang Irgi dan barangnya untuk dimasukkan ke dalam koper. Mengingat ada lelaki bersama anaknya sedang menunggu. Jikalah ada yang ingin dipakai ternyata tidak dibawa, semoga ada yang menjual dan bisa dibelinya. Sekelebat tanya bagaimana nanti di rumah Erick, itu tidak bisa dipikir lagi, lebih baik dijalani saja. Asalkan lelaki itu tidak punya sifat jahat, biarlah dia turuti, semua demi Irgi. “Sudah, Osara?” tanya Erick yang langsung berdiri dari duduknya. Osara keluar dari rumah dengan menyeret koper mini.“Sudah. Tetapi aku tidak yakin apakah barang penting Irgi sudah kubawa semua apa belum…,” ucap Osara galau. “Gak masalah, nanti jika ada yang lewat, dibelikan.” Erick berjalan dengan isyarat agar Osara mengikuti. Mobil yang dibawa adalah mobil Osara beserta sopirnya. Sedang Erick dari bandara menaiki taksi. Rumah yang dulu begitu ramai saat acara, kini

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 261

    Rasa aman dan lega hanya sesaat dirasakan sebelum rasa kaget serta rasa dilecehkan menyadarkan. Lelaki yang menangkap dirinya agar tidak jatuh, kini memeluknya dan tidak tahu siapa dia. Bagaimana wajah dan rupanya tidak pun tahu. Osara dipeluk erat dari menyamping di belakang. “Aarrrgggh!” Pekikan itu bersama lepasnya pelukan dan Osara menjauh. Namun, sangat terkejut. Mereka berdua saling pandang saat Osara berbalik. Lelaki pemeluk yang kurang ajar tadi ternyata adalah Erick! Sambil meringis, dia mengguncangkan kakinya berulang kali demi mencegah adanya otot-otot terjebak dan menghindari gumpalan darah. Osara telah memijak kuat-kuat punggung kaki dengan tumit high heels yang dipakai. “Pak Erick, kamu …. Kenapa diam-diam saja kalo datang ke Kuala Lumpur? Apa kakimu sangat sakit? Kenapa tidak bersepatu?” tanya Osara gugup dan khawatir. Selain rasa cemas, juga sedang degup kencang di dadanya. Lelaki yang rencana tidak usah dilihat, justru sudah sangat dekat dan bahkan memeluk

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 260

    Osara terpekur sambil menatap Irgi yang pulas tertidur. Meski kesal dan menyesali sebab membuat malu sendiri hingga seperti setengah mati, sedikit pun tidak ada rasa marahnya pada Irgi. Tetapi kesal sekali dengan lelaki yang menuduhnya sengaja memancing. Berapa kali sudah dirinya tampak aib di depan Erick? Meski bukan sengaja, bagaimana nanti jika bertemu muka? Mungkin semakin tidak punya nyali untuk menatap muka tampannya. Ah, apa sebaiknya mereka berdua tidak usah saling bertemu hingga kapan pun. Osara tidak sanggup! "Osa, kata papamu, Erick akan datang?" tanya Mama Azizah saat Osara berpamitan. "Emmm. Tapi belum jelas lagi kapan tepatnya, Ma." Osara menyahut dengan nada meyakinkan. Resah andai terpaksa kena tahan. "Emang gak bilang kamu?" tanya Mama Azizah lagi. Wanita itu sedang memegang gelas berisi kopi yang sambil diaduknya. "Iya, Ma. Gak jelas kapan. Mending aku cari angin sama Amira ke bioskop, Ma!" Osara sambil melangkah menjauh mendekat ke pintu. "Ya sudah! Penting

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status