Share

Ban 203

Author: kamiya san
last update Huling Na-update: 2025-04-26 23:11:28

Osara telah diantar hingga rumah dan Mak Yem siaga untuk membuka dan menutup pintunya. Istri kembali tampak bad mood sejak pagi menjelang siang. Daishin sangat tahu apa alasannya hingga terus diam-diam seperti itu.

Menilai jika mama Hana tega sekali. Sudah pernah sepakat bahwa itu adalah klinik kandungan pilihan Osara dan Clara pun memiliki klinik kandungan biasanya. Jika sedang tutup, apa salahnya ditunda sejam dua jam atau sehari dua hari. Meski kebetulan, nyatanya berbenturan juga dengan jadwal kontrol istrinya hingga keduanya bertemu. Hal yang sangat ditakuti Osara. Daishin berniat akan membicarakan serius hal ini dengan Mama Hana.

Lelaki tampan dan berkulit cerah tetapi sudah suami orang itu mendatangi ruang tunggu di butiknya. Seorang wanita cantik memandang ke arahnya sambil tersenyum sumringah. Daishin membalas ramah dan menyadari jika calon customernya itu sedang hamil besar.

Pembicaraan pada negosiasi segera Daishin buka demi tidak banyak basa basi. Jiwanya memang pebisni
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
mommy can
gak abis2 siulat bulu bikin ulah heran..dibiarin tapi bikin fitnah terus kog dibiarin sih......🥲 males banget dengan clara
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 367

    Mushola yang lengang tanpa satu pun orang di sana dan baru saja dia kunjungi sudah ditinggalnya. Setelah usaha menenangkan diri dengan munajat panjangnya, semakin yakin akan keputusan untuk memilih Amira saja sebagai perempuan yang akan dinikahi. Bukan Yunita yang diam-diam nasih memberi lampu hijau, bukan Mila yang seorang bidan desa, bukan juga Inara yang pegawai koperasi di desa, bukan pula Rina-guru Sekolah Dasar di desa-janda kembang ditinggal mati dan sedang mencari pendamping hidup baru, atau nama-nama lain yang direkomendasikan keluarga padanya. Tetapi yang terus berkelebat kuat di kepala hanya Amira dan tidak satu pun nama lain! Kini Dimas mantap melangkah menuju lift untuk kembali ke rooftop. Berbekal sebuah kunci lagi, yang diberikan resepsionis memang berjumlah dua biji, dia ingin berbicara dengan Amira. Dimas sudah berniat tidak mengetuk pintu sebab semakin banyak orang di rooftop menuju tengah malam. Tidak ingin menimbulkan spekulasi di kepala mereka yang meliha

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 366

    Dimas menahan napas setelah berbicara. Seperti jadi sesak melihat Amira yang terkejut. Matanya yang bulat kian lebar dan itu pasti lupa berkedip. Mulutnya perlahan membuka tetapi kembali menutup. Seperti ingin berbicara tetapi tidak bisa. “Bagaimana, kamu bersedia kan, Amira?” tanya Dinas setelah terlalu lama menunggu respon Amira. Sangat paham jika ini sangatlah mengejutkan. Jangankan Amira, dirinya saja seperti sedang bermimpi telah mengatakan juga akhirnya. Dari tadi ingin bilang tetapi maju mundur. Takut juga jika si gadis sampai kena serangan jantung. Bersyukur tidak membawa dampak buruk apa-apa pada Amira. “Kenapa, Amira? Apa kamu keberatan?” tanya Dimas mendesak. Merasa resah seketika. Gadis itu sedang menggelengkan kepalanya berulang kali. “Aku tidak mau!” sahut Amira tiba-tiba. Suara meningginya tak kalah mengejutkan bagi Dimas. Tidak menduga jawaban gadis itu adalah penolakan. Pasti sedang bercanda, kan? "Apa Amira? Coba ulangi." Dimas bicara tegas yang lembut serta me

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 365

    Bintang bertabur di angkasa yang membuat malam jadi cerah. Tetapi tidak dengan perasaan dan isi kepala Dimas yang penuh serabut dan beban. Meski raut dan bicara terlihat baik-baik saja, dalam hati sedang menyimpan sejuta gundah. “Masuklah, Amira!” tegur Dimas yang sudah di depan pintu. Wajah gadis itu terlihat indah saat mendongak fi angkasa. Amira berpaling dari langit, sebab masih saja merasa kesal, hati tidak ingin bersuara. Dimas yang sedang membuka pintu dan masih memegangi agar terus membuka. Amira dengan cepat menyelip untuk melewatinya. Kemudian berbalik dan mengambil daun pintu guna ditutup. Tetapi, Dimas terus memegangi hingga daun pintu terasa berat dan tidak bisa ditutupnya. Amira coba menarik kencang, Dimas juga kian kuat menahan. Sama sekali tidak dipahami kenapa tiba-tiba lelaki itu berkelakuan konyol dan kekanakan. Parah lagi gadis itu meladeni, mereka saling tahan dan dorong daun pintu dengan lama. Hingga napas Amira terengah sendiri sebab lelah. “Aku ingin

  • Istri Perawan Disangka Janda   364

    Sebetulnya sudah terasa pegal untuk terus menunggu di teras paviliun. Berjalan-jalan di sekitaran, di gazebo, di atas kolam dan sedikit jauh yang masih terjangkau pandangan dari paviliun pun sudah. Tetapi Dimas belum juga keluar. Amira ber selonjor pasrah di gazebo. Sedikit remang yang rebah pun sah-sah saja. Rasanya sungguh penasaran dengan kondisi ibunya. Bukan sekadar sebagai ibunya Dimas, ibunya itu calon mertuanya kan? Ha ha ha mengaku-ngaku! Berani-beraninya! Lancang sekali. Amira tertawa kecil dengan khayalan konyolnya sambil menutupi mulut sendiri. “Tak masalah berkhayal kan? Ingin sangatlah tinggal kat Indonesia …,” gumam Amira yang kini tersenyum lebar sendirian. Kemudian buru-buru ber-istighfar menyadari pikiran jauhnya. Seperti sedang menari-nari di atas derita sakit orang. Oh, bukan sakit orang… sakita calon ibu mertua kan? Amira buru-buru menutup mulut yang kembali tersenyum. Merasa halunya semakin tak terkendali, memalukan! Clark! Dia, lelaki yang sedang

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 363

    Dimas telah kembali kembali ke meja makan. Tetapi Amira tidak ada. Namun, seluruh masakan sudah dikemas dalam dua kotak makan. Apa dia tidak makan di sini? Apa akan dibawa pulang ke hotelnya? Ribet sekali gadis itu, kenapa tidak pesan saja…. Tak Tak Tak Tak Tak Tak Dimas segera menoleh pada sumber suara langkah kaki. Mengira itu pasti Amira. Memanglah benar, tetapi…. “Aku sudah siap!” ucap Amira keras dan tegas. Dimas berkerut dahi. Amira sudah bergamis rapi dan berkerudung. Mengenakan sandal semi sepatu dengan hak tinggi. Masih berwajah polos tanpa make up. Namun, cantik sekali! “Mau ke mana kamu, Amira?” tanya Dimas. Gadis itu juga membawa satu paper bag besar di tangannya. Mungkin saja akan balik kucing ke hotelnya. ... “Aku mau ikut, ikut Mas Dimas pulang kampung. Kan gak ada yang marah lagi sekarang. Sudah batal nikah, kan?” Amira bicara dengan tegas dan percaya diri. Padahal dalam hati juga merasa takut. Andai Dimas mengumpati aksi nekatnya. “Ikut? Tetapi aku tida

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 362

    Bergegas keluar lift dengan penuh tanda tanya. Siapa yang sudah menyalakan lampu apartemen dengan begitu royal? Meski ini siang bolong, kesan mentereng sebab sinar lampu sangat jelas terlihat sebab sedang mendung. Beda jauh dengan suasana sangat redup di apartemen yang lainnya. Tok Tok Tok Tok Dia mengetuk pintu lebih dahulu. Menyangka bisa jadi Erick bersama keluarga yang tiba-tiba ingin datang ke apartemen lama mereka. Tidak ingin bersikap lancang pada pemilik yang asli. Itu akan melakukan diri sendiri. Dimas tidak ingat lagi menelepon Erick untuk memastikan siapa di dalam sebab rasa yang tergesa. Tok Tok Tok Sudah ke sekian kali mengetuk pintu. Tidak ada tanda-tanda mendapat respon. Sampai Dimas tidak enak pada seorang pria di apartemen sebelah yang keluar dan terang-terangan melihatnya. “Dikira debt collector pulak aku nanti.” Dimas buru-buru mengeluarkan kunci dan membuka pintu berlapis itu. Satu pintu besi seperti teralis, satu lagi pintu kayu sebagai pelapis di

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status