Share

Keluarga Wallington

Iris memandang wajah damai putranya yang tidur nyenyak. Dia tersenyum mengusap wajah Dimitri. Menatap wajah putranya mengingatkan wanita itu pada seseorang yang seharusnya sudah terlupakan.

Namun, pertemuan malam ini membuka kembali kenangan enam tahun yang lalu.

Iris tersenyum sedih meraih tangan mungil Dimitri dan mencium punggung tangan putranya yang kecil. Baginya, Dimitri adalah keajaiban yang dikirim Tuhan di tengah titik terendah hidupnya setelah kehilangan anak dan seorang ayah yang berharga.

“Aku dengar pertemuan dengan Houre Corporation dibatalkan. Apa yang terjadi?”

Iris  mengalihkan pandangannya dan menatap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan berpakaian kasual tengah bersandar di daun pintu sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

 Di bawah cahaya lampu, wajah wanita itu hampir terlihat mirip dengan wajah Iris. Dia berusia awal lima puluhan tahun, namun tidak ada kerutan di wajahnya yang membuat wanita paruh baya itu terlihat lebih muda sepuluh tahun dari usianya yang sebenarnya.

Dia adalah Lilian Wallington, ibu kandung Iris. Lilian memerintahkan orang membawa Iris kembali ke keluarga Wallington enam tahun yang lalu setelah kematian ayah Iris, Harrold Jessen.

“Bukan apa-apa, kami sudah menjelaskan pada pihak Houre Corporation dan sepakat akan mengadakan pertemuan di lain hari, Ibu,” balas Iris kembali mengalihkan pandangannya pada wajah damai putranya.

“Apa kamu tahu apa yang kamu lakukan akan berdampak besar bagi perusahaan?” jawab Lilian.

“Aku tahu, Ibu. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang akan mengecewakanmu,” balas Iris datar tanpa mengalihkan pandangan dari wajah putranya.

Meskipun Lilian ibu kandungnya, Iris tidak bisa dekat dengan Lilian bahkan setelah tinggal bersama sejak enam tahun yang lalu. Lilian bukanlah seorang ibu yang lembut. Dia adalah kepala keluarga yang memegang kekuasaan terbesar di perusahaan Wallington Group, hingga sikapnya sangat tegas.

Enam tahun yang lalu, Iris baru mengetahui bahwa dia berasal dari keluarga Wallington. Ibu yang membesarkannya selama ini ternyata bukan ibu kandungnya, dan ibu kandung yang sebenarnya adalah kepala keluarga Wallington saat ini, Lilian Wallington, cukup mengejutkan Iris.

Menurut apa yang dia dengar Lilian adalah putri tunggal keluarga Wallington, namun ia jatuh cinta dan menikah diam-diam dengan Harrold Jessen, seorang pekerja biasa di bengkel kecil. Mereka tidak izinkan menikah bahkan setelah Lilian melahirkan Iris. Keluarga Wallington berusaha keras untuk memisahkan Lilian dan Harrold, bahkan mengancam Lilian tidak akan mendapat hak warisnya.

Demi Lilian, Harrold membawa pergi Iris dan meninggalkan negara S.

Lilian dijodohkan dengan seorang pria yang status sosial dan latar belakangnya setara dengan Lilian. Namun, setelah sepuluh tahun menikah, Lilian tidak pernah memiliki anak dengan suaminya, bahkan suaminya sekarang sudah meninggal. Karena itu Lilian membawa Iris kembali ke keluarga Wallington sebagai hak waris dan pewarisnya.

“Iris, bukan ibu ingin bersikap tegas padamu, tapi kamu tahu kondisi kita sekarang. Meskipun menjadi pewaris WLT Group dan berkuasa, posisi kita bisa menjadi lemah hanya karena kita ini wanita. Para sepupu dan kerabat selalu mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan kita,” ujar Lilian tenang menatap punggung putrinya. “Satu kesalahan dari kita akan berdampak besar bagi perusahaan. Para pemegang saham selalu meremehkan kita karena menjadi wanita yang memimpin perusahaan.”

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya dengan dingin. “Iris, di keluarga ini hanya tersisa kita berdua dan pemilik sejati  WLT Group. Aku tidak ingin usaha keluargaku jatuh di tangan kerabat serakah. Jadi, berhati-hatilah di setiap tindakan dan keputusanmu. Meski Houre Corporation tidak begitu besar, kamu tetap tidak boleh meremehkan mereka.”

“Aku tahu, Bu. Aku sudah mendengarnya ratusan kali,” potong Iris menatap Lilian jengah.

“Ibu hanya ingin kamu mengerti dan berhati-hati. Kamu adalah pewaris WLT Group kelak menggantikan aku,” balas Lilian acuh tak acuh. “Jika kamu tidak kompeten, Dimitri yang akan menanggung kesalahanmu. Ini keberuntunganmu melahirkan seorang putra yang menggantikanmu kelak.”

Iris mengerutkan bibirnya muram. Tangannya terkepal di atas selimut. Lilian memang pengusaha yang kuat, tapi dia bukan ibu yang lembut.

Iris menggertak gigi saat berkata, “Ibu, kuharap kamu tidak akan menekan Dimi terlalu awal untuk menjadi pewaris seperti yang kamu lakukan padaku.”

“Jika kamu sangat kompeten, ibu tidak akan mengharapkan Dimitri terlalu awal menjadi pewaris,” dengus Lilian menyilangkan tangannya di depan dada.

Iris menghela napas lelah. Tidak akan ada habisnya jika dia berdebat dengan Lilian yang keras kepala dan tegas. “Aku sudah di bawah kendalimu, tidak bisakah Ibu berhenti menekanku?” ujarnya lelah. Iris terkadang bertanya-tanya, apa keputusannya enam tahun yang lalu untuk kembali ke keluarga Wallington dan menghadapi ibu kandung yang tidak berhati lembut ini sudah benar?

Iris mengalihkan pandangannya pada wajah polos putranya dan tersenyum lembut. Tetapi, dia tidak menyesali keputusannya jika ini semua demi putranya, karena Iris harus memberi masa depan dan kehidupan yang nyaman untuk buah hatinya. Hanya dengan memiliki banyak uang dan kekuasaan Dimitri akan memiliki masa depan cerah tanpa penghinaan seperti yang di alami Iris.

Lilian menghela napas berhenti menekan Iris. “Apa kamu sudah tahu siapa perwakilan Houre Corporation?”

“Tidak, kami tidak sempat bertamu,” balas Iris datar.

Sudut bibir Lilian terangkat. “Kamu harus memberikan perhatian ekstra pada orang yang akan menjadi rekan bisnismu.”

“Aku tahu. Kegagalan pertemuan malam ini karena kesalahanku. Aku tidak akan mengulanginya lagi.”

Sudut bibir Lilian terangkat dan berkata, “Kuharap kamu tidak akan mundur setelah bertemu rekan bisnismu. Wanita di keluarga Wallington tidak boleh menjadi pengecut. Masa depan Dimitri dan perusahaan bergantung padamu.” Setelah mengatakan itu dia menegakkan punggungnya dan berbalik meninggalkan kamar Dimitri.

....

Seorang wanita berjalan menyusuri lorong dengan langkah kakinya yang anggun di atas sepatu hak tingginya.

“Nona, pihak Houre Corporation sudah tiba dan menunggu kita.” Kelly memberitahu Iris sambil menyeimbangkan langkah kaki dengan atasannya.

“Aku tahu, kita akan tiba tepat waktu,” balas Iris melirik jam tangannya lalu ia bertanya pada pelayan yang menuntun mereka. “Di mana tempatnya?”

“Kita sudah sampai, Nona.” Pelayan berhenti di depan pintu ganda mewah ruang VVIP dan membuka pintu.

Iris menarik napas dan tersenyum anggun memasuki ruang VVIP tersebut diikuti sekretarisnya.

Orang-orang di ruang VVIP itu mengelilingi meja bulat di tengah ruangan dan membelakangi Iris. Dua pria mengenakan setelan abu-abu dan biru duduk berhadapan dengan dua orang lainnya, langsung berdiri melihat kehadiran Iris.

Iris tersenyum menyapa mereka. “Selamat siang, apa kalian sudah menunggu lama?”

Perwakilan Houre Corporation berbalik menyapa Iris. “Selamat siang Nona Iris, terima kasih sudah datang. Kami perwakilan dari Houre Corporation.” Pria bersetelan abu-abu lalu memperkenalkan dua orang di depan pria itu.

Iris menatap dua orang yang duduk membelakanginya. Satu pria mengenakan setelan body fit gelap yang membuat punggungnya terlihat kekar dan lebar. Seorang wanita berambut cokelat mengenakan blazer merah marun duduk di sebelahnya.

“Ini Presdir kami, Tuan Ridley dan Nona Hills, sekretarisnya.”

Wanita yang mengenakan blazer marun itu berdiri kemudian berbalik sambil tersenyum. “Halo saya sekretaris—“ namun, senyum wanita itu langsung membeku menatap Iris. “Ka-kamu ... mengapa kamu ada di sini?!”

Iris tak kalah terkejut menatap Felicia.

Jika Felicia ada di sini, maka Tuan Ridley yang dimaksud ....

Mata Iris melebar menatap punggung pria di depannya.

Pria itu memutar kepalanya ke belakang. Wajahnya yang tanpa ekspresi seketika membeku.

“A ... Aiden ....”

Komen (32)
goodnovel comment avatar
Lisna Gina
kenapa membuka kunci jadi harus pakai koin?
goodnovel comment avatar
Lisna Gina
bagus dan sangat menarik
goodnovel comment avatar
Rini YuliatiTM
bagus tapi harus pakai koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status