Share

Akhirnya

Dua bulan sudah aku memikirkan tawaran dari pak Kenzie. Selama itu juga aku sering jalan-jalan berdua dengan Gilang. Aku semakin bimbang.

"Hei! Ngelamun aja!" Ruby datang mengagetkanku yang sedang melamun di meja kerja.

"Apa sih By? Ngagetin aja," dumelku.

"Lagian dipanggil berkali-kali diem aja. Kenapa sih?" tanya Ruby ingin tahu.

"Nggak ada apa-apa, santai kok," jawabku santai.

"Hmm, pasti ada apa-apa kalau kaya gini. Akhir-akhir ini lho kamu sering ngelamun," ucap Ruby menyadarkanku bahwa memang sudah beberapa hari ini aku semakin sering melamun.

"Enggak ada apa-apa By," ucapku membuat Ruby menatapku dengan wajah penuh selidik.

"Kayanya kamu berubah sejak ... oh aku inget! Sejak keluar sama Pak Ken-" Refleks aku menutup mulut Ruby.

"Bisa diem nggak sih By?!" Aku sedang bingung dengan tawaran pak Kenzie dua bulan lalu, Ruby malah membahasnya keras-keras. Bagaimana kalau pak Kenzie mendengarnya?

"Udah ah By, ayo selesaiin aja kerjaan hari ini."

"Iya iya Adeeva cantik, cie yang direbu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fairuz
Lanjut part selanjutnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status