Share

Istri Rahasia (Akhirnya aku kembali padamu)
Istri Rahasia (Akhirnya aku kembali padamu)
Penulis: Ameera Saghira

Prolog

"Tunggu! Mau ke mana kamu?!" Pria yang selama ini menjadi suamiku itu meninggikan suaranya padaku.

"Aku? Tentu saja aku harus dan akan pergi dari rumah ini. Kenapa? Kamu kan sudah punya penggantiku mas," jawabku dengan penuh emosi.

"Tunggu tunggu! Ini salah paham!" serunya membuatku merasa geram.

"Salah paham di bagian mana? Jelas-jelas kamu sudah punya istri baru kan mas? Bahkan, anakmu sudah berusia satu tahun? Mananya yang salah paham? Apakah kamu masih akan mengelak dan berkata bahwa mereka bukan istri dan anakmu? Jika otakmu sudah tidak terpakai, setidaknya pakailah hati nuranimu."

Aku sungguh tak habis pikir dengan pikirannya sampai saat ini.

Kembali kukemas baju-baju yang selama ini kubeli dengan uang hasil usahaku sendiri. Semua hal yang dibelikan oleh suamiku akan kutinggal di rumah ini dengan segala kenangan manis dan pahitnya.

"Maafkan aku sayang. Maafkan akuu. Aku khilaf," ucapnya sambil menarik-narik bajuku. Persis seperti anak kecil.

Hah, bisa-bisanya dia bilang bahwa dia khilaf? Sudah gila. Khilaf sampai punya anak.

"Sayaang, jangan tinggalin aku. Aku minta maaf dan janji akan berubah. Tolong. Kasih aku kesempatan satu kali lagi," ucapnya yang sama sekali tidak kudengarkan.

"Mas, permintaan maaf kamu nggak akan bisa bikin kesalahan kamu menghilang. Kesalahan itu akan tetap ada, dan yang merasakan sakitnya adalah hatiku, dulu. Sekarang aku bahkan tidak merasakan apa pun untukmu. Rasa sakit yang selama ini kurasakan perlahan-lahan menghilang seiring kenyataan yang semakin banyak kuketahui."

"Aku ...."

"Udahlah mas, lagipula orang tua dan adik-adik kamu juga nggak suka kan sama aku? Mereka bahkan selalu menghinaku selama aku menjadi istrimu. Memang apa yang bisa kamu lakukan untukku? Kamu hanya diam. Memang kamu tidak pernah ikut menghinaku, tapi dengan kamu diam, itu membuat perasaanku padamu juga semakin memudar."

"Aku diam karena aku nggak bisa ngelawan orang tuaku. Terutama ibuku," jawabnya yang membuat hatiku mencelos.

"Ya ya ya. Aku memang belum bisa jadi istri yang baik kan mas? Aku yang selalu ngelawan orang tua mas juga salah. Aku selalu salah, memang. Maka dari itu lebih baik kita berpisah saja sekarang."

"Sayang, bisa kamu pikirkan sekali lagi?" Suaranya memelas, namun tak ada belas kasihan yang kurasakan, sama sekali.

"Mas pikir aku mikirin ini cuma sekali dua kali? Enggak, aku mikirin ini udah berkali-kali, berbulan-bulan. Sejak aku tahu kamu punya istri lagi, aku udah mikir buat pisah sama kamu. Maaf, tapi aku nggak mau dibanding-bandingkan sama ibu kamu lagi mas."

"Ibu aku ngebandingin apa sih?" tanyanya dengan wajah bodoh yang membuatku kesal itu.

Aku yang masih mengemas barang-barangku pun menatap matanya dengan amarah yang amat sangat besar yang sudah tak bisa kubendung lagi.

"Kamu mau tau apa yang dibanding-bandingin ibumu ke aku? Denger sendiri."

Aku melempar handphoneku ke arah suamiku setelah membuka rekaman suara.

Kudengarkan lagi satu per satu suara rekaman ibu mertuaku yang selalu mencaci maki. Satu hal yang harus kalian tahu, menahan tangis itu sangat tidak mengenakkan.

"Puas? Masih mau tanya apa yang ibumu banding-bandingkan? Kalau kamu masih punya hati, kamu pasti akan ngelepasin aku."

Aku merebut handphone yang ada di tangannya dan segera menutup koperku.

"Maaf sayang. Maafin aku."

"Nggak ada maaf buat kamu yang bahkan nggak bisa menjaga perasaan istrimu sendiri. Silakan berbahagia dengan istri barumu dan juga anakmu yang sangat kamu idam-idamkan itu."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status