Share

Bab 142

“Apa kau menceritakan pernikahan kita pada Ana?” telisik Aldino. “Maaf, saya bertanya masalah ini lagi,” imbuh Aldino tak biasanya menggunakan kata diksi ‘maaf’ untuk menjaga perasaan istri kecilnya. Aldino tahu jika seseorang akan gelisah saat berbohong dan langsung menyangkal hebat.

Malati menatap Aldino dengan wajah datarnya. Padahal dalam hatinya ia kecewa mendengar pertanyaan itu, seakan-akan ia meragukan dirinya.

“Tidak, Pak. Tentu saja aku tidak akan mengingkari janjiku, Pak. Bukankah pernikahan kita itu tidak boleh bocor ke publik, terutama kekasih Bapak dan keluarganya.”

Aldino merasa tidak ada keraguan dalam jawaban Malati. Kesimpulannya ia berkata jujur.

Sementara itu Malati merasa gugup mendengar pertanyaan itu meskipun ia berhasil menampakkan wajah datar. Satu yang pasti ia yakini, ia tidak pernah menceritakan pernikahannya pada siapapun. Sekalipun Ana mengetahuinya itu karena informasi dari orang lain. Bukan urusannya.

Seketika Malati teringat dengan perjanjian kontrakn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Haya
moga cepet selesai masalah Malati, cepet bahagia
goodnovel comment avatar
Adhitya Bagitaningtyas
malati diuji kesabarannya tak terbatas..semoga aldino segera melakukan tindakan yg tegas jg
goodnovel comment avatar
Tahsin Ahsan
ndak sabar baca putri malati bahagia thour
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status